AKU INGIN PULANG (Part 3 END)
Aku masih bingung & tidak percaya, jalanan aspal mulus yang ada di depan ku tiba-tiba hilang, berubah menjadi semak belukar & hutan belantara.

JEJAKMISTERI - Aku terjebak disini sendiri, tanpa tahu harus berbuat apa??? ini dimana aku juga tidak tahu, aku hanya menangis meratapi hidupku, membayangkan kedua orang tuaku, adik ku, teman-tenanku, yang pasti saat ini mereka sedang bingung mencariku.
Dari dalam mobil aku melihat banyak sekali mata yang mengawasi ku dari balik semak-semak & rimbun-nya hutan. Mata-mata lapar yang sepertinya ingin mencabik-cabik dagingku.
Aku hanya menunggu, apa yang ingin mereka lakukan kepadaku. Jumlah mereka begitu banyak, dengan rupa & wujud yang mengerikan. Sepertinya mereka sedang menunggu perintah untuk menyerangku.
Kalau aku terus sembunyi di dalam mobil ini, lama-lama aku akan mati kelaparan. Keluar dari mobil pun aku juga akan mati di keroyok seluruh penghuni hutan, tapi jika aku keluar paling tidak aku memiliki harapan untuk selamat, siapa tau aku menemukan jalan untuk keluar.
Tiba-tiba aku mendengar suara seperti besi di pukul, "teng, teng, teng," sangat keras sekali.
Mendengar bunyi itu bubarlah makhluk-makhluk aneh tadi. Kemana makhluk-makhluk mengerikan itu pergi??
Setelah aku rasa suasana aman, aku keluar dari mobil, aku harus mencari tempat yang tinggi, siapa tahu ada jalan ato mungkin pemukiman di sekitar sini. Aku membawa makanan, minuman yang masih tersisa di mobil.
Sebelum pergi aku menciumi mobil ku, mobil kesayanganku yang aku beli dengan susah payah & masih menyisakan cicilan 1 tahun lagi, sekarang aku tinggalkan sendirian di hutan ini. Tak terasa air mataku mengalir, aku tidak tau apakah besok aku masih bisa menemukanmu kalau tidak ketemu leasing pasti mencariku..., aku merasa ini perjuangan terakhirku, untuk keluar dari tempat ini
Aku berjalan semakin jauh, kakiku sudah mulai nyeri. Aku istirahat sejenak di bawah pohon besar yang aku tidak tau apa nama pohon ini. Dari sini aku memandang hutan di depanku. Pandanganku terhenti di satu tempat di pinggiran hutan itu. Aku melihat seekor harimau yang berukuran sangat besar. Matanya tajam mengawasi gerak gerikku. Rasa ngeri muncul dari dalam diriku, tapi yang aku herankan harimau itu hanya memandangiku saja dari jauh, demikian juga dengan makhluk-makhluk aneh penghuni hutan ini, mereka hanya memandangiku tanpa melakukan apapun terhadapku.
Cukup istirahatku, aku berjalan lagi, aku melihat ada bukit disana, siapa tau dari bukit itu aku bisa melihat jalan raya ato mungkin jalan keluar dari hutan ini.
Tidak mudah menuju puncak bukit itu, jalan terjal berbatu, menanjak menghabiskan staminaku yabg memang sudah habis. Bekal yang kubawa pun sudah habis, aku terus berjalan dengan sisa-sisa tenagaku. Puncak bukit semakin dekat, jalan semakin terjal menanjak,.
Aku menoleh kebelakang & aku masih melihat harimau & segerombolan lelembut & dedemit masih berada ditepi hutan, tanpa bergerak,mereka masih mengawasiku. Syukurlah mereka tidak menerorku. Walaupun aku juga merasa heran dengan kejadian ini.
Sampai puncak bukit, aku terduduk memandangi sekitar. Aku tidak melihat apa-apa, hanya hutan misterius itu & semak-semak, tidak tampak jalan setapak apalagi jalan raya. Aku terduduk lemas, sepertinya aku akan selamanya disini.
Dari tempat ku duduk kulihat sesosok seperti manusia, mengendap-ngendap di pinggiran hutan, aku tidak tau apa yang di carinya?? Aku masih memperhatikan gerak gerik sosok itu, kemudian tiba-tiba dia berlari kedalam hutan & hilang dari pandanganku?? siapakah itu? Manusia ato dedemit? Ahhhhh sudahlah diitempat seperti ini susah membedakan mana manusia mana setan.
Ketika aku melihat ke sisi bukit di sebelah jurang aku melihat seperti ada jalan setapak kecil, seperti memiliki harapan aku berlari ke jalan kecil itu. Ternyta itu jalan setapak diantara semak-semak, sepertinya jalan ini menuju ke bawah bukit, aku ikuti jalan itu, mudah-mudahan jalan ini menuju ke jalan keluar dari tempat ini.
Aku merasa heran selama perjalanan ini, tidak ada gangguan dari makhluk-makhluk penghuni hutan ini. Sepertinya semua baik-baik aja? Ada apa ya?? tanyaku, ahhh sudahlah tidak usah berpikir aneh-aneh tentang mereka, tidak muncul aja aku sudah bersyukur.
Tibalah aku di pinggiran hutan aku lihat di depanku ada gapura di sisi kiri & kanan, gapura ini terlihat megah, terbuat dari batu hitam yang diukir dengan sangat indah, seperti candi-candi yang sering aku lihat.
