Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MASUK KE DUNIA JIN

JejakMisteri - Kejadian ini terjadi pada tahun 2001, Pengalaman pribadi yg dialami oleh ayah narasumber. 4 hari menghilang ke dunia lain di Gunung Merapi Sumatra Barat. Bagaimana kisahnya, mari kita simak.


~•°○°•KISAH NYATA•°○°•~

Kejadian yang terjadi pada tahun 2001. Di alami oleh Ayah narasumber, sebut saja bapak ilham (bukan nama sebenarnya) ia masuk ke dunia jin selama 4 hari lamanya.

Pak ilham waktu itu bekerja mengambil pelepah enau untuk dijemur dan dijual sebagai rokok enau.

Senin pagi pak ilham pergi untuk mengambil pelepah enau ke desa sebelah, di desa itu terkenal dengan makhluk halus yang disebut oleh warga sini "si boce"

Konon menurut pengalaman warga seringkali setiap melewati jalur itu bertepatan dengan jembatan, mobil/motor mendadak berhenti sendri.

Sewaktu pak ilham hendak mengambil pelepah enau disana, dia tak lupa membawa golok beserta sarungnya tentunya untuk memotong enau tersebut, ketika pak ilham memanjat pohon enau dan hendak memotong enau tersebut tiba-tiba goloknya menghilang, yang ada hanya sarungnya, jadi dia turun kembali dan mencari-cari di sekitar sana, namun tidak di temukan.

Pak ilham berpikir mungkin goloknya disembunyikan oleh si boce.

"ampek lah, kamano pai ladiang den tadi, lah di suruak an lo dek si boce ko mah"

(ampek itu plesetan dari bahasa kasar di minang)

"sialan, kemana perginya golokku tadi, pasti ini di sembunyikan si boce" kata pak ilham.

Saya pribadi (Anak pak ilham)

Disini tidak begitu yakin apakah golok tersebut memang disembunyikan atau pak ilham memang menjatuhkannya.

Namun yang pasti pak ilham sudah berkata kasar di tempat mereka waktu itu.

Dan kejadian itu di mulai dari sini.

******
Belum selesai makan, pak ilham seperti mendengar ada yang memanggil diluar rumah. Setelah di lihat dari jendela seperti ada 2 anak gadis, dan entah kenapa pikiran pak ilham saat itu kosong, tiba-tiba pak ilham mengikuti 2 orang tersebut.

Sampainya di kaki gunung merapi (disana masih banyak orang ke ladang)

Pak ilham bertemu dengan warga kampung sebelah.

"Ka poi kama ang" (Mau pergi kemana kamu)

"Ko a ka cari enau agak sabatang kateh ko" (Ini mau cari enau sebatang ke atas)

Menurut warga yang melihatnya, pak ilham terlihat tidak seperti biasanya dan tatapannya kosong, tapi mereka tidak begitu curiga.

Tak lama setelah itu, pak ilham dengan keadaan setengah sadar merasa bingung, kenapa saya ada di hutan ini, yang ternyata sudah di lereng gunung-Bersama 2 orang gadis tadi.

Namun ditengah perjalanan datanglah kakek-kakek berjenggot putih dan pakaian serba putih.

Ia berbicara kepada 2 gadis tersebut.

"Ka babaok kama kamanakan den tinggaan lah disiko" (mau dibawa kemana kemenakan saya, tinggalkan lah dia disini) ditinggalkanlah pak ilham oleh orang-orang tersebut.

Tiba malam hari, anehnya pak ilham tidak merasa kedinginan, ia mencoba untuk keluar dari hutan tersebut, namun tak berhasil. Dia hanya pasrah.

Tiba-tiba pak ilham merasa kelelahan dan tertidur. Tapi tak lama pak ilham tidur, ia merasa haus, ia bangun dan mencari air di sungai
"Alhamdulillah ketemu juga sungainya" batin pak ilham.

Tapi kenapa rasa air nya bermacam-macam. Semakin lama pak ilham merasa janggal, seperti bukan di dunianya sendiri.

(sementara dirumah, warga kampung beserta tim sar sudah mencari pak ilham namun belum berhasil menemukannya)

Sementara pak ilham sudah merasa putus asa karena tidak menemukan jalan sedangkan untuk bertahan hidup pak ilham hanya meminum air sungai yang berbeda-beda rasanya.

Dari cerita narasumber mbak (witri. ningsih) air sungai itu rasanya (tidak tawar).

Pak ilham menyadari kalau dia memang tersesat di dunia "sibunian"

(sibunian adalah sebutan makhkuk halus di gunung merapi).

