Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Karuhun (Part 1)


JEJAKMISTERI - Cerita ini saya ceritakan ulang dari kisah yang nenek saya pernah ceritakan pada kami tentang cerita kakek buyut dahulu. 

Kakek Buyut dulunya adalah seorang Buruh tukang cangkul yang sering di sewa jasanya pada orang-orang yang memiliki lahan/sawah.

Dan pada jaman dahulu sawah-sawah milik orang letaknya sangat jauh bahkan ada yang harus melewati hutan dan perbukitan. 

Beberapa cerita yang pernah di ceritakan nenek tentang aki buyut berbau misteri dan horor. 

Salah satunya yaitu ketika aki buyut mendapat pekerjaan untuk nyangkul di sawahnya salah seorang warga yang letak perjalanan-nya dari kampung menuju sawah memakan waktu satu hari berjalan kaki. 

Tidak ada orang yang sanggup untuk pergi menggarap sawah di sana kecuali aki buyut, bukannya kenapa tapi memang katanya jalan menuju lokasi itu sangat rawan rampok dan juga melewati kawasan angker serta sakral. 

Pemilik sawah sebut saja pak kuwu, memberikan upah yang sangat besar bila ada orang yang sanggup mencangkul sawahnya. dan aki buyut pun menyetujui dengan upah yang di berikan. 

Pagi-pagi Buta selepas sholat subuh pergilah aki buyut menuju lokasi sawahnya pak kuwu. 

***

Setelah Tengah hari sampailah aki buyut di tempat yang katanya rawan rampok. 

Benar saja di tengah perjalanan aki buyut di hadang 4 orang yang semuanya membawa golok. 

"Bah.. mau kemana sampean?" tanya salah satu orang yang bertubuh besar. 

Dengan tenang aki buyut menjawab setiap pertanyaan dari para begal itu. 

"Saya mau nyangkul di kidul" jawab aki buyut

"Itu di gembolan apa?" tanya begal yang lainya. 

Aki buyut pun memperlihatkan isi tas gembolannya yang berisi nasi timbel, ikan asin, sarung untuk sholat, bako dan daun kawung

Merasa sia-sia membegal kakek-kakek para rampok itu membiarkan aki buyut untuk lewat. 

***

Singkat cerita lepas sore aki buyut sudah sampai di lokasi, tak menunggu waktu lama, aki buyut memulai pekerjaannya 

Menjelang magrib aki buyut berhenti sejenak kemudian dia pergi menuju saung untuk sembahyang terlebih dahulu, kemudian mulai bekerja kembali karena waktu itu terang bulan. 

Aki buyut merasa kalau dia tidak sendirian di sana, tepatnya aki buyut merasakan kalau dia sedang di awasi. 

sebenarnya aki buyut sudah tau dari awal kalau ada yang mengawasinya dari atas pohon kelapa yang hitam bekas tersambar petir. 

Namun aki buyut tidak khawatir karena dia di sana untuk bekerja dan tidak menganggu. 

***

Malam semakin larut dan pandangan aki buyut mulai berkurang, aki buyut pun menghentikan aktivitasnya dan kembali menuju saung. 

Aki buyut membuat api pada tungku hau dia duduk di atas potongan kayu sambil menghisap lintingan daun tembakau. Sesekali aki buyut menoleh ke arah pohon kelapa yang dimana makhluk tersebut terus mengawasi aki buyut.

Sehabis melinting aki buyut mematikan api dan masuk kedalam saung, sambil menyelimuti dirinya dengan sarung aki buyut menunggu waktu untuk tertidur.

***

Menjelang sepertiga malam makhluk yang ada di atas pohon kelapa tadi turun ke tanah, kemudian makhluk itu bergerak mendekati belakang saung.

Setelah makhluk itu berada di belakang saung, aki buyut pun terbangun, dia mencium aroma amis dari belakang saung

Aki buyut membalikan badannya dan dia melihat kalau makhluk tadi sedang berdiri mengintip aki buyut dari balik celah bilik.

Aki buyut pun memperhatikan ketika makhluk itu bergerak ke samping dan terlihat lah penampakan wajah makhluk itu yang nongol ke dalam. 

Menurut penuturan aki buyut, makhluk itu berwajah aneh dan dia memiliki alis mata yang panjang mungkin alis matanya itu sampai menyentuh tanah, mulut makhluk itu monyong kedepan seperti paruh burung dan makhluk itu mengeluarkan suara seperti entok 

Aki buyut dan makhluk itu saling bertatapan.bAki buyut tetap tidak beranjak dari tempat tidurnya. 

Dirasa Aki buyut tidak takut makhluk aneh tadi pun berbalik pergi naik kembali ke atas pohon kelapa. 

Menjelang sholat subuh Aki buyut keluar untuk mengambil air wudhu, dan makhluk tadi masih Aki buyut rasakan sedang mengawasinya dari atas pohon. 

***

Hari demi hari Aki buyut tetap bekerja mencangkul sawah dan malam demi malam makhluk itu sering mendatangi Aki buyut. Namun lama kelamaan si makhluk aneh tidak pernah menampakan wujudnya kembali namun Aki buyut masih merasakan keberadaanya. 

Setelah pekerjaan Aki buyut selesai, sebelum pulang Aki buyut memanjat pohon kelapa dimana makhluk itu tinggal, 

Di atas pohon Aki buyut mendaptakan sebuah benda (di sini nenek saya tidak menjelaskan benda apa itu) kemudian benda tadi Aki buyut ambil dan buang dalam perjalanan pulang. 
Itu supaya makhluk tadi tidak menganggu para emak-emak yang akan tandur setelah Aki buyut selesai nyangkul itu sawah. 

