WARISAN ILMU DARI MBAH BUYUT (Part 17) - Orang Aneh
.jpeg)
JEJAKMISTERI - Hari berlalu seperti biasa saja... Ga ada yang istimewa, kecuali bahwa Kandhi seolah makin deket sama aku.
Yah.. kami emang sering ketemu, terutama pas aku sedang nongkrong di pusat kota, dan dia kerja. Juga kalau hari libur aku pergi ke rumah Bejo untuk menemui Dania dan Rania, kami juga sering ketemu. Tapi itu kedekatan yang biasa saja sih... Belum ada getar-getar rasa yang terasa di dada... Atau aku memang ga suka dengan Kandhi?
Yang pasti bukan itu.. Hubunganku baik-baik saja selama ini dengannya. Dan ga ada konflik antara kami. Hanya getar itu yang belum ada.. Mungkin karena ga pake mode getar yak?
Malam itu, seperti biasa, aku asik nongkrong di pusat pertokoan. Udah jadi kebiasaan... Lumayan lah, buat cuci mata.. dan refreshing... Melihat cewe-cewe yang lewat, lumayan menyegarkan lho... ahaha Fokus ke cewe aja... jangan yang lain.
Saat itulah ada teriakan...
"Tolong... Copettt....!!"
Aku menoleh ke arah teriakan... Seorang cewe berteriak sambil menunjuk seorang yang sedang berlari ke arahku.
Herannya, tak ada orang yang bertidak untuk menolongnya. Aku sebagai seorang cowo gentle dan pernah belajar bela diri, terketuk hatinya untuk menolong... (halah....!!!) Apalagi korbannya cewe, makhluk yang lemah dalam tenaga fisik.
Aku bersiap menyambut kedatangan copet itu... sudah ada strategi untuk menghadapinya. Nanti, begitu lewat, akan kuselonjorkan kakiku untuk mengaitnya.. hehehe. Yah.. mirip di pelem-pelem itu loh..
DUAGH.... BRUK....!!!
Loh... suara apa itu? Aku kan belum beraksi, kok sudah ada yang jatuh? Aku menoleh ke arah si copet yang sedang bangkit berdiri. Di depannya berdiri seorang wanita dengan posisi memasang kuda-kuda.
Hmmm... wanita pemberani. Berani melawan copet...! Aku ga bisa melihat wajah wanita yang berhadapan dengan copet itu, karena dia berdiri membelakangiku. Nampak copet itu melemparkan dompet hasil copetannya ke tanah, dan diinjak oleh seseorang. Lalu si copet dengan ganas, menyerang wanita tadi. Sebuah pukulan dilancarkannya tepat ke arah muka wanita itu. Tapi dengan gesit, wanita itu menghindar dengan cara menggeser sedikit posisi kepalanya. Ah... susah banget sih nulisnya..!!!
Kata yang tepat apa ya? Menelengkan kepalanya, hingga pukulan itu lewat di atas pundaknya.
HEGH...!
Entah pukulan atau tendangan yang dilakukan wanita itu, hingga si copet terhentak mundur dan memegangi perutnya. Aku berjalan mendekat untuk melihat lebih jelas lagi.. Penasaran dengan muka wanita itu... hehe.
Copet itu dengan menahan rasa kesakitan, mencoba melawan lagi, namun dia malah mendapat sebuah pukulan lagi. Kuperhatikan, orang yang menginjak dompet tadi mulai cemas.. Dia menengok ke kanan kiri dan memberi kode yang tak akan disadari jika tidak diperhatikan dengan seksama. Dari samping kanan dan kiri wanita itu, tiba-tiba melayang dua pukulan ke arahnya.
Penonton berteriak kaget... Namun, dengan gesit, wanita itu menghindar... menatap dua musuh barunya Sekarang posisi wanita itu menghadapku, dan dia ternyata gadis yang cantik...
Wih... sudah cantik, jago beladiri lagi.
Dia meladeni dua musuh barunya, dan berhasil menendang salah satunya hingga terjatuh. Yang satunya lagi, melakukan tendangan ke arah gadis itu, tapi dengan gesit, dihindarinya ke belakang. Musuhnya menyusul dengan sebuah pukulan, dan copet yang pertama tadi, sudah siap memukulnya dari belakang.
