Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

DIAJAK KAWIN SILUMAN RATU ULAR


JEJAKMISTERI - Kisah ini berawal dari kepindahan kami, aku dan istriku ke rumah baru di komplek perumahan BTN. Kebetulan rumahku terletak di ujung komplek perumahan sebelum sawah satu petak, kemudian dibatasi dengan sebuah sungai yang tidak terlalu besar.

Saat itu usiaku 25 tahun sementara istriku 22 tahun, kami menikah di usia muda dan kami sudah memiliki dua orang anak balita, yang pertama laki-laki berumur dua tahun dan yang kedua perempuan belum genap satu tahun.
Betapa senangnya istriku saat itu, ketika aku telah akad kredit rumah baru, karena sebelumnya kami hanya bisa tinggal di rumah kontrakan.

Sudah menjadi tradisi dalam keluarga kami ketika pindah dan menempati rumah baru, kami mengadakan syukuran kecil-kecilan dengan tujuan agar Allah SWT akan selalu memberikan kepada kami keselamatan, keberkahan dan perlindungan dari segala malapetaka.
Dan telah menjadi kebiasaanku pula sebagai mantan seorang santri, saat menempati tempat tinggal yang baru, aku membaca ayat-ayat suci Al Qur'an seusai sholat Maghrib selama tujuh hari berturut turut.

Hingga memasuki pada malam hari yang kedelapan aku bermimpi, ada seorang wanita muda berwajah cantik mengenakan pakaian dari kain Jawa sebatas dada, sehingga sisa bagian atas dadanya kelihatan dengan jelas. Dia datang memasuki rumahku, bahkan membuka pintu kamarku sambil tersenyum ramah.
Aku pun melihatnya dengan pikiran bingung, dalam hatiku bertanya tanya,
"Siapa wanita cantik ini ?"
"Darimana datangnya ?"

Aku pun terbangun dari tidurku, dan kulihat jam dinding di kamarku menunjukkan pukul 02:00 dinihari. Keesokan harinya aku melakukan aktifitas seperti biasa, karena aku anggap itu hanyalah sebuah mimpi, yakni kembangnya tidur dan tidak memiliki makna yang berarti apa-apa bagiku.

Beberapa hari kemudian, pada malam harinya ternyata aku bermimpi yang sama, yakni didatangi wanita cantik itu lagi dengan mengenakan pakaian yang sama dan pada waktu yang sama juga, pukul 02:00 dinihari dan dia membuka kamarku sambil tersenyum. Tapi sedikit pun aku tak membalas senyuman ramahnya, karena aku merasa ini aneh.

Aku pun terbangun dan kulihat jam dinding menunjukkan angka yang sama dengan mimpiku pada hari sebelumnya yakni pukul 02:00 dinihari. Kejadian itu pun tidak terlalu aku pikirkan, aku jalani hari-hariku seperti biasa.

Tapi beberapa bulan kemudian aku bermimpi lagi, tapi kali ini dia datang mengenakan pakaian kain Jawa sebatas dada lengkap dengan selendang hijau yang terjuntai sampai ke pinggulnya, serta mahkota kepala ular seperti seorang Ratu.
Sambil tersenyum dia menyuruh dua orang dayangnya untuk membawaku keluar dari kamar. Sesampainya di luar rumah betapa terkejutnya aku, ternyata sudah ada rombongan wanita-wanita cantik dalam barisan yang rapih. Bila kuamati jumlah mereka lebih dari dua puluh orang.

Kemudian aku diarak diapit dua dayang, berjalan paling depan di belakang "Sang Ratu" yang sebentar-sebentar menoleh ke arahku dengan senyuman terindahnya. Kami beserta rombongan melewati sepetak sawah sebelum akhirnya sampai naik di bantaran sungai dan turun menuju ke sungai. Seolah olah ada tangga yang telah disiapkan untuk menuruni sungai, hingga tidak ada kesulitan bagiku dalam menuruninya.

Telapak kakiku mulai terasa dingin, mungkin karena sudah masuk air, sampai akhirnya kurasakan dingin seluruh tubuhku. Aku merasa sudah berada di dalam air sungai. Sesampainya di dasar sungai kami berbelok ke kanan menelusuri alur sungai yang mengalir dari selatan ke arah Utara. Dan ternyata yang aku kira dasar sungai itu adalah sebuah jalan raya bagi mereka.

Di sebelah kanan dan kiri jalan itu adalah rumah mereka. Mereka pun bersorak sorai menyambut kami beserta rombongan lewat. Layaknya menyambut pawai tujuh belasan di bulan Agustus, mereka sangat antusias melihatnya.

Tiba-tiba "Sang Ratu" memberhentikan iring-iringan rombongan sambil tersenyum ke arahku, dan dia mempersilahkan kepadaku untuk memasuki salah satu rumah yang ada pintu gerbangnya.

