Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KAMPUNG SETAN

Ini cerita diceritain ulang oleg teman,dan teman ini diceritain langsung oleh Temannya yang pernah singgah di kampung ini.

Oke langsung masuk keceritanya saja. Nama teman dari temanku itu Hasan,dia itu perantau. Dulu dia bekerja disebuah perusahaan kayu, terus berhenti dan merantau lagi ke daerah lain. Dulu itu dia bersama 2 orang temannya yang lain (ini ceritanya hasan belum kenal sama temanku ini ya.

Awalnya mereka naik bus untuk menuju daerah yang katanya lagi ada lowongan pekerjaan.

Jalanan yang mereka lalui itu merupakan jalanan yang samping kanan kiri nya masih kaya hutan gitu. Dan entah kenapa tiba-tiba bus itu berhenti, dan setelah di cek Ban bus itu Ternyata sudah kempes, bahkan semua ban depan nya itu kempes.

Disuruh lah semua penumpang ini turun, sopir dan kondektur beserta seorang sopir cadangan, mereka berusaha mengganti ban yamg kempes itu secepatnya.

Namun entah kesialan apalagi, Ban cadangan itu cuma ada satu Sementara yang kempes itu semua ban depan.

Jadi malam itu mereka memutuskan untuk tidur didalam bus sambil menunggu bus lainnya yang akan lewat. Namun malam itu sepi, jangankan bus orang lewat jalan itupun sama sekali tidak ada.

Semua penumpang berusaha untuk memejamkan mata mereka, walau dengan keadaan terjebak dijalanan sepi tersebut.

Dan tiba-tiba dari arah pintu bus ada ketukan, dan setelah diliat oleh sopirnya. Ternyata itu adalah beberapa orang warga setempat.

"Maaf pak bu, kalau kalian bersedia mari singgah dikampung kami, setidaknya untuk malam ini, kasian anak-anak kecilnya, tidur meringkuk di bangku bus. "ujar salah seorang warga yang tadi mengetuk pintu bus Itu.

Serentak para penumpang saling bertatapan dan mengangguk karena sebagian tidak tega melihat anak-anak mereka yang tidur meringkuk.

"Memangnya disini ada perkampungan ya.?" Celoteh Basri pada hasan.

Hasan mengangkat pundaknya, lalu mengambil tasnya dan berjalan keluar bus Mengikuti penumpang lain nya.

Para warga itu Sangat Ramah, mereka bahkan tidak hanya diajak singgah keperkampungan, melainkan juga dibantu membawa barang-barang..

Tidak lama mereka berjalan terlihatlah didepan jalan setapak itu nyala lampu pelita di luar-luar rumah warga. "Disini kampung kami pak, bu.ayo silahkan." ujar salah satu warga tadi.

Para penumpang bus itu diajak kesebuah rumah yang lumayan besar seperti rumah betang (rumah khas dayak).

Para warga lainnya menyambut ramah kepada semua penumpang bus.

Mereka adalah warga yang sangat ramah. Bahkan baru saja selesai mereka meletakkan barang-barang (sepertitas), Sebagian warga dikampung itu sudah membawakan berbagai macam makanan dan buah-buahan, juga bantal dan selimut yang terbuat dari sarung. Ada seorang gadis cantik yang sangat menarik perhatian hasan. Gadis cantik itu ramah dan lembut dan bibirnya selalu tersenyum saat bertemu pandang dengan hasan yang menatapnya.

Saat gadis cantik itu mendekat dada hasan semakin berdegup kencang. "Ini Bantal sama Selimutnya."kata gadis itu seraya menyerahkan bantal dan selimut untuk hasan dan teman-teman nya.

Dengan sedikit terbata-terbata Hasan mengucapkan terima kasih. Setelah itu gadis tersebut langsung pergi. "San, kenapa bengong begitu.?" tanya Teman nya.