Pak ilham kemudian menemukan ada pohon kelapa yang bercabang 3.

Sebenarnya untuk mengganjal perut karena kelaparan bisa memakan buah kelapa itu, Namun pak ilham tidak mengambilnya karena konon katanya kalau sampai tersesat di dunia sibunian jangan pernah makan makanan disana.

Jadi pak ilham enggan untuk mengambil dan memakannya. Dan hanya bertahan hidup dengan minum air sungai yang berbeda-beda rasanya sampai beberapa hari kemudian dengan siklus hidup yang demikian.

Pada kamis malam pak ilham tertidur lalu bermimipi bertemu dengan kakek-kakek berjenggot putih. Pak ilham mencoba untuk meminta tolong.

"Tuak aden ka baliak ka bawah baliak, anak den masih ketek-ketek baru"
(kek saya hendak balik lagi kebawah (pulang), anak saya masih kecil-kecil)

Kemudian kakek-kakek itu menjawab

"Waang alah salah bana bacaruik di tampek nan banyak urang kami"
(kamu sudah salah sekali karena berkata kasar di tempat yang banyak orang golongan kami)

"den yo sabana ndak sadar do tuak, ko mode iko jo den disiko jo a anak bini den k mkan tuak, anak den msih ketek bru, yo mintak maaf bana lah den tuak" kata pak ilham

(saya benar-benar tidak sadar kek, kalau seperti ini terus, dengan apa anak istri saya mau makan, saya mintak maaf sekali kek)

"Kok bak itu kato waang, waang ambiak lah ladiang nan di pinggang waang tu, gigik ladiang tu" jawab kakek tersebut.

(kalau seperti itu, kamu ambil golok yang ada di pinggangmu itu, lalu gigit)

Lalu digigitlah golok tersebut sama pak ilham. Tiba-tiba pak ilham terbangun pada hari jumat itu, dan dia sudah melihat jalan setapak menurun, pak ilham bersyukur lalu berjalan kebawah dan sampailah di suatu desa yang berbeda kecamatan dengan kecamatan kami sekitar 30 menit.

Kemudian pak ilham turun dan bertemu dengan warga sekitar. Pak ilham dikasih gula aren oleh petani gula aren dan dimakannya.

Pak ilham diantar oleh mereka ke rumah dalam keadaan lemas dan seluruh badan sampai ke wajah tertusuk oleh duri rotan.

Kemudian pak ilham langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Alhamdulillah sekarang pak ilham sudah sehat lagi.

Ia bersyukur kepada Tuhan YME karena masih di beri selamat untuk bertemu keluarganya kembali.

******
Pada tahun 2005 kejadian serupa yang di timpa oleh kakak sepupu mbak witri (narasumber)

Kakaknya juga hilang dan ternyata dia juga dilarikan oleh orang sibunian, sampai sekarang tidak ditemukan, sebenarnya sedih, hilang tak tau hendak dicari kemana. Kalaupun meninggal kami tak menemukan jasad nya smpai sekarang.

Bedanya kakak sepupunya itu kemungkinan memang sedang bersedih hati sewaktu itu, sementara pak ilham tidak. Mbak witri pernah juga berkomunikasi dengan orang sibunian melewati media menusia. Katanya kakek-kakek tersebut adalah orang siak (orang alim)

Disana, saya bertanya kenapa dia mengganggu manusia, bahkan tidak mengembalikannya dan mereka menjawab mereka juga butuh tumbal untuk pimpinannya.

Sebenarnya wktu itu saya (narasumber) dan teman saya hendak memanggil kakek tersebut lewat media tubuh teman saya, tapi teman saya tidak kuat, karena kakek itu ternyata lebih kuat.

Dan akhirnya sampai sekarang kakak sepupu mbak witri tidak/belum ditemukan. Setelah ditanyakan kepada orang pintar ternyata kakak sepupunya sudah menjadi orang sibunian atau sudah berkeluarga disana.

Pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergiannya. Semoga semua keluarga mbak witri diberi kesehatan dan dalam perlindungan Tuhan YME . AMIINNN.

Terimakasih untuk mbak witri Ningsih karena sudah mau berbagi cerita.

Semoga diberi kesehatan dan dalam perlindunganNYA. AMINN

Wassalamu'alaikum wr.wb
Untuk semuanya yang mau bepergian naik gunung ataupun kemana aja, jangan lupa untuk selalu menjaga sopan santun dalam berlisan dan berperilaku. Karena kita hidup berdampingan.
~~~SEKIAN~~~

close