Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KUBURAN DALAM RUMAH (Part 1)

JEJAKMISTERI - Rumah yang mereka tempati saat ini mempunyai tiga kamar. Dua di bawah, sedangkan kamar satunya berada dilantai atas. Ucil dan Andri tidur di kamar bawah, sedangkan Fatur tidur dikamar atas.

Sebelum rumah ini dijual, pemilik rumah sudah memberitahu kepada mbak Arin. bahwa rumah ini memang sangat aneh. Banyak orang yang mengontrak di rumah ini, tapi tidak bertahan lama karena sering ada gangguan mistis, tapi mbak Ari tidak merasa takut, berniat untuk membeli saja rumah angker ini.

Dan pada akhirnya ruma itu pun di beli oleh mbak Arin dengan harga murah.

***

Malam hari di kamar atas ada Fatur sedang teleponan sama pacarnya. Lalu Tiba-tiba terdengar suara air keran keluar dari kamar mandi yang berada didekat kamar Fatur

"Siapa yang di kamar mandi?" ucap Fatur merasa heran.

"Yank, bentar yah, aku mau liat kamar mandi seperti ada orang," ucap Fatur pada pacarnya di telepon.

Anehnya setelah dicek, tidak ada siapa-siapa di kamar mandi.

Lalu Fatur kembali melanjutkan obrolannya dengan pacarnya via telepon.

Fatur ketawa-ketawa, kadang nyanyi-nyanyi. merasa hepy malam itu sedang teleponan dengan pacarnya.

Jam sudah menunjukan pukul 12:00, Fatur pun sudah mulai merasa ngantuk. Akhirnya ia pun memutuskan untuk tidur dan mengakhiri acara telponanya itu.

Karena sudah sangat ngantuk Fatur pun langsung tepar tertidur sangat pules. Tapi, dirasa baru beberapa menit Fatur tertidur. Tiba-tiba Fatur merasakan ada yang menamparnya.

Sepontan Fatur terbangun. sambil mengelus-elus pipinya meringis kesakitan.

Sakit, sungguh sakit terasa dari tamparannya itu.

"Siapa yang menamparku? Haduh, siapa sih yang jail," ucap Fatur merasa kesal.

Fatur mengira kejadian yang barusan ia alami adalah ulah dari kedua temannya yaitu Ucil dan Andri.

Lalu Fatur memilih untuk tidur kembali karena benar-benar sangat ngantuk.

Saat Fatur sudah pules kembali dalam tidurnya. Hal itu terulang kembali.

"Prakkk" suara tamparan.

"Asem, kebangetan bener yah mereka jahilnya. Awas aku turun nih," Fatur berlalu melangkah turun kelantai bawah.

Sesampainya di lantai bawah, lalu Fatur menuju kamar Andri.

"Dri, buka pintunya, jangan pura-pura lu, jail sih jail, tapi jangan kebangetan gituh dong," ucap Fatur yang sedang berdiri didepan pintu.

Tidak terdengar sahutan dari dalam kamar Andri. Lalu Fatur pun bergegas melangkah mendatangi kamar Ucil.

Karena kebelet pipis Fatur berlari kecil menuju kamar mandi yang berada dilantai bawah dekat dapur.

Setelah Fatur sudah berada didepan pintu kamar mandi, ia seperti mendengar suara rintihan dari dalam kamar mandi.

"Njirr, kaya ada orang lagi wik-wik didalem," gumam Fatur.

Terdengar seperti ada suara, tapi kadang terdengar jelas, kadang putus-putus suaranya.

Suara itu samar-samar seperti menangis kadang cekikikan.

"Dor, dor, dor" fatur menggedor-gedor pintu.

"Dri, kamu ya yang didalam?" tanya Fatur sambil meringis karena sudah kebelet pipis.

Beberapa detik sudah berlalu, tapi masih belum ada jawaban dari dalam kamar mandi.

"Ndri, kamu yang didalam bukan? cepetan dong, aku udah gak tahan kebelet kencing dari tadi," kembali Fathur berucap.

Merasa kesal dari tadi terus-terusan memanggil tapi tidak ada jawaban. Dan sudah tidak bisa menahan ingin kencing.
Fatur mencoba menyorobot masuk kedalam kamar mandi.

Ternyata pintunya tidak dikunci. Lalu pintu pu mulai perlahan dibuka oleh Fatur.

Cekrekkkk..

