Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PEREWANGAN NENEK


JEJAKMISTERI - (Semua nama, dalam cerita ini disamarkan) "Tok, tok, Tok, Tok" suara pintu yang malam itu tiba-tiba terdengar berbunyi.

Mendengar hal itu, akupun seketika bangun dari tidurku dan melangkahkan kakiku maju agar bisa sedikit lebih dekat dengan pintu rumah nenekku.

"Siapa ya, malam-malam gini kok ada suara orang ngetuk pintu" fikirku dengan tanganku yang perlahan membuka gorden yang berada tepat disamping pintu.

Namun anehnya, ketika aku mengintip ke arah luar rumah nenekku, tiba-tiba aku melihat dengan sangat jelas ada sesosok wanita tua yang terlihat berdiri sambil terus memandangi daun pintu rumah nenekku.

Masih sangat teringat jelas diingatanku,

Sosok wanita tersebut, selain berbadan tinggi, dia juga memiliki rambut yang sangat panjang.

Hal itulah yang akhirnya membuat aku seketika terkejut dengan seluruh tubuh yang gemetar tidak karuan, karena akupun tau, kalau sosok yang kulihat tersebut bukanlah manusia, melainkan setan.

Dan ditengah-tengah aku masih terdiam dengan mataku yang terus memandangi sosok tersebut, tiba-tiba aku mendengar suara orang yang memanggil namaku, dengan suara yang sangat lirih.

"Desssiiiiiii,," 

Mendengar hal itu, akupun seketika menoleh kearah sumber suara yang ternyata saat itu nenekkulah yang memanggil-manggil namaku dengan beliau yang terlihat gugup seolah apa yang aku lakukan saat itu adalah tindakan yang sangat membahayakan.

"Nek,, ada orang" ucapku pelan,

"Sini,,sini,, sudah jangan dilihat, tundukan kepalamu" perintah nenek dengan suara yang semakin lirih dengan tangannya yang tidak berhenti melambai-lambai.

Namun sayangnya, belum sempat aku berjalan kearah nenekku, tiba-tiba aku kembali mendengar suara ketukkan pintu yang saat itu terdengar lebih keras dari sebelumnya.

"Tok, tok, tok ,tok"

Dan tanpa memperdulikan hal itu, akupun melanjutkan langkahku menuju kearah nenekku dengan jantungku yang kini sudah semakin berdetak kencang tidak karuan.

Singkat cerita, akhirnya akupun malam itu masuk kedalam kamar nenekku yang saat itu  juga terlihat sangatlah aneh.

Bagaimana tidak,
Dikamar nenek malam itu, aku melihat banyak sekali taburan garam dapur ditambah dengan potongan-potongan daging ayam yang terlihat sengaja dicincang dan ditaburkan disetiap sudut kamarnya.

Dan tidak berhenti disitu saja, malam itu aku juga melihat banyak sekali bunga dan dupa yang sepertinya sengaja disiapkan entah untuk siapa.

Melihat hal itu, tentu saja aku seketika terkejut bukan main dan langsung menanyakan semuanya kepada nenekku yang saat itu telihat masih sibuk memutar korek api yang akan digunakan untuk menyalakan salah satu dupa yang memang tersedia dimeja kamarnya.

"Nek, nenek ini ngapain" tanyaku sopan,

"Kamu baru pertama kali nginep sini, jadi mereka belum mengenalmu" jawabnya aneh,

"Lho kok gak nyambung sih nek" protesku,

"Coba buka sedikit pintu yang ada di belakangmu dan lihat ada apa diluar" perintahnya,

Dan tanpa menjawab perkataan nenekku, malam itu akupun seketika membuka perlahan pintu kamar nenekku yang memang terletak tepat dibelakangku.

Dan ketika aku berhasil membuka sedikit pintu kamar nenekku, aku saat itu memang melihat pemandangan yang sangat menyeramkan.

Benar,
Malam itu aku kembali melihat sosok wanita tua berambut panjang yang sebelumnya kulihat masih ada diluar rumah nenekku.

Sosok tersebut kini sudah ada didalam rumah nenekku dan seperti sedang menunggu sesuatu.

Rambutnya yang panjang dengan wajahnya yang terlihat lesu membuat pemandangan itu sepertinya tidak akan pernah bisa aku lupakan selama hidupku.

Disela-sela aku masih memperhatikan sosok wanita tersebut, tiba-tiba pandanganku teralihkan dengan adanya suara gemerincing yang terdengar semakin lama semakin jelas.

Namun sayangnya, belum sampai aku melihat siapa pemilik suara gemerincing tersebut, tiba-tiba tanganku ditarik oleh nenekku dengan seketika nenek menutup pintu kamarnya sembari memberi tanda jika sudah cukup untuk nenek memperlihatkan semuanya.

