MENCARI PESUGIHAN DI GUNUNG KAWI
JEJAKMISTERI - Kisah nyata pesugihan ini diambil dari cerita seseorang yang ingin cepat kaya mendadak, karena kebutuhan hidup mendesak, sedangkan pekerjaan, usaha dan bisnis yang digeluti tak kunjung mendapatkan untung. Pesugihan Gunung Kawi adalah pilihannya.
Sebut saja dia bernama Agus (bukan nama sebenarnya). Sebelum memutuskan untuk mengambil pesugihan agar cepat kaya, dia dihadapkan pada dua pilihan, yaitu memilih uang, emas, rumah, mobil dan harta benda mewah lainnya atau memilih satu-satunya anak kesayangannya.
Cerita bermula, ketika Agus terbelit hutang senilai ratusan juta rupiah. Hutang-hutang itu harus dibayarnya, sedangkan usaha dan bisnis yang dirintisnya berjalan stagnan, tidak berkembang, dan tidak mampu menutupi hutang-hutangnya.
Karena tidak sanggup melunasi atau mencicil hutang di bank, rumah Agus akhirnya disita bank dan akan dilelang. Betapa malunya Agus. Dia adalah pengusaha muda yang sukses dan dikenal kaya oleh tetangganya.
Tekad Agus sudah bulat. Dia konsultasi dengan sejumlah teman dan ada yang tahu lokasi mencari pesugihan yang manjur dan ces pleng. Kerajaan Gaib Gunung Kawi adalah tempatnya.
Agus membawa mobilnya bersama teman untuk datang ke lokasi pesugihan terkenal di Kabupaten Malang, Jawa Timur itu. Malam-malam, ia sampai ke tempat tujuan. Agus dan temannya bertemu dengan juru kunci, pelawangan atau dukun yang biasa mengarahkan orang-orang yang akan mengambil pesugihan.
"Apakah tekadmu sudah bulat, Mas? Kalau sudah bulat, pulanglah ke rumahmu. Jupuk katoke anakmu gowo mrene (Ambil celana pendek anakmu dan bawa ke sini). Tapi, kamu harus bermalam di sini dulu untuk mendapatkan wangsit dan petunjuk," ujar juru kunci yang menjadi pelawangan pesugihan Gunung Kawi.
Pikiran Agus kembali berpikir, "Berarti anak saya yang akan menjadi tumbal. Tapi, bagaimana lagi. Saya ingin melunasi hutang-hutang dan ingin kembali kaya. Uang, emas, mobil dan rumah jangan sampai habis untuk melunasi hutang. Rumah juga jangan sampai disita bank," ucapnya dalam hati.
Malam itu, Agus pun bermalam dan tidur di sebuah tempat yang menjadi lokasi ritual pemujaan untuk pesugihan. Agus pun terbangun dan menyaksikan sebuah pemandangan yang tidak biasa. Agus ternyata berada di dalam alam pesugihan. Jiwanya mengembara, berpetualang, dan melihat suatu pemandangan gaib yang mengejutkan!
Dari kejauhan, ada sebuah sumur gaib. Ada suara anak-anak yang meminta tolong dan menyebut "ayah, ayah, ayah" berkali-kali. Penasaran, Agus berjalan mendekati sumur. Jiwanya masih mengembara ke alam pesugihan Gunung Kawi.
Hati Agus masih ragu dan takut untuk mendekati sumur itu. Tapi, Agus sangat penasaran, karena suara anak itu seolah-olah memanggil-manggilnya. Setelah mendekat dan mencoba melihat siapa orang yang ada dalam sumur itu, Agus terkejut bukan kepalang !!!
Anak laki-laki Agus berada dalam sumur. Dia disiksa oleh segerombolan orang yang wajahnya mengerikan, setengah manusia setengah binatang. Anak itu kemudian melihat Agus dan memanggil, "Ayah, ayah... Tolong saya." Begitu ucap anak itu berkali-kali dengan wajah memelas dan kesakitan dicambuki segerombolan makhluk aneh.
Agus bingung, mau menolong tidak bisa karena dia harus masuk ke dalam sumur. Dia juga akan mati sia-sia bila nekad menolong anaknya itu. Tiba-tiba saja, pemandangan gaib itu sirna. Agus yang mengembara di dalam pesugihan itu selesai, seketika dia terbangun dari tidurnya.
Sontak, dia membangunkan temannya dan mengajaknya untuk segera pulang. Di tengah jalan ketika lapar, dia makan di sebuah warung dan menceritakan kisah nyata petualangannya, mengembara di alam pesugihan melalui mimpinya itu kepada temannya.
Setelah sampai di rumah, dia melihat anaknya sedang terlelap tidur. Dia menyambangi anaknya, mengelus rambutnya dan berbisik "Maafkan ayah nak..."
*Sampai disitulah cerita itu berakhir, perkara Agus melanjutkan ritualnya atau tidak itu masih menjadi misteri.
~~S E K I A N~~