Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KAMBEN MANAK

JejakMisteri - Cerita dari desa pedalaman, lebih pedalaman ketimbang desanya Om, didesa itu sama aja sih kaya desa om orang-orang-nya ada yang beragama islam dan juga kaharingan.

Di desa itu ada seorang gadis, namanya Diang. Wajahnya Cantik berkulit putih namun sayang dia Bisu. Sejak kecil dia sering ikut ayah dan ibunya kekebun milik mereka yang lumayan jauh dari desa.
Dan saat dia berumur 17 tahunan (kata orang) ayahnya meninggal. Sepeninggal ayahnya itu Ibunya jadi sakit-sakitan dan sudah jarang ke kebun, sementara mata pencarian utama mereka dari hasil berkebun.

Jadi diang memutuskan untuk berkebun sendirian.

Awalnya dia berangkat pagi dan pulang sore harinya. Hingga sekitar 2 bulan berjalan keadaan merekapun mulai sedikit lebih baik, walaupun diang dan ibunya jarang makan nasi.

Tapi mereka punya kebun singkong dan membuat Upu (pengganti nasi yang sering di konsumsi oleh orang-orang dijaman penjajahan dulu, sekarang sudah jadi kuliner khas kalteng untuk mereka makan sehari-hari.

Namun pada suatu hari sepulangnya diang dari kebun, dia menangis sesenggukan di dekat ibunya. Dia berbicara bahasa isyarat pada ibunya, tapi ibunya yang saat itu sudah tua dan Rabun, sehingga dia tidak mengerti apa yang dimaksudkan oleh Diang. Bulan bulan berlalu.

Perubahan pada diang menjadi omongan orang-orang sekampung terutama perubahan dibagian perutnya yang semakin membesar.

Diang hamil.

Karena dianggap sudah mengotori kampung, diang pun di usir. Setelah diusir diang pergi ke kebunnya dan berusaha mendirikan sebuah
Lampau (Gubug) ditengah kebunnya.

Semenjak diusir dari kampung diang tidak pernah diketahui keberadaan nya lagi. Karena memang kebun nya itu cukup jauh dari desa dan dari kebun-kebun warga.
------------
Tidak terasa sudah 2 bulan lebih setelah diang diusir. Dan cerita-cerita menyeramkan pun dimulai.

Malam itu tepatnya saat musim durian.
Orang-orang desa (desa diang) pun banyak yang berangkat ke kebun-kebun durian milik mereka atau pohon durian yang tumbuh ditengah hutan. Awalnya desa dan hutan disana aman-aman saja.

Tapi entah kenapa malam itu saat mereka berpencar mencari durian jatuh, tiba-tiba salah satu diantara mereka berteriak kesakitan. Dan saat di susul oleh yang lainnya, orang yang berteriak itu sudah tergeletak ditanah dengan darah yang bercucuran dari celana kainnya (kain tapung/celana yang terbuat dari karung gandum).

Dan saat diperiksa ternyata 'bawak kalatak' (telur burung, pahamkanya, cuma cowok yang punya) milik orang itu sudah hilang.

"Astaga.. ini pasti perbuatan kamben manak.!" ujar salah satu diantara mereka. (Memang di kalimantan tengah hantu kuntilanak/kamben manak itu bisa mengambil harta berharga milik si korban 'tapi bukan kekayaan ya', kalau korban nya laki-laki yang diambil biasanya Biji 'bawak kalatak'. Dan jika korban nya perempuan, yang diambil adalah susu nya, katanya sih kalau biji 'bawak kalatak' itu di gunakan si kamben manak untuk mainan anaknya, begitu juga susu perempuan, akan digantung untuk mainan anaknya juga.

Setelah mendengar nama kamben manak, orang-orang itupun berlarian dan meninggalkan teman mereka yang sudah tidak bernyawa ditempat itu.
--------
Keesokan harinya orang-orang desa beramai-ramai kembali kehutan tempat salah satu warga yang mati akibat kamben manak.

Saat sampai di tempat mayat itu
Mereka semua dibuat ngilu sekaligus takut melihat keadaan mayat yang sudah hilang bijinya itu. Darah sudah mengering dan tubuhnya sudah di kerubungi hewan-hewan kecil.

Singkat Sekitar seminggu ini sudah sekitar 5-6 warga yang mati karena kamben manak, 2 diantaranya
Berjenis kelamin perempuan dan mayat ditemukan tanpa payudara (Payudaranya hilang, diambil paksa oleh kamben manak).

Dan korban yang laki-lakinya sama persis seperti korban pertama, Biji nya hilang.

"Ini sudah tidak bisa dibiarkan pak." kata salah salah satu warga "Kita tidak bisa berbuat apa-apa selain berhati-hati dan jika sudah malam hari jangan pernah ada yang keluar rumah apapun alasan nya." ujar kepala desa

Setelah itu para warga pun pulang.

Saat sudah menjelang malam hari para warga di dera perasaan takut, takut akan kematian yang disebabkan oleh kamben manak itu.

Desa sudah mulai sepi, tak ada nyala lampu tembok, rumah-rumah warga semuanya gelap gulita. Desa itu seperti desa yang tak berpenghuni jika sudah malam hari.

