Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MISTERI PANTI REHABILITASI MISTERIUS


Beberapa tahun terakhir di tempat ini sudah terjadi tiga kematian secara misterius. Tapi anehnya, pihak pengelola, seolah tutup mata dan tutup telinga. Beberapa keluarga pasien bahkan meyakini jika si pemilik perkebunan teh di mana panti rehabilitas itu berdiri, adalah otak dari semua kejadian yang berlangsung selama ini. Namun ketika kutelusuri Iebih jauh, ternyata panti itu adalah..............
cerita mistis nyata kisah misteri gaib hantu 

Sebenarnya bukan bermaksud mengupas aib sebuah panti yang kini mendadak gempar jadi perbincangan banyak orang. Namun sengaja kutulis, agar pembaca Misteri Nyata Tengah Malam bisa mengambil hikmah dari kejadian tersebut. Semoga saja bagi mereka yang pernah mengalami nasib serupa, mengerti maksud dan tentu saja dengan harapan peristiwa itu takan terulang lagi. Karena tidak sesuai dengan kepribadian bangsa negeri ini.

Peristiwa ini seharusnya mustahil terjadi. Bak cerita khayalan yang hanya ada di alam mimpi. Namun dan pengalaman seorang saksi hidup yang pernah mengalaminya sendiri, tidak salah jika dipublikasikan untuk umum. Terserah para pembaca mau percaya atau tidak.

Akan tetapi kenyataannya itulah yang pernah dialami suami dari si pasien yang pernah dirawat dipanti rehabilitas tersebut. Dengan tidak mengusik saksi sendiri, kisah yang kelam ini aku (penulis) sengaja merahasiakan dan menyamarkan nama-nama pelaku dan tempat kejadian. Dalam tulisan ini, aku (penulis) sengaja berperan sebagai saksi hidup atas kejadian ganjil waktu itu.

Cerita Mistis Misteru Kisah Nyata Teluh Kiriman Membuat Sengsara

Semenjak aku menikah dengan seorang gadis yang berasal dari keluarga yang cukup berada, masalah demi masalah mulai tumpang tindih menghantui kehidupan kami. Aku memang kurang pandai mengambil keputusan untuk menikahi Alawiyah, istriku yang sekarang, Namun akupun tak tega jika akhirnya meninggalkan Ririn, gadis cantik yang telah tujuh tahun jadi kekasih gelapku.

Tak bisa kubayangkan bagaimana sakitnya hati Ririn ketika akhirnya aku memillih Alawiyah dari pada Ririn. Aku memang ortodok. Kolot. Tak seharusnya aku menerima keinginan orang tua. Namun apa daya, status keturunan ternyata lebih penting ketimbang rasa cinta yang telah terpupuk sekian tahun. Aku menyerah.

Kemelut ternyata tak hanya sampai di situ. Setiap suami istri yang membangun rumah tangga, cepat atau lambat pasti menginginkan momongan. Tak sedikit dan retaknya sebuah keluarga disebabkan karena tidak segera hadirnya keturunan. Akan tetapi, yang ditempuh memang belum sampai menimbulkan perpecahan antara aku dengan istri. Hanya saja, ternyata ada yang sakit hati hingga membuat istriku meninggal secara tidak wajar.

Di lingkungan keluarga, dari segi materi, aku tergolong orang yang cukup mapan. Aku bekerja di sebuah perusahaan otomotif yang cukup ternama di daerah tempatku tinggal. Sementara Alawiyah, istriku, seorang pegawai yang baru saja diangkat jadi pegawai negeri sipil di luar kota. Tepatnya di kota Boyolali. Pekerjaan istrikulah yang memaksa keberadaan kami sering kali jarang bertemu. Meski jarang ada di rumah, karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskan istriku menetap berhari-hari di luar kota.
cerita mistis nyata

Akan tetapi, sedikitnya satu hari dalam seminggu, kami masih bisa bertemu dan mengadakan syukuran dengan mengundang tetangga kiri-kanan ataupun memberi sedekah kepada pakir miskin dan kaum duafa atau ke panti asuhan terdekat. Meski keadaan ekonomi kami terbilang lebih, ternyata aku masih tak bahagia.

