Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

TERSESAT KE ALAM GAIB


JEJAKMISTERI - Hai, nama ku Icha. Asal ku dari Salatiga Jawa Tengah. Aku bekerja sebagai karyawati BUMD. Selain itu aku juga punya online shop kosmetik dan fashion. 

Suatu ketika aku membuka sosmed untuk mereview sebuah kosmetik. Nampak ada beberapa pemberitahuan. Ku buka satu persatu pemberitahuan tersebut. 

Ada satu teman yang mengundang aku masuk ke sebuah grup "Kakak Idola". Karena penasaran, akhirnya aku gabung ke grup tersebut. Dan ternyata isinya hanya postingan orang berpose disertai caption. Dalam hati ku berkata lumayan seru juga.

Ku scrool sampai ke bawah. Hingga ku menemukan sebuah caption yang sangat lucu. Aku isenk untuk mengomentari caption tersebut. Tak berselang lama komentar ku dibalas dengan pembuat caption. Rendy nama akunnya.

Lalu Rendy mengirimkan permintaan pertemanan kepada ku. Langsung aku konfirmasi. Dari sini lah awal perkenalan aku dengan Rendy. Kita pun akhirnya bertukar nomor ponsel.

Rendy adalah seorang pria berusia 25 tahun. Dia tinggal di Surakarta. Dia bekerja sebagai HRD di sebuah pabrik tekstil. Setiap hari kita saling bertukar kabar. Tak jarang juga kita selalu melakukan vidocall ketika sepulang kerja. 

***

Tiga bulan berlalu kita jalani virtual. Hingga akhirnya Rendy memutuskan untuk ke Salatiga menemui ku. Akupun mengiyakan keputusannya.

Hari ini bertepatan hari minggu. Kita berdua sama sama libur kerja. Janji Rendy untuk menemui ku ditepati. Rendy berangkat dari rumahnya jam enam pagi.

Aku mengirimkan lokasi untuk Rendy. Perjalanan dari Surakarta ke Salatiga sekitar dua hingga tiga jam. 

Dua setengah jam kemudian sebuah pesan dari Rendy masuk. Dia mengirimkan sebuah foto lokasi. Alhamdulillah sudah dekat dengan rumah ku. Aku pun memberi arahan untuk sampai ke rumah ku. 

Dan akhirnya, seorang laki-laki menggunakan motor matik tiba di rumah ku. Setelah helm dibuka, laki-laki itu tersenyum pada ku. Iya, dia adalah Rendy. Kami pun berjabat tangan. Lalu kami berdua masuk ke rumah untuk bertemu ibu ku.

Setelah lama berbincang, ibu pun mengajak kami untuk makan. Rendy pun dengan senang hati ajakan ibu. 

Tepat pukul sepuluh, Rendy meminta ijin untuk mengajak ku jalan-jalan. Ibu pun mengijinkan ku pergi dengan Rendy. Sebelum pamit, tak lupa kami mencium punggung tangan ibu.

***

Rendy mengajak ku ke sebuah tempat wisata hutan pinus. Yang katanya ada air terjunnya. Kami pun berjalan beriringan hingga tangan kita bersentuhan. Dan pada akhirnya Rendy menggandeng tangan ku. Jantung ku berdetak kencang. Entah perasaan apa ini.

Sesekali kita berfoto bersama untuk kenang kenangan. Setelah itu kita berjalan menuju air terjun. Lumayan jauh sekali dan melewati jalan setapak yang licin. Di sinilah tragedi itu terjadi.

"TERSESAT KE ALAM GAIB"

Setelah melewati jalan setapak berjarak 500 meter an, akhirnya sampailah kita di air terjun. Cukup tinggi dan mengalir deras. Udaranya sejuk dan ramai pengunjung. 

Saat kita tengah asik mengambil foto, tiba-tiba rintik hujan mulai turun. Semua pengunjung berlari menepi dan mencari tempat teduh. 

Kabutpun mulai turun dan hujan semakin deras. Angin berhembus sedikit kencang. Semua pengunjung berlari berhamburan karena takut akan sesuatu yang tidak diinginkan.

Akhirnya kita pun menemukan sebuah rumah, di mana di rumah itu menyediakan aneka camilan dan minuman untuk dijual. Semua pengunjung tadi berteduh di teras rumah tersebut. Sambil menunggu reda, kita pun memesan kopi susu hangat. 

Namun pemilik rumah itu justru menawarkan kamar untuk kita beristirahat. Dari awal perasaan ku sudah tidak enak. Kenapa hanya kita yang ditawari. Dan kenapa pengunjung yang lain hanya diam dan wajahnya datar tanpa ekspresi. 

Aku berusaha menolak tawaran ibu pemilik rumah. Namun, dia tetap kekeh seperti memaksa. Akhirnya Rendy pun mengiyakan tawaran ibu itu.

Kita pun diberi tahu ibu itu bahwa kamar kita terletak di paling pojok. Akhirnya masuklah kita ke dalam rumah dan mencari kamar yang dimaksud.

Merinding yang aku rasakan ketika memasuki rumahnya. Hawa aneh dan tempat yang lembab membuatku sedikit jijik. Tempatnya juga sangat pengap.

Sampailah kita di kamar paling pojok. Rendy mulai membuka pintu. Aku yang sangat takut untuk masuk hanya bisa pasrah saat Rendy menarik tangan ku. 

Pintu kamar ditutup. Perutku sangat mual mencium bau tak sedap di kamar ini. Saat kita hendak duduk, tiba-tiba terdengar suara gaduh di dalam almari. Karena kaget, reflek aku peluk Rendy.

Suara itu semakin keras. Seperti suara ketukan. Kemudian Rendy melangkah pelan hendak membuka almari itu. 

Saat pintu almari dibuka, sebuah benda terjatuh dari almari. Sebuah bungkusan plastik dengan bau anyir. 

Dengan hati-hati Rendy membuka bungkusan itu. Alangkah terkejutnya, ternyata isinya adalah potongan tubuh manusia.

Rendy pun menarik ku untuk segera keluar dari kamar. Sesampai di luar kita kembali terkejut. Tak ada satu pengunjung pun yang kita temukan di depan rumah ini. Padahal tadi kita ramai-ramai berteduh di sini.

Kita hanya mendapati ibu pemilik rumah tengah berdiri di hadapan kita. Dia membawa sebuah ce*urit dan menatap kami tajam. Jantung ku berdetak kencang. Aku pun juga tengah dilanda rasa takut dan bingung.

Rendy pun menarik ku untuk berlari. Kita berlari tanpa arah, yang penting selamat. Sesekali ku tengok ke belakang ibu itu mengejar kita seperti ingin memb*nuh kita. 

Kita pun terus berlari untuk mencari pertolongan. Hingga kita memasuki sebuah hutan bambu. Tak ada satu orang pun yang kita temukan.

Kabut semakin tebal dan hujan pun semakin deras. Membuat ku sedikit kesulitan untuk melihat ke depan. Jalanan yang licin membuat ku terjatuh. 

Rendy berusaha membangunkan ku. Ku tengok ke belakang, ibu itu sudah berada di dekat kita. Mungkin hanya berjarak dua meter saja. 

Kita pun berjalan mundur. Dan ibu itu terus maju sambil mengacungkan cel*uritnya. Dia tertawa keras layaknya orang kesetanan.

"Mat*lah kalian.... ha ha ha ha..."

Dia mengayunkan cel*ritnya ke arah kita. 

Buuuugggghhhhhh.....

Aku terjatuh dari tempat tidur.. 

Astaga, mimpi ku begitu buruk. 
SEKIAN


close