Dibawah gapura aku melihat banyak sekali sesajen, kembang & dupa, siapa yg meletakkan barang itu disitu???
Akhirnya aku melewati gapura itu ketika aku menoleh ke belakang, jalan setapak yang tadi aku lewati hilang, berganti dengan makam-makam tua, ciut nyaliku, lemas kaki ku.
Aku masih berdiri di depan gapura, aku ragu apakah aku harus terus jalan? Sudah tidak ada pilihan lagi, aku harus terus jalan, aku sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi nanti
Jalan yang aku lewati sangat bagus, disusun dari batu-batu hitam, dengan bunga-bunga yang sangat indah di kanan & kiri jalan.
Jalanan ini begitu ramai dengan lalu lalang orang lewat, ada yang memikul dagangan, ada yang membawa ternak sapi, ada yang mau ke ladang, tapi tidak ada satu pun yang memperhatikanku??
Pakaian yang mereka pakai seperti pakaian orang jaman dulu, yang pria memakai baju garis-garis lurik, tanpa lengan, bagian dada terbuka, memakai celana pendek seukuran lutut, sedangkan yang wanita memakai kemben & kain jarik, mereka semua tidak ada yang memakai alas kaki, aku seperti sedang menonton film jaman Majapahit yang sering aku lihat dia tv2. Seandainya hp ku tidak habis baterai sudah aku rekam pemandangan ini.
Sedang asyik-asyiknya berkhayal & menikmati suasana jalanan ini tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara derap kaki kuda di belakangku, Hampir saja aku tertabrak oleh serombongan pengendara kuda itu.
Kalau aku perhatikan sepertinya itu rombongan prajurit terlihat dari pedang & tombak yang mereka bawa. Kalau aku lihat baju yang mereka pakai seperti baju-baju prajurit kerajaan jaman dahulu,
Mau kemana mereka??? mau berperangkah? Prajurit dari kerajaan apa mereka?? Ini tahun 2007 kataku, belum habis heranku tiba-tiba dari arah belakangku melintas dengan sangat cepat sebuah kereta kuda yang sangat indah.
Dan saat kereta itu melintas, semua orang yang ada di pinggir jalan menyingkir dipinggir jalan dengan kepala menunduk seolah-olah sedang memberikan hormat kepada sesosok yang ada di dalam kereta kuda itu.
Ketika kereta kuda itu melintas di hadapanku aku melihat di dalam kereta nampak seperti sesosok wanita memakai baju putih ke emasan, dan memakai mahkota yang juga terbuat dari emas, ketika aku memandangnya tiba-tiba dia memandangku, cantik sekali, aku seperti terhipnotis.
Siapakah wanita itu? Sepertinya dia sangat di hormati disini? Mungkin dia putri atau mungkin ratu disini??
***
Di belakang kereta, aku melihat serombongan anak muda, tanpa memakai baju dengan tangan di ikat & leher diikat, wajah mereka pucat seperti ketakutan, jumlah mereka ada 8 orang, siapa mereka ini?? Apa salah mereka??sehingga mereka sampai diikat seperti itu?
Dan ternyata mereka di kawal oleh serombongan pasukan berkuda hitam, kuda yang mereka tunggangi tinggi & besar, ukurannya 2x kuda normal, baru kali ini aku melihat kuda sebesar itu, penunggangnya pun tidak kalah seram, mereka semua memakai jubah hitam sampai menutupi kepala mereka. Mengerikan.
Akhirnya aku ikuti rombongan itu, tapi karena jalan ku yang lambat, aku kehilangan rombongan mereka. Kemana perginya rombongan itu??
Akjirnya Aku lanjutkan perjalananku. Sejauh ini perjalananku lancar, tidak ada gangguan dari makhluk-makhluk menyeramkan itu.
Sampai akhirnya aku sampai di persimpangan jalan, ada 2 cabang jalan, kekiri atau ke kanan, aku bingung jalan mana yang harus aku pilih??
Akhirnya aku pilih jalan yang ada di sebelah kiri ku,
Jalanan yang aku lewati semakin sepi, jalanan yang tadinya ramai dengan lalu lalang orang sekarang menjadi sunyi, jalanan yang sebelumnya terbuat dari batu berubah menjadi jalanan tanah berlumpur,
Aku percepat langkahku, tiba-tiba dari semak-semak di sampingku aku mendengar seperti suara kaki yang diseret & desahan napas, seketika merinding tubuhku, aku tidak berani melihat asal suara itu. Aku tetap terus berjalan, aku tidak perdulikan suara-suara itu.
Ketika aku berhenti di bawah pohon besar, tiba-tiba aku mencium bau busuk, ternyata di balik pohon besar itu nampak seperti sosok perempuan berambut panjang, berbaju putih, bermuka hancur, aku putuskan untuk pergi dari pohon itu, menjauhi sosok menyeramkan itu.
Baru berjalan beberapa langkah, aku melihat di pinggir jalan bergerombol makhluk-makhluk aneh, baru kali ini aku melihat makhluk-makhluk ini.
Berkepala botak, telinga lancip ke atas, bertaring, mata besar melotot & mereka tidak ada yang memiliki hidung. Sepertinya mereka sedang berpesta pora, ketika aku melewati mereka betapa kagetnya aku melihat apa yang mereka makan... ternyata mereka sedang asyik memakan jasad bayi. Melihat itu aku berlari menjauh dari tempat itu..
