Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KAMAR TERKUTUK (Part 4)


JEJAKMISTERI - Mati Satu Persatu.
Wilson berlari menghindar, ia menyabet tangan Pinky dan membawanya keluar dari sana.

“Ada apa, Wil?” Wanita itu bertanya karena tidak tahu apa-apa.

“Kita harus pergi dari tempat ini, Peter sudah meninggal.”

“Apa!”

Pinky pun menurut saja dibawa oleh Wilson, mereka kembali berlari dan sampai di depan kamar 1313. Belum sempat masuk, mendadak kakinya Pinky ditarik sesuatu hingga tubuhnya pun ikut terseret ke dalam ruangan.

Bracckkk! Seketika pintu kamar itu tertutup dengan rapat.

“Wilsooonnn?!” pekik Pinky dari dalam kamar.

Si pria yang dipanggil langsung menggedor-gedor pintu tersebut, tetapi terkunci dari dalam. 

“Buka, woi! Pinky bertahanlah!” seru Wilson.

Ternyata Pinky ditarik oleh makhluk yang tubuhnya  berlendir dan mengeluarkan bau anyir, Pinky hampir mutah dibuatnya. Ia tersungkur ke bawah meja dan masih berusaha memberontak, hingga akhirnya tarikan itu dihentikan. Makhluk itu pun mendekat, terlihatlah wajahnya yang hancur meleleh.

Wanita yang berkacamata itu bergidik ngeri saat berhadapan dengan makhluk tersebut. Pundak Pinky dicengkeram hingga kuku tajam dari makhluk itu melukainya. 

“Arhhhhhh?!” Pinky mengerang kesakitan, darah telah mengalir dari kedua pundaknya.

Sementara di luar, Wilson menendang pintu kamar 1313 dengan keras. Akhirnya terbukalah pintu tersebut, Wilson terkejut melihat keadaan temannya yang sudah berlumuran darah. Makhluk itu mendesis melihat kedatangan orang lain, Wilson tak memedulikannya. Ia segera menarik tubuh Pinky untuk pergi menjauh dari makhluk yang mengerikan tersebut.

Lari adalah satu-satunya hal yang bisa mereka lakukan, sejauh apa pun mereka mencoba pergi. Tetap saja akan kembali ke kamar 1313. Namun, Wilson mencoba menjauh dan mencari ruangan lain untuk bersembunyi. Pinky lemas karena kehilangan banyak darah, hingga pria itu harus membopongnya.

“Bertahanlah, Ky. Kamu akan baik-baik saja,” ujar Wilson mulai cemas.

Pinky tidak bisa berkata apa-apa lagi, ia pun terus mengingau memanggil nama Wilson. 

Sampailah mereka di sebuah ruangan, pria yang membawa tubuh Pinky tadi segera meletakkannya di atas brankar. Kalut, ia segera mencari apa pun untuk menyelamatkan nyawa Pinky. Untungnya ada persediaan kotak P3K di ruangan tersebut. Wilson segera mengambilnya dan mulai mengobati luka di pundak Pinky.

Setelah lengannya diperban, keadaan wanita itu mulai membaik. “Terimakasih, Wil.”

Tanpa membalas ucapan barusan, Wilson langsung memeluk tubuh wanita yang ada di hadapannya. “Kuharap kamu tak membuatku khawatir lagi,” ujarnya dengan membelai rambut Pinky.

Heran, tetapi wanita berkacamata itu tidak menolak perlakuan Wilson. 

“Tadi itu makhluk apa?”

“Aku juga nggak tahu, kurasa rumah sakit ini memang tidak beres,” sahut Wilson seraya berkeliling melihat situasi di luar ruangan.

Netranya menatap ke luar jendela. Malam semakin larut, hanya tersisa beberapa tempat yang terlihat karena sinar rembulan. Namun, Wilson melihat sesuatu. Ya' itu adalah mobil Peter yang terparkir tak jauh dari sana. Ia pun memberitahukan pada Pinky.

“Berarti kita bisa keluar dari tempat ini. Ayo, kita cari Angel dan Hugo!” pinta Pinky bersemangat.

Belum sempat pergi dari tempat tersebut, lampu di ruangan itu berkedip-kedip beberapa kali. Pinky mulai ketakutan, hawa dingin pun datang bersamaan. Entah apa yang dipikirkan Wilson, ia segera mengambil beberapa kain selimut yang tidak terpakai, kemudian menuangkan alkohol dari sisa mengobati luka tadi lalu membakarnya untuk membuat obor. Berharap bisa melawan makhluk yang mengerikan itu.