"Tidak. aku hanya sedang memikirkan perjalanan kita ini. untung ada warga perkampungan ini yang mengajak kita semua kemari, perutku sudah sedari sore tadi kelaparan karena bus nya tidak singgah di warung-warung makan." jawab hasan.

"Bukan karena gadis itu ya.?" canda teman nya.

Hasan tersenyum, dengan lesung pipit di pipinya.

"Besok akan ku ajak dia kenalan." gumam hasan seraya memakan makanan yang diberikan oleh ara warga di perkampungan itu. Ya. Hasan adalah pemuda yang tampan, namun di seluruh badannya dipenuhi tato khas dayak pedalaman yang dimana ia pernah kesana.

"EMm. makanan nya enak-enak semua." ujar temanya hasan.

"Mungkin karena kita terlalu lapar sehingga apapun yang masuk kedalam perut akan sangat terasa nikmat." Kata hasan.

Setelah selesai makan mereka pun tidur. Keesokan harinya Hasan terbangun, karena banyak suara Lolongan anjing.

Dia pun memutuskan untuk pergi keluar rumah untuk mencari sungai.

Namun saat kakinya melangkah keluar rumah ternyata Kabut tebal menyelimuti desa itu. Juga embun dan angin dingin yang menusuk sampai kedalam tulang.

Hasan tetap melangkah, berjalan keluar rumah.

"Aneh, sudah pagi begini kok orang-orang belum ada yang beraktivitas ya." gumam hasan

Saat hasan berkeliling perkampungan itu sama sekali dia tidak melihat seekorpun ayam. Yang ada hanya Anjing.

Hingga akhirnya sampailah hasan di sebuah sungai yang lumayan jauh dari perkampungan. Disekitar sungai itu sama sekali tidak berkabut, tidak seperti diperkampungan yang berkabut tebal. Sebenarnya Hasan sudah merasa aneh, apalagi diperkampungan itu sama sekali tidak ada seekor ayam pun.

Hasan menepis semua perasaan nya, lalu segera mencuci muka dan rambutnya, lalu berjalan kembali keperkampungan, ditengah jalan dia berpapasan dengan teman-teman nya yang juga ingin turun kesungai.

"Kemana para warga ya.?" tanya Salah satu teman hasan

Hasan mengangkat bahunya mengisyaratkan bahwa dia juga tidak tau.

Singkat cerita, hasan pun pulang kerumah yang mereka gunakan untuk tidur tadi malam. Disana sudah tersedia berbagai macam hidangan yang Lezat-lezat, mulai dari buah-buahan, berbagai macam ikan goreng, sayur dan lain-lain sebagainya, yang disediakan untuk sarapan para penumpang bus termasuk hasan dan teman-teman nya.

Hasan mencari-cari gadis yang dia lihat tadi malam. Namun tidak ada.

Setelah selesai makan, Sopir, sopir cadangan dan Kondektur bus pergi memeriksa bus mereka, berharap ada bus lainnya yang lewat jalan itu.

Namun usaha mereka sia-sia, sedari tadi malam hingga hampir bertemu malam lagi tetap saja tak ada yang melewati jalan itu, jalan dimana bus mereka terjebak karena semua ban depan pecah. Hari sudah mulai gelap, menandakan ketiga nya sudah menunggu seharian di jalanan itu. Dengan langkah lesu ketiganya pun kembali keperkampungan. Disana sudah sangat ramai, seperti akan di adakan sebuah acara.

Hasan pun tidak ketinggalan, dia duduk memisah dari teman-teman nya Sambil menatap gadis cantik yang memakai pakaian berwarna merah muda itu, sangat cantik untuk ukuran gadis-gadis desa.

Hasan masih memikirkan cara untuk bisa berkenalan langsung dengan gadis tersebut. Hingga pada suatu kesempatan saat gadis itu memberikan segelas air Untuk Hasan, hasan yang tidak ingin melewatkan kesempatan pun langsung memperkenalkan diri.

"Namaku Hasan, Kalau boleh tau namamu siapa.?" tanya Hasan pada gadis cantik yang berada di hadapan nya itu Gadis cantik itu tersenyum manis seraya membalas tatapan Hasan.