Aku merasa mulai menyadari, tidak akan pernah ada jalan keluar dari tempat ini, tapi aku berusaha tetap mencari jalan keluar sampai kakiku ini sudah tidak kuat lagi berjalan.
Semakin jauh aku berjalan gangguan-gangguan semakin banyak. Aku kembali mencium bau pandan, semakin lama bau-nya semakin mendekat, sepertinya ada di belakangku, ketika aku balikkan badanku, kulihat sesosok perempuan yang menyeramkan, bermuka jelek, mukanya lebar, dan maaf (payudaranya menggantung sampai tanah) dan makhluk ini berusaha memelukku, spontan aku berlari sekencang-kencang-nya, akhirnya ku lihat batu besar dan aku bersembunyi disitu.
Dari batu itu kulihat banyak sekali kaki-kaki panjang bergelantungan di atas pohon, aku tidak tau kaki-kaki siapa itu. Sambil duduk aku melihat kumpulan anak-anak kecil sedang berlarian ke sana kemari, aku tau mereka bukan manusia, melihat tingkah polah mereka mengingatkanku pada masa kecilku yang bahagia sekali bermain bersama teman-temanku.
Setelah anak-anak itu pergi kulihat dari jauh, sosok menggantung di atas pohon tanpa kepala, posisinya kepala di bawah & kaki diatas, dan dari atas pohon tempat sosok itu di gantung muncullah serombongan kera, dan kera-kera itu dengan rakusnya memakan jasad itu.
Kemudian aku alihkan pandanganku ke sisi lain hutan kulihat banyak sekali berkelebat bayangan putih dengan suaranya yang mengerikan
Sayup-sayup ku dengar suara tangisan bayi, yang semakin lama semakin mendekat,
Aku tutup aja telingaku
Aku sudah mulai terbiasa melihat makhluk-makhluk aneh itu, rasa putus asa & frustasi membuatku sudah tidak memperdulikan gangguan-gangguan itu. Aku tau aku bakal mati di tempat ini cepat ato lambat, tidak mungkin ada satu orangpun yang bisa membantuku keluar dari hutan ini.
Kulihat dari jauh seperti ada cahaya, cahaya itu begitu terang dibalik hutan yang gelap ini.
Cahaya apa itu?? Tapi kemudian cahaya itu menghilang entah kemana..
Tiba-tiba dari jauh kudengar bunyi "teng, teng, teng," suaranya seperti besi dipukul,
Anehnya setelah suara besi dipukul suasana hutan menjadi sunyi & sepi, makhluk-makhluk yang tadi bersileweran mendadak menghilang, suara-suara yang tadi kudengar pun mendadak hilang, kemana mereka..
Kudengar suara tinggikan kuda, aku mencoba mengintip dari balik batu, ternyata itu kuda besar hitam yang aku lihat tadi di jalanan, sepertinya penunggang kuda itu sedang mencari sesuatu, aku tidak bisa melihat wajah penunggang kuda itu, wajahnya tertutup jubah hitam. Apa yang dia cari??? Tidak lama setelah itu pergilah penunggang kuda itu menuju ke sebuah tempat di atas bukit.
Dengan sedikit keberanian yang tersisa aku ikuti penunggang kuda itu.
Tiba-tiba penunggang kuda itu berhenti & menoleh ke belakang sepertinya dia tau kalau sedang diikuti, aku bersembunyi di balik semak-semak tinggi di balik pohon besar.
Penunggang kuda itu semakin mendekati tempatku bersembunyi, aku bisa merasakan suara napas kuda itu, busuk sekali baunya.
Kudengar penunggang kuda itu mencabut pedangnya. Aku sudah pasrah, jika aku mati sekarang aku sudah siap.
Tiba-tiba dari balik semak-semak di seberang jalan kulihat sesosok bayangan menyerang penunggang kuda itu, kulihat bagaimana sosok itu akhirnya bisa melumpuhkan penunggang kuda itu dengan sekali tusukan keris, aku melihat dari balik semak-semak dengan ngerii..
Siapakah sosok itu?? Tanyaku?setelah kuperhatikan ternyata dia seorang pemuda, rasanya aku pernah melihatnya? Bukannya itu pemuda yang waktu itu kulihat mengendap-ngendap di pinggiran hutan??? Kenapa dia disini? Apa yang dia cari?
"Keluar kamu" kata pemuda itu
Aku bingung, siapa yang disuruh keluar??
"Kamu budek ya???" Aku bilang keluar" katanya
Aku diam aku takut ini makhluk jadi-jadian.. dan akan mencelakaiku
Tiba-tiba dia menarik baju ku dan membanting ku ke tanah. Aku teriak kesakitan.
Dia melihatku dengan tatapan tajam, aku lihat wajahnya bersih, tampan, badannya tegap, aku bertanya dalam hati?? ini manusia bukan ya?
"Kamu Banu kan"? Katanya
Aku kaget setengah mati, bagaimana bisa dia mengenaliku, sedangkan aku baru kali ini melihatnya.
"Iya" kataku
"Bagaimana kamu bisa mengenaliku" tanyaku
"Tidak penting bagaimana aku mengenalimu, yang penting aku sudah menemukanmu" katanya.
Dalam hatiku aku masih bingung tapi aku juga senang akhirnya ada harapan buatku keluar dari tempat ini??
