Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KAMAR TERKUTUK (Part 6 AND)


JEJAKMISTERI - Sebuah akhir.
Pinky segera menyalakan korek kemudian membuangnya ke arah mobil yang sudah diolesi bensin. Api pun mulai menjalar ke mana-mana, beberapa dari makhluk tersebut sudah terpanggang dan meleleh. Pinky berusaha kabur keluar ruangan, menghindari kejaran mereka semua.

Boom! Ledakan hebat terjadi, Pinky terpental jauh. Ia menangis meratapi semua teman-temannya yang telah tiada. Namun, ia juga bersyukur karena masih hidup. Lelah, letih itulah yang Pinky rasakan sekarang hingga membuatnya tak sadarkan diri.

***

Pinky membuka matanya perlahan, melihat sekeliling. Terlihat tembok yang putih bersih dengan beberapa ornamen lampu di atas kepala, ditambah suara-suara yang sudah lama Pinky rindukan. Ya' wanita itu sudah berada di rumah sakit sekarang. Kedua orang tuanya pun ada di sana.

“Pinky anakku, kamu sudah bangun? Ibu sangat khawatir, Nak,” isak seorang wanita paruh baya yang langsung memeluk tubuh Pinky.

“Ibu, Ayah.” Pinky pun menangis dipelukan mereka.

“Untunglah kamu selamat, Sayang,” sahut ayahnya Pinky merasa lega.

Sebuah berita di televisi sedang ditayangkan, itu adalah berita tentang Pinky yang telah ditemukan oleh para warga sekitar. Wanita itu tidak menyangka bahwa selama ini sudah hilang selama satu minggu bersama teman-temannya. Padahal ia hanya merasa satu malam saja tidak pulang. Namun, bukan hanya itu saja. Pemerintah seperti menutup-nutupi tentang fakta yang ada. Mereka mengatakan bahwa ke lima orang tersebut tersesat di sebuah rumah sakit lama. 

Kelima orang tersebut tidak bisa keluar dari tempat itu, hingga persediaan makanan yang mereka miliki habis. Terjadilah pertengkaran antar mereka hingga harus bertahan hidup dengan saling memakan. Jadi wajar jika ditemukan potongan-potongan tubuh manusia di sana.

Awalnya Pinky tidak terima dengan berita yang disiarkan televisi karena tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Namun, kedua orang tuanya mengatakan untuk tidak ikut campur urusan dengan pemerintah. Pinky pun harus menunggu agar kondisinya kembali pulih seperti sedia kala. 

Ternyata yang disebut-sebut kamar 1313 itu sebenarnya sebuah laboratorium untuk uji coba. Beberapa eksperimen tidak berhasil diciptakan dan malah membuat makhluk-makhluk yang mengerikan. Untuk itu pemerintah memusnahkan semua orang yang berkaitan dengan eksperimen tersebut, hingga kejadian itu memakan banyak korban jiwa.

Setelah peristiwa itu, semua warga yang tinggal di area tersebut selalu diteror oleh makhluk-makhluk yang menyeramkan hingga beberapa warga meninggal. Sehingga para warga berinisiatif untuk memberikan sesajen atau persembahan ke mereka agar tidak diganggu lagi.

Pinky bertekad, setelah keadaannya membaik ia akan mengutarakan semua yang dialaminya di tempat terkutuk itu. Kedua orang tuanya Pinky membiarkan sang anak untuk beristirahat. Sepeninggal mereka, wanita itu merasa bosan dan ingin menggerakkan badan. Ia juga melihat banyak pasien lain yang terbaring di sana.

Ia berjalan menuju jendela yang tidak jauh dari tempat tidurnya, mencoba menghirup udara segar. Ia masih tidak menyangka bahwa teman-temannya telah tewas. Tiba-tiba matanya dikejutkan oleh penampakan sebuah mobil yang terparkir di luar jendela. Ya’ itu adalah mobil milik Peter dan kondisinya masih belum terbakar. Tidak percaya dengan apa yang dilihat, Pinky mengusap matanya beberapa kali.

‘Jika itu mobilnya Peter, berarti rumah sakit ini ....’

Pinky berbalik dan mendapati rumah sakit itu sudah berubah menjadi gelap, para pasien yang tadinya berada di ruangan tersebut berubah menjadi makhluk yang menyeramkan.

“Tidak, ini semua tidak nyata. Aku sudah membunuh kalian semua,” ujarnya masih tidak percaya dengan apa yang dilihat.

“Khi, hi, hi, hi.”

Beberapa makhluk itu mendekat, Pinky sudah tidak bisa lari ke mana-mana. Pasrah, mereka mencengkeram tubuh Pinky kemudian mencabik-cabiknya. Makhluk itu memakannya hidup-hidup.

“Arrrrhhhhhhh?!”

Pinky pun tewas meregang nyawa, sama seperti semua teman-temannya.   


[TAMAT]


Dari cerita ini kita bisa mengambil hikmahnya, bahwa apa pun yang kita lakukan baik buruknya itu. Akan tetap dipertanggung-jawabkan di kemudian hari. Untuk itu, berbuatlah kebaikan agar mendapatkan kebaikan pula.


*****
Sebelumnya

close