Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

LELUHUR KERAJAAN PURBA (Part 7) - KERAJAAN GHAIB DIRUMAH JENAKA


JEJAKMISTERI - Aksa : (Aku kembali melihat ada kabut negatif muncul dan  redup di tubuh jenaka dan seketika seperti tersambung ke tempat usahanya yg di selubungi kabut hitam, hanya saja masih samar-samar.
Ku coba untuk mendalami kembali dan kulihat ada mata merah memandang ke arahku dengan tajam, aku sampai hampir berteriak)

Jenaka : Mas ? aku pamit dulu yaa.
(tidak ada jawaban)
mas? aska? heyy? Aku pamit pulang dulu ada urusan mendadak.

Aksa : Owh, iya jenaka.. maaf, hati-hati dijalan.. (sambil melambaikan tangan)

Abah Damar : Berhati-hatilah saat mencoba menembus batin seseorang nak aksa, terlebih kau masih belum terbiasa. Tak apa, setidaknya kau tau dan melihat sendiri kan apa yang ada di tempat usaha Jenaka? Kalau yang kau lihat adalah sosok bermata merah, dialah yang menguasai tempat itu, kebetulan saja rumah jenaka berada di area Sebuah kerajaan Ghaib. Kerajaan Ghaib dari koloni para kera/monyet, yang beramata merah adalah Rajanya.

Aksa : (Aduh, kenapa tadi malah terlihat, pikirku) apa itu yang menyebabkan usaha Jenaka sedikit mulai sepi ya abah?

Abah : Bisa dibilang begitu, tapi tak sepenuhnya seperti itu. Awalanya meraka tak mau mengganggu atau membiarkan aktivitas Jenaka dan usahanya, lambat laun ketika usahanya mulai ramai sudah pasti banyak aktivitas manusia yang berbeda-beda pula. Abah sempat melihat melalui batin Jenaka dan terlihat beberapa kejadian yang diluar kendali Jenaka mulai mengusik ketenangan para Kera. Persoalan sepele yang menjadi-jadi, contoh ada pelanggan yang datang tak sengaja meludah atau berkata yang tak pantas, mengotori lokasi sekitar, dan hal sepele lainnya.

Aksa : Lhoh, tapi kn bukan salah Jenaka juga kan? kenapa makhluk itu tak memberi pelajaran kepada orang yang berbuat salah? malah Usaha Jenaka yang kena?

Abah : Mereka akan lebih memilih jalan panjang pintas, usaha Jenaka sepi maka lokasi itu akan kembali tenang dan otomatis Kerajaan mereka tak terusik lagi.

Aku sempat berfikir kalau abah tau kejadian ini kenapa tidak dibantu dari dulu ya? hemm. Belum selesai berfikir, eh sudah terbaca abah

Abah : Sebenarnya sudah lama ingin ku bereskan, karena aku sempat berinteraksi sebentar disana, tapi ku urungkan niatku karena pasti akan terjadi kerusuhan di dunia ghaib. Lagipula takdir tidak memilihku nak aksa, takdir justru mempertemukanmu dengan Jenaka. Barangkali memang kau yang harus menyelesaikan.

Aksa : Saya? lah?, abah bercanda. Cuma lihat sorot matanya saja saya hampir teriak, gimana nanti ketemu?

Abah : Cobalah minta saran Eyang Dharmawangsa, mungkin kau temui jawabanmu.

Aksa : Aku tak begitu yakin sih,tapi coba nanti malam waktu meditasi.

Setelah malam mulai larut dan warkop abah juga lumayan ramai, kubantu menutup warkop kemudian kembali ke rumah. Istriku sedang menyiapkan baju untuk kerja dan anakku sudah pulas tertidur. Selepas shalat aku mulai meditasiku dan ku fokuskan untuk memohon petunjuk mengenai persoalan Jenaka dan tak lupa mengirim doa untuk leluhur sembari ku ucap nama Eyang.
Seperti biasa Eyang selalu hadir dengan suasana yang hangat dan cahaya yang teduh, perasaan seperti rindu dan nyaman bercampur jadi satu. Tak seperti biasanya Eyang hadir bersama sosok hewan yang sedikit aneh menurutku, Badanya Singa besar bersayap lebar dan bercahaya, tapi kepalanya seperti rajawali.