"Apa kamu disuruh polisi ato keluargaku untuk mencariku" tanyaku
"Tidak" jawabnya singkat
"Namamu siapa? Tanyaku
Pemuda itu tidak menjawab dan hanya diam saja
"Kamu mau ikut denganku atau tinggal disini"
Ngapain aku tinggal disini , mendingan aku ikut pendekar ini...
"Aku ikut" jawabku
"Kita berangkat sekarang" kata pemuda itu
"Kita berangkat kemana? Aku sudah memutari hutan ini dan aku tidak menemukan apapun" kataku
"Kalau mau ikut denganku, tutup mulutmu & jangan banyak bicara."
Galak juga nih orang
"Iya" jawabku
Kemudian kami berjalan, dia di depan dan saya mengikuti di belakang. Kalau tak perhatikan sepertinya ini manusia asli, jalannya gagah seperti Arya kamandanu (tokoh raja di film-film kerajaan jaman dulu). Hanya baju yang dia pakai saja yang menurutku masih aneh,
"Aku panggil kamu mas pendekar saja ya" kataku
Dia masih diam aja tidak menjawab
Kami berjalan melintasi hutan yang lebat, aku masih melihat makhluk-makhluk itu memperhatikanku dengan wajah seramnya
"Ndak usah di liat, mereka hanya begundal, semakin kamu takut, semakin jumawa mereka"
Aku merasa lebih nyaman sekarang, walaupun aku juga tidak tau tujuan perjalanan ini mau kemana.
Aku kembali bertanya
"Kamu tau namaku darimana" tanyaku
"Dari nisan, dikuburan di pinggir hutan" jawabnya dengan enteng
"Apa aku sudah mati? Apa aku sekarang menjadi makhluk jadi-jadian?" Tanyaku
Kulihat pemuda itu terbahak-bahak
Aku diam, & mengehentikan jalannku
"Kamu mau di gondol Wewe gombel, terus dimakan hidup" katanya
"tidak" jawabku
"Ayo jalan lagi, waktu kita tidak banyak"
Sudah cukup jauh berjalan, aku sudah merasa letih, aku minta istirahat sebentar. Aku liat pemuda itu tidak ada rasa capeknya sama sekali.
Akhirnya dia pun menuruti keinginanku untuk istirahat.
Sambil istirahat dia mengeluarkan sepotong bambu yang ternyata berisi air minum
Aku langsung minum, aku merasakan air itu terasa segar sekali,
"Terimakasih" kataku
"Sebenarnya kita mau kemana" tanyaku
"Aku mau ke istana nyai sekar Suli," jawabnya
Istana? "Aku sudah berputar-putar dihutan ini tapi aku tidak melihat ada istana disini, mana ada orang bangun istana disini" kataku
"Nanti kamu akan liat sendiri" katanya"
"Siapa itu Sekar Suli" tanyaku
"Dia penguasa hutan ini, dia sangat kejam" katanya
"Sudah banyak pemuda di tempat kami yang menjadi tumbal ke kejamannya"
Apa yang kulihat di kereta tadi adalah Sekar Suli??
"Aku tadi liat ada 8 pemuda, tapi aku Ndak tau mau dibawa kemana? Kataku
"Mereka akan ditumbalkan malam ini, bukan 8 pemuda tapi 9 pemuda & semua adalah pemuda-pemuda yang lahir di hari Selasa Kliwon"
"Aku tadi hitung cuman 8 orang" kataku
"Tidak,... ada 9 orang, orang ke 9 itu adalah kamu" kata pemuda itu
Pucat pasi wajahku, lemas badanku, aku tau wetonku Selasa Kliwon.
"Kamu bercanda kan?" Tanyaku
"Tidak, coba kamu pikir kenapa kamu sampai tersesat disini? Itu karena Sekar Suli mengundangmu" jawabnya
"Kenapa harus aku" tanyaku
"Karena kamu yang terpilih, wetonmu Selasa Kliwon dan kamu menjadi yang ke 9, wetonmu sempurna" kata pemuda itu
"Apa maksudnya weton sempurna" tanyaku
"Kamu orang yang istimewa itulah kenapa kamu yang terpilih, kamu lahir di hari Selasa Kliwon bersamaan dengan bulan purnama, itulah kenapa kamu istimewa" katanya
Aku baru tahu kalau aku lahir pas purnama
"Kenapa harus aku tidak orang lain" tanyaku
"Kamu sudah ditandai oleh penguasa tempat ini sudah sejak setahun yang lalu" katanya
"Setahun yang lalu" bagaimana dia bisa tau wetonku seloso Kliwon, tanyaku
"Iya setahun yang lalu kamu melewati hutan ini, disaat itulah penguasa hutan ini sudah menandaimu, yang kamu hadapi ini bukan makhluk sembarangan dia penguasa hutan ini
"Weton seloso Kliwon sempurna itu jarang ada, belum tentu seratus tahun sekali ada, dan weton Selasa Kliwon sempurna memiliki kekuatan yang luar biasa itulah kenapa nyai Sekar Suli memilihmu, dia ingin abadi."
"Kenapa mereka tidak menangkapku, seperti pemuda-pemuda itu" tanyaku
"Mereka sengaja membiarkanmu bebas dulu, untuk memancingku keluar menemui mereka"
"Aku bingung, sebenarnya apa mau mereka"
"Aku adalah putra Ki argo, Ki argo adalah penguasa barat hutan ini"
"Dulu hutan ini terbagi menjadi 4, Utara di kuasai Nyi Sekarsuli, timur dikuasi Nyai Drini, selatan dikuasai Wirog dab barat dikuasi Ki Argo.