Pasalnya, hingga lima tahun usia perkawinan, kami masih belum juga dikaruniai seorang anak. Padahal, berbagai cara dan usaha telah kulakukan, baik secara medis maupun non medis. Namun hasilnya tetap saja Nol. Menginjak tahun ke enam usia pernikahan tampak sekali perubahan sikap istriku. Alawiyah, yang biasanya pulang satu minggu sekali, ganti menjadi satu bulan sekali.

Tak hanya aku saja yang bertanya-tanya, kedua orang tuaku, dan juga tetangga pun banyak merasa keanehan. Tapi jawabannya enteng saja. Pekerjaan istriku padat yang mengharuskannya kerja lembur. Setelah sekian bulan sikap istriku seperti itu, yakni jarang pulang. Suatu hari, salah seorang teman kerjanya datang mengabari kalau istriku mengalami musibah dan dirawat di sebuah rumah sakit.

Cerita Seram misteri mistis nyata panti rehabilitasi kematian gaib

Mendengar itu, aku langsung pergi ke Boyolali bersama keluargaku, termasuk lik Tono, adik dari ayah mertuaku. Sampai di rumah sakit, aku kaget melihat kondisi istriku yang kurus kering tergolek lemah. Pun demikian dengan keluargaku. Sambil menangis mereka bergantian memeluk tubuh Alawiyah. Menurut hasil diagnosa dokter, istriku menderita leukemia dan depresi yang sangat berat. Untuk sementara waktu ia harus banyak istirahat dan dilarang kerja keras.

Singkat cerita, sekitar satu minggu dirawat, dengan pengawasan tim medis, akhirnya kami diperbolehkan membawa pulang Alawiyah. Akan tetapi, belum lama istirahat di rumah, tepatnya di malam ke tiga istriku berada di rumah, sesuatu yang mustahil mulai muncul. Sejak pulang dari rumah sakit, Alawiyah merasakan tubuhnya mendadak sakit dan gatal-gatal.

Berbagai cara dilakukan untuk mengobati rasa gatal tersebut. Termasuk membawanya kembali ke dokter spesialis penyakit kulit. Akan tetapi, hasilnya tetap saja sama. Tak ada perubahan. Bahkan tatkala, obat dari dokter diminumkan, malah memancing rasa nyeri yang kian meradang di sekujur tubuh. Mengetahui keadaan seperti itu, salah seorang dari keluarga Alawiyah yang memiliki kemampuan supranatunal dipanggil untuk mendeteksi penyakitnya. Dan hasil penenawangan itu, jelas diketahui, jika sakit yang diderita istriku itu karena penyakit kiriman seseorang. Lelaki setengah umur itu berpendapat seperti itu setelah melakukan prosesi pengusapan sekujur tubuhnya, termasuk bagian perut dengan telapak tangan. Dan anehnya, menurut orang pinter itu, sesuatu yang terus bergerak di perutnya itu terlihat jelas dengan mata telanjang berbentuk kulit durian.

Untuk mengeluarkan benda asing dari tubuh Alawiyah, akhirnya mereka, termasuk aku sepakat untuk memanggil seseorang yang dianggap mampu menangani Teluh. Lewat tangan dinginnya, paranormal tua yang biasa dipanggil mbah Kuwuk, mendeteksi penyakit Alawiyah yang memang telah terkena guna-guna yang dikirim seseorang melalui makanan.

Cerita mistis kisah misteri nyata paling menakutkan

Untuk menahan serangan teluh itu, menurutnya, butuh waktu. Alasannya, karena pengaruh benda kiriman itu telah merusak jaringan organ tubuh istriku. Proses pengeluaran benda jahat itupun langsung dilakukan mbah Kuwuk, setelah sebelumnya meminta beragam syarat untuk ritual. Pada saat proses pengambilan benda itulah, terjadi keanehan. Istriku mengalami kejang-kejang yang sangat hebat.

