MITOS PUTERI GALUH CEMPAKA (Cerita Rakyat Kalimantan Selatan)
JejakMisteri - Puteri Galuh adalah Puteri intan yang rupanya sangat elok di pandang mata. Wajahnya bercahaya laksana bintang, kulitnya putih kemerahan. Matanya biru laksana air samudera tertimpa cahaya matahari.
Saking eloknya, puteri ini menjadi sangat terkenal di seluruh negeri Kerajaan Pematon, Kerajaan Ghaib Mandiangin dan Kerajaan Halimun Saranjana. Setiap orang membicarakannya. Tua, muda dan anak-anak.
Berbeda halnya, dengan Puteri Sari, yang bergelar Puteri Banih Baras. Rupanya sederhana, namun senantiasa digemari manusia, karena sangat membantu setiap orang. Bila ada orang kelaparan, puteri ini selalu datang dan menghilangkan rasa lapar tiap orang, sehingga penduduk kerajaan menjadi sangat ketergantungan dengannya.
Lain lagi dengan Puteri Kuning Gumilir, yang bergelar Puteri Emas, wajahnya juga elok, selalu menyilaukan mata yang memandangnya. Setiap orang selalu ingin berdampingan dengannya.
Pada suatu hari, ketiga Puteri dari Kerajaan Pamaton Meratus Nang Batuah ini, berselisih paham. Masing-masing mengaku paling disenangi rakyat negeri. Masing-masing mengaku paling cantik dan paling berguna bagi rakyatnya.
Perselisihan paham ini, diketahui oleh Sang Raja Maharaja Dipateh. Raja pun menengahi perselisihan ketiga puteri ini. Raja memutuskan, bahwa yang berhak paling disukai oleh manusia atau rakyat adalah yang lebih dahulu disapa atau disentuh oleh ibunda mereka, yakni Puteri Saniang Komalasari.
Karena itu, ketiganya harus menghadap ibunda mereka di Paseban Agung Mahligai Balai Anjung Surung Sakapur Kinang Kerajaan Pamaton.
Pada hari yang ditentukan, datanglah ketiga puteri yang semuanya cantik ini menghadap ibunda mereka.
Ketiga puteri berpakaian dengan pakaian yang indah-indah. Ketika masuk ke dalam Balai Anjung Surung, langsung saja, ibunda Puteri Saniang Komalasari menyapa Puteri Sari.
"Kuuur Sumangat…, anakku Puteri Banih Baras.. segera menghadap kesini, kepangkuan bundamu…!
Puteri ini langsung menghadap bundanya. Rasa lapar dan rindu terhadap kasih sayang anaknya, menyebabkan Puteri Saniang Komalasari sejenak melupakan dua puterinya yang lain.
Barulah setelah merasa cukup membelai dan menimang Puteri Sari, Puteri Saniang memandang dan memanggil Puteri Kuning Gumilir dan Puteri Galuh. Kedua puteri ini tahu diri dan merasa dinomorduakan. Maka kedua puteri ini berucap pada bundanya.
"Wahai Bunda, kiranya Puteri Banih Baras paling utama diperlukan Bunda dan rakyat, karena itu, kami berdua akan mengundurkan diri dari Balai Anjung Surung.
Kami akan masuk ke istana bawah tanah, kecuali kami benar-benar diperlukan, barulah kami akan datang dan membantu rakyat!”.
Puteri Saniang Komalasari merasa bersalah. Namun karena sudah kehendak kemauan kedua puterinya itu, maka bundanya pasrah saja kepada takdir yang sudah berlaku atas kedua puterinya itu.
Puteri Galuh lebih dahulu masuk ke dalam istana bawah tanah yang paling dalam. Sedangkan puteri Kuning Gumilir berada diatasnya.
Rakyat Kerajaan Pamaton Meratus Nang Batuah tidak bisa lagi memandang puteri yang paling cantik dan paling indah di pandang mata.
Kecuali mereka harus memberi sesajen dan membuka istana bawah tanah agar bisa menemukan kedua puteri tersebut.
Sesajen itu adalah : kopi pahit, kopi manis, bubur putih, bubur habang, madu kasirat, sirih kapur, rokok daun nipah, kakoleh, cincin, wajik, telur ayam, kue hintalu burung, minyak likat babureh, dan lain-lain.
Kurang lebih kue/ wadai 41 macam.
Rakyat membuka istana bawah tanah dengan linggis, sekop dan cangkul. Mereka harus membawa linggangan, barulah dapat ketemu Puteri galuh cempaka alias Puteri Intan Jumantan, dan puteri Gumilir Awan alias Puteri Emas. Di pendulangan.