"Akibat keserakahan Nyai Sekarsuli sekarang, sisi timur dan sisi selatan sudah dikuasai-nya
"Sekarang kemana Nyai Drini dan Wirog" tanyaku
"Nyai Drini tinggal dipinggir desa dekat gerbang masuk kerajaan Nyai Sekar Suli"
"Kalau Wirog sudah dikutuk oleh Nyai Sekarsuli menjadi seekor anjing" katanya
"Makanya dia mengincarku, ingin membunuhku karena aku adalah penguasa dari barat hutan ini, dia ingin menguasai seluruh hutan inii" kata pemuda itu
"Jadi Sekar Suli malam ini ingin membunuhmu, setelah dia mendapatkan kekuatan dari tumbal-tumbal yang sudah dikorbankan termasuk dirimu, kemudian dia akan membunuhku" katanya
"Saat ini Nyai Sekarsuli sedang mengumpulkan kekuatan untuk menyatukan semua kerajaan menjadi satu di bawah kekuasaannya, salah satu caranya dengan menumbalkan 8 orang ber weton seloso Kliwondan 1 orang berweton sempurna, jika itu sampai terjadi maka dia akan menjadi abadi, tidak akan ada lagi yang mampu mengalahkannya, tidak akan ada yang bisa membunuhnya, malam ini adalah malam Selasa Kliwon dan nanti malam adalah purnama, aku harus menghentikannya sebelum itu terjadi"
"Apa kamu pikir yang terjadi padamu saat ini adalah sebuah kebetulan, tentu tidak, kejadian kecelakaan, kemacetan, sampai akhirnya kamu sampai memutuskan lewat hutan ini, itu ada yang mengatur, karena kamu sudah ditandai"
"Siapa yang mengatur itu semua" tanyaku
"Nyai Sekar Suli, kamu adalah tamu agung-nya malam ini" katanya
"Termasuk kejadian aku buang air besar itu" tanyaku
"Hahahaha, kalau itu.. Nyai Drini yang melakukannya"
Pohon besar itu sebenarnya adalah gerbang besar menuju Kerajaan Sekarsuli, gerbang itu namanya gerbang timur, sedangkan gerbang barat ada di gapura besar yang tadi kamu lewati,
Gerbang timur itu dikuasai harimau yang sangat sakti & kuat, itulah kenapa kamu dibuat mulas & buang air disitu agar membuat harimau itu marah karena rumahnya sudah dikotori, sehingga memburumu. Disaat harimau itu meninggalkan gerbang itu untuk memburumu, masuklah Nyai Drini & Wirog ke hutan ini.
"Kalau gerbang barat dijaga makhluk hitam besar, bernama bongol."
"Aku tadi lewat gapura itu tidak ada apa-apa? Tanyaku
"Saat ini seluruh penghuni hutan sedang siap-siap berpesta, di istana, itulah kenapa penjagaan tidak ketat"
"Kita harus membunuh Nyai Sekar Suli malam ini, dia hanya bisa dibunuh malam ini, disaat seloso Kliwon dan purnama, dan orang yang harus melakukannya adalah kamu"
Aku kaget setengah mati
"Kenapa aku yang harus membunuhnya,?
"Tidak ada satupun senjata yang bisa melukainya, hanya orang yang memiliki weton sempurna saja yang bisa da yang punya itu hanya kamu"
"Kenapa aku harus melakukan itu"
"Jika kamu tidak melakukannya, aku, Nyai Drini, Wirog dan kamu akan mati dan mungkin akan banyak lagi tumbal-tumbal yang lain"
"Kamu harus mbunuhnya dengan memotong lehernya, setelah itu kamu bawa potongan kepala itu melewati gapura besar itu, dia akan musnah terbakar disitu"
"Kenapa harus melewati gapura besar itu". Tanyaku
"Gapura besar itu adalah batas wilayah kekuasaan Nyai Sekar Suli, daerah itu bernama perdikan, jika dia melewati gapura itu dia akan kehilangan semua kesaktiannya, bukan hanya Nyai Sekarsuli, tapi pengikutnya juga akan musnah jika melewati gapura itu"
"Itulah kenapa ketika kamu tadi berada di wilayah perdikan tidak ada dedemit yang mengganggumu' katanya
"Kalau tidak berhasil membawa kepala itu keluar gapura apa yang terjadi?"
"Kepala itu akan mencari tubuhnya, dan dia akan hidup kembali"
"Kamu harus berhasil membawa kepala itu keluar dari gapura itu"
"Mission impossible" jawabku
Sambil menepuk punggungku "kamu pasti bisa" katanya
Bergidik ngeri aku mbayangkanya, yang bikin aku lebih ngeri lagi aku harus memotong kepala ratu demit, jangankan motong kepala ratunya demit motong kepala ayam aku Ndak berani
"Jadi kamu tau aku bakal di kurban kan" tanyaku
"Iya m, sejak slSekarsuli sudah menemukan orang yang ber weton sempurna saat itulah kami sudah mengawasinya"
"Jadi selama setahun ini aku diawasi" tanyaku
"Iya" jawabnya
"Sebentar.. sebentar..., kalau kalian sudah tau aku bakal di korbankan, kenapa kalian tidak mengingatkanku? kenapa kalian malah biarkan aku tersesat disini?? Atau... kalian jangan-jangan hanya ingin memanfaatkan ku saja? Tanyaku
"Hahahaha, kami tidak serendah itu, kami tidak memanfaatkanmu, apapun itu Sekarsuli pasti akan mengambilmu, tidak ada yang bisa menghalanginya, kami bukan hanya ingin menyelamatkan diri kami sendiri, tapi kami juga ingin menyelamatkanmu dan orang lain"
Setelah tak pikir-pikir bener juga, kalau tidak ada Anom aku mungkin akan menghadapi masalah ini sendirian.