Benda yang Aki buyut dapat tadi, Aki buyut lempar ke dasar jurang saat dia berjalan pulang

Konon keberadaan makhluk aneh itu bersemayam dalam benda yang Aki buyut buang. 

Hari itu Aki buyut sedang mengumpulkan gabah untuk di gebuk. saat Aki buyut meraih gundukan gabah, Aki buyut kaget ketika menemukan Ular Kobra Sedang bersarang di tumpukan gabah tersebut. 

Aki buyut pun mengusir ular tadi dengan menggunakan sebatang Kayu. 

setelah itu Aki buyut menghimbau teman-temannya untuk memperhatikan lingkungan kerja mereka dan berhati-hati terhadap ular apalagi ular berbahaya macam Kobra, king kobra, weling dan ular berbisa lainya. Apalagi saat itu adalah musimnya kobra kawin. 

***

Aki buyut meraih Cangkulnya dan hendak mencangkul Sawah, saat aki buyut tengah fokus bekerja aki buyut kaget ketika Paculnya menghantam Kobra kecil yang sedang sembunyi di dalam tanah. 

Saking Kuatnya Hantaman cangkul aki buyut membuat kepala kobra itu putus. 

Aki buyut terdiam sejenak, sambil menundukkan kepala aki buyut merasa sedih tak sengaja dia sudah membunuh kobra kecil yang malang. 

***

Ke esokan harinya aki buyut tidak bekerja ke sawah, dia hanya tiduran karena masuk angin. 

Sementara itu banyak kabar kalau para petani di sawah sering berjumpa kobra yang jumlahnya sangat banyak. Tak sedikit para petani yang di patuk kobra-kobra itu. 

Namun korban yang terkena patukan ular tidak sampai meninggal mereka hanya merasakan sakit dan memar di bagian yang di patuk. 

Para petani dan warga gabungan 3 desa pun melakukan pemburuan ular besar-besaran. Sasaran mereka adalah ular yang membahayakan warga. Kalau cuma ular sawah atau ular kadut warga membiarkannya. 

***

Malam itu ketika sedang tidur aki buyut bermimpi di datangi seorang gadis berpakaian orang jaman kerajaan, perempuan itu datang sambil menangis. 

Aki buyut pun bertanya "Nyai Kenapa?"

Perempuan itu pun menjawab "Kenapa.. kenapa saya di bunuh. Apa salah saya sehingga saya mati" kata wanita itu sambil menangis.

Aki buyut pun terdiam, tak perlu waktu lama aki buyut menyadari kalau wanita yang ada di mimpinya ini adalah jelmaan dari ular yang aki buyut pacul tempo hari. 

Aki buyut pun terbangun, sambil berkaca-kaca aki buyut menyesali perbuatannya. 

***

Ke esokan harinya sebelum bekerja aki buyut masuk ke dalam hutan dia terduduk sambil mengakui perbuatanya dan meminta maaf pada keluarga ular yang aki buyut tak sengaja pacul, di malam hari selanjutnya aki buyut kembali bermimpi, kali ini dalam mimpinya aki buyut di datangi oleh sesosok raja. 

Raja itu datang untuk meminta pertanggungjawaban, sebelumnya aki buyut meminta maaf karena tak sengaja membunuh anak sang raja. Aki buyut menuturkan kalau perbuatan-nya itu tak di sengaja. 

Sang Raja Tetap tak Terima dan akan membawa aki buyut untuk di adili, aki buyut menolak karena kalau dia pergi siapa yang akan menghidupi anak dan istrinya. 

Sang Raja Mengancam kalau aki buyut tidak mau di hukum, dia akan melepaskan seluruh ular berbisa memasuki kampung. 

aki buyut tak bisa membiarkannya karena orang-orang kampung tidak punya salah, dan aki buyut minta sang raja untuk tidak melibatkan manusia lain. 

Sang Raja mengancam kalau aki buyut tidak mau ikut maka banyak manusia yang akan menjadi korban. Aki buyut beralasan kalau kejadian itu kecelakaan. 

Aki buyut berkata kalau sawah itu tempat manusia bekerja, makanya salah kalau ular jadi-jadian memasuki wilayah manusia begitu juga sebaliknya manusia juga salah bila memasuki dan merusak tempat milik makhluk lain. 

Sang Raja berkata kalau putrinya hanya ingin hidup berdampingan.

Aki buyut menjawab, yang berdampingan itu yang Terlihat dengan yang terlihat dan yang tidak terlihat dengan yang tidak terlihat. 

Untuk menghargai hubungan antara Yang terlihat dan yang tidak terlihat itu dengan tidak mencampur urusan masing-masing. Barulah itu yang di namakan toleransi.

Sang Raja bertanya apa yang akan aki buyut perbuat untuk menanggung dosanya, bila aki buyut tidak mau di adili di alam sang raja.

Aki buyut menjawab. biarlah Tuhannya saja yang menghukum nya, biar aki buyut menanggung nya kelak saat dia sudah di alam perhitungan. 

"Kita Tidak Boleh menghakimi seseorang apalagi di Hakimi makhluk lain, Manusia sudah punya hukumya sendiri. Masalah antara kau dan aku, biar menjadi urusanku kelak mempertanggung jawabkan-nya di akhirat nanti" Kata aki buyut

Aki buyut pun terbangun. 

Aki buyut melihat ke sekeliling ternyata aki buyut terbangun di luar rumah. 

Sejak saat itu, Ular-ular kobra jarang menteror para petani lagi
[BERSAMBUNG]

*****
Selanjutnya
close