BANGKIT DARI KUBUR
SIPNOSIS.
JEJAKMISTERI - Terkisah di tahun 1980an di sebuah kampung di daerah sampit di masa silam, seorang perempuan yang sedang hamil di teror jin dan arwah-arwah penasaran yang di kirim oleh orang-orang yang iri hati kepadanya, hingga sampai ia meninggal pun makhluk-makhluk itu terus menterornya dan pada puncaknya ketika ia hendak melahirkan anak pertamanya sampai ajal menjemputnya.
Emak ijum orang tua dari perempuan itu tidak rela dan ikhlas atas kematian anaknya itu, Emak ijum pun kemudian ber'ucap di telinga jenazah anaknya itu..
“Laras anak ku, aku percaya kamu adalah anak dan istri yang baik. Namun karena engkau dizalimi sekian lama oleh orang-orang yang dengki hati dan khianat. Maka ada kewajiban bagimu untuk menuntut dendam. Balaslah mereka. Datanganilah rumah-rumah mereka para pengkhianat itu bila ada sanak keluarganya yang mengandung janin. Buat mereka sengsara saat akan melahirkn, anak ku bangkit lah engkau dari kubur mu, balaskan dendam mu, demi anak mu yang sudah menjadi yatim ini..!!! Ucap Emak ijum kepada sajad anaknya Laras.
Beberapa orang pelayat yang sempat mendengar perkataan emak ijum itu, terkejut luar biasa. Namun pesan sudah terlanjur dibuat, perkataan sudah terlanjur di ucapkan dan Janji telah ditasbihkan, serta takdir tuhan telah tertulis di langit.. Menjelang tiga bulan atau 100 hari setelah kematian Laras itu.. tiba-tiba..!!!
Di Tahun 1980an menjadi saksi nyata dimana seorang perempuan telah bangkit dari kuburnya.. Sebuah kisah dengan alur cerita yang membuat sedih juga takut namun tetap romantis..
~•°○°•●•°○°•~
Kali ini saya akan menceritakan sebuah tutur lisan dari orang-orang di masa dahulu, mungkin kali ini dengan judul yang sama seperti kisah saya yang sebelumnya tapi dengan alur kisah yang berbeda.
*****
Terkisah di sebuah kampung di kota sampit tahun 1980an silam hidup lah sepasang suami isteri..!!!! Sebut saja namanya Laras, dia meninggal dunia ketika usai melahirkan anak pertama hasil buah cinta dengan suami tercinta yang bernama Sulaiman (sebut saja demikian).
Sebagai seorang wanita yang menikah dengan lelaki yang berprofesi sebagai pemotong (penebang pambatangan) kayu di rimba, Laras seringkali ditinggal sendiri di rumahnya, Termasuk ketika usia kehamilannya memasuki bulan ketujuh sampai dengan sembilan. Semangat sang suami untuk mencari rezeki dalam rangka menyambut kehadiran sang buah hati, telah membuat hari-hari Laras jauh dari kasih-sayang dan perlindungan sang suami.
Dalam kondisi demikian, untuk menghabiskan hari-harinya yang membosankan, ditengah semakin melemahnya fisik karna mengandung anak pertama, Laras aktif merajut kain-kain kecil yang kelak akan digunakan untuk membalut sang jabang bayi.
Tinggal di tepi kampung udik daerah sampit, bukanlah tanpa tantangan. Banyaknya warga yang masih percaya pada hal-hal magis dan tahayul, yang telah membuat malam-malam Laras dirundung ketakutan. Bahkan seringkali diseputaran rumahnya, bila malam tiba, raungan anjing hutan dan tangisan arwah-arwah penasaran terdengar sangat jelas menteror malam-malamnya.
Bila arwah-arwah penasaran yang sengaja di kirim orang itu tiba, maka pastilah Laras akan menghabiskan malam dalam kesengsaraan. Bahkan beberapa kali tubuhnya pernah dimasuki roh halus. Dalam istilah Banjar hulu adalah karasukan atau kasurupan.
Berpuluh-puluh dukun sudah mencoba memasang penangkal dan rajah seputaran rumahnya. Namun sepertinya kekuatan orang yang mengirim arwah penasaran ke rumah Laras itu lebih mumpuni. Bahkan pernah seorang dukun dibuat terkapar tak berdaya, setelah diamuk oleh jin atau arwah penasaran yang datang tengah malam ketika selesai memberi penangkal dan jimat di rumah Laras. Hingga pada malam saat-saat ia hendak melahirkan sang buah hati, arwah-arwah penasaran itu makin banyak hadir. Seakan-akn suara mereka terdengar ada yang di pekarangan rumah. Ada yang sampai ruang tamu. dan Ada yang di dapur.
Menurut ceritanya, Laras sangat menderita pada malam itu. seakan-akan ia melihat Satu hantu perempuan duduk di bagian kepala, dua memegang perut. Satu di kaki dan satu lagi menindih perut sang perempuan malang yang hendak melahirkn itu. Orang-orang kampung yang jumlahnya terbatas tidak mampu berbuat apa-apa. Semua kalut dalam doa-doa selamat. Sedangkan Sulaiman, saat itu belum juga pulang dari hutan tempat kerjanya.