"Hihihihihi..." suara tawa itu lamat-lama terdengar.

Siapapun yang mendengar suara itu
Pasti akan langsung bersembunyi.

Braaakkk.
Pintu rumah terbuka paksa, seperti ada angin yang sangat kuat mendorong pintu itu. Rumah itu milik keluarga pak itan.

Pak itan memiliki 3 anak dan satu orang istri. Saat pintu rumah mereka terbuka terlihat sesosok mahluk berambut panjang sedang melayang-melayang diambang pintu.

Sontak saja pak itan dan keluarga nya sangat ketakutan melihat mahluk itu.

Namun ditengah ketakutan istri pak itan langsung memangku suaminya sambil berkata:

"Tuh anak-anak ayungkuh.
Yaku sanggup manak katuh kakarey, ida kilahikau pang Manak ije gin matey baum kau.!! Tuh yalang puk ngkuh (ini anak-anaku. Aku sanggup melahirkan banyak anak, tidak seperti kau yang baru sekali melahirkan langsung mati.!!
Lihat ini kem**uanku.!) teriak istri pak itan.

Sesaat setelah istri pak itan berteriak seperti itu. Tiba-tiba mahluk yang melayang-melayang diambang pintu tersebut Terbang, saat mahluk itu pergi seisi rumah pak itan bergetar (seperti terkena angin topan).

"Kau tau darimana cara memgusir kamben manak itu.?" tanya pak itan pada istrinya.

"Aku ingat cerita kakekku dulu. Kata-kata itu bukan penangkal tapi untuk membuatnya 'sabanen' (malu) dan kalau dia lari saat di teriaki begitu berarti itu kamben manak jadi-jadian/ manusia yang mati saat melahirkan. Tapi kalau dia tidak lari, berarti itu kamben manak alas yang asli dan hanya bisa disuruh pergi saat kita membaca 'tantulak'nya (penangkal).
"Jawab istrinya pak itan. Mereka masih gemetar.

Keesokan harinya. Cerita dari keluarga pak itan tersebar diseluruh desa itu.

Dan pada saat malam harinya para bapak-bapak sudah siap dipangkuan istri mereka, siap-siap jika sewaktu- sewaktu kamben manak muncul seperti yang diceritakan pak itan. Dan Benar saja malam itu giliran rumah pak Uuy yang didatangi oleh kamben manak.

Namun tragisnya saat melihat sosok perempuan berambut panjang yang melayang-layang di ambang pintu tiba-tiba istri pak uuy pingsan. Dan dapat ditebak apa yang akan terjadi.
Pak uuy meninggal secara tragis dengan biji-biji 'bawak kalatak' yang sudah menghilang.

Korban kamben manak sudah semakin bertambah, bahkan tidak hanya di desa itu. Didesa-desa yang berdekatan dengan desa tersebut pun tidak luput dari sasaran kamben manak.

Ketakutan para warga berlangsung sampai berbulan-bulan lamanya.

Hingga suatu hari. Ada beberapa orang dukun yang dipanggil ke desa tersebut.

"Kamben manak ini berasal dari seorang perempuan yang mati beranak disekitar kampung ini.!" ujar salah satu itu

Para warga saling berpandangan satu sama lain.

"Jangan-jangan Si diang.?" tanya salah seorang warga tiba-tiba "Untuk meyakinkan nya lebih baik kalian cari dia sampai ketemu." perintah kepala desa.

Jadi hari itu berangkatlah semua warga untuk mencari keberadaan diang.

Seluruh desa sudah dikelilingi begitu juga hutan-hutan disekitar desa namun tidak ada hasil. Hanya satu tempat yang belum di periksa, yaitu kebun milik keluarga diang.

Dan benar saja saat mereka tiba dikebun itu mereka melihat sebuah gubug dengan pintu yang terbuka dan saat salah seorang warga masuk ke gubug itu dia melihat kerangka manusia yang dibagian tulang kela**in nya seperti ada kerangka tubuh anak kecil yang berada separuh diluar dan separuh didalam (semoga kalian ngerti ya sama penjelasan om) Tepatnya janin.

"Diang sudah mati.!" teriak warga yang tadi masuk kedalam gubug.

Hari itu juga semua warga menguburkan tulang belulang diang dan anaknya. Dan setelah penguburan, diadakan lah ritual untuk menangkal gangguan mahluk halus termasuk kamben manak.

Memang benar, keadaan didesa
Itu mulai aman, walau kadang-kadang ada suara-suara tawa cekikikan namun tidak sampai memakan korban lagi.

Walau disiang harinya para warga sering menemukan gumpalan darah ditanah/dijalanan hendak ke kebun atau hutan. (kata orang darah itu adalah darah dari kamben manak)

Kata orang juga kalau darah itu 'tatangkalau' (tidak sengaja dilangkahi) maka darah itu akan menjelma menjadi kamben manak. Dan jika ketemu darah itu dihutan lebih baik di ludahi saja dan setelah meludahi darah itu jangan sekali-kali menengok kebelakang.
~~~SEKIAN~~~

close