Saat pintu sudah terbuka, Fatur melihat didalam kamar mandi ada sosok rambutnya panjang dengan bajunya berwarna merah sedang bercermin.

"Siapa kamu?" Tanya Fatur.

Sosok itu masih terdiam, saat Fatur masih terus melihatnya. Tiba-tiba saja Sosok itu pun menoleh kearah Fatur, mula-mula tersenyum. Kemudian tiba-tiba mulutnya terbuka lebar dan matanya melotot seperti mau keluar.

"Njirr, setan ternyata, tolong, tolong, ada setan." Fatur lari terbirit-birit ketakutan menuju kamar Ucil.

Fatur menggedor-gedor pintu kamar Ucil, tapi masih saja tidak ada jawaban dari dalam kamar Ucil.

Sama halnya juga Fatur lakukan ke kamar Andri, sama saja tidak ada jawaban dari dalam kamar Andri.

"Kebangetan banget kalian kalu sudah tidur seperti kebo, aku panggil-panggil dari tadi gak ada yang bangun," ucap Fatur merasa kesal.

Badannya gemetaran disertai bercucuran keringat dingin. Bulu kuduknya juga ikut merinding, sampai bulu yang itunya juga ikut merinding. Karena susana sangat mencekam pada malam itu, Fatur seperti antara mati dan hidup saja.

Akhirnya Fatur pun memutuskan kembali ke kamarnya di lantai atas.

"Allah Humma bariklana fimarojak tana wakina adza banar," ucap Fatur disela-sela langkah kakinya saat menaiki anak tangga.

Entah kenapa Fatur malah berdo'a seperti itu, apa dia cuman hafal do'a semacam itu, atau mungkin karena sedang lagi gugup saja.

"Bu, aku takut Bu. Hu, hu hu," ucap Fatur merengek memangil ibunya yang jauh disana.

Sesekali Fatur menoleh kearah belakang, takut sosok yang tadi ia lihat di kamar mandi mengikutinya.

Ketika menoleh ke arah belakang, Yang ia lihat sesosok anak kecil seperti tuyul sedang menatapnya.

"Haduh, kenapa tiba-tiba jadi bayak penampakan hantu sih," rengek Fatur.

Lututnya terasa ngilu, takuasa rasanya Fatur melangkahkan kakinya. Sampai air matanya berlinang membasahi pipi. Tak kuasa dengan perpisahan ini. Ingin rasanya sampai dibatas kota. Njir malah nyanyi..wakwk

Setelah satu langkah memasuki kamarnya, Tiba-tiba Fatur dikejutkan kembali melihat sesosok mengerikan sedang loncat-loncat diatas ranjangnya.

Mahkluk yang sekarang berada di kamarnya itu. Ternyata yang ia lihat dikamar mandi tadi.

"Hihii, hi, hihiii."

Fatur cuman terdiam, ingin rasanya ia berlari, tapi badan terasa kaku sulit untuk digerakan.

Seketika Fatur pun pingsan.

***

Pagi harinya Ucil dan Andri sudah rapih mau siap-siap berangkat kerja.

"Fatur udah bangun belum Ndri?" tanya Ucil kepada Andri.

"Gak tau, tadi aku chat belum ada balasan," sahut Andri.

"Hadehh, paling dia masih tidur, sudah pagi malah masih kerek," ucap Ucil.

Akhirnya merekapun naik keatas berniat membangunkan Fatur.

"Tur, bangun dong, kita udah kesiangan nih, mau kerja gak sih," Ucil membangunkan Fatur.

"Dih, susah amat nih anak dibaguninnya," Andri berucap.

"Jagan! ... jagan!. jangan bunuh aku," Fatur ketakuta setelah membuka mata.

"Apaan sih, kamu kenapa?" tanya Ucil.

"Dimna aku, aku dimana?" Fatur bertanya seperti linglung.

"Yah, dikamar lu lah, aneh banget sih," ucap Andri.

"Oh iya, hee. ada apaan sih ganggu aku lagi tidur aja," ucap Fatur.

"Yeeyy, udah siang nih, ikut kerja gak? buruan sana mandi," tegas Andri.

"Iya, iya, bawel amat sih, kaya pacarku aja kamu Ndri," Fatur mengerutu melangkah ke kamar mandi.

Ternyata semalam Ucil dan Andri sewaktu Fatur turun mendatangi kamarnya, mereka emang lagi tidak berada di rumah. Mereka berdua lagi pergi keluar cari makan.

