Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

JURAGAN PESUGIHAN (Part 11 END)


Jalan Hidup
JEJAKMISTERI - Keesokan paginya, aku sudah bisa menghirup udara di rumahku sendiri. Hati terasa senang dan bahagia tanpa memikirkan dagangan Mbah Parmin yang tekutuk itu. Gue jalan-jalan di depan rumah menikmati segarnya udara pagi hari. Sambil melakukan pelenturan tubuh agar tidak merasa kaku dan cepat lelah. Selesai kegiatan dipagi itu gue kembali kedalam rumah.

Krrriiiinnggg... Kkkriiing... (bunyi suara HP di dalam kamar gue)

Waah.... itu suara hp gue. Emang ringtonenya gue atur seperti HP jadul. Ternyata telpon dari Ricky.

“Jancook Fan... Aku ora iso tangi iki (Jancook Fan... aku tidak bisa bangun)” rintih Ricky di dalam telpon.

“Jagoan kok cemen” Jawabku enteng.

“Mreneo des, tulungi kancamu iki (kesinio des, tolongin temenmu ini).

“Ya, aku berangkat!

Pagi itu gue langsung pergi kerumah Ricky, untuk melihat keadaannya. Gue tetap naik motor jadul sendirian. Sampai dirumah ricky, kelihatan rumahnya masih sepi. Para penghuninya belum ada yang kelihatan diluar diluar rumah.

“Assalamu’alaikum, Assalamu’alaikum.., Assalamu’alaikum” !!! salam gue yang cukup lama diteras depan rumah Ricky.

“Walaikum salam” jawab ibunya ricky dengan membukakan pintu ruang tamunya.

“Eh nak Fandi? Cari Ricky ya? Tanyanya

“Iya buk” Jawabku tenang

“Langsung masuk saja Fan, itu Ricky lagi sakit dikamar.” Jawab ibu Ricky

Kemudian gue langsung kekamar Ricky tanpa basa basi lagi. Pagi itu ricky terlihat terbaring ditempat tidurnya sambil menahan sakit. Dia berselimut setengah badan, badannya menggigil. Bibirnya tak henti hentinya mengeluh karena sakitnya.

“Hei rick? Sapaku dengan berjalan dan langsung duduk dikursi samping tempat tidurnya.

“Eh lu Fan? Kok cepet datangnya? Tanyanya sambil menahan sakit

“Iya tadi ngebut kesininya! Terang gue.

“Gimana ceritanya elu bisa kayak gini Rick? Tanyaku.
“Kemaren kan cuma jatuh kepleset doank” Terangku

Kemudian Ricky cerita kalau dia tidak bisa bangun dari tempat tidurnya, selain kakinya yang terpeleset tadi malam. semalam ia merasa bermimpi didatangi raja iblis pesugihan, dia merasa di ikat dan dihajar malam itu. Mungkin itu benar-benar ulah raja pesugihan atau mbah parmin kami pun tak tahu. Atau ini hanya sebagai peringatan yang disampaikan raja iblis semalam.

Siang itu gue yang masih dikamar ricky langsung pamit kerumah pembimbing kami, Gue berangkat sendiri waktu itu, karena ricky tidak memungkinkan untuk gue ajak. Gue kerumah sang pembimbinng untuk minta doa dan solusi atas keadaan Ricky tadi malam. Sebut saja pembimbing kami namanya Abah Soleh. Rumah orangnya cukup dekat dengan gue, pembimbing kami ini hanya sebagai membimbing dan penasehat atas kelebihan kami. Waktu gue sampai rumah pembimbingku suasanya sejuk dan juga sepi.

“Assalamu’alaikum, Taaakkkk…Taaaakk. Taaaakkk, salam gue dengan mengetuk pegangan pintu gerbang besi rumahnya.

“Walaikum salam. Jawab Abah soleh dari dalam

“Oh nak Fandi, masuk saja tidak dikunci gerbangnya. Jawab Abah Soleh yang sudah berdiri diteras.

“Maaf bah, saya mengganggu.” Kataku serta menjabat tangan beliau.

“Gak papa nak, sebenarnya ada apa kok tiba-tiba kesini tanpa kabar-kabar dulu.” Kata Abah soleh disertai tangannya yang merangkul gue mengajak duduk diterasnya.

“Gini bah, Ricky sekarang sakit dirumahnya.” Jelas gue

“Sakit apa nak?.” Tanya Abah Soleh

Waktu itu kuceritakan kejadian gua dan ricky menemukan tuyul itu, sampai akhirnya Ricky sekarang sakit. Beliau hanya mengangguk-angguk kepala seakan sudah memahami apa yang kami hadapi. Beliau langsung mengambil botol air kemasan dan mendoakannya saat itu juga.

“Oooohhh, ya sudah. Ini kamu kasih ke Ricky ya, mudah-mudahan dia cepet sembuh. Tapi ingat jangan ganggu urusan orang lain, karena itulah jalan yang dipilih mbah parmin.” Jelas abah soleh

“ya bah.” Jawabku singkat

Waktu itu gue langsung pulang kerumah ricky untuk mengantar air yang didoakan dan pesannya abah Soleh. Sesampainya dirumah ricky gue langsung menyuruh dia untuk meminumnya dan mengoleskan keseluruh bagian yang sakit. Saat kami berdua, gue sampaikan pesannya abah Soleh ke Ricky untuk tetap sabar dan tidak mencampuri urusan orang lain.

Setelah kejadian siang itu, tiga hari kemudian ricky sudah sembuh dari sakitnya.
Kami berpikir Inikah penyesat manusia, yang mencari jalan pintas untuk kekayaan tanpa mau bekerja keras. Fenomena di negeri kita tercinta sampai kapan akan berlanjut? Tapi Mbah Parmin juga tak mau disalahkan, karena disini hukum ekonomi berlaku bagi dia. “Dimana ada permintaan disitu Mbah Parmin menyediakan”. Kekayaan yang didapatkan dari pesugihan dan semacamnya sama halnya mengambil rejeki dari anak keturunan kita. Dan setelah tiadapun para penyembah setan/para pencari kekayaan jalan pintas akan menjadi budak abadi mereka. Maka kita harus selalu kepada-Nya kepada tuhan kita yang Esa, yang maha kaya dan maha segalanya. karena suatu saat ajal pasti akan menjemput kita.

Gue dan ricky memang harus instropeksi diri, sebelum menilai orang lain. kami juga akhirnya tak mau ikut campur dengan urusannya. Mulai saat itu kami putuskan tidak lagi berhubungan, mencampuri urusan dengan mbah parmin.
---==TAMAT==----

*****
Sebelumnya

close