Cinta Putri Khodam Merah Delima (Part 2)
JEJAKMISTERI - Hati Bahono hancur setelah berpisah dengan Ming Che. Dia jadi banyak melamun dan kehilangan gairah hidup.
Dia pun malas bekerja dan lebih memilih menyendiri di sudut pemakaman desa yang terkenal angker. Di sanalah Bahono selalu berada dari pagi sampai larut malam.
Orang tua Bahono sudah kehabisan akal untuk membujuk anak semata wayangnya itu agar merelakan Ming Che dan kembali beraktivitas seperti semula.
Sampai pada suatu hari Bahono tidak kunjung pulang. Orang sekampung mencari-cari dan memanggil-manggil Bahono ke setiap sudut desa, tetapi hasilnya nihil.
Hampir 100 hari sudah Bahono menghilang tanpa jejak, sampai seorang warga tanpa sengaja menemukan sebuah handphone jadul, yang sudah dipastikan milik Bahono, tergeletak di area pemakaman bersama dengan baju dan celana yang terakhir kali dipakai Bahono penuh dengan bercak darah.
Orang tua Bahono sedih luar biasa. Mereka menduga Bahono tewas dimangsa oleh binatang buas, mungkin ada seekor harimau kelaparan yang turun gunung mencari mangsa.
Akhirnya atas musyawarah keluarga, diputuskan untuk menggelar doa tahlil tanda Bahono sudah dianggap meninggal dunia.
Sejak ditemukannya baju dan celana bernoda darah milik Bahono di areal pemakaman, suasana desa menjadi mencekam. Ketika tengah malam, tak jarang terdengar suara, mirip suaranya Bahono, menjerit dan meminta tolong dari arah kuburan.
Hampir semua warga desa pernah mendengar suara itu, tangisan memilukan yang diyakini milik Bahono.
Mendengar desas-desus yang menyeramkan itu, keluarga besar Ming che yang tinggal berdekatan dengan desa itu, memilih pindah ke Jakarta. Mereka merasa bersalah menjadi penyebab tidak warasnya Bahono lantaran tidak merestui hubungan Bahono dan Ming Che. Orang tua Ming Che pun menjual semua aset kekayaan mereka, termasuk usaha gilingan padi.
Desa kelahiran Bahono menjadi kian menyeramkan dan meresahkan semua orang. Para tokoh adat dan agama beramai-ramai menggelar ritual pembersihan desa, tapi gagal. Suara tangisan dan jeritan Bahono di tengah malam masih terdengar, bahkan hingga radius 5 km.
"Tolooong... sakiiit... ampuuun... aduh, jangan!" Begitulah suara jeritan itu. Hanya suara tanpa ada rupa.
[BERSAMBUNG]
*****
Selanjutnya
*****
Sebelumnya