Di dalam mobil yang sedang melaju menuju tempat kerja, mereka ngobrol-ngobrol.

"Tega kalian semalam ninggalin aku di rumah sendirian. mau makan gak ngajak-ngajak," ucap Fatur.

"Yah, orang udah aku telepon, aku chat, kamu diem aja," sahut Andri.

"Yaudah, pokonya nanti malem aku tidur dikamarmu yah, aku takut tidur dikamar atas" pinta Fatur pada Andri.

"Ogah, nanti aku gatal-gatal karena tidur bareng cowok."

"Haa, dasar lebay lu Ndri." ucap Ucil.

"Serius aku Ndri, nanti malam aku tidur di kamarmu ya," ucap Fatur pada Andri.

"Kenapa mau tidur di kamarku? Udah punya kamar masing-masing juga," ucap Andri merasa heran.

"Pllisss" Fatur memelas.

"Dih, apaan sih, kaya cewek aja ngomongnya lu, Tur."

"Emng ada apaan sih Tur" tanya Ucil kepada Fatur.

"Semalam aku melihat tuyul sama kuntilanak serem banget, kayanya semalam aku sampai pingsan deh," jelas Fatur sambil terlihat ketkutan.

***

Malam Andri memilih tukeran kamar sama Fatur dari pada tidur bareng.

"Serius kamu Ndri, mau tidur diatas sendirian, gak takut? Ada mba Kun, Kun, loh," ucap Fatur menakut-nakuti.

"Halah, aku gak peduli sama yang kaya gituan, kitalah yang sah menempati rumah ini, bukan para hantu," jelas Andri.

Lalu Andri pun berlalu melangkah ke kamar atas.

Saat memasuki kamar atas, tiba-tiba Andri merasa kurang nyaman, merasakan energi berhawa mistis.

Sebelum beranjak keatas tempat tidur, Andri melihat sebuah sisir di meja dekat tempat tidurnya.

"Hmm bagus juga nih sisir, apa punya si Fatur yah" gumam Andri.

Saat sudah mau memejamkan mata, Dengan Mata setengah mengantuk, Andri melihat seorang wanita yang sedang menyisir rambut.

Sesaat Andri mengira itu adalah Fatur. Namun saat sosok yang ia lihat menoleh kearahnya. Lalu melayang-layang diatas sekitar kamar. Andri cuma bengong.

Terlihat oleh Andri sosok itu melayang tidak terlihat kakinya. hanya terlihat kepala berjubah berwarna merah.

Sosok itu tertawa cekikikan. matanya menatap bukan dengan tatapan PHP. tapi dengan tatapan ganas mengerikan.

Kemudian sosok itu mendekat kearahnya. Andri kaku tak bisa bergerak, tak bisa berteriak. andri pun pingsan.

Dilantai bawah Fatur fan Ucil belum pada tidur,

"Wih, lagi makan apa nih?" tanya Fatur kepada Ucil yang sedang asik duduk diruang tengah.

"Nih, aku lagi makan capcay lu mau?" ucap Ucil sambil kepedesan.

"Bentar, aku otw kamar mandi dulu, pengen kencing," ucap Fatur.

lalu Fatur pun bergegas menuju kamar mandi. tapi merasa ragu saat sudah dirinya berada di depan pintu.

"Waduh, makhluk yang semalam aku lihat nongol lagi gak yah didalam?," gumam Fatur merasa ngeri.

Karena sudah tidak tahan lagi dengan sesuatu yang sudah meronta-ronta dibalik celananya. Akihirnya Fatur pun masuk ke dalam kamar mandi.

Dilantai atas Andri teriak-teriak, terdengar seperti sedang di cekik.

"Agrhhh ... Aaagrh" teriakan Andri.

Terdengar suara Andri memekik panjang lalu senyap. dan pintu kamarnya tiba-tiba terbuka.

Dari wajah hingga seluruh bagian tubuhnya Andri penuh cakaran. Seperti bekas cakaran binatang buas. diatas kasur dengan kondisi bersimbah darah.

Sontak Andri pun sadar lalu terbangun. ternyata ia hanya bermimpi saat tadi pingsan.

Andri menghela nafas panjang, sambil melihat-lihat sekitaran kamarnya.

Karena merasa taku sosok yang berbaju merah muncul kembali. Ia pun segera bergegas turun ke bawah.

