Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

JURAGAN PESUGIHAN (Part 9)


Raja Pesugihan
JEJAKMISTERI - Setelah Mbah Parmin selesai bercerita singkat, gue minta tolong untuk bisa dipertemukan dengan Raja Iblis junjungan Mbah Parmin. Kemudian Mbah Parmin terdiam sambil komat-kamit sendiri layaknya orang yang sedang berkomunikasi. Kami berdua sabar menunggu hingga Mbah Parmin mempersilahkan untuk menemui raja junjungannya. Gue kasih isyarat ke Ricky untuk menemui Raja Iblis dengan meraga sukma karena yang akan kami temui adalah makhluk ghaib. Artinya hanya sukma kami yang pergi sedangkan raga tetep ditempat mbah Parmin. Kami terdiam sementara untuk melepas sukma ini, intinya kami ingin mencari siapa iblis itu sebenarnya.

Jika mata batin indra keenam sudah terbuka dengan sendirinya dengan mudah kita melakukan hal itu, kita bisa melakukan perjalanan tubuh halus ini. Untuk meraga sukma juga harus dibutuhkan latihan dan harus ada gurunya, terkecuali bawaan lahir atau anugrah yang didapat dari tuhan, istilah keagamaan adalah ilmu Laduni (ilmu yang langsung dari sang pencipta tanpa belajar dari manusia).

Sukma Gue dan ricky melayang dengan cepat menuju ke puncak gunung, dan masuk ke dalam kerajaan raja iblis yang terlihat sangat besar. Saat itu gue sama ricky langsung berada di depan pelataran singgsana raja iblis, raja iblis gunung itu mempunyai, badan besar dan tinggi kulit berwarna merah menyala,mukanya seperti kuda bertanduk dua Panjang, berjambang warna merah, hidung yang besar dengan tatapan mata merah tajam. Raja iblis juga membawa trisula berwana kuning kemerahan menyala seakan ada api disekelilingnya. Raja iblis ini hanya memkai celana pendek khas raja jawa dan selempang warna hitam di punggungnya. Di pergelangan tangan dan kakinya terdapat gelang emas, serta mahkota khas raja diatas tanduknya dan tanpa alas kaki, hal ini memang terlihat mengerikan sekali. Tapi semua ini hanya terlihat di alam ghaib saja.

Raja Iblis didampingi oleh banyak permaisuri yang cantik-cantik dan para pengawal kerajaan yang kelihatannya tangguh dan kuat. Para budaknya juga sangat banyak, kelihatannya seperti manusia yang pernah membuat perjanjian dengan raja iblis. Sehingga para manusia itu harus rela menjadi tumbal dan mengabdi kepada raja iblis selamanya.

“Hai anak manusia, berani-beraninya kau masuk ke istanaku?” bentak raja iblis.

“Kenapa harus takut sama mahluk macam lo setan?” jawab Ricky dengan pedenya.

“Ada perlu apa kamu datang kemari, cepat katakan!” bentaknya marah.

Wajah Si Raja Iblis memerah dengan membawa trisula yang diselimuti api seakan siap menghunus kami berdua. Para pengawal rajapun bersiap-siap menghunus senjata tombaknya masing-masing dan tinggal menunggu perintah. Gue mulai takut, bulu kuduk berdiri dan hanya berdo’a agar bisa keluar dari istana ini dengan selamat. Tapi gue harus kuat dan menanyakan keingintahuan kami berdua kepada raja iblis. Gue pun memberanikan diri untuk bertanya.

“Apa benar Mbah Parmin itu pengikutmu?” tanya gue.

“Benar!!! Mau apa kau, jangan ikut campur urusanku anak manusia!” jawabnya degan emosi yang mulai membuncah.

“Aku dan temanku hanya memastikan kalau kamu adalah tuan dari Mbah Parmin, itu saja” sahut gue dengan tenang.

“Kalau adu kekutatan belum saatnya, nanti saja kalau sudah waktunya pasti akan kubakar kau! seperti membakar nenek moyangmu!!!” kata ricky yang mengancam si raja iblis.
Setelah perkaatan Ricky tadi, secepat kilat kami kembali ke jasad kami yang tengah duduk diruang tamu Mbah Parmin. Dari kejahuan terdengar sayup-sayup perkataan si raja iblis memperingatkan kami berdua.

“Sleeeeepppppppp, kami kembali ketubuh kasar dirumah mbah parmin, kedua mata kami ikut terbuka pelan”

“Piye le wes ketemu rojoku? (bagaimana nak sudah ketemu sama rajaku?)” tanya Mbah Parmin kepada kami berdua.

Seakan dia sudah tahu apa yang kami lakukan barusan waktu kami diam sejenak. Gua saling pandang dengan Ricky, sudah mbah jawab ricky. Kami sudah mendapatkan jawaban atas rasa keingintahuan kami. Kami bisa pulang dengan tenang.

“Ingon-ingonku kabeh neng kene iki soko rojoku, seng tas kok temui mau le! (ini semua peliharaanku dari raja yang baru saja kalian temui tadi!)” jelas Mbah Parmin.

“Nek kerjoku apik 20 tahun iki le, kontrak karo rojoku bakal sak lawase! (kalau kerjaku bagus 20 tahun ini nak, kontrak sama rajaku tadi akan selamanya!).” tambah Mbah Parmin dengan bangga dan meyakinkan kami.

Selama ini Mbah Parmin sudah menjual banyak sekali peliharaannya kepada manusia dengan satu tujuan yaitu “KAYA”. Manusia tersebut adalah makhluk yang tidak bisa bersyukur dengan apa yang telah diberikan Allah SWT. Mereka selalu kurang hingga menghalalkan segala macam cara, bahkan sampai menggadaikan imannya. Gue menanyakan kepada Mbah Parmin sebenarnya bagaimana cara untuk mendapatkan tuyul peliharaannya. Menurut Mbah Parmin syarat untuk memboyong tuyul tidaklah terlalu sulit. Pertama, dia harus sanggup menyediakan wanita yang bisa menyusui tuyul tersebut. Kedua, rumahnya nanti harus selalu dicat dengan warna cerah dan ngejreeng. Dan ketiga, dia harus membayar uang mahar yang bervariasi dari 1,5 juta untuk tuyul yang kelas rendahan sampai dengan puluhan juta untuk tuyul kelas atas. Karena hasil yang didapatkan tuyul tersebut juga berdasarkan kelasnya.

“Iku penjelasnku le, ben awakmu ngerti tapi gak usah melu wong-wong sing koyok ngunu. Aku ngerti nek tujuanmu mrene ora ngunuku (itu penjelasku, supaya kamu ngerti tapi kamu gak usah ikut-ikutan. Aku ngerti kalau tujuanmu kesini bukan untuk itu)” Jelas Mbah Parmin.

“Inggih mbah” jawab kami berdua.
[BERSAMBUNG]

*****
Selanjutnya

*****
Sebelumnya

close