"Awas belakang....!" seruku sambil masuk ke dalam arena. Langsung menghajar musuh yang hendak memukulnya dari depan. Sementara, gadis itu menggeser tubuh ke samping dan menghindari pukulan dari copet tadi.
Aku berkonsentrasi pada dua musuh di depanku. Mereka mengeroyokku, tapi dengan jurus yang kupunya, mudah saja menghindarkan serangan mereka, dan balas menyerang. Kubuat keduanya tersungkur tak mampu bangun lagi. Copet tadi bernasib sama.
Aku menghampiri orang yang menginjak dompet tadi.
"Serahkan dompetnya...!" kataku.
"Dompet apa mas....???"
"Yang kamu injak itu...!" jawabku.
"Ah... jangan asal nuduh kamu. Aku bukan komplotan mereka...!" katanya dengan sikap kasar dan siap memukulku.
DHUAGH....
Sebelum dia banyak tingkah, kupukul saja mukanya. Lalu, kesengkelit kakinya hingga dia terjatuh. Kuambil dompet yang ada di bawah kakinya. Kuserahkan pada gadis yang melawan para copet untuk diserahkan kembali pada korban. Dia yang pertama menolong, jadi aku ga mau mengambil jasanya..
Gadis itu malah bengong...
"Balikin ke korban pencopetan tadi mbak... Permisi...!" kataku lalu meninggalkan dia.
Ada sirene polisi meraung-raung di sana. Mending cabut aja deh, daripada kena masalah.
"Eh.. tunggu...!"
Tapi aku cuek aja, melenggang pergi. Rencananya mau langsung pulang ke kost dan istirahat. Kulihat jam di hp... masih pukul 8 malam. Huh.. gara-gara copet, jadi ga bisa liatin para pramuniaga pulang deh
Aku menyeberang jalan, untuk menuju ke kost. Saat asik berjalan di trotoar, sebuah motor berhenti di dekatku, dan pengemudinya menghadang langkahku. Aku berhenti dan melihat siapa yang menghadangku itu. Apakah kawanan copet tadi? Ahhh... gadis garang tadi rupanya.
"Ada apa menghalangi jalanku?" tanyaku
"Sebentar dulu... aku cuma mau ngucapin makasih karena tadi udah memperingatkan aku. Kalau ga kamu peringatkan, mungkin aku sudah terkena pukulan dari belakang tadi. .!"
"Oh itu..? Sama-sama...!" ujarku singkat dan bersiap untuk pergi.
"Hei... cuma gitu doang?" teriak gadis itu.
"Apanya....?"
"Jawabanmu itu... cuman 'oh gitu. Sama-sama' ga ada lainnya?"
Ah... berurusan sama cewe emang ribet... Makanya aku betah menjomblo selama ini... Aku ga suka ribet
"Sudah cukup kan? Oke, aku mau pulang sekarang...!" kataku.
"Ya... pulang sana... Manusia aneh...!"
Aku yang sudah berjalan berhenti dan menengok padanya.
"Aku aneh? Ah... terserahlah mau kau bilang apa juga ..!" ujarku dan melanjutkan perjalananku.
"Dasar aneh... !" masih kudengar gerutuan gadis itu, tapi tak kupedulikan.
Hari minggu... hari khusus untuk mencuci dan merelaxkan tubuh, setelah seminggu dihajar pekerjaan. Apalagi cuaca cukup mendung, jadi lengkap sudah syarat untuk bermalasan. Usai mencuci baju dan menjemurnya di teras, aku bersantai sambil menikmati kopi dan bermain hp.
Ada suara motor berhenti di depan kost. Kutengok lah.. lho... kok gadis jagoan kemarin itu? Ngapain dia ke sini? Aku segera memutar dudukku agar dia tak mengenaliku. Lalu aku sibuk bermain hp... Malas berurusan dengan cewe itu...
"Permisi mas... Apa bener ini tempat kost Ardi?" sebuah suara memasuki telingaku
"Eh.. iya mbak. Kalau mau ketemu Ardi, masuk saja. Kamarnya yang di sebelah kanan...!" ujarku tanpa menoleh.
"Oh iya mas... makasih... Maaf, sudah mengganggu...!" katanya. Beberapa saat kemudian, aku kembali memperbaiki dudukku, toh dia sudah masuk ke dalam.
