Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

TERSESAT DI ALAM GAIB KAJIMAN


JEJAKMISTERI - Kisah ini bermula pada saat saya sepulang bekerja kira-kira pukul 22.36 wib.

Saya di telvon teman saya sebut saja namanya Ali. dia menceritakan perihal telah melakukan perjalananya di alam gaib dan menggambarkan suasanya di alam tersebut yang dia sebut alam kajiman.

Kejadian tersebut bermula dikala teman saya ali mengalami koma hingga 2 hari di rumah sakit lantaran beberapa hari yang lalu dia mendapat musibah kecelakan lalu lintas karna sepeda motor yang ia naiki menabrak portal jln (18-02-2018) pukul 20.00 wib.

Di sambungan televon itu ali menceritakan hal yang ia alami pada saat ia koma.. Yang dia ingat waktu itu ia berkendara pada kecepatn 60 km perjam karna kondisi cuaca sedang hujan motor yang ia naiki hilang stabil dan membuat ia terpelanting menabrak pembatas jln. Saat ali hilang kesadaran tiba-tiba ia merasa tercengang bagaimana tidak. ia merasa berada di suatu tempat bahkan belum pernah ia lihat sebelumnya..

Di tempat itu ia melihat rumah-rumah terbuat dari kayu dan orang-orangnya yang memakai baju adat jawa khas seperti masa keraja'an jaman dahulu..

Ali merasa heran perihal kejadian tersebut, tak selang berapa lama ia di sapa oleh seorang kakek-kakek beliau menyebut namanya mbah parjo.. Ali di ajak keliling oleh beliau ke kampung tersebut..

Di sepanjang perjalananya ia melihat anak-anak bermain kelereng dan orang-orang yang melakukan aktivitas sama seperti yang kita lakukan di dunia nyata.. Tapi yang membedakan adalah. Jam di sana tidaklah berlaku dan matahari seolah berjalan dengan sangat cepat. Karna hari sudah mulai larut.. Ali di ajak kerumah mbah parjo untuk bermalam sembari melepas penatnya dan mengobati lukanya.

Yang membuat ali heran adalah. Selama di tempat itu.. Sedikitpun ia tak merasakn lapar walau seharian dia tidak makan. Istri mbah parjo juga menyajikan makanan seperti pisang goreng dan secangkir kopi. Tapi mbah parjo tak membolehkan ali menyantap makanan tersebut.
  
Waktu malam sudah mulai datang mbah parjo mengajak ali untuk melihat pertunjukan gamelan di balai desa itu. Lag-lagi ali merasa heran.. Bagaimana tidak semua pemain gamelan itu dan para penonton seolah tak memiliki expresi senang sedikitpun yang ada di raut wajah mereka seolah menghayati setiap alunan nada yang di mainkan para pemain gamelan. Suara seolah-olah sunyi hanya suara bunyi musik gamelan itu yang terdengar di telinga, ali tak berani menanyakan kepada mbah parjo perihal yang ia rasakan.. Karna rasa penasaran itu seolah tertutup oleh rasa takut.

Setelah cukup lama mbah parjo pun mengajak ali pulang kerumah untuk beristirahat. Sesampainya di rumah ali langsung istirahat dan tak berkata apa pun. Saat ia terbangun di pagi harinya ia kaget ia tak mendengar suara bercengkrama bahkan ia coba mecari mbah parjo juga tak ada di rumah akhirnya ia punya inisiatif keluar keliling kampung untuk mencari beliau.. Anehnya di sepanjang ia berjalan  ali tak melihat penduduk kampung satu pun.. Rumah-rumah seolah kosong ternak-ternak di biarkan begitu saja masakan juga ada di atas meja seperti baru di siapkan. Ali bingung apa yang harus ia perbuat..? dia hanya bisa berdoa dan membaca lafat allah sebisa dia. Tak selang lama setelah itu hari  sudah mulai senja dan tiba-tiba para penduduk kampung mulai ada di rumah mereka masing-masing.. Ali pun bergegas kembali kerumah mbah parjo, sesampainya di sana mbah parjo duduk di ruang tamu sembari minum secangkir kopi. Alipun menanyakan perihal beliau tak ada seharian. Tapi beliau hanya tersenyum dan tak berbicara apa-apa.

Alipun semakin heran.. Dimanakah sebenarnya ia berada saat ini.. Ia rindu keluarganya ayah ibu dan adik-adiknya di rumah.

Tak terasa kira-kira sudah 1 minggu ali di tempat asing tersebut ia hanya bisa pasrah dengan keadaan misterius yang ia alami. Lalu pada suatu malam ali memberanikan diri untuk menanyakan perihal tempat yang ia singgahi sekarang kepada mbah parjo.