Bukan itu saja, dan mulutnya pun keluar kata-kata kotor yang tak pantas diucapkan seorang wanita. Reberapa kali istriku mencoba berontak dan melepaskan diri dari kepitan tangan mbah Kuwuk. Meski akhirnya benda jahat itu berhasil dikeluarkan, namun pada saat itulah, aku melihat jelas kondisi istriku, begitu tersiksa seperti orang gila. Entah keluar lewat mana, selanjutnya mbah Kuwuk memperlihatkan benda kiriman yang telah dikeluarkan dari perut istriku. Seperti kulit durian yang berlumuran darah kehitaman.
cerita misteri dunia

Setelah ditangani mbah Kuwuk, Alawiyah memang terlihat sedikit tenang. Malam itu, ia tidak lagi terdengar mengerang kesakitan. Namun, pada malam berikutnya, Ia kembali merasakan sakit yang amat sangat hingga tak sadarkan diri. Semua orang yang ada di rumah, dibuat kalang kabut. Mereka bahkan áku tak tahu lagi harus berbuat apa. Terlebih setelah mbah Kuwuk, paranormal yang tinggal sekampung denganku, tidak bisa ditemui dengan alasan masih mencari beberapa sarana sebagai syarat untuk prosesi penguncian kiriman teluh pada tubuh istriku.

Cerita hantu paling seram di dunia panti rehabilitasi misterius

Yang membuat takut, sebelum pingsan Alawiyah berbicara aneh seperti suara nenek-nenek. Istriku terus mengomel seperti kerasukan syetan jahat. Namun dari omelannya itu justru terungkap tentang penyebab penderitaannya, termasuk orang yang membuatnya menderita. Dalam kondisi tidak sadar, Alawiyah berbicara dengan suara aneh. Ia mengaku bahwa yang mengirim teluh adalah seseorang yang pernah menjalin hubungan dengan aku. Gadis itu merasa sakit hati karena merasa tidak senang, kemudian pergi menemui orang pintar untuk meneluh (nyantet) Alawiyah.

Tubuh Alawiyah sebenarnya tergolong kuat dalam menerima guna-guna. Hingga mampu bertahan beberapa minggu. Akan tetapi sayang, wanita itu terus-menerus mengirim teluh sampai kemudian Alawiyah sendiri mengalami depresi yang sangat berat. Awalnya sering kali kerasukan makhluk halus yang bertingkah aneh-aneh.

Bahkan dari tindakannya itu kerap melukai banyak orang. Termasuk keluargaku. Mereka yang pernah jadi korban kekerasan istriku, lantas memintaku untuk menjaga istriku. Biar tidak melukai orang lain. Seperti menguncinya dalarn kamar hingga berhari-hari. Hal itu justru semakin membuatku prihatin. Berbagai upaya mulai aku lakukan untuk kesembuhannya.

Hari-hari terus berlalu. Segala upaya dan waktu kuhabiskan hanya untuk merawat kesembuhan Alawiyah. Ia mulai terlihat kotor dan bau karena sudah tak mampu mengurus diri lagi. Dan semenjak itu, akal sehatku pun mulai hilang. Entah ide dari mana, tiba-tiba aku mernutuskan untuk memasukkan istriku ke sebuah panti rehabilitas yang ada di Jawa Tengah. Pikirku dengan memasukkan Alawiyah ke panti itu, untuk membuatku lebih tenang dalam pekerjaan. Selain itu, sedikitnya dua atau tiga kali dalam satu minggu aku masih bisa membezuk. Informasi tentang tempat itu aku dapatkan dari seorang teman yang pernah menggelontorkan dana bantuan dari yayasan amaliyah yang dinaunginya di kota Pekalongan. Setelah lama kupikirkan dan ternyata hal itu akan lebih banyak maslahatnya, akhirnya kuputuskan untuk membawa istriku ke sana. Sesuai dengan keterangan dan alamat yang diberikan, aku pun segera meluncur ke lokasi, dengan ditemani kedua orang tuaku dan juga lik Tono.