"Namaku Arum." jawab gadis itu dengan senyuman yang sangat manis, membuat dada hasan berdebar tak karuan.

"Kau mau makan.? Biar aku ambilkan ya.?" tanya Arum seraya menawarkan mengambil makanan untuk hasan. Hasan menggeleng pelan, lalu mengajak Arum duduk didekatnya sambil melihat Para Warga yang manasai (Acara).

"Kau sudah bekerja.?" tanya Hasan setelah Arum duduk didekatnya

"Aku tidak bekerja, Bahkan aku belum pernah keluar dari kampung ini." jawab Arum sambil tersenyum. "Kau belum pernah keluar dari kampung ini.?" tanya Hasan tidak percaya

"Iya, Kami terlalu takut untuk keluar kampung, karena kan perkampungan kami ini di dekat jalan besar, juga dikelilingi hutan. Jadi yang kami takutkan itu adalah para penjahat atau perampok." kata Arum. Hasan mengangguk, membenarkan apa yang dikatakan Arum.

Malam itu Hasan dan Arum juga teman-teman nya sudah sangat akrab. Disana para warga sangat ramah, bahkan senyumpun tak pernah hilang dari bibir mereka.

Tidak terasa sudah hampir subuh. Anjing-anjing pun mulai menggonggong. Para warga yang tadinya sedang menikmati acara, tiba-tiba satu persatu langsung pulang begitu juga dengan Arum, hingga yang tersisa hanya tinggal hasan dan beberapa penumpang bus (karena penumpang lain nya sudah pada tidur). Mereka saling bertatapan.

"Kenapa ya.?" tanya basri

"Mungkin mereka baru sadar kali sebentar lagi malam akan berganti pagi. makanya mereka mau tidur dulu." jawab hasan sekenanya.

Tidak terasa mereka sudah 2 hari diperkampungan itu dan besok mereka tepat 3 hari. Semua penumpang bus pun anehnya tak ada yang mengeluh saat tinggal disana, padahal keadaan mereka saat itu terjebak. Karena orang-orang didesa itu benar sangat ramah dan menghormati para tamu mereka. benar-benar memperlakukan tamunya bagaikan Raja. "Selamanya tinggal dikampung ini pun aku mau san, gadis-gadis nya cantik-cantik juga semuanya Sangat baik." celoteh basri. Keesokan harinya mereka semua bersantai dan berjalan-berjalan berkeliling kampung. kampung itu masih diselimuti kabut tebal.

"Tapi kenapa bila pagi dan siang kampung ini selalu diselimuti kabut.?" tanya seseorang penumpang

"Mungkin ada pembakaran hutan tak jauh dari sini." jawab seseorang yang lain nya

"Tak ada seekor ayampun disini. Lalu mereka mendapatkan daging-dangingan itu dari mana..?" tanya Penumpang yang lain nya

Tak ada yang menjawab, karena mereka semuanya pun ikut penasaran dengan pertanyaan itu. Disini keanehan-keabehan diluar nalar pun mulai terjadi.

Ada seorang anak kecil berusia 3 tahunan yang menangis histeris saat melewati sebuah rumah warga diperkampungan itu. Dan tiba-tiba terdengar suara berisik dari dalam rumah itu diiringi seperti suara seseorang berlari Namun saat diperiksa, sama sekali tak ada siapa-siapa didalam rumah itu. Keanehan selanjutnya saat mereka (beberapa orang laki-laki) masuk kedalam rumah itu mereka menemukan darah dimana-mana, dan juga banyak bangkai hewan disana, mulai dari tupai, tikus, bahkan kijang dan juga beberapa wadah yang terbuat dari anyaman bambu ada banyak cacing galang (cacing hitam Besar) disitu yang sebagian nya sudah mati.