Aksa : Assalamualaikum Eyang. Maaf cucumu ini meminta Eyang hadir.

Eyang Dharmawangsa : Waalaikum salam cucuku. Sepertinya kau sedang ada kegundahan di hatimu.

Aksa : (sepertinya Eyang sudah tahu, tetapi kuceritakan detail peristiwa tentang jenaka dari A sampai Z. Aku minta saran dari Eyang dan memang pada akhirnya Eyang mengijinkanku untuk masuk ke Dimensi disana asal ditemani Abah damar dan Mahogra - Hewan mitologi singa bersayap berkepala rajawali.)

Eyang :  Anggaplah ini latihan untuk, Mahogra adalah pengawalku yang sangat setia, dia juga akan mengawalmu dari kejauhan, mengingatkan dia adalah hewan suci dari dimensi atas maka dia hanya ku ijinkan mewujud bila situasi berbahaya saja. Energinya yang suci dan besar bisa membuat keseimbangan disana goyah. Pergilah selepas matahari tenggelam dan jangan lupa panjatkan doa. Selain itu tak ada yang bisa mencelakaimu selama kalacakra aktif di tubuhmu. Eyang merestui.

Aksa : Terimakasih eyang. Aku akan berhati-hati dan selalu menjaga diri dengan baik

Eyang : (Tersenyum dan hilang bersama cahaya, kemudian Mahogra sang Singa besar menciut menjadi cahaya dan masuk kedalam gelang tasbih yang kupakai. Melalui batin ia berpesan, "Seperti kepada Tuanku Sang Resi yang Suci, aku mengabdikan diriku bersamamu".
Ku jawab juga melalui batin." Terimakasih Sahabatku".

Esok hari ku antar istriku kerja, kemudian aku mampir ke tempat usaha Jenaka. Ku ajak anakku kesana biar sekalian kenal dengannya.
Sesampainya disanaq kebetulan Jenaka sedang di depan sambil membersihkan peralatan sablon. Jelas terpampang disna nama "Leghal Sablon & Konveksi", nama usaha Jenaka yang ia ceritakan tempo hari.

Jenaka : Lho, mas Aksa? kok bisa sampai sini? eh siapa ini anak cantik, ikut om sini tak kasih permen mau?
(Jenaka menggoda anakku. Yah namanya baru kenal pasti malu-malu).

Aksa : iya ini mas, habis antar istri kerja sekalian mampir, aku tau dari abah alamat rumah sampean. Kebetulan kok searah sama lokasi kerja istriku.

Jenaka : oalah. Masuk mas, tapi berantakan. Maklum rumah jadi satu sama usaha ya begini. hehe. Ngopi ya mas, anaknya saya buatin teh juga.

Jenaka asik menggoda anakku dan anakku juga sudah mulai bersahabat, kebetulan juga ada beberapa kertas gambar dan alat tulis, jadi Jenaka meninjami anakku biar dia betah

Kami sempat ngobrol kesana kemari tentang usaha jenaka.

Jenaka : Mas, ngmong-ngmong soal dunia tidak terlihat sampeyan percaya gak mas? Abah sering menasehatiku. Hal seperti itu mulai di perhatikan. Karena sesuatu hal yang kebetulan belum tentu kebetulan tapi sudah di gariskan. Dari kata-kata itu masih sering aku pakai mas karena saya sering mengalami hal-hal yang tidak terduga, contoh saya bertemu deng mas Aksa mungkin ada kaitanya dengan diriku, walau belum tau itu apa.. hehe
Apa jangan - jangan titisan Eyang Dharmawangsa? hahaha.. aku ngarang mas hehe (sesekali mengeluarkan candaanya)

Seketika aksa tercengang mendengar candaan yang itu adalah karangan jenaka tetapi memang benar adanya.