"Tapi kenapa waktu aku di teror di sepanjang jalan waktu itu kamu, tidak menolongku" tanyaku
"Anggap aja latihan, sebelum ketemu yang lebih seram, hahahaahaaah" katanya
"Enakk saja latihan, hampir aja aku mati penasaran" kataku
Akhirnya sampailah kami di istana Nyai Sekarsuli, ternyata istananya besar sekali
"Itu istana nyai sekarsuli, kamu tunggu disini, jangan kemana-mana, nanti kalau ada yang memanggil-manggil namamu tutup telingamu, dan pakai kalung ini,
"Untuk apa kalung ini?" tanyaku
"Kalung ini nanti yang akan membantumu keluar dari tempat ini, pakailah" katanya
"Kemudian aku pakai kalung itu"
Sebelum pergi pemuda itu berkata "Nama ku Anom"
Ohhh namanya Anom, keren juga kataku
Setelah itu aku udah Ndak tau lagi kemana dia pergi
Lama aku menunggu, tidak ada tanda-tanda dari si anom. Kemana itu orang, jangan-jangan kabur tuh orang?
Sayup-sayup aku dengar ada yang memanggil namaku
"Banu.. baaaaanuuu"
Aku langsung tutup telingaku
Tapi suara itu terus menerus memanggilku
Tanpa aku sadari tiba-tiba tubuh ini melayang, mendatangi Asal suara itu
Ternyata suara itu berasal dari dalam istana, aku tak berdaya seperti ada yang menarik ku masuk ke dalam. Setelah melewati gerbang utama, aku melewati alun-alun yang luas yang penuh berisi makhluk-makhluk mengerikan.
Jumlahnya banyak sekali, ribuan ato mungkin puluhan ribu, yang pasti banyak sekali.
Pantas saja hutan sepi ternyata pada kumpul disini semua
Akhirnya sampailah aku di depan istana, tampak singgasana yang sangat indah berlapis emas disitu duduk wanita cantik, berbaju putih menggunakan mahkota itu pasti yang namanya nyai Sekar Suli.
Di belakangnya tampak berjejer sosok-sosok tinggi besar, memakai jubah hitam dari ujung kaki sampai kepala, di sebelah kanannya aku melihat ada sosok harimau besar. Disebelah kiri kulihat makhluk hitam besar, berbulu.
Di depan nyai Sekar Suli duduk berlutut 8 pemuda yang aku lihat dijalan tadi, mereka semua telanjang bulat tanpa busana.
Nyai Sekar Suli menghampiriku, mengelus rambutku, tiba-tiba kulihat wajah yang cantik tadi berubah menjadi mengerikan, berubah menjadi wajah nenek-nenek,
"Sekar Suli :" selamat datang di istanaku Banu"
Aku hanya diam aja, aku tidak tau harus jawab apa,
Sekar suli": "mari kita mulai pesta ini"
Kemana Anom, ??? kenapa dia tidak muncul-muncul, Kulihat di depan ku, suara riuh makhluk penghuni hutan ini, wajah-wajah yang mengerikan semua ada disini.
Sekar Suli : "anak-anak ku yang kucintai, setelah menunggu selama ber tahun-tahun malam ini kita mendapatkan tumbal sempurna, yang akan membawa kita kepada kejayaan & keabadian, kita akan menguasai seluruh hutan ini,"
Kudengar mereka yang berada di alun-alun bersorak Sorai.
Sekar Suli : "tumbal ke 9 sudah hadir disini," sambil menunjuk ke arah ku
Sekar Suli: "kita mulai upacara persembahan"
Terdengarlah suara gamelan, yang begitu menyayat hati, kulihat pengawal sang ratu mulai melucuti pakaianku, tanpa sehelai benang pun di tubuhku mereka menyirami tubuhku dengan berbagai macam bunga.
Satu persatu pemuda itu diseret ke atas batu persembahan, kulihat pemuda pertama disembelih hidup-hidup oleh nyai sekarsuli darah muncrat memenuhi meja persembahan, bau anyir & amis memenuhi ruangan ini.
Kulihat para pengikut nyai Sekar Suli berebut darah segar itu, mengerikan sekali, rasanya ingin lari dan pergi dari tempat jahanam ini, tidak sampai disitu, dengan kuku tajamnya kulihat dia mencabik-cabik dada pemuda itu mengambil jantungnya dan memakannya.
Kepala pemuda yang sudah lepas dari badannya itu di lempar ke makhluk hitam yang ada di sebelah kiri ku, kulihat dengan rakusnyanya kudengar dia memakan kepala itu, sedangkan tubuhnya di lempar ke harimau yang ada di depanku dan dalam sekejap mata habislah tubuh pemuda itu.