Ketika hendak melangkah keluar kamarnya, Andri mendengar ada teriakan, namun ia tidak melihat wujud dari suara itu.

Tidak mau berlama-lama lagi berada didalam kamar. Andri segera berlari menuju lantai bawah.

Disela-sela langkahnya suara itu masih terdengar olehnya, tapi Andri tidak menggubrisnya segera saja mempercepat langkah kakinya untuk turun.

"Cil, tolong, Cil" Andri lari ketakutan.

Sebelum tiba diruang tengah, Andri menabrak Fatur yang kebetulan lewat saat dari kamar mandi.

"Lepasin aku... jangan!, tolong jangan sentuh aku" ucap Anrdi ketakutan.

"Sadar, Ndri, ini aku Fatur."

"Eh, lu Tur, kirain dedemit."

"Sialan, aku dikira dedemit."

Fatur melihat wajah Andri sangat pucat, seperti tidak ada darah dalam tubuhnya.

"Hmm, baru kerasa kan kamu sekarang" gumam Fatur sambil nyengir.

Lalu kemudian Andri dan Fatur menghampiri Ucil diruang tengah.

"Kenapa kalian seperti ketakutan gitu?" tanya Ucil heran melihat ekspresi kedua temanya.

"Anu, Cil, anu" sahut Fatur bicara terbata-bata.

"Anu, anu, apaan sih."

"Bentar aku minum dulu Cil, haus nih." ucap Andri.

Diputarnya tutup botol itu oleh Andri, tidak dijilat dan dicelupin, tapi ia segera meneguknya.

Saat Andri dan Fatur bercerita tentang hal yang ia alami pada malam itu, tiba-tiba ada suara terdengar dari kamar atas.

"Weeeerrrr, weerrr, kuuuurrr"

"Suara apa itu, Cil? Ndri? kalian denger suara aneh gak barusan" ucap Fatur.

Andri dan Ucil pun cuman mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengiyakan.

"Coba kita lihat keatas yuk" ajak Ucil kepada Fatur dan Andri.

"Aku takut Cil, Iyah Cil aku juga" ucap Fatur dan Andri.

"Udah kita kan bertiga masa takut," Ucil menegaskan pada kedua temannya.

Lalu akhirnya mereka bertiga pun sepakat naik ke lantai atas untuk memastikan dari suara misterius itu.

Sesampainya tiba dikamar atas, mereka tidak mendengar suara itu. Lalu setelah jeda beberapa menit disaa. suara itu muncul kembali.

Mereka bertigapun perlahan mendekati dari arah suara itu. Dan setelah diamati, suara itu ternyata dari arah luar.

Lalu merekapun perlahan menuju balkon ingin memastikan suara apa sebenarnya. Rumah yang ditempati sebelahnya ada lahan kosong satu petak. Dan ada pohon tinggi sampai dahanya mengarah ke balkon kamar yang diatas.

Merekapun mengintip dari jendela. terlihat oleh mereka ada sesosok sedang berada dipohon itu. bentuknya seperti burung, ukuranya segede kambing.

Anehnya hewan itu matanya menyala seperti api, kemudian bersuara seperti ayam jantan berkokok, tak lama sosok itu hilang.

"Tur, aku tidur bareng kamu yah?" ucap Andri pada Fatur.

"Bukanya kata kamu suka gatal-gatal kalu tidur bareng cowok?. Haa," Fatur tertawa puas merasa bisa membalikan kata-kata dari Andri kemarin.

Andri pun malam itu tidur sekamar bareng Fatur di kamar bawah. Sementara Ucil tidur sendiri di kamarnya.

"Dari mana kamu, Ndri?" tanya Ucil pada Andri.

"Habis dari warung, beli rokok," ucap Andri.

"Ah, lu , mau ke warung gak bilang-bilang, tau gituh aku nitip."

"Yaelah, masa aku mau ke warung harus bilang kamu dulu."

"Roko aku juga habis, coba sini mana Rokomu," pinta Ucil pada Andri.

Setelah memberikan rokoknya, Andri mengambil Gitar, lalu keluar rumah duduk santai diteras menikmati udara malam sambil bermain Gitar.

Saat itu Fatur lagi tidak berada dirumah, ia sedang pergi keluar jalan sama pacarnya.

Malam itu ucil ngedadak terasa lapar, Mau keluar cari makan, Ucil lagi malas keluar rumah. Akhirnya ia pun masak mie instan yang sudah tersedia.

