Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

CURUG AWI LARANGAN (Part 9 END)


JEJAKMISTERI - Adam masih menjerit, meraung dan berkata apapun yang ada dalam hatinya. Dia berkata dia sangat ingin mempunyai sebuah keluarga. Adam menangis dalam jeritannya dia mengaku bahwa dia merasa kesepian selama ini. 

Dia sungguh tak ingin terlahir atas nafsu Mugo, baginya penjelasan Ki Jalu selama membesarkannya sangat tak masuk akal. Selama ini rupanya Adam hanya korban dari keserakahan seorang iblis Mugo Roso. 

Bu Yolan mendekati Adam, dipegannya tangan Adam dengan erat, sangat hangat. 

"Aku tak mau ikut denganmu tua bangka," teriaknya lagi dengan kencang. 

Ahmad melihat Mugo dibalik pintu tak henti menyerah. Walaupun sudah berdarah-darah dia masih tetap ingin mendekati kamar rawat inap yang masih menggema dengan lantunan ayat suci. 

"Allahuakbar," ucap Ahmad menghentakkan kaki. Mugo terpental seketika. Tak menyerah, Mugo masih bangkit lagi dan semakin berjalan mendekat ke arah pintu. 

"Allahuakbar," kali ini Ahmad berucap lebih keras. Mugo kembali terpental dengan memegang dadanya. 

Tak lama kemudian dia menghilang dari pandangan Ahmad. Ahmad langsung membelalak, takutnya tiba-tiba Mugo Roso ada di ruangan kamar. 

Benar saja! 

Mugo sudah di samping Sanum dan mencekik leher gadis yang tengah berbaring tak sadarkan diri itu. 

Sanum tergagap-gagap dengan nafas yang tercekat. Semua berteriak dan hendak menolong, namun cahaya kemerahan melingkari ranjang Sanum dengan si tua bangka itu. Zoya yang mendekat pun langsung terpental karena cahaya itu sangat panas. 

"Berdzikir terus," teriak Ahmad.

Semua berdzikir menyebut dan mengangungkan Asma Allah. 

Adam masih terus berteriak dan menolak ajakan Mugo, namun, tak lama Adam bangun dari pangkuan Rega dan langsung membalas mencekik Mugo Roso. 

Semua melihat adegan pertempuran makhluk itu di dalam lingkaran merah, tangan Mugo masih mencekik Sanum sedangkan Adam dengan keras mencekik Mugo. Tenaga Adam lebih kuat karena dia lebih muda dan bertenaga. Cekikan Adam semakin kuat menjerat Mugo sampai dirinya terbentur tembok. 

Semua orang hanya bisa melihat dengan tak henti bershalawat, mereka tak bisa masuk sebab itu lingkaran yang hanya bisa di masuki oleh keturunan iblis. 

Sanum mulai terbangun dengan memegang terus lehernya. Dia merasa sakit oleh cengkraman tangan Mugo tadi. 

"Kurang ajar kau tua bangka.

BAG! 

Adam meninju dan menyerang Mugo berulang kali dengan tenaganya. Mugo melawan lagi dengan meninju wajah Adam. Baku hantam tak dapat di hindarkan lagi antara mereka berdua. 

"Ingat Adam, kau tak akan bisa jadi bagian dari mereka, kau lahir atas inginku, kau adalah keturunanku."

"Persetan!" Adam kembali menghajar Mugo Roso, kilatan berwarna merah datang dan mengalir dari tangan Adam, sepertinya lelaki itu tengah mengeluarkan ilmunya untuk menyerang Mugo. 

Terbukti! Seketika tua bangka tersungkur dan mengaduh. 

"Pergi kau dari sini," teriak Adam. Mugo telah terkapar lemas tapi dia masih sanggup bangkit walaupun darah mulai bercucuran dari hidung hingga telinganya. 

Zoya terus berteriak tapi sepertinya lingkaran yang dibuat Mugo adalah lingkaran sihir, sehingga lantunan ayat suci seperti bertolak belakang dan tak dapat menembusnya. 

"Ingat Adam, jika aku mati, kau pun akan lenyap." Teriak Mugo Roso. 

