KISAH PERKENALANKU DENGAN SANG DEWI SELATAN
JEJAKMISTERI - Setetes kisah seorang bocah ingusan...
Dulu di usia masa kecil ku,,,
Aku di lahirkan di sebuah desa terpencil yang bernama tutul.. desa ini berada di kecamatan balung kota jember provinsi jawa timur. Saat itu di tahun 1986an,, keadaannya masih rimbun dengan hutan belantara..
Mengikuti risalah layaknya fitrah sebagai manusia,, aku tumbuh sebagai seorang anak kecil yang lazim pada umumnya.. sudah sejak dari usia dini,, aku mendapatkan pola asuh didikan yang begitu keras oleh kedua orang tua ku.. mungkin bisa sedikit lebih berbeda dengan teman-teman sebayaku di zaman itu.. yang sepantasnya masa kecilku adalah masa bermainku,, namun ternyata menjadi masa kemandirianku..
Jujur,,, ketika itu memang hampir tidak ada waktu untukku bermain.. hari-hari ku hanya di habiskan untuk membantu ibu ku.. mulai dari pekerjaan rumah hingga sampai urusan belanja keperluan dapur,,, padahal aku seorang lelaki.. sungguh betapa polos dan lugunya diriku di waktu itu,, seolah menganggap semua itu bagian dari duniaku sendiri.. bulan berganti bulan usiaku semakin bertambah,, hingga akhirnya aku pindah ke kota bantul,, selatan kota Yogyakarta tanah kelahiran kedua orang tuaku.. kami terpaksa pindah karena masa jabatan ayahku sebagai petugas kehutanan sudah selesai.. hingga memutuskan untuk tinggal menetap di tanah kelahiran.. terlebih lagi sudah waktunya aku untuk masuk sekolah taman kanak-kanak..
Meskipun sudah berganti dengan lingkungan yang baru,, rupanya tetap tak mengubah didikan pelajaran kemandirianku,, itu sangat terlihat dalam proses belajar pendidikan di sekolah taman kanak-kanak ku.. Teman-temanku semua di antar,, di dampingi oleh kedua orang tuanya ketika mereka belajar.. hanya aku sendiri yang tanpa di antar atau pun mendapat pendampingan oleh kedua orang tuaku.. rasanya hidup ini tak adil melihat pemandangan seperti itu,, seolah sedang melukiskan betapa beruntungnya mereka semua akan seuntai kasih sayang yang memberi rasa kebahagiaan..
Bagaimana tidak?....
Berangkat sekolah di antar, ketika sekolah di temani,, minta jajan ini itu di turuti.. Lain denganku yang hanya berangkat sendiri,, begitu waktu istirahat hanya duduk menyendiri tanpa ada yang bisa ku beli karena memang aku tak di kasih uang jajan.. kisah-kisah itu aku lalui di setiap hariku.. tanpa terasa 1 tahun berlalu,, aku mampu melewati dengan suka dan cita.. hingga tibalah di suatu ketika aku di titipkan,, di asuh oleh keluarga tante ku.. terlebih karena pada saat itu,, tanteku sedang berduka kehilangan anak pertamanya yang baru berumur 6 bulan.. selama 1 tahun aku pun di rawat oleh tanteku,, hingga akhirnya tanteku di karuniai seorang anak.. beranjak 1 bulan kemudian,, seiring berjalannya waktu aku di pindah asuh oleh saudara dari nenek ku yang masih punya darah bangsawan keraton mataram hadiningrat.. setelah 1 tahun,, aku di ambil lagi oleh tanteku lalu di kembalikan kepada orang tua ku..
Waktu pun terus berjalan,,,
Hingga tanpa terasa aku pun beranjak kelas 3 sekolah dasar di usia sekitar 8 tahun.. disini lah awal mula perkenalan ku dengan Sang dewi Selatan.. aku mengalami kejadian mimpi,, di gandeng oleh sosok wanita bermahkota dengan berbusana warna hijau.. aku di ajak terbang melewati luasnya samudera biru.. Di perjalanan sesekali ku pandangi raut wajahnya yang terpancar gestur kewibawaan layaknya seorang ibu yang welas asih.. sosok ini seakan sangat menyayangiku penuh dengan cinta.. senyumannya,, belaiannya,, sampai perlakuannya menjadi wakil isi hati ibarat simbol ikatan batin antara ibu dan anak..
Hingga akhirnya kami pun berhenti di tengah lautan.. sosok wanita bermahkota itu masih menggandeng tanganku sembari tersenyum lembut memandangiku.. dan tiba-tiba air laut yang ada di depan kami bergerak,, terbelah hingga muncullah sebuah pintu gerbang berwarna emas yang menjulang tinggi.. aku di ajak masuk dan di sambut dengan meriah.. di iringi sebuah tarian yang di padukan dengan alunan musik gamelan lokananta..
"Nak... kami semua sangat menyayangimu,, jangan takut.." sahut sang dewi selatan
"Ibu ini siapa? Kenapa membawaku ke sini.." ucapku dengan penuh keluguan..
"Nak... saat ini,,, kamu tidak perlu tahu siapa ibu? dan siapa mereka semua yang ada di sini.. biarlah suatu hari nanti kamu yang akan mengenalinya sendiri.. kamu layak untuk bahagia nak,,, pintalah apapun yang kamu mau.. ibu akan coba memberikan.." balas sang dewi selatan..
"aku tidak minta minta apa-apa bu,," jawabku singkat
"Itu yang ibu suka darimu nak,, di usiamu yang masih belia tidak tergoda dengan perihal kesenangan.. sekarang duduk lah disini,, biar nanti ibu suruh putri-putri kesayangan ibu untuk menemanimu bermain.." sahut dewi selatan
Mendengar ucapannya,, aku pun hanya bisa menganggukkan kepalaku..
Lalu datanglah 9 putri kinasih dari dewi selatan,, mereka memperkenalkan satu per satu..
Dewi sekar arum ratu penguasa wilayah pantai pangandaran sekitarnya
Dewi rara panas/blorong ratu penguasa wilayah pantai cilacap sekitarnya
Dewi nawang wulan ratu penguasa wilayah pantai parang kusumo sekitarnya
Dewi ayu ningrum ratu penguasa wilayah pantai pacitan sekitarnya
Dewi rara kuning/lanjar ratu penguasa wilayah pantai pekalongan sekitarnya
Dewi ganda sari ratu penguasa wilayah pantai cipatujah tasikmalaya
Dewi mayang sari ratu penguasa wilayah pantai pesanggaran banyuwangi sekitarnya
Dewi kadhita ratu penguasa wilayah pantai pelabuhan ratu sekitarnya
Dewi sekar kedaton ratu penguasa wilayah pantai cirebon sekitarnya
Setelah cukup lama bermain di kerajaan sang dewi selatan,, akhirnya aku pun di antar pulang..
-SEKIAN-