Malam itu, akhirnya nenekku menceritakan semuanya, siapa sebenarnya mereka dan apa tujuan mereka datang kerumahnya.

Semuanya diceritakan secara detail dengan tidak ada satupun yang ditutup-tutupi.
Dan ternyata,
Nenekku selama ini adalah dukun pelet dan dukun santet. Dan semua penampakan yang aku lihat di rumahnya, mereka adalah perewangannya.

Profesi sebagai dukun tersebut, memang sengaja dilakukan nenek untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Karena, sejak kedua orang tuaku meninggal beberapa tahun yang lalu, kini nenek memang harus hidup sendiri dengan tidak ada saudara-saudara lain yang terlihat peduli.

Mengetahui hal itu, tentu saja akupun seketika terkejut bukan main karena setauku, nenek adalah pribadi yang sangat religius dan juga terlihat tidak seperti seorang dukun.

Dan tanpa memperdulikan hal itu, akupun seketika duduk didepan nenekku yang saat itu tiba-tiba melamun seolah memikirkan sesuatu.

"Nenek berhenti ya,, jangan kayak gini lagi,  semua yang nenek lakukan ini dosa,. Kan masih ada Desi, Desi yang akan ngerawat nenek, nenek gak usah mikir apa-apa lagi, Desi Sekarang sudah bekerja, Desi sudah punya banyak uang,,,, sudah,,,, ikut tinggal dirumah Desi aja ya nek" ucapku.

Mendengar hal itu, nenekku yang sebelumnya terlihat diam pun, malam itu tiba-tiba menangis tersedu-sedu.

Namun sayangnya, ditengah tengah nenek yang masih menangis-tersedu sedu, tiba-tiba aku mencium aroma sengir yang sepertinya bersumber tidak jauh dari tempatku saat itu.

Dan ketika aku mengarahkan pandanganku ke setiap sudut kamar nenek, tiba-tiba aku melihat tepat disamping meja nenek, ada sesosok pocong yang sepertinya sejak tadi memandangi kami.

Sosok tersebut berdiri diam dengan wajahnya yang sangat mengerikan tidak karuan.

Melihat hal itu, akupun seketika berteriak ketakutan dengan mataku yang kututup dengan kedua tanganku yang malam itu memang sudah sangat gemetaran.

"Aaaaaaaaaaa" teriakku,

Dan tidak berhenti disitu saja, ditengah-tengah aku yang masih diterror oleh penampakan pocong, saat itu aku juga mendengar suara gemerincing yang sudah kudengar sebelumnya.

Jika diingat-ingat kembali,
Malam itu adalah malam yang sangat menyeramkan disepanjang dihidupku.

Detik demi detik kulalui dengan perasaan ketakutan yang sangat tidak karuan.

Aku hanya berlindung di pangkuan nenekku yang saat itu terlihat hanya diam membisu dengan sesekali mengarahkan senyumannya kepadaku.

Dan entah apa yang terjadi selanjutnya, hingga kinipun aku tidak bisa memastikannya.

Karena, setelah aku mendengar suara gemerincing aneh tersebut, tiba-tiba aku melihat nenekku yang seperti sedang mencekik leherku dengan wajah yang terlihat sangatlah aneh. 

Dan lama-kelamaan, pandanganku tiba-tiba kabur dengan nafasku yang seolah sangat sulit untuk di hembuskan.

Awalnya, malam itu aku mengira jika aku sudah meninggal dunia,

Namun nyatanya, semua itu hanya keanehan yang hingga kinipun aku tidak bisa menjelaskannya.

Dan akhir cerita, setelah kejadian malam itu, akupun sudah tidak berani lagi menginap dirumah nenekku.

Kini, karena nenekku yang menolak tinggal bersamaku, akhirnya akupun menunjang semua biaya hidupnya meskipun beliau tetap tinggal dirumahnya., 

Hal itu memang sengaja kulakukan agar nenekku tidak lagi melakukan praktek-praktek yang bisa dikatakan sangat dilarang oleh agama.

Tapi sayangnya, semuanya tidak berlangsung lama.

Nenek yang sebelumnya baik-baik saja, waktu itu tiba-tiba sakit keras yang akhirnya membuat dia kehilangan nyawanya.

Kini, aku sudah tidak lagi memiliki seorang nenek yang memang sangat aku sayangi dan aku cintai.

Semua hal tentangnya, kini hanya tinggal sebuah kenangan yang tidak akan pernah aku lupakan.

Dan dengan dibagikannya cerita ini, semoga bisa mengobati kerinduanku terhadap beliau meski cerita yang kubagikan kepada kalian ini bukanlah cerita menyenangkan, melainkan sebuah cerita yang sangat menyeramkan.

Kenapa cerita ini aku bagikan, karena nenekku lah yang datang dan beliaulah sendiri yang menceritakan kepada kalian.
SEKIAN


close