Lumayan buat ganjal perut sementara. Ucil berniat nanti cari makannya kalau Fatur sudah pulang ke rumah.

Kompor sudah dinyalakan, air pun didalam wajan sudah mulai mendidih.

Ucil mulai memasak mie instan, mie rasa kare. Tak lupa dikasih telur biar tambah jadi sepecial. Sedap pokonya kalian harus coba. saking sedapnya mana bisa bohong.

Setelah mie sudah matang, lalu Ucil segera menikmatinya sambil nonton Tv.

🎼KUMENANGIS MEMBAYANGKAN BETAPA KEJAMNYA 🎵DIRIMU ATAS DIRIKU, 🎵KAU DUAKAN CINTA INI KAU PERGI BERSAMANYA 🎼

"Njiir, film apaan sih, Paling si Fatur nih yang suka nonton film kaya gini," ucap Ucil sambil mencari remote.

Ucil pun mencari-cari remote sambil menahan pedas, karena mie yang dia masak tadi diberi sambal sangat banyak.

"Dimna sih, ini remote. Hadehh, siapa sih yang ngumpetin?"

Setelah beberapa menit berlalu, tetap saja remote itu tidak Ucil temukan.

Lalu Ucil bergegas menghampiri Andri yang sedang asyik gitaran diluar rumah.

"Ndri, remote Tv dimana sih, aku cari-cari dari tadi, kok, gak ada."

"Yah, gak tau, dari tadi aku gak nonton tv, coba tanya Fatur," ucap Andri.

"Kutanya malam ... Dapat meleburkan segala rasa, tapi mengapa," Andri melanjutkan nyanyiannya.

Lalu Ucil pun kembali kedalam rumah, tapi setelah tiba diruang Tv. Mangkok yang berisi mie instannya tidak ada disitu.

"Loh, kemana mieku yang hot itu. Perasaan tadi aku taruh disini," gumam Ucil merasa heran.

Kemudian Ucil mencari-cari mie-nya disekitaran dekat ruangan Tv.

Setelah mencari tidak ketemu, Ucil melangkah kearah dapur. Siapa tahu ia lupa menaruh mienya di dapur.

Benar saja setelah Ucil mencari didapur, mangkok yang berisi mienya itu berada didapur di atas Kulkas.

"Perasaan tadi aku naruh mienya diruang Tv deh. Kenapa sekarang ada diatas kulkas? Ah, mungkin aku yang lupa naruh disini," gumam Ucil.

Ucil pun kembali ke ruangan Tv, tapi karena remote tetap tidak ditemukan, akhirnya Ucil menghubungi Fatur melalui pesan bbm.

[Tur, lu tau remote Tv gak?] ucap Ucil pada Fatur via bbm.

Lima menit sudah berlalu, ada balasan pesan dari Fatur.

"Om, Telolet, om." Terdengar nada pesan bbm ke Hadponenya Ucil.

Lalu Ucil pun segera membuka pesan bbm-nya itu. Dan ternyata chat dari Fatur.

[ Remotenya aku taruh didalam laci, dekat Tv, Cil, ] ucap Fatur membalas.

Ucil pun segera mencari remote itu sesuai petunjuk dari Fatur.

Akhirnya remote itu ditemukan, lalu Ucil melanjutkan makan mie sepecialnya itu. tak lupa Tv distel olehnya.

🎼KUMENANGIS MEMBAYANGKAN BETAPA KEJAMNYA 🎵DIRIMU ATAS DIRIKU, 🎵KAU DUAKAN CINTA INI KAU PERGI BERSAMANYA 🎼

Seett..! Ucil langsung beralih ke channel lain.

Setelah beralih channel, terlihat oleh Ucil acara itu seperti sedang penulusuran Rumah Sewa Yang Angker.

Ucil pun semakin bersemangat melihat acara horor yang sedang ditayangkan di Tv, dan semakin menghayati saja karena ia juga saat ini sedang berada di rumah yang sangat angker.

Jangan kemana-mana, tetap didunia gaib. Lalu iklan popok bayi.

"Eeh, baru beberapa detik ditonton malah iklan," ucap Ucil merasa kesal.

Lalu Ucil beranjak dari ruangan Tv melangkah ke dapur untuk mencuci mangkok bekas makan mienya itu.

"Hu, hu ... Hik, hihi."

Terdengar oleh Ucil seperti ada suara orang sedang menangis.