Tiba-tiba pintu dan jendela di ruangan itu tertutup dan terbuka sendiri, serta terdengar suara-suara yang Cumiikkan telinga. Wilson menggandeng tangan Pinky dan mengatakan untuk jangan melepaskannya apa pun yang terjadi. Muncullah beberapa makhluk yang mengerikan itu, Wilson dengan cepat mengarahkan obor ke arah mereka. Ya' api itu cukup untuk menakuti mereka meskipun tidak sebegitu kuat.

Perlahan-lahan kedua orang itu melangkah ke arah pintu, kemudian berlari secepat kilat. Makhluk tadi pun masih mengikuti dengan merangkak ke atap.

 Di tempat lain.

Hugo mengantarkan Angel ke kamar mandi, wanita itu tak henti-hentinya menangis. Meratapi kepergian sang kekasih. 

“Gel, kita harus segera kembali. Wilson dan Pinky mungkin sudah ada di kamar 1313.”

“Aku ingin mencari makhluk itu, Hug. Aku ingin membunuhnya,” tegas Angel dengan penuh amarah.

Hugo mencoba meredam amarah Angel, memberinya pemahaman bahwa yang dihadapinya bukanlah manusia. Untuk itu, mereka harus mencari kedua temannya dulu. Angel akhirnya mau mendengarkan saran Hugo. Mereka berdua pun kembali ke kamar 1313.

Sesampainya di sana, mereka tidak mendapati kedua temannya. Hugo menyuruh Angel untuk beristirahat sejenak. Tiba-tiba pintu terbuka dengan sendirinya, Angel yang tadinya berbaring pun terbangun. Sekelebat bayangan hitam melintas dan berdiri tepat di belakang Hugo.

“Awas, Hug!?” 

Angel mencoba memperingati Hugo, tetapi nahas. Makhluk itu sudah lebih dulu menusuk jantung Hugo, kemudian menarik gumpalan merah yang masih berdetak itu hingga keluar. Pria itu langsung tewas dan terkapar di lantai. Tawa makhluk itu menggelegar sembari menyantap jantung milik Hugo.

“Aaarhhhhhhhh?!” teriak Angel melengking ke seluruh ruangan.

Angel berusaha melawan makhluk yang berwajah hitam tersebut, matanya melotot memperhatikan pergerakan sang mangsa. Secepat kilat makhluk itu sudah berada tepat di hadapan Angel, kemudian mencekik wanita itu dan mematahkan kepalanya. Tewaslah mereka berdua.

“Khi, hi, hi, hi, hi.”

Wilson dan Pinky baru saja sampai, mereka terkejut melihat kedua temannya sudah tewas.

“Hugo, bangun! Hug, jangan ninggalin aku seperti ini!” Wilson menangis karena teman kesayangannya sudah meninggal. Begitu pula dengan Pinky yang merasa kehilangan.

Kedatangan mereka berdua yang membawa obor, membuat makhluk itu pergi. 

Pinky mendekati Angel dan melihat keadaan temannya yang mati mengenaskan itu, ia menutup mulut menahan tangisan. Pinky melihat tas milik Angel yang isinya berserakan di lantai, salah satu benda di sana dibutuhkan olehnya. Wanita itu mengambil kunci mobil milik Peter.

Setelah itu, ia kembali menemui Wilson untuk mengajaknya keluar dari tempat terkutuk itu. Namun, si pria masih enggan meninggalkan tubuh Hugo yang sudah tidak berdaya di sana.

“Ayo, Wil. Kita harus pergi dari tempat ini sebelum terlambat!”

“Aku ingin membawa Hugo bersama kita.”

Perdebatan mereka harus terhenti karena beberapa makhluk yang menyeramkan telah datang dan bergelantungan di atas kamar tersebut. Salah satu dari mereka memiliki lidah yang sangat panjang. Wilson segera mendekat dan mencoba melindungi Pinky.

Akankan Pinky dan Wilson bisa selamat dari makhluk yang menyeramkan itu?

Sebenarnya apa penyebab mereka diteror hingga harus meregang nyawa?
[BERSAMBUNG]

*****
Selanjutnya

*****
Sebelumnya

close