Aksa : Mas Jenaka ini bisa saja ya mas, Peka terhadap sesuatu hehe. Ngmong-ngmong soal dunia seperti itu mas kalau saya pribadi percaya mas. Karena memang di dunia ini kita tidak sendiri dan hidup berdampingan. Mas jenaka sendiri memang pernah mengalami hal-hal di luar nalar ta mas? (mencoba mengalihakan obrolan)

Jenaka : Iya sih mas Aska, terkadang hal semacam itu ada di sekliling kita tapi selama ini logikaku lebih tak tinggikan mas, agar ketika ada gangguan-gangguan tidak takut anggap aja tikus lewat hehe. Kontrakan ini sering di gunakan untuk kumpul teman-teman mas. Kebetulan untuk rapat dan lain-lain karena saya ikut komunitas underground. Makanya sering ramai kalau malam minggu. Tapi entah kenapa kadang teman-temanku banyak yang bercerita dapat gangguan-gangguan yang di luar nalar. Kemarin ada temanku kebetulan di kontrakan sendiri sedang di dalam mengerjakan tugas kuliahnya. Seketika di ingin membuang samapah ke depan, di depan sudah ada saya katanya, tapi dengan wajah pucat.
"Jenaka? sudah dari tadi? katane pergi keluar kota beli kain?" (tanya temanku sambi masuk ke kontrakan lagi). Temanku sadar tidak ada jawaban dariku. Karena merasakan hal yang aneh temanku bergegas mengemasi barangnya untuk pulang. Ketika melewati depan rumah saya katanya sudah tidak ada. Temanku mulai sadar bahwa itu bukan aku ketika malamnya aku menelfon dan mengabarkan bahawa seharian keluar kota cari kain untuk sablon. Aku kalau cerita ini merinding mas hehehe..
itu salah satu cerita di kontrakan ini mas..

Aska : "Wah mas.. jangan menakut nakuti mas, baru saya kesini pertama kali sudah bercerita tentang hal mistis hehe. Tapi mas Jenaka ini banyak sekali ternyata ya mas cerita-cerita semacam ini hehe  (sambil mengambil gelang tasbih di dalam tas kecil aksa dan kemudian di pakai)

Jenaka : Astagrifulah....!?!? (suara kaget karena melihat gelang tasbih yang di pakai Aska)

Aska : Ada apa mas jenaka?! (sambil memeluk anaknya yang juga kaget)

Jenaka : "Gelang itu milik mas Aska?!"

Aska : "Iya mas, Ini gelang pemberian almahrum bude yang selalu saya pakai."

Soal gelang, awalnya aku merasa jangan-jangan karena ada Mahogra di dalamnya, tapi ternyata salah. Jenaka sudah ingat dimana melihat gelang ini, ia mengatakan kalau gelang itu muncul saat meditasi yang dia ceritakan di warkop abah. Katanya Gelang ini muncul bersama tangan yang menjulur, terpakai di pergelangan tangan sebelah kanan.

Jenaka : Ketika aku melihat gelang itu aku seperti de javu mas, seperti melakukan perjalanan flashback makanya aku berteriak. hehehe. maaf ya mas bikin kaget soalnya kau juga kaget tiba-tiba mengalami hal seperti ini. Itu gelang bercahaya waktu saya melakukan meditasi dulu mas walaupun agak beda karena kala itu gelang ini bercahaya dan  seperti emas, tapi bentuknya sama.

Aksa : Ah, Sampean ini malah bikin aku takut mas. Haha.

Jenaka : lha kalau sampean takut, saya lebih merinding ini mas. Dari tadi saya nahan merinding, tapi malu mau bilang. hehe. Ya gak taulah mas, tapi kalau di hubungkan dengan meditasi waktu itu mungkin maksudnya ada pertolongan dan bisa jadi ketemu mas Aksa itu salah satu jawabnya. mungkin.

Aksa : Wah, pertolongan apa to mas. Haha. Ya semoga aja artinya baik mas.

Sembari ngobrol aku sempatkan fokus ke beberapa sudut ruangan dan memang ada energi besar dari samping rumah yang membuatku merinding. Ku coba mendalami dan ada semacam bisikan di telingaku

"Pergilah atau kau tanggung akibatnya"

Sekejap dan menghilang. Kemudian aku pamit pulang karena firasatku juga mengatakan aku harus segera pergi, terlebih aku membawa anakku.

Aku pamit pulang dan kembali kerumah.

Selepas maghrib kusiapkan jiwa ragaku kembali, abah yang sebelumnya ku ceritakan mengenai restu Eyang sudah paham dan menungguku di depan warkop.

Kami siap pergi menuju dimensi Kerajaan Para Kera..
[BERSAMBUNG]

*****
Selanjutnya

*****
Sebelumnya

close