Sontak saja orang-orang yang masuk tadi langsung keluar dan muntah-muntah.. Tapi saat ditanya mereka tidak ada yang menjawab dengan jujur. seakan-akan mereka melindungi apa yang mereka lihat itu. "Ada apa didalam.?" tanya yang lain (mereka yang tidak ikut masuk)

"Tidak, tidak ada apa apa." jawab orang-orang yang tdi masuk kedalam rumah tersebut.

Singkat cerita setelah itu mereka semua pun kembali kerumah yang dipergunakan untuk tidur oleh para penumpang bus. Siang berganti malam, saat malam hari barulah banyak warga yang berjalan-berjalan di perkampungan itu.

"Aneh ya, malam hari mereka keluar, pas siang hari gak kelihatan." ujarbasri sambil tertawa kecil

"Mungkin kalau siang hari itu mereka semua ada kesibukan masing-masing yang mengharuskan Mereka semua meninggalkan rumah." jawab Hasan

"Tapi sudah 3 hari begitu terus, kan aneh." celoteh Rahwan

Saat mereka sedang asyik mengobrol, terlihat seorang gadis berjalan melenggak lenggok kearah mereka sambil membawa nampan berisi beberapa gelas air.

Hasan kembali merasakan Jantungnya berdegup tak beraturan saat bertemu pandang dengan Arum.

"Ayo diminum dulu kopi nya." ujar Arum sambil tersenyum Ramah "Kalian kalau siang kemana. kok kampung sepi kalau siang, sudah kaya kampung kelelawar aja." celoteh Basri yang memang agak ceplas ceplos kalau ngomong

Wajah Arum mendadak berubah, senyum manisnya hilang berganti dengan tatapan tak senang karena pertanyaan Basri Hasan yang melihat perubahan wajah Arum itupun langsung menepuk kepala basri sampai teman nya itu meringis kesakitan.

"Wajarlah, mereka kan juga manusia, pasti punya kesibukan/pekerjaan dan gak semua pekerjaan yang bisa dilakukan di dalam rumah.!" ujar Hasan Basri menatap Hasan dan Arum bergantian.

"Maaf, tidak sengaja. Aku tidak bermaksud menyinggungmu." kata Basri pada Arum

Dengan wajah dingin Arum berjalan menunduk seraya meninggalkan hasan dan teman-teman nya. "Kenapa sih kau harus bertanya seperti itu tadi.? Lihat Arum jadi tersinggung gara-gara kamu.!" bentak Hasan

"Maaf, maksudku tadi kan hanya sekedar bercanda san." ucap Basri merasa bersalah.

-------

Hasan yang tidak enak dengan gadis pujaan nya itupun menunggu Arum, namun sampai lolongan anjing (yang berarti hampir pagi), Arum tidak kelihatan.

Tiba-tiba ada seseorang menepuk pundaknya, saat dia menoleh ternyata itu adalah basri. "Aku mau ke sungai san, sakit perut." ujar Basri seraya bergegas berjalan Hasan diam tak menanggapi.

Basri terus berjalan kearah sungai. Dan beberapa saat kemudian dia akhirnya sampai disungai.

Tanpa berlama-lama Basri pun langsung brek-brek..

Sesaat sedang asyik brek-brek tiba tiba basri melihat sekelebat bayangan di antara pepohonan. "Jangan ditegur, jangan ditegur.!" ujarnya seraya masuk kedalam air.

Setelah bebersih dan memakai celananya kembali, dia pun langsung berlari pulang.

Namun ditengah perjalanan dia dihadang oleh sesosok perempuan berambut panjang.

Bau busuk menyengat dari tubuh perempuan itu "Kau akan kubunuh.!!" teriak sosok itu seraya memperlihatkan wajahnya yang hancur dan rusak (tidak berbentuk).

Kedua kaki basri langsung lemas tak bisa bergerak saat melihat wajah sosok perempuan itu. Dan tiba-tiba semuanya gelap. Dan jauh dari perkampungan itu ada beberapa buah mobil terparkir didekat Bus Yang ditumpangi Hasan dkk. Diantaranya juga ada sebuah mobil polisi, bahkan disana juga ada beberapa buah truk dan 2 bus lainnya.

