MISTERI GANDING GAMELAN
JEJAKMISTERI - Desis angin menyapu wajah yang lelah setelah seharian beraktifitas,
Secangkir teh menemani dan meringankan secuil beban fikiran
Rumah baru yang aku miliki sekarang berada di sebuah perkampungan yang masih sangat alami, jauh dari asap kendaraan dan segala keramaian suasana yang tenang dan hening cocok sekali untuk beristirahat dan menenangkan fikiran
Aku memutus kan untuk mencari rumah di sebuah perkampungan karna aku sudah merasa sangat muak dengan suasana perkotaan yang jauh dari kata tenang dan nyaman
Di sini aku bisa dapat rumah besar dengan harga yang lumayan murah karna tempat nya pun hampir berada di penjuru kampung
Tapi itu bukan masalah bagi ku selagi masih bisa di tempuh kendaraan
Seminggu berlalu aku berada di kampung ini aku baru punya teman seorang pedagang sayur yang biasa lewat depan rumah ku karna jarak antara rumah ke rumah juga lumayan jauh tidak berhimpitan seperti di kota terlebih lagi aku sibuk bekerja jadi tidak ada waktu untuk bertetangga
Jarak dari rumah ku ke tempat kerja hanya sekitar 1-2 jam tergantung cepat atw santai pembawaan nya
Aku tinggal sendiri di rumah ini tapi terkadang teman-teman ku suka menginap jika mereka malas pulang ke rumah nya tapi itu juga hanya sesekali
Hanya satu yang kurang aku sukai dari kampung ini
Masih kurang nya penerangan di jalan raya jadi kalo aku pulang malam seram sekali suasana nya terlebih lagi kalo pake motor tapi aku lebih sering pakai mobil karna aku rasa lebih aman saja
Aku belum berani pulang lebih dari jam 7 karna suasana nya selain gelap juga sepi paling rame nya kalo ada acara-acara resmi saja,
Dua minggu Berlalu
*******
Hari ini kerjaan begitu menumpuk hingga membuat badan ini begitu lelah, mata ku sudah merasa ngantuk padahal ini baru jam 6
Semakin ku lawan rasa ngantuk ku semakin berat mata ku dan aku pun memutuskan untuk tidur
Nang
.
Ning
.
Nang
.
Gonggg
.
Nang
.
Ning
.
Nang
.
Gonggg gongg..
Dengan mata yang masih tertutup dan stengah sadar aku mendengar seperti suara alat musik tradisional, dan keramaian
Hingga membuat aku terbangun dan penasaran, saat ku tersadar dan menengok jam ternyata ini sudah jam 12:02 malam
Aku terheran-heran sendirian masa ada acara sampai semalam ini suara itu terdengar seperti dari belakang rumah ku
Tapi ya sudah lah mungkin saja sedang ada acara, ku tarik kembali selimut ku dan ku lanjutkan lagi tidur ku
Ke esokan hari nya
Sayur... sayur... sayur...
Teriak tukang sayur membangunkan ku di pagi ini aku segera keluar karna kebetulan persediaan makanan ku sudah habis
"Eh mas niko, belanja mas" sapa tukang sayur dengan ramah
"iya mang kebetulan persediaan makanan sudah habis semua"
Sambil memilih-milih sayuran dan yang lain nya
"silahkan mas ini masih pada suegerr banget sayuran sama ikan-ikan nya"
Dengan nada penuh canda tukang sayur terus menggoda
Melihat tukang sayur aku jadi ingat suara Semalam, seperti nya dia orang asli kampung ini dia pasti tau kalo ada acara di kampung ini, sebaik nya aku tanyakan saja pada dia
"oh iya mang, semalam di kampung ini ada acara apa ?"
Tanya ku dengan muka yang bingung
"Setau saya sih tidak ada acara apa-apa memang nya knapa mas niko ?"