Adam lagi-lagi mengeluarkan ilmunya dengan mencengkram kuat leher Mugo Roso, hingga tubuhnya terangkat tinggi di atas dinding. Adam menurunkan iblis itu lagi lalu tak lama cengkraman lehernya ia putar sehingga terdengar "Krek" bunyi tulang yang seperti patah dari tempatnya. 

Mugo masih bisa melawan, kali ini dia mengeluarkan cahaya biru kemerahan dari matanya menuju sorot mata Adam. Seketika Adam langsung mengaduh dan tersungkur. 

Bak sudah mendapat ikatan batin, Sanum terbangun dan langsung menahan tubuh Adam yang tergeletak. Berulang kali Sanum mencoba membangunkan Adam namun tubuh Adam telah kehabisan tenaga, dia terkulai lemas. 

Mugo langsung mencekik lagi leher Sanum karena melihat Adam setengah sekarat. Sanum mencoba melawan tapi tak bisa. 

Adam dengan tangisnya kembali bangkit dan menancapkan sesuatu di punggung Mugo Roso. 

***

"Aaaaaaa," teriakan Mugo Roso  langsung memecah lingkaran cahaya merah yang dibuat oleh dirinya sendiri. 

Sehinga perlahan Pak Wisnu dan semua orang bisa masuk dan mengambil Sanum dari jangkauan Mugo. 

Pak Wisnu menarik tubuh putrinya dengan cepat, tapi tangan Sanum malah memegang erat tangan Adam yang masih memegang sesuatu yang ia tancapkan di punggung Mugo Roso. 

Entah dapat dari mana, Adam menancapkan sebuah bambu kecil yang sangat runcing ujungnya, sehingga menancap kuat di punggung Mugo Roso. 

Tua bangka itu meraung kesakitan dan mulai berusaha melepaskan bambu itu. 

Adam menjauh dari tubuh Mugo Roso ketika perlahan-lahan semburan Api datang dari bawah kakinya.

"Sialan kamu anak iblis, dapat dari mana kamu bambu ini?"

"Aaaaaaa," Mugo perlahan menarik bambu dari punggungnya namun semakin lama api juga semakin menjalar naik ke tubuhnya. 

"Tidak... Aku tidak akan binasa dengan cara seperti ini," teriaknya lagi seraya berguling-guling di lantai. 

Ahmad memerintah mereka agar kali ini semkin kuat menggemakan ayat suci. Sebab kebinasaan Mugo telah nampak di depan mata mereka. Dan kali ini kalimat suci sudah bisa mengantar Mugo ke tempat dia yang seharusnya. 

"Neraka Jahanam bagimu Mugo Roso," teriak Ahmad dengan menggema disertia kalimat Allahuakbar yang sangat kencang. 

"Ingat Adam, setelah kepergianku, selanjutnya kau yang akan menyusulku.

"Tidak...." Seketika itu Mugo menghilang setelah tubuhnya terlahap api yang berasal dari nafsunya sendiri. 

Adam terbelalak, ia tak mengerti mengapa sebuah bolpen yang tertancap bisa berubah menjadi bambu yang runcing? Dia sangat yakin bahwa yang ia tusukkan ke punggung Mugo Roso bukanlah sebuah bambu melainkan hanya sebuah bolpen. 

Sedang hanyut dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba Adam langsung tersungkur selepas Mugo binasa. 

Ada rasa sakit yang menimpa dada Adam, ada panas yang terasa membakar tubuhnya. Tangannya melambai ke arah Bu Yolan dan dia langsung menggapainya. 

"Aku bukan anak iblis," ucap Adam lirih seraya menangis. 

"Aku bukan terlahir atas ingin Mugo, aku tercipta karena kehendak Tuhan, " ucap Adam kembali. 

Bu Yolan mengangguk, sepertinya dia mengerti maksud dari Adam. 

Ahmad berkata, terkadang manusia dengan rasa takutnya mengira bahwa kekuatan hitam sangat kuat. Padahal tak ada yang bisa menandingi kekuatan yang bersumber dari maha pencipta. 

Kebinasaan Mugo Roso untuk kedua kalinya menjadikan pelajaran yang sangat berharga bagi mereka. 