Dengan susah payah selama pencarian, panti yang disebutkan temanku itu akhirnya kutemukan. Seorang bapak bertubuh kekar yang keluar dari sebuah pabrik teh, menunjukan lokasi panti dengan tepat. Lokasi panti yang kucari Ietaknya sekitar dua ratus meteran dari pabrik yang dimandori lelaki bertubuh besar itu. Ternyata beda dengan yang dikatakan ternanku. Tak kubayangkan bagaimana kondisinya saat itu. Panti yang konon dinaungi sebuah yayasan pribadi ini jauh dari kesan mewah. Beberapa bangunan sederhana bendiri berderet mengitari areal lahan seluas 3400 meter persegi. Saking sederhananya, kondisi tersebut terlihat agak kumuh.

Cerita hantu nyata gaib misteri bangunan setan misterius

Panti yang cukup luas dan berdiri di tengah-tengah hamparan perkebunan teh itu, kondisinya sudah tak layak pakai. Komplek tersebut terdiri dari bangunan utama (rumah utama), bangsal. aula, beberapa kamar mandi, sebuah mushola, sebuah mess yang hanya dihuni satu dua orang santri, serta puluhan kamar berjeruji seperti sel tahanan serta tiga buah kamar pasien. Jika dilihat dari bentuknya, panti ini adalah bangunan lama yang kemudian direnovasi sehingga kelihatan lebih kokoh. Dari keterangan beberapa orang yang rumahnya tepat di depan gerbang masuk, diketahui kalau bangunan ini sudah bendiri lama sekali, ketika di sekelilingnya masih berupa semak belukar yang sangat lebat.

Masih menurut warga, dulu di lokasi ini hanya berdiri sebuah rumah peristirahatan seorang tuan tanah yang kaya raya. Dan jauh di bawah rumah itu terdapat beberapa gubug bambu. Kebanyakan penghuninya kaum urban dari desa yang mencoba mengadu nasib di pabrik teh. Karena tak mempunyai tempat tinggal, mereka nekat membuat gubug-gubug di lahan semak belukar itu setelah sebelumnya mengurug dan meratakan.

Tak lama kemudian, lahan-lahan yang bersemak belukar itu berubah menjadi pemukiman. Yang semula cuma gubug-gubug darurat, lambat laun berubah menjadi tempat tinggal permanen. Dan mereka tetap mengabdi dan bekerja di pabrik teh milik tuan demang Sambuadji Asngudi, yang kemudian diteruskan oleh salah satu cicitnya, kanjeng Sekar Kusumawardani.


Hanya saja, jika dilihat lay out posisi panti secara detil, terbesit sedikit kerancuan. Sebab dibanding kondisi bangunan lain, maka kondisi kamar pasien yang berada di bagian paling ujung. terlihat Iebih menyeramkan. Dan sepertinya, ada sesuatu yang tensembunyi dalam bangunan tersebut. Soalnya, setiap kali aku sendirian berada di dalam kamar pasien itu, terutama di malam hari, perasaanku berdebar hebat. Bulu kudukku kontan meremang. Dan rupanya,Lik Tono pun merasakan hal yang serupa. Karena , jika tidak perlu benar membezuk, aku berusaha tidak akan memasuki kamar itu sendirian. Setelah kuperhatikan lebih dalam, tempat itu lebih cocok disebut sebagai klinik penyembuh penderita gangguan jiwa, ketimbang sebuah panti.
mistis hantu seram

Mengingat semuanya, aku menjadi ngenes telah berbuat salah pada istriku. Belum begitu lama aku menitipkan istriku di panti itu, aku mulai mencium gelagat yang kurang baik. Seperti kala itu, malam baru saja turun. Dari kejauhan bangunan panti rehabilitas, terlihat samar-samar oleh pekatnya selimut kabut tebal dari rerimbunan pohon kayu jengjing. Konon bangunan itu sudah ada sejak ratusan tahun silam. Lokasinya berada di atas sebuah bukit hijau di lereng gunung Lawu yang disulap menjadi perkebunan teh.