Tukang sayur Menjawab dengan dingin
"Ah tidak, tidak apa-apa mang, ini sudah, jadi berapa mang "
Aku langsung mengalihkan pembicaraan, mungkin saja aku cuma salah dengar tadi malam
"ada-ada aja nih mas niko, mari mas" tukang sayur geleng-geleng kepala lalu pergi
Sejenak aku terdiam dan melihat sekitar,
Huh sudah lah...,
Aku pun bergegas masuk dan mandi untuk berangkat ke kantor,
Sesampai nya di kantor aku menceritakan hal itu pada teman kerja ku ridho,
"do semalem gw denger suara aneh dari belakang rumah gw"
Dengan muka yang santai ridho yang sedang membaca koran punn menjawab
"suara apa suara kentut apa suara khayalan lo"
Seperti nya ridho tidak terlalu menanggapi
"gw serius do, jam 12 gw denger kaya ada suara gong semacam upacara adat atw pesta jaman dulu"
Ridho tetap tenang dan terus membaca tanpa mnengok ke arah ku sama sekali
"ya bisa aja kali nik, lo kan sekarang tinggal di pedesaan ya kali aja emang lagi ada acara"
Aku terus ngeyakinin ridho
"tapi gw udah tanya tukang sayur dia bilang gak ada acara apa-apa"
Ridho tersenyum miring
"ciee yang percaya banget sama tukang sayur" rido terus menggoda
Plllaaaaakkkkk
Ridho memukul pipi ku yang sedang asik bengong
"sialan lu do gw kan jadi kaget, sakit tau"
Rido malah ketawa-ketawa
"Abisan lu norak sih masa jadi cowo penakut"
Kesal rasa nya pada ridho tapi dia benar juga aku kan laki-laki masa aku takut,
Pikiran itu pun sedikit demi sedikit mulai menghilang dari benak ku.
Suasana malam ku kembali tenang lagi...
*******
Sebulan sudah setelah kejadian itu
Sore itu ridho ikut bersama ku pulang ke rumah.
"nik, gw pulang ke rumah lu aja yak, gw lagi males pulang ke rumah nih"
Karena rumah ridho yang lebih jauh dari rumah ku makanya dia lebih memilih pulang ke rumah ku kalo dia lagi males
"yaudan ayo, gw malah seneng kalo lo sering maen ke rumah gw jadi ada temen ribut di rumah hahahahah"
Kami segera masuk mobil dan pulang
Dug.. dug... jedug
Dug.. dug.. jedug
Suara musik menemani perjalanan kita
"Nik, gw heran deh ni kampung sepi amat yak kalo mlm kaya gini, mana gelap lagi"
Tanya ridho sambil melihat-lihat ke kaca jndela mobil.
"yaelah nama nya juga kampung do, disini yang keluar malam cuma kaum laki-laki dewasa saja"
Ridho terus melihat-lihat sekitar jalan "oh gitu ya, serem juga yak kalo pulang sendiri, yang gw seremin sih lebih ke orang jahat nik bukan setan hahah"
Ridho terus menggoda
"ah lu jangan bikin gw parno deh, gw sering lewat mlm tapi gak pernah ada apa-apa biasa aja lagian di sini tuh kalo yang ronda sih ada di pos depan sana jadi aman lah"
Ridho mulai diam dan seperti nya dia mulai mengantuk
"huaaaaahh, ngantuk banget gua, duh"
*Sesampai nya di rumah*
"Do, lu mau mandi dulu apa enggak"
Rido malah sudah terkapar di atas ranjang
"enggak ah nik gw udah gak kuat nih ngantuk"
Kata ridho sambil mata terpejam
Ku biarkan saja ridho tidur dan aku langsung mandi karna badan sudah lengket rasa nya
"yaudah lu tidur gw mau mandi dulu"
*setelah mandi*
Keruyuk... keruyukkk
Seperti nya suara perut minta di beri makan
Ku lihat jam sudah jam 09:35
Tapi perut berisik meminta isi,
Akhir nya aku pergi ke dapur untuk memasak mie instan,
Crek, mulai ku nyalakan api dan ku tuangkan air, saat aku sedang menunggu mie matang, tiba-tiba aku mendengar seperti suara ke ramaian seperti di pasar dari belakang rumah ku,
Tapi mungkin saja di belakang sana memang sedang ramai orang,
Ku angkat mie yang sudah matang dan segera ku santap karna perut sudah sangat lapar
Setelah itu aku menyusul ridho yang sudah ke alam mimpi lebih dulu,
Tarik selimut dan tidur
ZzzzzZzzzzZzzzz......
