Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SUSUK TERATAI PUTIH (Part 44) - Ritual Sungsang Sukma


RITUAL SUNGSANG SUKMA

"Ayo kita mulai ritualnya, Fatimah!"

Ssst.... Ssst.... Ssst....

Lidah bercabang milik Sumirah menjulur keluar masuk mulutnya. Tangannya mengambil tusuk konde yang menancap di gelungan rambutnya yang membuat rambutnya tergerai. Kemudian mengarahkan ujungnya yang runcing tepat di kepala Fatimah. Fatimah hanya pasrah, menutup matanya sambil berdoa meminta pertolongan kepada Allah. Sumirah tersenyum sinis melihat tingkah Fatimah.

"Bersiaplah, mari kita mulai ritual Sungsang Sukma ini Fatimah. Tuhanmu takkan bisa menolongmu hahaha!"

Sumirah tertawa terbahak-bahak. suaranya menggelegar ke penjuru Rama Ireng. Sumirah mengarahkan ujung tusuk konde miliknya yang tajam tepat di kepala Fatimah. Istri Anggara itu telah menutup matanya sambil berdoa.

"Ayo kita mulai ritualnya, Fatimah!"

Kreesss......

Sekali  tebas, Sumirah memotong rambut Fatimah yang panjang sebahu menjadi pendek. Sumirah memegang erat rambut hitam bakal wadahnya yang barunya yang telah dia potong menggunakan tusuk konde miliknya.

Ssstt... Ssstt... Ssstt...

Sumirah berdesis, lidah bercabang nya keluar masuk mulutnya. Sumirah menutup matanya perlahan, merapalkan mantra. Hingga akhirnya tubuhnya berubah. Kepala hingga pinggang berbentuk manusia, sisanya lagi berbentuk ular.

Sumirah melilit potongan rambut Fatimah dengan ujung ekornya yang berwarna merah menyala itu. Sementara tangannya sibuk mengambil sendiri rambutnya yang terurai untuk dipotong guna melaksanakan ritual yang begitu penting untuknya.

Nanti setelah rambutnya terpotong, maka potongan rambut Fatimah akan disambungkan ke rambutnya yang telah pendek. Begitu juga sebaliknya, potongan rambutnya akan dia sambungkan dikepala Fatimah. Jika sudah, Sumirah akan menusukkan tusuk kondenya tepat di jantungnya sendiri. Karena sejatinya saat rambutnya telah dia tukar, maka jiwanya juga telah tertukar pula dan hanya menyisakan sedikit kesadaran guna menusuk jantungnya sendiri. Setelah itu ritual Sungsang Sukma telah usai. Sumirah telah sepenuhnya merasuk ke dalam tubuh Fatimah. Sementara itu tubuh Sumirah yang mati adalah wadah yang berisi jiwa Fatimah. Jika tubuh Sumirah mati otomatis jiwa Fatimah juga kehilangan wadahnya yang berarti sama saja dengan kematian. Sumirah tersenyum, lebih tepatnya menyeringai, menatap tajam Fatimah.

"Fatimah!"

Sumirah menoleh tajam kearah sumber suara. Rupanya tepat sebelum Sumirah memotong rambutnya sendiri, Anggara berhasil sampai di Rawa Ireng.

"Fatimah! Istighfar Fatimah! Baca ayat Kursi! ingat Allah Fatimah!"

Anggara berteriak, Sumirah berdesis jengkel.

"Dasar lelaki bodoh!"

BERSAMBUNG
close