PEDANG NAGA WISESA
JEJAKMISTERI - Sekelumit kisah 30 tahun yang lalu,,,
Malam itu aku terkantuk berat hingga membuatku langsung tertidur tak sadarkan diri.. Namun ada yang aneh begitu terbangun,, tiba-tiba aku sudah berada di dasar samudera.. Saat itu aku hanya tertegun kenapa bisa berada di tempat ini ??? ada hal misteri apa yang ingin di tunjukkan untukku ??? jujur aku sama sekali tidak tahu kemana ku langkahkan kaki ini.. di sela-sela perenunganku,,, tiba-tiba dalam batinku ada suara yang mengajakku berbicara.. suara ini seolah ingin menuntunku memberikan sebuah petunjuk jalan..
"Ikuti lah suara hatimu,, maka engkau akan tahu apa yang seharusnya kamu temukan,,"
Akhirnya aku pun berjalan mengikuti kemana batin ini menuntun,,
Di tengah perjalanan,, aku tersentak kaget.. melihat sebuah keramaian yang rata-rata dari mereka berpenampilan seperti orang kerajaan pada zaman dahulu.. untuk menjawab rasa penasaran yang begitu besar,,, aku pun mencoba memandang dari balik batu,, berharap aku bisa tahu ada kegiatan apa di luar sana.. dan meskipun jaraknya begitu jauh namun aku bisa mendengar dengan jelas apa yang sedang mereka bicarakan..
Ku lihat ada sosok kakek tua yang sedang berbicara di antara mereka..
"Para ksatria dan para punggawa kerajaan kesini beramai-ramai ada keperluan apa..??" sahut sosok kakek tua
"Kami kesini ingin mencoba mengambil pedang yang ada di dalam gua ini resi!!.." jawab salah satu dari seorang ksatria
"Bukankah kalian semua sudah tahu,, pedang ini akan memilih siapa tuan-nya yang baru sesuai dengan pesan dari pemilik sebelumnya.. kalian semua juga sudah pernah mencoba mengambilnya tapi tidak pernah bisa,," jawab sang resi
"Kami tetap akan terus mencoba sampai bisa,," balas para ksatria dengan serentak
"Silahkan jika tuan-tuan tetap terus memaksa,," jawab sang resi
Akhirnya mereka pun berbondong-bondong mencoba satu per satu.. mulai dari yang bergelar seorang senopati, panglima, putra mahkota kerajaan, sampai ke beberapa raja pun ikut andil dalam sayembara ini..
Singkat cerita,,
Akhirnya mereka semua pulang dengan tangan kosong setelah mencoba mengambil pedang dan tak ada satu pun di antara mereka yang berhasil.
Setelah itu,,, aku pun melanjutkan perjalanan.. baru beberapa langkah tiba-tiba sang resi sudah berada di depanku.. dan rupanya sang resi sudah mengetahui keberadaanku sejak awal ketika sembunyi di balik batu..
"Siapa nama mu nak,,?? kenapa bisa sampai di tempat ini? bukankah ini bukan alam mu,,?" ucap sang resi
"Aku hanya seorang musafir kek,, aku pun juga tidak tahu kenapa bisa sampai disini.. dan mohon maaf kalau tadi aku sudah sangat lancang mengintip sayembara dari kejauhan,," balasku
Mendengar jawabanku, sang resi hanya tersenyum lembut..
"Tidak apa-apa nak,, kamu tidak salah.. jika berkenan mari mampir di kediaman kakek sekedar istirahat sejenak,," balas sang resi dengan penuh keramahan
Karena aku merasa gak enak hati, akhirnya aku pun menuruti ajakan sang resi untuk singgah sebentar di kediamannya.. sesampai di kediamannya (dalam gua) sang resi pun mempersilahkan ku untuk duduk..