Mistis Misteri Makhluk Gaib Misterius di Panti Rehabilitasi

Dua bulan sudah berlalu, istriku menjalani perawatan. Itupun setelah melewati beberapa persyaratan. Di antaranya, aku sebagai suaminya diwajibkan mematuhi semua peraturan yang berlaku di sana. Meski pernyataan tersebut bukan hitam di atas putih, namun efeknya sangat memberatkan. Isi pernyataan itu, di antaranya jika dalam masa perawatan pasien menunjukan gelagat yang kurang baik, keluarga tidak keberatan jika pasien tersebut ‘dipasung’ sampai dirinya sembuh.

Bahkan bila di kemudian hari pasien tidak kunjung sembuh ataupun meninggal, maka pihak keluarga tidak akan menuntut dalam bentuk apapun. Dan satu hal lagi yang tak boleh di bezuk oleh anggota keluarga, yakni selama masa observasi (pengamatan), pihak keluarga tidak boleh membezuk. Masa observasi ini diperkirakan akan berlangsung lama.

Persyaratan itulah yang memberatkan keluarga pasien. Apa boleh buat, untuk kesembuhan istri, keluargaku mematuhi semua peraturan tersebut. Namun sayang, prakteknya tidak sesuai dengan janji. Sejak Alawiyah dititipkan, banyak kejadian yang tak masuk akal. Contohnya, minggu pertama, saat aku membezuk, tak jarang aku mendapati beberapa pasien yang mengamuk ataupun berkelahi. Bahkan suatu hari, aku pernah menyaksikan salah satu penghuni panti mati dikeroyok beberapa pasien lain. Belum lagi, pada salah satu kamar, aku mendapati seorang pasien perempuan tampak terkulai lemah di atas dipan tanpa alas. Dari keterangan juru rawat, pasien tersebut kekurangan banyak darah. Namun yang aku lihat bukan itu penyebabnya. Gambaran yang tersisa dan bekas luka di wajahnya, tampak jelas menunjukkan luka bekas penyiksaan.

Ketika untuk kesekian kalinya aku membezuk istriku, di panti ‘ SK’, sebutan warga sekitar untuk panti rehabilitas khusus depresi ini. Seingatku, aku mulai tersadar jika apa yang kurasakan dan kualami dalam lingkungan komplek tersebut. Bulu kudukku tiba-tiba meremang saat kaki menelusuri lorong-lorong yang panjang dan senyap. Dari beberapa kamar yang disediakan di bangsal-bangsalperawatan, setahuku cuma dua yang terisi pasien. Jumlah perawat jaga pun sangat minim.

Sempat terpikir di benakku, kenapa tidak ditutup saja. Sebab bila mengejar keuntungan, yayasan pribadi itu sudah merugi. Lalu kenapa masih berjalan? Entahlah, hanya pihak pengelola yang tahu jawabannya. Dan intormasi yang aku dengar, komplek panti itu didirikan dengan tujuan amaliyah. Konon, kabarnya ada donator kaya dari Semarang yang secara rutin mengirim bantuan.

Menurut Bimo, salah seorang petugas yang sempat kuajak ngobrol, donatur kaya itu bernama bapak Agung Asngudi. Bila ditarik garis keturunan, bapak Agung Asngudi ini masih keturunan dari tuan demang Sambuadji Asngudi, pemilik panti dan perkebunan teh di sekitar lereng gunung Lawu pada masa penjajahan kolonial Belanda. Dermawan itu dulu merelakan rumah besarnya untuk dijadikan barak peristirahatan pasukan tentara Belanda.

