Cinta Putri Khodam Merah Delima (Part 1)
JEJAKMISTERI - Seperti diceritakan dalam dongeng sebelum tidur oleh kakek, bahwa semasa muda, Kakek Bahono pernah menjalin asmara dengan wanita makhluk astral penunggu batu mustika merah delima.
Saat masih remaja, Bahono tinggal di desa yang dikelilingi oleh hutan jati di wilayah Jawa Timur. Kehidupan Bahono sebagai petani penggarap atau kuli di pesawahan, amatlah sederhana. Meski demikian, Bahono pernah menjalin kisah cinta dengan putri saudagar kaya bernama Ming Che, gadis keturunan Tionghoa yang berasal dari Kediri.
Ming che yang cantik, anggun dan sederhana, memiliki kebiasaan berkuda menelusuri hutan jati dan pesawahan di pedesaan tempat tinggalnya. Ditemani dua orang pembantu sekaligus pengawalnya, Ming Che selalu menghabiskan akhir pekannya untuk berkuda.
Suatu hari Ming Che mengalami musibah saat berkuda. Kuda yang ditungganginya jatuh akibat gigitan ular. Ming Che pun terpelanting jatuh ke tepi sawah tempat Bahono sedang mencangkul.
Dua orang pengawalnya tak berani mendekat karena seekor ular kobra berada menghadap Ming Che dalam posisi mengancam sambil menjulurkan lidahnya. Sementara kuda Ming Che terbaring tak jauh dari sana, tewas seketika oleh bisa ular.
Bahono dengan sigap menjinakkan ular kobra tersebut lalu menangkapnya dan memasukannya dalam karung yang tergeletak di pinggir sawah.
Setelah berhasil mengamankan ular, Bahono menolong Ming Che yang separuh kakinya terperosok ke dalam lumpur sawah yang baru akan ditanami padi. Bahono menggendong Ming Che ke tempat yang kering dan tatapan mereka bertemu.
Sejak kejadian itu, cinta tumbuh di antara mereka dan hari-hari selanjutnya, diam-diam mereka sering bertemu untuk memadu kasih.
Sementara itu, ular kobra yang ditangkap Bahono ternyata menghilang. Padahal ikatan karung masih utuh dan kuat, serta tak ada lubang sama sekali yang memungkinkan jadi jalan keluar si ular. Semua yang di sana terheran-heran karena seakan-akan ular itu dapat menghilang secara ajaib.
Namun, pada akhirnya hubungan Ming Che dan Bahono terdengar sampai di telinga Ah Long, ayah Ming Che. Sontak saja semua keluarga terpandang itu tidak menyetujui hubungan beda kasta antara Ming Che dan Bahono. Ming che pun diungsikan oleh keluarganya ke Jakarta dan dipaksa melanjutkan pendidikan di sana.
Setelah perpisahan itu, Bahono menjadi depresi dan hampir kehilangan akal.
[BERSAMBUNG]
*****
Selanjutnya