"Suara apa, itu. Seperti suara orang lagi nangis," ucap ucil keheranan.

"Apa suara yang di Tv tadi ya? yang nyanyi, KUMENANGIS .. KUMENANGIS ... Ah gak mungkin kalu suara itu," gumam Ucil.

Setelah mangkok itu dicuci, Ucil pun melangkah mendekati tangga. Dari bawah tangga, pandangan Ucil tertuju ke lantai atas, ia masih penasaran dengan adanya suara tangisan itu.

Perlahan Ucil pun melangkah kearah kamar mandi, setelah pintu dibuka.

"Dorr ... ngendap-ngendap masuk kamar mandi,, lagi ngapain sih?" ucap Andri ngagetin dari arah belakang.

"Ahh, kamu Ndri, ngagetin aja. Orang lagi melakukan penulusuran juga," ucap Ucil pada Andri.

"Penulusuran apaan, sih?"

"Aku tadi denger seperti ada orang lagi nangis."

Tok ... Tok ... Tok.

Terdengar ada yang mengetuk pintu.

"Cil, buka pintunya dong. Hello ... Apa ada orang didalam?"

Lalu Ucil pun melangkah ke arah pintu depan. Kemudian memutar kunci.

"Lama amat, Cil, buka pintunya, sampe kedinginan tau, aku diluar," ucap Fatur setelah pintu dibuka.

"Buset, kamu dari mana aja, jam segini baru pulang, hayoo habis kikuk-kikuk, yah," ucap Ucil.

"Apaan sih, gak lah, aku tadi habis ke prbga," ucap Fatur.

"Bukannya tadi kamu pergi cari makan sama pacarmu?"

"Emng Iyah, tadi aku jalan sama pacarku. Eh, pas lagi makan, ketemu teman sekolahku ditempat makan," jelas Fatur.

"Serius, gak kikuk-kikuk sama cewe pemandu karaoke yang bahenol itu? Hee."

"Tidak Romli, haram," ucap Fatur yang terlihat sudah ngantuk.

Saat mereka tertidur. Tiba-tiba terdengar seperti suara angin besar menerpa sehingga membuka pintu depan.

“duarr" bunyi pintu seperti ada yang mendorong.

Ucil dengan beberapa temannya yaitu Fatur dan Andri sama kagetnya mendengar hal itu.

Lalu mereka pun keluar dari kamar.

"Ada apa Cil, kamu dengar suara benturan kepintu gak barusan?" tanya Fatur.

"Iyah, aku dengar, makanya aku keluar dari kamar."

Andri wajahnya sudah terlihat pucat, tidak bisa berbicara sepatah katapun pada saat itu.

"Kamu kenapa Ndri?" tanya Fatur.

"Enggak, gak apa-apa. udah cepat tutup pintunya" pinta Andri meminta agar pintu untuk segera ditutup.

Tidak lama berselang setelah pintu ditutup, saat mereka hendak kembali ke kamar, terdengar oleh mereka ada suara seperti orang lagi mandi di kamar mandi lantai atas.

Merekapun membernaikan diri untuk melihat ke kamar mandi yang berada dilantai atas.

Sebenarnya dalam diri mereka terbesit pikiran aneh dan juga horor, pasalnya merasa heran dengan adanya orang mandi dan lampu kamar mandi tidak di nyalakan.

Sudah yakin itu pasti hantu, karena cuman mereka bertiga yang tinggal dirumah itu.

Ketika jarak sudah beberapa langkah dari pintu kamar mandi, suara gemericik air sudah hilang.

Setelah dibuka pintu kamar mandi, alangkah terkejutnya mereka melihat lantai kamar mandi tidak ada bekas air dan terlihat kering seperti tidak pernah di pakai mandi.

Lalu seketika itu mereka mencium aroma bau yang teramat busuk mengganggu penciuman hidung mereka.

Ucil pun memberanikan diri perlahan menoleh kebelakang. setelah apa yang dilihat?. Tiba-tiba saja, Fatur yang berada dibelakang tersenyum.

“Maaf ya, aku kentut." ucap Fatur.

"Sungguh terlalu kau Ani"

"Maaf, Romli, gak tahan mules beteng. hee" Fatur cuma cengengesan saja.

"Untung cuman aromanya aja yang keluar, coba kalu sekalian sama ampasnya pasti horror dech," Andri menyauti.
[BERSAMBUNG]

*****
Selanjutnya
close