Beberapa jam kemudian
Ning
.
Nang
.
Ning
.
Gongg
.
Ning
.
Nang
.
Ning
.
Gong gong gong...
Suara itu kembali Membangunkan ku dari lelap nya mimpi
Aku langsung terbangun dan membangun kan ridho
"do bangun do bangun, cepet bangun kampret gw denger suara itu lagi"
Ridho yang sangat ngantuk pun mencoba mengucek-ngucek mata dan mendengar kan
"Mana nik, mana lo ngigo kali"
Aku terus menyadarkan ridho
"gw gak ngigo coba lo buka mata lo dengerin baik-baik"
Ning
.
Nang
.
Ning
.
Gonggggggg........
Mata rdho yang terpejam pun langsung terbuka dan saling pandang dengan ku,
"Bener kan do, gw gak bohong"
Wajah rido langsung terdiam seolah penasaran
"iya nik bener, itu suara gong nya bikin jantung gw bergetar keras Banget, gw jadi penasaran"
Kami Berdua langsung bangun dari tempat tidur, dan mencoba mencari ke sumber suara.....
******
Kami Segera mencari tau ke sumber suara
"do kalo menurut gw suara ini terdengar seperti dari belakang rumah gw"
Muka ridho semakin penasaran
"gimana kalo sekarang kita ambil senter dan kita liat ke belakang"
Mendengar rido mengajak ku ke belakang jantung ku semakin bergetar kencang
"Lu gak salah do ?"
Mau bilang takut gengsi mau ikut ya taku aduhh serba salah deh pokonya
"Ya yaudah ayo"
Di dalam hati tak berhenti berdoa dengan jantung yang bergetar sangat dahsyat Sekali
"gausah takut kali nik, kan kita berdua"
Ridho terus berjalan menuju ke belakang
Malu sekali rasa nya kalo harus bilang takut ke ridho
"heh siapa yang takut ,gw sih biasa aja"
Ridho hanya tersenyum miring
Dari kejauhan terlihat sebuah cahaya, lama kelamaan suara itu semakin jelas terdengar aku dan ridho terus menyusuri gelap nya jalan menuju ke cahaya itu,
Semakin dekat semakin dekat dan sampai lah kami ke sumber suara
Kami melihat memang sedang ada upacara adat seperti pernikahan
Tapi aneh nya semua muka warga terlihat sangat datar dan seperti tidak bergairah
"tuhkan gw Bilang apa nik, emang lagi ada acara di sini"
Ridho kembali menenangkan
"tapi do perasaan gw gak Enak ini pulang aja yok"
Rasa nya aneh dada serasa sesakn bulu halus ku berdiri smua apalagi pas mendengar suara alat musik nya
Aku melihat para penari yang menari tapi tanpa exspresi sama sekali, tapi pengantin nya tidak terlihat karna sangat jauh
"Ah sebentar dong nik gw pengen liat dulu"
Ridho terus penasaran
Tak Sengaja aku melihat ridho masih memakai jam tangan
"eh do liat jam lo, sekarang jam berapa sih ko masih rame gini"
Lalu ridho melihat jam dan langsung menatap ku dengan muka kaget
"ini jam 1 malam nik"
Kami saling perpandangan aneh dan kembali melihat ke keramaian itu,
Saat kami kembali melihat, ternyata tempat yang tadi kami lihat sudah gelap tanpa sedikit pun cahaya dan suara
Kami pun kembali saling lihat dan menelan ludah
Bulu halus berdiri Semu dan kaki mulai lemas
Detak jantung sudah sangat dahsyat bergetar
"tuh kan do gw bilang apa"
Ridho mencoba untuk tetap santai dan tenang
"tenang nik, ayo kita balik aja kerumah"
Udara malam serasa begitu menusuk, dan langkah kaki sudah terasa sangat berat tapi kami terus berjalan
Tak jauh dari tempat itu kami kembali terkejut karna tiba-tiba saat kami sedang berjalan di depan, kami melihat sebuah gong besar
Langkah kami pun terhenti dan dada ini semakin sesak keringat dingin deras mengalir tapi ridho tetap mencoba untuk tetap tenang
"tenang nik tenang, manusia itu mahluk paling sempurna, kita jangan takut hiraukan dan kita kembali jalan aja lagi"
Aku pun terus memegang baju ridho karna aku sangat takut sekali
"Sumpah kali ini gw takut banget do"
Ridho pun terus menarik tangan ku dan membantu kaki ku yang lemas untuk terus berjalan
******
Sesampai nya di rumah
Nafas ku sudan hampir mau habis baju ku sudah basah penuh keringat, tapi aku melihat ridho santai-santai saja
"alhamdulillah do, kita udah sampai di rumah lagi"
Ridho langsung membantingkan badan ke sofa dan diam saja
"sumpah gw takut banget do, tapi gw liat lo ko biasa aja ya"
Dengan mata terpejam ridho menjawab
"sebener nya gw juga takut ,cuma gw mencoba tenang aja daripada suasana makin parah, ah udah lah"
Tiba-tiba terdengar suara adzan berkumandang
"Ini sudah subuh ?"