Nampak pada malam itu Laras mengerang sekuat-kuatnya. Dia nampak kesakitan. Jin dan arwah penasaran yang sengaja terkirim oleh mereka orang-orang yang jahat semakin menjadi-jadi.
Laras terus saja berjuang sambil menyebut Asma Allah.
Kerapkali juga dia memanggil-manggil nama sulaiman suaminya. Hingga akhirnya, setelah lima jam bergelut dengan rasa sakit hendak melahirkn yang disertai gangguan makhluk halus, akhirnya sang bayi lahir dengan selamat.
Namun untung tak dapat diraih, malang tidak dapat ditolak. Seiring bayi yang keluar dari rahimnya, Laras pun menghembuskan nafas terakhir, tanpa sempat memandang raut wajah sang buah hati yang sudah dia nantikan sembilan bulan di dalam kandungannya.
Duka memenuhi seluruh isi rumah. Sulaiman baru tiba besok pagi, setelah semalam suntuk dicari ke tengah rimba kalimantan oleh beberapa pemuda desa.
Sedangkan Emak ijum wanita paruh baya beliau ibunya Laras nampak terpukul sekali atas peristiwa kematian anak perempuannya itu. Bukan persoalan kematian yang dia sesali. Namun kiriman arwah-arwah penasaran dan jin-jin fasik datang menteror yang menyiksa anaknya Laras, itulah yang membuat perempuan berusia 50 tahun itu begitu tak habis pikir.
Hingga pada saat prosesi mengkafani jenazah Laras dia berbisik ke telinga Laras anaknya yang sudah terbujur kaku.
“Laras anak ku, aku percaya kamu adalah anak dan istri yang baik. Namun karena engkau dizalimi sekian lama oleh orang-orang yang dengki hati dan khianat. Maka ada kewajiban bagimu untuk menuntut dendam. Balaslah mereka. Datanganilah rumah-rumah mereka para pengkhianat itu bila ada sanak keluarganya yang mengandung janin. Buat mereka sengsara saat akan melahirkan, anak ku bangkitlah engkau dari kubur mu, balaskan dendam mu, demi anak mu yang sudah menjadi yatim ini..!!! Ucap emak ijum kepada sajad anaknya Laras.
Beberapa orang pelayat yang sempat mendengar perkataan emak ijum itu, terkejut luar biasa. Namun pesan sudah terlanjur dibuat, perkataan sudah terlanjur di ucapkan dan Janji telah ditasbihkan, serta takdir tuhan telah tertulis di langit... Menjelang tiga bulan atau 100 hari setelah kematian Laras itu,, tiba-tiba...
Setelah 3 bulan Laras menghuni alam kubur, kegemparan melanda kampung itu. Beberapa warga, ketika menjelang jam 10 malam menemukan wanita mirip Laras melintas di jalan kampung yang pada masa itu belum ada listrik. Sesekali dia juga terlihat menuju rumah yang dibangun olehnya dan Sulaiman. Kerapkali juga peronda menemukan wanita muda mirip Laras duduk di depan rumah sambil merajut kain. Namun sejauh itu, belum ada laporan tentang gangguan serius. Akan tetapi ketakutan sudah melanda penduduk kampung. Aktivitas warung kopi hanya sampai jam 9 malam, menjelang sesudah isya pun anak-anak sudah tidak lagi mengaji di malam hari.
Hingga pada suatu hari, arwah yang mirip Laras mulai rajin menyambangi wanita hamil. Berbeda dengan kelakuan hantu terdahulu. Karna Kali ini arwah yang mirip Laras hanya sekedar menampakkan diri di depan perempuan hamil. Dia hanya tersenyum dengan raut muka pucat.
Kak Laras sampai setengah jam memandangi saya. Dia tersenyum. Akan tetapi raut wajahnya pucat. Saya ketakutan. Namun dia hanya menampakkan dirinya kepada saya, sehingga saya harus menjerit-jerit ketakutan,” Ujar seorang wanita muda kepada keluarganya yang telah di datangi arwah Laras.
Sekitar tiga bulan lebih arwah itu bergentanyangan di perkampungan. Hingga suatu hari seseorang pemuda mendatangi rumah ibunda Laras yaitu Emak ijum, sambil ia meminta maaf. Lelaki itu mengaku dialah yang ketika Laras hidup, sering mengirimkan jin ifrit fasik lewat bantuan dukun, untuk menakut-nakuti dan menteror Laras.
“Semua yang dia lakukan karena dendam kepada Laras dan Sulaiman. Sebab ada sanak saudara lelaki itu yang menaruh hati kepala Laras, namun ditolak, karena Laras kadung sangat mencintai Sulaiman,” kata ucap pemuda itu kepada emak ijum menjelaskan.
Semenjak pengakuan itu dari pemuda itu Ibunda Laras meminta bantuan ahli ruqyah untuk melakukan prosesi gaib, agar arwah Laras tidak lagi bergentanyangan. Setelah prosesi itu selesai, sampai kini arwah itu tidak pernah lagi terlihat di seputaran desa. Kecuali pada malam-malam tertentu dia pulang ke rumah untuk menjenguk anaknya dan suaminya.
S E K I A N