Aku tidak ingin melihat pembantaian ini, tapi setiap aku berpaling pengawal nyai Sekar Suli pasti menamparku, memaksaku untuk melihat kekejaman itu. Sudah 8 pemuda dikorbankan, tibalah giliranku.
Ketika aku di seret ke atas batu, aku mendengar sorak Sorai dari makhluk-makhluk di alun'alun itu, aku sudah pasrah.
Benar kata Anom, kalau malam ini adalah malam purnama, kulihat Langi begitu cerah, bulan bersinar dengan sangat terang
Suasana semakin tegang, kulihat Sekar Suli sudah berdiri diatas ku dengan memegang pisau tajam, gagang pisunya sepertinya terbuat dari tulang manusia, aku tidak tau lagi semua terasa gelap, dan ketika bulan sudah berada tepat diatasi, NYI Sekar Suli kulihat terlihat membaca mantera entah mantera apa itu. Kemudian mengangkat tangan-nya, pisau itu kulihat sudah berada di leherku, aku merasakan bagaimana pisau itu menyentuh kulit leherku. Aku pejamkan mata dsn menangis.
Tiba-tiba terdengar suara benturan yang sangat keras, ku buka mataku, yang kulihat binatang besar yang ternyata seekor anjing berwarna hitam, yang berukuran sangat besar hampir seukuran sapi, Aku langsung memegangi leherku, ternyata leherku masih utuh, Kulihat Sekar Suli terkapar diatas lantai kulihat ada luka di wajahnya, ternyata anjing besar itu yang sudah menyerang Sekar suli.
Bersamaan dengan itu muncullah Anom & sosok yang membuat aku betul-betul syok, disampingnya Anom, berdiri nenek-nenek tua dengan tongkat ditangan-nya, nenek-nenek itu adalah nenek-nenek pemilik warung di pinggir desa? Kenapa dia ada disini? Kenapa datang bersama dengan Anom??
Belum hilang heranku, Anom berteriak?
Anom: "berdiri ambil pakaian mu"
Aku ambil pakaian ku dan menyingkir dari tempat itu.
Suasana di istana itu menjadi kacau
Nyai Sekar Suli: "ternyata kalian sudah hadir disini, kenapa kalian selalu ikut campur urusanku??seharusnya dulu aku habisi kalian semua" kulihat nyai Sekar Suli berbicara dengan marah
Anom: "apa yang sudah kamu lakukan itu, sudah melewati batas, hari ini aku akan mengakhiri semua kekejamanmu"
Nyai Sekar Suli: "hahahaahaaah, apa katamu kamu mau menghabisiku, Hae Drini apa kamu lupa bagaimana aku dulu membunuh suamimu," sambil menunjuk ke nenek tua
Sekar suli: "Wirog, kamu juga ingin membunuhku? Aku menyesal dulu hanya mengutukmu menjadi anjing, aku dulu seharusnya membunuhmu
Ohhh ternyata nenek tua itu bernama nyai drini, dan anjing itu bernama Wirog,.
Berarti mereka dulu adalah penguasa tempat ini sebelum di usir oleh nyai Sekar Suli. Seperi yang sudah diceritakan Anom kepadaku. Dan anjing besar itu ternyata adalah anjing kecil yang dulu ku lihat di warung itu.
Nyai drini: "malam ini sudah terlalu banyak darah tertumpah Sekar Suli, apakah kamu belum puas dengan keserakahan mu"?
Nyai Sekar Suli: "haahahahaha, hari ini kamu akan jadi santapan mereka"
Tiba-tiba di atas altar terjadilah pertarungan yang sangat seru, kulihat Anom, nyai drini dan Wirog harus menghadapi nyai Sekar Suli dan pengikutnya yang sangat banyak.
Pertarungan berjalan tidak seimbang, tapi kulihat Anom, nyai drini dan Wirog bertarung dengan sangat berani hampir membunuh semua pengawal nyai Sekar suli.
Kulihat satu persatu pengawal nyai Sekar Suli tewas,
Harimau itu menerkam Wirog, kulihat Wirog terluka di perutnya, Wirog melawan harimau itu, pertarungan berjalan seru. Saling gigit saling terkam, mencekam sekali suasana disini
Ditempat lain Anom berhadapan dengan nyai Sekar suli, aku tidak tau siapa yang akan menang,
Anom berteriak ke arahku
Anom: "ambil pisau itu dan bunuh perempuan ini" Aku terdiam, tak terpikirkan olehku harus membunuh
Anom: "cepat ambil pisau itu, bunuh dia, kalau kamu tidak membunuhnya kita semua akan mati disini, dengan tangan gemetaran kuambil pisau itu, kulihat nyai Sekar Suli, suda berhasil mbuat Sekar Suli tidak bergerak, Anom sudah memegangi kepala nyai sekar suli
Anom: "cepat potong lehernya, bulan purnama sebentar lagi berakhir"
Aku pucat, gila ini aku harus potong leher orang
Anom: "Banu cepat lakukan"
Akhirnya aku mendekati nyai Sekar Suli kutempelkan Pisau itu kelehernya,
Anom: "cepat potong kepala nya, kata Anom dengan suara keras.