Cerita mistis nyata makhluk gaib pemerkosa di panti rehabilitasi

Entah untuk keberapa kalinya aku membezuk. Dari Pekalongan, hari itu kami agak telat tiba di panti. Malam sudah terlelap diperaduan. Mobil yang disopiri lik Tono mengalami pecah ban di menanjak menuju panti. Malam itu, kami memperbaikinya di bengkel yang ada di pemukiman warga. Terpaksa aku membezuk sendiri dan membiarkan lik Tono di bengkel.Udara kawasan perbukitan di lereng gunung yang memang dingin menusuk jadi semakin menggigit tulang. Di gerbang masuk halaman panti, untuk kesekian kalinya aku melihat patung setengah badan dari tuan demang Sambuadji Asngudi dalam ukuran cukup besar. Meski hanya sebuah patung dari perunggu, entah kenapa malam itu tatkala menatapnya lagi, degup jantungku seperti mau berhenti berdetak.

Ya, mata pada patung itu begitu tajam menghujam. Untuk sekian lama, aku terpaku. Seperti terhipnotis. Tak terasa, peluh dingin membasahi tengkuk dan keningku.Lamunanku buyar kala seorang bapak petugas yang sudah aku kenal memanggilku dan mempersilahkan masuk ke ruang di mana istriku dirawat. Namun, rasa ngeri dan ketakutan tak bisa kupungkiri telah mencengkeram perasaanku. Setelah melihat kondisi Alawiyah yang mulai membaik, kuputuskan turun kembali ke pemukiman wanga untuk menemui lik Tono. Begitu melangkah di halaman panti,mendadak aku dikagetkan oleh sesuatu bayangan yang bergerak dari kegelapan di samping bangunan panti. Sosok misterius yang melangkah cepat itu masuk ke sebuah kamar pasien lewat jendela yang terbuka. Kemudian lenyap begitu saja.
misteri cerita setan

Sebenarnya saat itu timbul keinginanku untuk melihat sosok itu dari dekat. Tapi keinginanku untuk mencari minuman hangat, ternyata lebih kuat. Sebab tubuhku sudah terasa kedinginan. Maka, rasa keingin tahuanku itu tertunda. Aku pun segera melanjutkan langkahku menuruni lereng menuju pemukiman warga dalam keremangan malam.

Sekitar satu jam lebih kami berada di pemukiman warga. Ketika kami kembali ke panti, sesuatu telah terjadi. Beberapa petugas terlihat berjalan tengesa-gesa. Langkah mereka pasti, yaitu menuju ke salah satu kaman pasien, di mana sebelumnya aku menyaksikan sosok misterius menyelinap masuk.Saat itulah aku mendengar kalau pasien di kamar itu, seorang wanita seumur istriku telah meninggal. Penyebabnya tak begitu jelas. Tapi, kondisi tubuhnya penuh memar dan meninggalkan bekas luka perlawanan. Padahal, kondisi pasien itu sudah berangsur pulih. Kalau saja tidak terjadi insiden yang merenggut nyawanya, beberapa hari ke depan mungkin sudah diperbolehkan pulang.

Namun, peristiwa meninggalnya seorang pasien berlalu begitu saja. Sepertinya, bukan sesuatu yang penting untuk diusut. Dan karena kesibukanku, dengan cepat pula peristiwa itu kulupakan.Tapi ketika seminggu kemudian aku harus datang lagi ke panti. Kejadian yang sama terulang lagi. Kali ini menimpa pasien seorang janda.Dan lagi-lagi, aku memergoki munculnya sosok misterius itu. Kali ini dia terlihat saat meloncat ke luar kamar lewat jendela kamar pasien dan langsung menghilang. Saat itu aku memang tidak begitu jelas melihat wajahnya. Namun yang pasti, dia seorang lelaki dengan tubuh tinggi besar dan kekar.