Ridho kaget dan melihat jam
"Iya do ini subuh"
Aku mencoba untuk menenangkan diri sendiri
"Ya allah, mlm ini sial banget ya kita, mana pagi ini harus ke kantor lagi sialan"
Ridho yg masih terlihat ngantuk malah Marah-marah
"lo juga sih do, malah mau lihat segala kan kaya gini jadi nya"
Aku malah terus menyalahkan ridho
Pagi hari
Sayur... sayur. Mas niko sayurr
Terdengar suara tukang sayur memanggil-manggil nama ku
Dan aku pun keluar utuk bertemu tukang sayur itu
Mau belanja sekalian cerita
"Mas niko muka nya pucat banget ,lagi sakit mas?"
Tanya tukang sayur sambil memandangi ku
"Enggak mang aku cuma kurang tidur aja"
Tukang sayur semakin penasaran
"Memang nya sedang ada tugas apa mas niko sampe gak tidur gitu"
Akhir nya aku ceritakan semua pada tukang sayur itu
"Semalam aku mendapat kejadian yang sangat aneh dan menyeramkan, tiba-tiba aku mendengar suara gong atw gamelan mang, setelah aku menelusurinya ternyata memang benar ada tapi sekejap langsung menghilang"
Tukang sayur terlihat kaget dan tak percaya kalo orang baru pun bisa di ganggu oleh misteri gamelan itu
Dia hanya memilih diam dan pergi dengan keringat dingin yang mengalir,
"seharus nya mas lihat apa yang ada di belakang rumah mas itu"
Sambil mendorong gerobak sayurnya
Semakin penasaran aku dibuat oleh tukang sayur itu
Akhir nya aku memutuskan untuk melihat ke belakang rumah ku
Setelah sampai
Sejauh mata memandang aku tak melihat hal lain selain jejeran batu nisan dan pepohonan
Aku sangat terkejut dan hanya bisa terdiam
Lalu aku pulang dan menceritakan nya pada ridho
Saat kami sedang membicarakan hal itu terdengar suara ketukan pintu
Tok... tokk... tokk
Tok..tokk..tokk
Krekk ku buka pintu ternyata itu pak RT
"Assalamualaikum, mas saya RT di sini"
Sapa ramah dari pak RT
"Oh iya silahkan masuk pak"
Pak RT masuk dan duduk
"saya kesini mau meminta fotocopy ktp untuk arsip kami"
Aku bergegas pergi dan membawa katp ke kamar
"Ini pak ktp nya"
Pak RT pun Mengambil dan memasukan ke dalam tas kecil yang dia bawa.
"Pak, bapak sudah lama ada di kampung ini?"
Pak RT menjawab sambil tersenyum
"Iya saya sudah sangat lama ada di sini memang nya kenapa ?"
Kembali ku ceritakan kejadian Semalam pada pak RT
Akhir nya pak RT pun menjelaskan pada ku
Ternyata itu adalah upacara perkawinan bangsa jin,
Setelah tau begitu rasa nya ingin ku jual kembali rumah ini dan kembali ke perkotaan
Tidak masalah dengan asap dan debu asal jangan dengan setannn
S E K I A N