"Nak tahukah kamu tentang sayembara tadi,,???" tanya sang resi secara tiba-tiba
"aku tidak tahu kek,," balasku
"Nak.. ketahuilah di dalam gua ini terdapat pedang yang tertancap di sebuah batu.. di dekat batu itu ada se ekor kura-kura kecil yang bisa berdiri serta berbicara kepada seorang yang terpilih atas penerus pemilik pedang yang ada di dalam gua ini.. selain itu ada juga beberapa harta berharga yang berwujud emas, mutiara, berlian serta benda-benda antik.. pedang itu dulunya milik seorang ksatria pilih tanding yang sangat disegani di dunia kami, sampai ratu selatan pun segan dan sangat menghormatinya.. dan kakek ini sebagai penasihatnya.. karena sang ksatria ingin mengasingkan diri mencari kedamaian yang sejati maka ia meninggalkan semua miliknya di sini.. dan kakeklah yang di beri amanah untuk menjaganya.. ia juga berpesan kepada kakek bahwa suatu saat pedang ini akan menjadi milik seseorang yang berhak sebagai penerusnya.. pedang ini sangat di takuti lawannya maka dari itu ketika berita pengasingan diri sang pemilik pedang tersebar di seluruh penjuru banyak yang datang kesini untuk mengambilnya,," pungkas cerita dari sang resi..
Aku pun hanya menganggukkan kepala mendengar penjelasan kisah cerita dari sang resi..
Dan tanpa di sangka-sangka sang resi pun memintaku untuk mencoba mencabut pedang yang tertancap di batu tersebut,,,
"Nak silahkan ambil pedangnya,," pinta sang resi
"Aku kek???? aku cuma seorang musafir kek.. tidak pantas atas segala yang ada di dalam gua ini, termasuk pedang yang ada di atas batu itu,," ucapku dengan suara terbata-bata
Sang resi hanya tersenyum memandangiku,,
"Nak,, sayembara ini berlaku untuk siapa saja tanpa terkecuali.. terlebih lagi kakek yang meminta dan mempersilahkan kepadamu,," jelas sang resi sembari tersenyum
Karena sang resi terus membujukku,, aku pun menuruti permintaannya..
"Baiklah kek,, aku melakukan ini karena aku menghormati kakek.." ucapku
"Silahkan nak,, pertama-tama sentuhlah cangkang kura-kura yang sedang tertidur ribuan tahun menunggu kedatangan sang terpilih sekaligus sebagai penerus.. jika kura-kura itu bisa terbangun ketika di sentuh maka selanjutnya mencabut pedang yang tertancap di atas batu itu,," sahut sang resi memberikan arahan kepadaku
Aku pun mengikuti arahan dari sang resi,, ku sentuhlah cangkang kura-kura yang tertidur di dekat batu.. dan masha Allah,, kura-kura tersebut terbangun, lalu berdiri sambil berbicara..
"Selamat datang kanjeng.. sudah lama saya menantikannya,, sekarang bergegaslah untuk mencabut pedang di atas batu itu,," pinta sang kura-kura
Aku pun segera naik di atas batu lalu mencabut pedangnya,, subhanallah,, Alhamdulillah bisa tercabut.. lalu aku tancapkan kembali pada tempat semula..
"Kenapa di kembalikan lagi kanjeng,?" tanya sang resi
"Maaf kek,, aku merasa itu bukan bagian hak untuk diriku.. dan aku tidak pantas memilikinya,, maka dari itu aku kembalikan lagi,," jawabku
"Itulah yang kakek suka dari kepribadianmu nak,,, kakek tahu kamu pasti akan menolaknya.. tapi semua sudah terjawab.. bahwa pedang itu yang memilih.. mungkin saat ini kamu merasa tidak pantas,, atau pun belum siap.. kakek bisa pahami itu.. usiamu juga masih muda,, suatu saat pedang ini akan mengikutimu dengan sendirinya..
Kakek cuma bisa berpesan,,..
Pertahankanlah budi pekertimu yang sudah terbentuk ini nak.. jadilah sosok yang bisa bermanfaat bagi semesta alam.." terang sang resi
"Insha Allah kek,, dan mohon maaf... aku ijin pamit dulu,," ucapku
"Silahkan kanjeng,, sampai berjumpa kembali,," jawab sang resi
Aku pun segera fokus pejamkan mata lalu koneksikan ke hati agar bisa kembali tersadar di alam nyataku..
S E K I A N