"Hei... kau si orang aneh rupanya...!" teriak gadis itu. Aku sampai terloncat karena kaget. Ternyata dia masih di sini...
"Hei, berhenti memanggilku orang aneh...!" tegurku dongkol. Dongkol karena kaget dan juga disebut orang aneh.
"Hihihi... salah sendiri tingkahmu aneh." cibirnya
"Sana masuk, itu kamar Ardi...!" kataku sambil menunjuk kamar Ardi.
"Tuh kan... aneh...!" katanya sambil beranjak masuk.
Hhh... pengin kutampol mulut cewe itu rasanya. Seenaknya memanggilku orang aneh. Tapi... apanya Ardi dia? Kayaknya bukan pacarnya deh. Aku pernah lihat pacar Ardi, tapi bukan dia. Atau, dia pacar baru Ardi...? Ah... ngapain mikirin orang lain? Mending ngegame...
Lagi enak-enak ngegame....
BRUK....!
Dengan sukses aku terkaget lagi... Aku mengelus dadaku saat melihat cewe tadi dengan enaknya duduk di kursi di dekatku.
Aku cuma noleh sebentar, dan kembali asik main game.
"Kamu mainan apa sih?" tanyanya.
"Hp...!" jawabku.
"Sudah tahu... game apa maksudnya...?"
"Bukan urusanmu...!" ujarku.
"Hmm... dasar orang aneh...! Ditanya gitu aja jawabnya ketus. Makanya jomblo...!" katanya.
Aku melengak...? Dari mana dia tahu aku jomblo?
"Huh... siapa yang jomblo?" tanyaku.
"Ya kamu lah... Siapa lagi?"
"Sok tahu....!"
"Jelas tahu lah... Aku tanya Ardi tadi...!"
Ardiii.....!!!! Enak aja kamu buka rahasia orang di depan cewe!
"Trus apa hubungannya denganmu?" tanyaku sinis.
"Hei... aneh..., ga ada hubungannya denganku. Tapi seneng aja ngatain kamu...!" kata gadis itu.
Aku menoleh ke wajahnya dan melotot... dan... ternyata dia juga sedang melotot padaku.
"Apa...?" tanyanya
"Ga papa...!" ujarku sambil mengalihkan pandanganku. Mood main game ku hilang sudah, diganggu makhluk satu ini.
Ardi nampak keluar dari kostan, dan nampak sudah rapi.
"Wah... kalian udah saling kenal rupanya...!"
"Belum...!" jawabku dan gadis itu bersamaan.
"Kenapa ga kenalan?" tanya Ardi.
"Diam kamu...!" sekali lagi kami menjawab bersamaan.
Ardi tampak terkesiap...
"Ah... lebih baik aku berangkat kerja dulu deh. Mari Non... Yuk Bis...!" katanya sambil beranjak dari teras, dan menghidupkan motor lalu cabut.
"Kok kamu ga ikutin Ardi?" tanyaku heran melihat gadis itu masih saja di sini.
"Apa pentingnya?" jawabnya pendek.
"Kamu kan pacarnya...!" ujarku.
"Hei... hati-hati kalau ngomong. Dia itu karyawan mamaku. Aku ke sini disuruh mama, buat nyuruh dia berangkat kerja, karena ada yang berhalangan...!"
"Ga nanya...!" jawabku.
"Aku cuma klarifikasi, supaya kamu ga nganggep aku itu pacarnya...!"
"Oh...!"
"Ah oh ah oh...! Dasar aneh...!"
"Biarin...! Lagian kenapa kamu nungguin orang aneh di sini?"
"Aku bukan nungguin kamu. Aku cuman numpang duduk sebentar... jangan GR kamu...!"
"Oke.. kalau sudah selesai duduknya, silahkan pulang.!" kataku sambil beranjak masuk ke kamar.
"Hei... mau kemana kamu?"
"Tidur...!" jawabku cuek.
Gadis itu menghentakkan kakinya, lalu dengan langkah yang dibuat keras, dia berlalu dari situ. Terdengar suara motor menjauh dari situ...
Hahaha... senengnya bisa buat dia kesel begitu...
[BERSAMBUNG]
*****
Selanjutnya
*****
Sebelumnya