Kisah Nyata Misteri Tragis Di Panti Rehabilitasi

Pagi harinya aku mendengan kabar kalau pasien janda yang menghuni kamar itu ditemukan tewas. Penyebab kematiannya juga sama,yaitu penuh luka memar dan meninggalkan bekas perlawanan fisik di tubuhnya. Yang membuatku heran, pihak pengelola sepertinya menganggap peristiwa itu sebagai hal biasa. Sama sekali tak tampak penyesalan pada wajah-wajah mereka. Malah beberapa di antaranya menganggap kematian pasien murni sebagai korban bunuh diri.

Sadar bahwa di tempat itu berkeliaran sosok misterius yang setiap saat leluasa menenggut nyawa pasien, aku menjadi tidak tenang. Aku berniat untuk membawa pulang istriku dari panti tersebut. Dan malam ini menupakan malam terakhir istriku dirawat di yayasan rehabihitas tersebut.

Tapi sepanjang malam itu pikiranku tidak tenang. Aku dan keluarga mengalami kendala dalam perjalanan menuju panti. Berkali-kali mesin mobil mati mendadak. Akhirnya kami baru sampai di panti tepat menjelang tengah malam.Akan tetapi begitu tiba di sana, kami menemukan sesuatu hal yang sangat mengejutkan. Ketika hendak membuka pintu kamar di mana Alawiyah dirawat, mendadak aku dikejutkan oleh suara gaduh dari dalam kamarnya. Dengan reflek, aku mendobrak pintu. Dan pintu pun terbuka dengan paksa. Saat itulah aku benar-benar tercekat. Di hadapanku terpampang pemandangan yang tak lazim, pemandangan hubungan badan yang hanya bisa dilakukan oleh sepasang suami istri.
kisah hantu nyata

Sesosok manusia bertubuh tnggi besar yang sudah dua kali aku pergoki, terlihat tengah memperkosa Alawiyah. Tubuh besar dan kekar itu dengan leluasa menggagahi istriku. Aku menyaksikan wajah istriku tampak ‘burial buncelik’, pucat pasi, lemas tak berdaya.Meski sadar dengan kehadiranku, tetapi lelaki itu terlihat tenang balikan makin garang memperkosa Alawiyah. Aku tidak tinggal diam, dengan geram aku berusaha menyerangnya. Tapi dengan sekali hempasan, sosok itu mengibaskan tangannya. Tubuhku terpental. Aku jatuh terjengkang. Meski tubuhku terasa begitu sakit, tulang-tulangkuseperti remuk, tapi dengan gamblang aku bisa melihat wajah sosok lelaki tersebut.

Dengan penerangan lampu kamar, aku mampu mengenali wajahnya. Ya, wajah yang tidak asing. Kendati terlihat sadis, tetapi jelas kalau wajah itu sangat mirip dengan wajah sebuah patung yang dikatakan orang sebagai patung tuan demang Sambuadji Asngudi. Namun menurut instingku, wajah pemerkosa itu lebih mirip dengan wajah mandor pabrik teh yang pertama kali menunjukkan lokasi panti. Sedikitpun tidak menyimpang, bahkan sangat mirip.

Lelaki ini siapa sebenarnya? Apakah tuan demang Sambuadji Asngudi ataukah mandor pabrik? Belum sempat berpikir panjang, lelaki bertubuh tinggi besar itu telah lenyap dari hadapanku hanya dengan sekali loncatan, Iari melewat jendela kamar. Untuk sesaat lamanya, aku hanya bisa terbengong. Begitu sadar,dengan tertatih-tatih aku mencoba melihat kondisi istriku. Tapi, ya Allah !...tubuh Alawiyah sudah kaku dan membiru. Rupanya, lelaki msterius itu telah membunuhnya setelah melampiaskan nafsu bejatnya.

Mistis Misteri Panti Menakutkan Di Alam Gaib

Satu bulan kemudian, setelah kematian istriku yang tragis, aku memberanikan diri datang ke panti itu lagi. Niatku kali ini cuma satu, yaitu melacak cerita seputar tuan demang Sambuadji Asngudi semasa hidup. Namun ketika aku tiba disana, komplek panti tersebut sudah terlihat kosong.