Beliau menceritakan semua bahwa saat ini ali berada di alam yang disebut alam kajiman. Ali tak mengerti apa maksud beliu hingga akhirnya beliau berkata esok mbah parjo akan mengantarkan ali pulang kerumah. Ali pun sangat senang mendengar kabar tersebut ia lalu pamit untuk istirahat karna sudah tak sabar untuk menunggu hari esok tiba.

Keesokan harinya ali di ajak mbah parjo ke suatu jalan. Di tengah jalan itu mbah parjo berpesan kepada ali jika ingin pulang dengan selamat jangan sesekali menoleh ke belakang apa pun yang terjadi.. Dan sepanjang perjalanan ali harus membaca sahadat.  Jika sudah sampai di rumah mbah parjo berpesan  kepada ali untuk di sampaikan kepada ayah ibu dan semua keluarga ali, untuk sesekali datang ke rumah beliau.

Ali pun mengiyakan amanah beliau dan berpamitan..

Sepanjang perjalan ali mendengar suara tangisan minta tolong dan suara anak kecil seolah tersiksa. Sesekali menyebut nama ali juga.. Tapi ali ingat pesan mbah parjo, apa pun yang terjadi jangan menoleh ke belakang.. Dengan rasa cemas dan takut alipun tetap melanjutkan perjalananya. Di tengah jalan ali mendengar sayu-sayu orang membaca al-qur'an.. Hati ali seolah menjadi tenang karna mendengar alunan al-qur'an tersebut. Dan tak mendengar lagi suara aneh yang membuat hatinya ketakutan.

Di ujung jalan ia melihat ada seberkas cahaya lama kelama'an cahaya itu mulai mendekat dan ali pun terbangun dari koma-nya. Ia merasa kaget karna tiba-tiba ia sudah berada di sebuah kamar gawat dadurat di salah satu rumah sakit swasta di Blitar. Ia melihat di sekeliling ibunya menangis sembari memeluknya.. Ibu ali mengenakan mukena seperti selepas sholat dan ada al-qur'an di dekat beliau.

Ali pun menanyakan kepada ibunya kenpa dia bisa di rumah sakit..
Lalu ibunya menjawab. bahwa ali  beberapa hari yang lalu mengalami kecelaka'an yang membuat tangan dan kakinya mengalami patah tulang dan harus di bawa kerumah sakit hingga membuatnya koma 2 hari.

Ali pun terkejut mendengar apa yang di ucapkan ibunya.. Seolah tak percaya bahwa seingat dia.. Dia berada di tempat yang di sebut mbah parjo alam kajiman itu sudah 1 minggu lamanya.

Entah apa yang telah terjadi ali pun tak tau..
Alipun mencoba menceritakan perihal apa yang ia alami selama ini kepada ibunya dan menceritakan bahwa dia bertemu dengan seorang kakek bernama mbah parjo.

Ibu ali langsung terdiam mendengar nama yang di sebutkan ali tersebut.
Lalu ibunya berkata kepada ali. Bahwasanya mbah parjo adalah kakek ali. Beliau adalah ayah dari ibu ali yang sudah meninggal 28 tahun yang lalu karna sakit asma.

Alipun semakin bingung. Memang setelah keluar ali pindah rumah ke blitar ibu dan ayahnya tak pernah ke makam mbah parjo.. Terakhir sebelum mereka pindah itulah mereka datang ke makam beliau, kira-kira 10 tahun yang lalu.

Setelah mendengar cerita dari ali.  Selepas ali sembuh dari sakitnya keluarnga mereka pergi untuk ziarah ke makam mbah parjo di situbondo.

Banyak hikmah yang dapat saya ambil dari pengalaman teman saya bernama ali ini.. Bahwa kita tak boleh lupa dengan keluarga kita walau mungkin mereka sudah berbeda alam sekalipun dengan kita.. Yang mereka harapkan hanyalah do'a dari kita yang masih ada di dunia ini. jika bukan kita yang mendoakan mereka siapa lagi..
Tak terhitung seberapa besar usaha mereka mendidik dan membesarkan kita. Dan setelah kita dewasa, kita seolah lupa jati diri kita. bukankah itu keterlaluan.

10 menit bukanlah waktu yang lama untuk membaca do'a kawan.

Tapi waktu 10 menit itu sangat berarti buat mereka yang mengharapkan do'a  dari kita. ataupun sekedar datang ke ziarah kubur untuk memberikan do'a. Kepada kerabat kita yang terlebih dahulu tiada.
SEKIAN


close