Tapi tiba-tiba aku terhenti, karena kulihat rumah yang lain terang benderang, sementara rumah yang akan kumasuki itu di mataku gelap gulita.
"Sang Ratu" pun memberikan titah kepada kedua dayang yang mengapitku untuk memaksaku memasuki pintu gerbang rumah itu.

Aku pun berontak meronta... sambil berteriak "Allahu Akbar" tiba-tiba aku terlepas dari pegangan kedua dayang cantik itu..

Dan Seketika itu aku dibangunkan oleh istriku, karena aku mengigau dengan teriak-teriak histeris...
Istriku merasa khawatir dan semakin ketakutan, karena dia berusaha membangunkanku dan menenangkannya tapi gagal. Akhirnya dia pun mendorong tubuhku yang masih dalam pengaruh mimpinya hingga terjatuh dari tempat tidur.

Aku pun duduk terbangun dengan pandangan yang masih kosong, hingga tak mendengar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh istriku. Setelah kesadaranku mulai penuh aku bergumam lirih,
"Astaghfirullah,"
lalu kusuruh istriku untuk mengambil segelas air putih untuk aku minum. Istriku mulai bertanya banyak,

"Sebenarnya ada apa mas ?"
"Mimpi seram ya ?"

Aku pun menjawab, "Besok aja ya ceritanya," sambil aku melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 02.00 dinihari ???"

Keesokan harinya, istriku dengan ekspresi wajah yang penasaran (seperti para pembaca saat ini ,😁)
dia menanyakan lagi tentang kejadian semalam. Aku bilang, "besok saja lah, saat ini aku sudah mau siap-siap untuk berangkat bekerja,"

Istriku pun mengiyakan sambil menahan rasa penasarannya. Besoknya dia juga bertanya lagi, tapi aku berusaha untuk menutup nutupi dan menundanya, agar dia tidak berpikiran yang aneh-aneh yang bisa menimbulkan rasa takut.

Sampai akhirnya beberapa bulan kemudian, kami dikejutkan dengan kemunculan benda hitam melingkar sebesar paha orang dewasa di atas atap langit-langit eternit di depan kamar mandi rumah kami.

Karena kebetulan ada salah satu langit-langit eternit yang sengaja terbuka untuk sirkulasi udara. Awalnya kami menganggap itu ban dalam sepeda motor kami, tapi setiap hari selalu bergeser. Makanya kami pun mulai curiga... jangan-jangan ular ???

Pada saat itulah akhirnya aku menceritakan kepada istriku tentang mimpiku dari A sampai Z, sampai akhirnya aku mengigau dan berteriak histeris.
Maka sebisa mungkin aku telah menenangkan istriku agar tidak merasa takut yang berlebihan. Dan karena rasa penasarannya yang sangat besar, ketika aku telah berangkat kerja, dia pun memberanikan diri untuk melihat sendiri, sambil memegang sebuah tongkat kayu yang dia tusuk-tusukkan, untuk memastikan itu benda mati atau makhluk hidup.

Tiba-tiba benda itu pun bergeser menghindarinya. 
Istriku pun langsung ketakutan dan keluar rumah sambil membawa anak-anak kami dan pergi ke rumah tetangga yang kebetulan masih saudaranya. Dia tidak berani pulang ke rumah sebelum aku pulang kerja.

Sesampainya aku di rumah sepulang kerja, istriku lalu menceritakan tentang rasa penasarannya itu yang kemudian dia keluar dari rumah karena merasa takut.
Dengan keberanian yang penuh, aku coba masuk ke dalam rumah untuk memastikan keberadaan ular itu. Dan dengan tangga yang aku pinjam dari tetangga kucoba melihat dan naik ke atas sampai langit-langit atap eternit rumahku yang terbuka itu.
Aku masih menyapu pandanganku ke seluruh sudut ruangan atas itu dan tidak ada apa pun kulihat di sana.

Sepertinya ular itu telah pergi pikirku. Sejak itulah aku sempatkan seusai Sholat Maghrib untuk membaca ayat-ayat suci Al Qur'an setiap hari. Namun anehnya pada malam hari, setiap kali kami mau masuk kamar mandi, kami masih mencium aroma anyir tubuh ular. Aku merasa dia masih suka datang ke rumahku di malam hari.

Maka setelah istriku menyadari hal ini, beberapa hari kemudian dia meminta kepadaku untuk pulang ke rumah orang tuanya dan menyuruhku menjual rumahku itu ???
Demi kebaikan dan keselamatan istri dan anak-anak kami yang masih balita itu, akhirnya aku pun mengalah dengan memenuhi segala kemauan istriku untuk kembali pulang ke "Perumahan Mertua Indah"
[SELESAI]


close