Jangankan pemiliknya, atau para pasien, perawat jaga, bahkan santri. Namun tak seorangpun yang terlihat dalam bangunan tersebut. Semuanya sepi dan menyeramkan. Kondisi panti tersebut nampak seperti sudah puluhan tahun tidak terurus. Halamannya kotor dan dipenuhi rumput liar.

Menyadari adanya keanehan itu, penasaran kutanyai beberapa orang warga sekitar. Dan mereka terungkap, bahwa panti rehabilitas itu sudah lama tidak berjalan. Mereka bilang sudah hampir 15 tahun ditutup. Pasalnya, sang pemilik, yaitu almarhum bapak Agung Asngudi, sebagai pewaris panti dan perkebunan teh meninggal dengan tragis dalam bangunan panti tersebut. Entah tak dapat diketahui penyebabnya. Padahal beliau adalah satu-satunya pewaris tuan demang Sambuadji Asngudi yang kaya raya.

Bahkan diterangkan pula jika dulunya tuan demang adalah seorang pemilik perkebunan teh yang agak misterius. Ketika kaum penjajah Belanda masuk ke kawasan keraton Surakarta dan mengadu domba para raja di Mataram, serta merampas wilayah Surakarta termasuk lahan di lereng perbukitan gunung Lawu milik tuan demang Sambuadji Asngudi. Tuan demang memutuskan untuk bergabung dan mengabdi kepada Belanda, dengan perjanjian bahwa tanah dan perkebunannya tetap milik sang demang.

Perjanjian itu pun disepakati. Namun istri dan anak tuan demang dijadikan jaminan, untuk diperistri tentara Belanda. Perjanjian tetap perjanjian, meski sangat menyakitkan, istri dan anak tuan demang diserahkannya sebagai ganti lahan dari perkebunan tersebut.Sejak itulah, tuan demang seorang diri membangun pabrik dan mengelola kebun tehnya, hingga usianya menjelang senja. Tapi setelah itu tiba-tiba dia lenyap begitu saja. Ada yang menduga, dia meninggal di dalam bangunan rumah peristirahatannya yang besar. Tapi anehnya, kuburannya tak pernah ditemukan.

Tapi tak sedikit yang percaya, tuan demang belajar ilmu kanuragan di alas purwo dan mencapai titik puncak kesaktiannya. Ia sebenarnya, masih hidup di dunia alam gaib. Dan tetap ada di dalam bangunan panti. Dikabarkan, untuk mempertahankan ilmunya yang tinggi, Ia mencari tumbal wanita sebagai syarat kesaktian.
cerita hantu nyata

Konon, pada waktu-waktu tertentu arwah tuan demang kerap gentayangan di panti tersebut. Bahkan pada malam-malam tertentu, beberapa warga sekitar sering mendengar suara-suara teriakan beberapa wanita berasal dari dalam panti. Namun ketika didekati, suara itupun menghilang. Yang ada mereka hanya menemukan bangunan-bangunan panti yang berdiri sepi. Atas munculnya kejadian tersebut, mereka akhirnya memaklumi jika suara-suara teriakan itu adalah suara hantu penghuni panti yang meninggal belum waktunya.

Akan tetapi ketika kutanyakan tentang sosok mandor pabrik teh yang bertubuh tinggi besar itu, mereka hanya terdiam.Namun salah satunya ngedumel, “Mandor sopo... ya, wong pabriknya aja tutup udah lama kok. Mana ada mandornya,” begitu salah seorang dari mereka ngedumel keceplosan omong. Jika begini, siapa yang benar. Aku yang mengkhayal atau mereka yang berbohong. Jadi selama ini Alawiyah dirawat di panti alam gaib, dan semua tinggal penyesalan.

BACA JUGA : BERTEMU PENDAKI HANTU

KISAH MISTERI BERDASARKAN KISAH NYATA
-------------------------------------------------------
~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~

close