Dengan tangan gemetaran aku potong kepala nyai Sekar Suli darah muncrat dari lehernya, darah itu muncrat ke wajahku, baunya amis sekali, rasanya ingin muntah, kulihat mata nyai Sekar Suli melotot melihatku
Dan yang lebih mengerikan lagi, kepala itu masih bisa tertawa. Ternyata dia belum mati
Nyai Sekar Suli: "hahahaahaaah, apa kamu pikir dengan memotong kepalaku kami bisa menghabisi ku,
Anom: "cepat bawa kepala itu keluar dari tempat ini, bawa kepala itu ke gapura di batas hutan ini, cepat lari Banu
Tanpa pikir panjang lagi, aku berlari keluar keraton dengan menenteng kepala nyai Sekar Suli. Menuju ke gapura dibatas hutan ini. Melihat aku membawa kepala ratu mereka, aku di kejar pengikut nyai Sekar Suli
Anom: "lari cepat, biar aku yang menghalangi mereka"
Kulihat Anom nyai drini dan Wirog mencoba menghambat pengikut nyai Sekar Suli yang ingin mengejar ku.
Aku sudah berhasil keluar keraton dan aku masih berlari menuju gapura itu. Aku berlari dengan sekencang apa yang aku bisa. Ternyata benar, kalung pemberian Anom ini mempermudah jalanku, semak belukar yang ada di depanku tiba-tiba berubah menjadi jalan batu.
Kudengar dari arah belakang suara derap kuda. Aku mempercepat lariku, tapi suara derap kuda itu semakin dekat,
Aku harus cepat, semua penghuni hutan saat ini memburuku...
Aku harus berhasil melewati gapura itu, hanya dengan itu aku selamat. Suara kuda itu hanya tinggal beberapa langkah lagi di depanku. Tapi gapura itu belum juga terlihat,
Dimana gapura itu??
Setelah melewati belokan, akhirnya kulihat gapura itu ada depanku.
Tiba-tiba aku dipukul dengan sangat keras dari belakangku, aku terjatuh terguling-guling ditanah. Pandanganku menjadi kabur, kudengar suara seperti suara tembok runtuh dan suara tangisan yang keras, dan semuanya menjadi gelap
Aku merasa badanku sakit semua, kepalaku terasa pusing, aku buka mataku, dimana aku?
Apa aku sudah berhasil keluar dari hutan itu?
Aku bangun, tapi aku merasa kepalaku pusing sekali, tiba-tiba ada wanita menghampriku
"Jangan bangun dulu, nanti pusing" katanya
Kalau kulihat dari bajunya sepertinya itu seorang suster?
Aku: "suster saya dimana ini?"
Suster: "ini di Rumah sakit mas"
Aku : "Rumah sakit???"
Suster: "iya di rumah sakit ms, tadi mas nya teriak-teriak histeris, kejang-kejang kayak orang kesurupan, terus kita suntik obat tidur baru mas nya tenang
Aku masih bingung, tadi aku masih dihutan, sekarang aku sudah di RS?? Ini gimana ceritanya??
Terus gimana Anom, Mbah Drini, Ama Wirog, apakah mereka bisa keluar dari istana itu?
Bagaimana dengan kepala NYI Sekar Suli??
Apa aku berhasil membawanya keluar gapura??
Semua pertanyaan yang tidak bisa aku jawab
Aku:" suster tau siapa yang mengantarku kesini"
Suster: "tadi yang nganter mas-mas, habis nganter langsung pergi
Siapakah yang sudah mengantarkan ku kesini? Tanyaku dalam hati?? apakah anom????
Kulihat jam di dinding, menunjukkan pukul 07:00, aku bertanya ke suster?
Aku: "ini hari apa ya mbak?"
Suster : "ini hari Selasa ms"
Aku: "Selasa tanggal berapa mbak"
Suster: "tanggal 23 mas"
Aku: "tanggal 23??"
Suster: "iya mas, ada apa ms?"
Aku: "Ndak apa-apa mbak"
Suster: "ohhh ya sudah, ini makan dulu habis itu obat nya diminum"
Aku: "iya makasih suster"
Aku mencoba mengingat kembali semua yang terjadi, aku tersesat di hutan berhari-hari, aku habis saja mengalami kejadian-kejadian yang sangat mengerikan dan hampir saja aku mati menjadi tumbal nyai Sekar Suli dan semua itu ternyata hanya berlangsung selama 6 jam
Masih bingung dengan semua ini, kubuka jendela kamarku betapa kagetnya aku, kulihat mobil ku sudah ada di parkir an rumah sakit
Siapa yang membawa mobil ku kesini,?
Terakhir yang aku ingat mobil itu aku tinggalkan di tengah hutan. Bagaimna caraanya mobil itu ada disini.
Aku minta ijin ke suster untuk mengambil hp di mobil, untuk menghubungi keluargaku,
Kulihat mobil masih dalam kondisi utuh, tidak ada yang lecet, padahal aku merasa mobil ini sudah hancur, tabrak sana tabrak sini, anehnya seperti tidak terjadi apa-apa, pada mobil ini
Masuk ke dalam mobil kulihat kunci mobil, hp dompet dan semuanya masih ada, dan yang membuat aku kaget di jok mobil sebelah kiri kulihat ada sebuah kalung yang terbuat dari akar... "Anom"
Melihat semua ke anehan ini, aku bersyukur kepada Tuhan, aku bisa selamat, Tuhan masih memberikanku umur panjang, dan kesempatan kedua untuk aku memperbaiki hidupku,,, tak terasa air mata ini menetes.
Terimakasih buat Anom, Mbah drini dan Wirog.
---==TAMAT==---
*****
Sebelumnya