Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PAMIT MULIH (Malam Jumat Legi)


JEJAKMISTERI - Pak.......!!! Teriakku sambil terus berlari mengejar bapakku yang saat itu seolah tidak menghiraukanku.

Namun sayangnya, sesampainya aku tepat dibelakang tubuh bapak, tiba-tiba aku terbangun karena aku mendengar nyaring suara jam dinding yang saat itu menunjukan pukul 12 malam.

Dan setelah aku menyadari jika itu semua cuma mimpi, akhirnya akupun segera bergegas kekamar mandi untuk mengambil air wudlu dan hendak mendirikan sholat malam. Karena akupun tau, bapakku telah meninggal beberapa tahun yang lalu.

"Ya allah, bapakku akhir-akhir ini sering datang kemimpiku, ada apa ya" fikirku sambil terus berjalan kearah kamar mandi.

Namun anehnya, sesampainya aku di depan pintu kamar mandi yang saat itu masih tertutup,
tiba-tiba aku mendengar dengan sangat jelas ada suara orang mandi yang berasal dari dalam kamar mandiku yang seharusnya tidak ada siapapun dirumah ini selain aku.

"Byur..byur..byur..." Mendengar hal itu, jantungku seketika berdetak kencang dengan keringat yang sudah mulai keluar tidak karuan.

Dan dengan sisa-sisa keberanian yang kumiliki, akupun memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar mandiku yang saat itu memang tepat didepanku.

"Tok tok tok tok.. siapa di dalam" teriakku.
Namun anehnya, setelah aku berteriak memanggil ada siapa di dalam kamar mandiku,,, suara air yang sebelumnya terdengar jelas seolah mengguyur, saat itu tiba-tiba menghilang.

Keadaan kembali sunyi sepi dengan hanya ada suara jangkrik yang tidak berhenti berbunyi.

"Krik..kriik.krik..krik"

Dan belum selesai aku kebingungan dengan suara air tersebut, tiba-tiba pandanganku teralihkan dengan adanya seseorang yang duduk disalah satu kursi yang ada di ruang tamuku.

"Lho.. kok sepertinya ada orang" fikirku.
Melihat hal itu, tentu saja aku seketika melangkahkan kakiku kearah ruang tamu sambil tanganku yang meraba dinding ke tempat saklar lampu.

"Siapa itu" teriakku.

Karena aku tak kunjung mendapat jawaban, akhirnya akupun menyalakan lampu ruangan agar rumahku menjadi terang.

Dan setelah lampu ruangan sudah menyala,
Saat itu, aku terkejut bukan main karena aku melihat dengan sangat jelas, sosok tersebut adalah Bapakku.

"Kopiku endi (kopiku mana)" ucapnya lirih sambil menoleh kearahku.
Dan dengan sekujur tubuh yang sudah tidak berhenti gemetar, akupun menggangguk sambil berjalan kearah dapur dengan nafasku yang terasa berat karena ketakutan.

"Ya allah bapakku moleh (ya allah ayahku pulang)", ucapku sambil meneteskan air mata.

Dan sesampainya aku di dapur, tentu saja aku langsung membuat kopi kesukaan bapak ketika beliau masih hidup.

Disini kalian bisa bayangkan perasaanku waktu itu, orang tuaku yang sudah lama meninggal, malam itu pulang dan duduk di kursi ruang tamuku.

Takut, bahagia, sedih, semuanya bercampur menjadi satu

Namun nyatanya, ketika aku kembali melihat bapak dari arah dapur, tiba-tiba aku ketakutan bukan main karena saat itu aku melihat dengan sangat jelas, ada sesosok pocong yang berdiri tegak tidak jauh dari tempat bapakku duduk.

Dan tidak berhenti disitu saja, bapakku yang sebelumnya duduk tenang, waktu itu tiba-tiba berdiri dan terlihat berjalan keluar dari rumahku.

Sosok pocong yang sebelumnya berdiripun, saat itu juga sudah terlihat duduk ditempat bapakku duduk.

Mengetahui hal itu, tentu saja aku seketika berteriak kencang dengan jantung yang sudah tidak henti-hentinya berdetak kencang.

"Tollooongggggg" teriakku.
Pak Waji yang mendengar teriakankupun akhirnya datang bersama istrinya dengan tanganya yang menggenggam sebuah senjata tajam.

"Ndi maling e (Mana malingnya)" ucap pak Waji tegas.

Setelah aku menceritakan semuanya, akhirnya pak Wajipun memberitahuku jika malam ini adalah malam jumat legi,
Malam dimana setan kerap datang menyerupai siapapun untuk mengganggu manusia dengan segala tipu dayanya.
SEKIAN


close