Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

RUMAH MBAH (Part 2)


JEJAKMISTERI - Halaman belakang yang lumayan luas itu, kini selalu membuat diriku merasa tak nyaman. Seolah ada banyak pasang mata yang selalu memperhatikan dari sana.

Dan sialnya, letak kamar mandi dan jamban ada di sana. Karena memang sudah tradisi di sini, kamar mandi dan jamban tak boleh ada dalam rumah, pamali katanya.

Aku yang dulu betah berlama-lama setiap kali aku mandi, kini selalu berusaha secepat mungkin keluar dari sana.

Perasaan seperti ada yang selalu mengawasi, membuat diriku tak bisa lagi menikmati saat-saat mandi seperti dulu.

Apalagi di jamban. Bilik kayu yang berdiri terpisah bagaikan sebuah gardu kecil itu, kini menjadi tempat yang paling aku hindari. Terutama bila malam hari.

Hari menjelang malam.. Aku duduk melamun di atas tempat tidur. Mataku memandang kosong ke arah halaman depan dari balik jendela kamar.

Aku terus memikirkan kejadian-kejadian misterius yang kini makin sering aku alami.

semua hal aneh itu sepertinya makin lama makin naik level.

Awalnya yang dulu hanya merasakan kehadiran sesuatu, kini jadi sering melihat bayangan-bayangan berkelebat mencurigakan.

"Seeerrr.....

Mendadak kulihat lesatan bayangan melayang di luar sana! mirip seprei putih, tapi seperti memiliki rambut panjang, hinggap di atas ketinggian pohon..

Hihihihihi.....

benda itu tertawa melengking!

Aku langsung menutup jendela! Apa itu barusan?? terbayang sosok kuntilanak yang sering ada di film-film horor, karena memang mirip!

"Ibuuuu... Mbaaaaaah...

Teriakku keras memanggil-manggil sambil berlari berhamburan ke luar kamar.

Mbah dan ibu yang sedang nonton tv di ruang depan, nampak jadi ikut panik ketika aku datang berteriak dengan wajah pucat.

"Mbah.. di luar mbah, cepet liat di luar!" Teriakku panik sambil mengguncang-guncang pundak mbah.

Mbah nampak tak bergeming.. "Aduh, opo meneh to lis?" (Apalagi sih lis).

"Kuntilanak mbaah.. Di luar.. Di atas pohon!" jawabku sambil menunjuk keluar.

"Halah.. paling salah lihat lagi.. Kemaren-kemaren juga begitu.. ribut-ribut lihat ini lah, lihat itu lah.. nggak taunya opo? udah lah.." Jawab mbah malas.

"Beneran mbaaaah.. Sulis nggak bohong! tolong diusir mbah, Sulis takut!" sahutku sambil terus memaksa.

Akhirnya mbah tak tahan mendengar rengekanku. Dengan malas sambil geleng-geleng kepala, melangkah keluar diiringi diriku dan ibuku dari belakang.

Sesampainya di teras rumah, mbah sambil bertolak pinggang meminta pembuktian dariku..

"Manaaa? nggak ada apa-apa, mana kuntilanaknya?" ujarnya meledek.

"Iya lis, nggak ada apa-apa kok? barangkali cuma kelelawar yang terbang di pohon." tambah ibu ikut berkomentar.

Bohong! Aku yakin mereka bohong!

Kuntilanak itu masih tetap ada di sana, malah sekarang ada dua! yang satunya lagi berwarna merah, masa mereka nggak lihat??

"Ituuuuu.. Di atas pohon! Ada dua, pake baju putih sama merah!" Balasku menunjuk sambil bersembunyi mengintip di balik punggung mbah.

Kedua sosok kuntilanak itu malah menyeringai melotot seolah marah karena ku tunjuk-tunjuk.

Lalu tiba-tiba, kedua sosok itu berkelebat terbang pergi entah kemana, menghilang tanpa bekas!

Aku sedikit kaget, langsung mengalihkan pandangan ke arah mbah yang nampak gugup karena kepergok komat-kamit.

"Lah wong nggak ada apa-apa kok? udah ah, mbah mau nonton tv lagi, nanti acaranya keburu habis!" Sahutnya lagi.

Mbah lalu berbalik kembali masuk rumah diiringi ibu yang mengikuti di belakang.

Aku langsung masuk kamar dengan hati dongkol karena merasa dipermainkan. Aku yakin, kalau mbah dan ibu juga melihat apa yang aku lihat.

Tapi kenapa mereka tak mau jujur..? apa jangan-jangan, memang aku benar-benar salah lihat? Nggak.. Aku nggak salah! itu tadi beneran ada!

--------------

Esok malamnya, aku yang baru pulang dari rumah teman, mendadak menghentikan langkah ketika baru sampai di halaman depan.

Nampak ada sesuatu yang berdiri persis di depan pintu rumah.

Terlihat samar-samar, seperti guling besar yang berdiri di sana..

Ya ampun !

Sosok pocong dengan kain kafan yang kumal, dengan wajahnya yang gosong, menatap ke arahku!
[BERSAMBUNG]

*****
Selanjutnya

*****
Sebelumnya

close