Mereka semua mencari Keberadaan para penumpang bus itu yang seperti Hilang ditelan bumi.

"Tidak ada tanda-tanda telah terjadi perampokan ataupun penyiksaan disini." ujar salah seorang polisi

"Semua penumpang pasti mencari bantuan keperkampungan terdekat dan mereka berjalan masuk kedalam hutan ini secara bersama-sama dan berharap Menemukan perkampungan." lanjut polisi itu lagi

"Tapi disekitar sini tidak ada perkampungan pak." sahut seorang laki-laki yang berpakaian lusuh dan acak-acakan. Semua orang yang ada disitu pun memutuskan untuk beramai-ramai mencari para penumpang bus kedalam hutan.

Sementara itu Basri ditemukan oleh hasan dengan keadaan masih pingsan.

"Bas, bangun.! Kau tidak apa-apa kan.?!" tanya Hasan sedikit panik

Basri perlahan-lahan membuka matanya. Lalu saat ingat kejadian tadi dia langsung mengerang-ngerang tidak karuan.

"Toloooong..!!" teriak basri ketakutan

Plaakk..! Tamparan keras hasan tepat mengenai wajah basri yang langsung membuatnya diam.

"Cari perhatian tidak begitu carany.!" bentak Hasan seraya berdiri meninggalkan Basri.

Hasan berjalan sambil meniup-meniup tangannya lalu meletakkan ketelinganya.

"San, tunggu aku.!" ujar Basri langsung berlari kearah hasan

kita Berpindah ke orang-orang yang mencari para penumpang bus.

Mereka ada yang memukul-mukul nyiru dll, peralatan yang sudah mereka bawa.

Setelah beberapa saat berjalan mereka mendengar suara orang yang sedang berbicara. Beberapa diantara mereka memutuskan untuk mencari tau asal suara itu.

Dan saat tiba disebuah tempat, dibawah pohon besar mereka melihat orang-orang yang sedang rebutan memakan bangkai kera. Orang-orang yang mereka lihat itu adalah para penumpang bus yang menghilang ditengah jalan dan tak pernah sampai ketujuan.

Beberapa diantara orang-orang yang memeriksa asal suara itu langsung muntah-muntah dibuatnya. Bagaimana tidak, dibawah pohon itu banyak sekali bangkai binatang Binatang liar, dan beberapa anak-anak kecil terlihat menangis dan ketakutan. Orang-orang yang tadi ikut mencari para penumpang bus itupun langsung menyadarkan mereka, awalnya para penumpang bus tersebut berteriak-teriak ketakutan saat melihat orang lain.

Mereka seperti kesurupan massal, penglihatan merekapun sudah ditutupi oleh mahluk-mahluk halus yang tinggal didaerah itu. Sehingga mereka semua memakan bangkai-bangkai hewan.

Singkatnya mereka semuapun dibawa pulang. Dan dirawat. setelah agak sehat dan normal, mereka ditanyai satu persatu. Apa yang terjadi sebenarnya.

Namun hanya beberapa yang sanggup menceritakan ulang kisah itu. Sebagian dari para Penumpang bus itu bahkan ada yang sampai (maaf) Gila.

Bahkan sampai sekarang tak ada yang tau pasti letak kampung setan yang pernah di singgahi oleh para penumpang bus itu selain mereka yang pernah kesana, dan karena alasan keamanan, jalanan itu sudah ditutup dan tidak pernah Dilewati oleh bus dll nya lagi.

Tapi menurut cerita beberapa orang, katanya kampung setan itu memang benar-benar ada, tapi dialam yang berbeda dengan kita.

----SELESAI----


BACA JUGA : ISTANA PAKU BULAN DAN PARA PENUNGGUNYA


KISAH MISTERI BERDASARKAN KISAH NYATA
-------------------------------------------------------
~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
close