Rupanya selama ini mereka baru menyadari. Bahwa 23 tahun lalu ketika Mugo Roso binasa dan menjadi abu, itu bukanlah kebinasaan. Melainkan awal kelahiran baru baginya. Sebab, sebelumnya Mugo telah mempersiapkan sebuah rencana baru yakni meniupkan Ruh ke dalam rahim Bu Yolan agar suatu saat Ruh itu bisa membuatnya bangkit kembali. 

Namun prediksinya itu salah besar, ruh itu di titipkan ke rahim manusia sehingga akan ada darah manusia yang mengalir ke dalam ruh tersebut. 

Merasa menyesal atas tindakan bodonya sendiri. Mugo Roso lantas mengeluarkan ruh yang telah berupa janin itu dengan paksa dari perut Bu Yolan. Janin itu berusia empat bulan dan itu sudah bernyawa. 

Dia memutuskan merawat janin itu dengan bantuan Ki Jalu--anak buahnya. Sebab ketika Adam masih berupa sebuah janin, Mugo Roso juga masih terperangkap di suatu tempat, sehingga dia hanya menjelma sebagai butiran debu.

Lewat perantara Ki jalu, Adam berhasil hidup dan berkembang sehingga ketika Adam besar dan dewasa dalam waktu yang bersamaan pula Mugo Roso pun menjelma kembali sebagai iblis berwujud manusia. 

Mugo Roso tahu bahwa Adam telah terlahir sebagai makhluk dengan dua darah. Campuran antara darah manusia dengan darah iblis. 

Namun akal bulusnya tak akan pernah habis, dia berusaha membentuk sifat, sikap dan semua karakter Adam menyerupai keinginannya. 

Padahal sejatinya darah manusia lebih sempurna daripada darah iblis. Sehingga masih tertanam dalam jiwa Adam, sifat kemanusiaannya karena terbukti beberapa kali dia pernah menyumbangkan hartanya kepada pondok pesantren yang Ahmad bina. 

Salah didik, dan salah asuhan serta banyaknya ilmu hitam yang di masukkan dalam jiwa Adam sehingga sifat iblis yang lebih menonjol, tapi, sifat manusianya tetap tidak hilang terbukti lagi dengan bantuannya ketika Sanum di lukai oleh Mugo Roso. Adam tak terima saudara serahimnya di lukai oleh iblis itu.

***

"Aku tak menyangka ternyata hidupmu begitu banyak rintangannya Dam," ucap Sanum terisak. Butiran air matanya terus mengalir hingga menetes ke wajah Adam yang ada di pangkuannya. 

"Kamu manusia Dam, kamu keturunan Adam dan Hawa bukan keturunan iblis," ucap Zoya mengusap kepala Adam. 

"Mbak sangat yakin, Adam sudah menjadi manusia sejati, kasih sayangnya padamu telah membuktikan semuanya, Sanum. "

"Benar Nak! Adam telah menyesali semua yang ia lakukan, kita semua memafkanmu Adam."

Semua menyaksikan penyesalan Adam dan langsung menyuruhnya untuk segera bertaubat dan memohon ampunan pada yang maha kuasa.

Adam masih terbaring di pangkuan Sanum, dia tersenyum ketika mereka berkata bahwa mereka memaafkan semua kesalahannya. 

Adam kembali memegang dadanya, semakin lama nafas Adam semakain tersenggal. 

"Allah... Tu-tuhanku, a-aku ham-banya," ucap Adam masih dengan nafas tercekat. 

"Panggil Dokter cepat," teriak Sanum. 

Rega bangkit dan hendak berlari memanggil doker, namun tarikan nafas Adam mulai berhembus dan itu adalah tarikan nafasnya yang terakhir.

"Tidak.... " teriak Sanum meraung ketika Adam memejamkan mata dipangkuannya.  

***

Keluarga Zoya dan Sanum merasa sangat bersyukur dengan kejadian ini, semua telah usai dan Sanum telah sehat kembali setelah mereka berjuang keras melawan kebathilan. Walaupun mereka kini harus kehilangan Adam untuk selamanya. 

Namun bagi mereka, Adam tetaplah sahabat dan keluarga yang akan mereka kenang selamanya. 

"Selamat jalan Adam, semoga Allah mengampunimu," ucap Sanum bangkit dari tanah merah yang telah membumbung tinggi mengubur jasad seorang manusia bernama 'Adam'. 
---==TAMAT==---

*****
Sebelumnya

close