Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PENGANTIN KERAJAAN GAIB (Part 4)

JEJAKMISTERI - "Engkau berasal dari benih sang naga kanaka, hanya takdir saja yang membuat engkau lahir dari rahim manusia, separuh dirimu adalah bagian dari dunia gaib.." Sang ratu coba menjelaskan.

"Bagaimana jika aku menolak ?" Aku bertanya pada sang ratu.


Sang ratu nampak tidak senang, lalu membalas...

"Jika kau menolak, kau boleh pergi dari sini.. Tapi teman-temanmu tak akan bisa keluar dari wilayah ini, selamanya..." Ancam sang ratu dengan nada tinggi.

Aku terperanjat kaget, lalu teringat dengan idrus yang lenyap tadi, aku khawatir terjadi sesuatu pada dirinya.

Tapi belum sempat aku berkata, Mayang kemuning mendahului bicara...

"Kau jangan khawatir, temanmu idrus ada di tempatnya... Sebenarnya dia tidak pernah keluar kemah, yang kau lihat tadi bukan dia, itu hanya cara untuk membawamu kemari.." Kata mayang kemuning panjang lebar.

Hatiku sedikit lega, tapi kini aku ada dalam dilema, jiwa teman-temanku di pertaruhkan disini. Aku tak boleh gegabah mengambil keputusan.

"Kau tak perlu menjawab sekarang, ku beri kau waktu untuk berpikir, sementara itu, engkau menjadi tamu kehormatan di istanaku ini.." ucap sang ratu.

"Pengawal, antar pangeran ke tempat peristirahatannya, pastikan dia dilayani dengan baik.." Perintah sang ratu.

Lalu aku dibawa ke sebuah kamar yang sangat besar, dengan ranjang yang terbuat dari emas, dan kasur yang sangat lembut.

Di sampingnya, ada meja yang di atasnya penuh dengan berbagai hidangan dan minuman.

Aku merebahkan diri, sambil merenung memandangi langit-langit kamar.

Lalu terdengar ada yang mengetuk pintu kamar, kemudian muncul mayang kemuning di depan pintu..

"Bolehkah aku masuk pangeran ?" Tanya mayang kemuning dengan sopan.

Aku tersenyum dan menjawab...

"Silahkan, lagi pula ini adalah istanamu, aku hanya tamu disini.." ucapku lalu duduk di tepi ranjang.

Mayang kemuning masuk dan duduk persis di sampingku, kali ini aku bisa melihat dirinya dari dekat.

Gadis ini memang cantik luar biasa, aku jadi gugup berada di dekatnya, harum melati tercium dari tubuhnya yang mulus dan berkulit kuning langsat..

Gadis itu terlihat malu-malu ku pandangi seperti itu, lalu dia berkata membuyarkan lamunanku..

"Maukah pangeran aku ajak berkeliling sekitar istana ini ?" Tanya mayang kemuning.

Aku mengangguk pelan mengiyakan ajakannya, entah mengapa, setiap dia bicara, aku seperti terhipnotis oleh suaranya yang sangat lembut dan menenangkan..

"Tapi dengan satu syarat, jangan kau panggil aku pangeran, panggil yudha saja, julukan itu terasa kurang nyaman bagiku.." Pintaku padanya.

"Baiklah, engkau juga boleh memanggilku Mayang saja, bagaimana ?" Dia menjawab sambil tersenyum.

Lalu kami berjalan mengelilingi seluruh sudut istana, kemudian keluar melewati padang rumput hijau, hingga akhirnya sampai di depan sebuah perkampungan..

Setiap orang yang kami jumpai selalu menunduk memberi hormat.

Tiba-tiba saja mayang kemuning menggandeng tanganku...

aku terkejut..
dadaku berdebar..
aliran darah serasa tak beraturan..
Tapi ada rasa nyaman terasa dalam hatiku...

"Yudha, mengapa tadi sepertinya engkau keberatan di jodohkan dengan diriku ?" Tiba-tiba mayang bertanya.

Aku gugup, tak tahu harus menjawab apa. Tapi kemudian aku membalas..

"Bukan begitu mayang, engkau belum kenal siapa aku, dan aku juga belum mengenal dirimu, kita baru saja bertemu.." Jawabku pelan.

"Tapi aku sudah lama mengenalmu, bahkan sejak dirimu lahir.." Balas mayang lagi.

Aku terheran mendengar ucapan mayang, tapi sepertinya dia paham apa yang ada dalam pikiranku...

"Kau tak usah bingung, batasan waktu alam manusia, berbeda dengan disini, harusnya engkau mengerti.." Mayang menjelaskan.

"Aku suka dengan perilakumu yang sopan, penyayang, berbudi luhur, semua ada dalam dirimu..

"Itu yang membuatku jatuh hati.." Ucap mayang sambil menunduk malu, wajahnya nampak merona merah..

"Tapi mengapa engkau tidak mencari pasangan dari kaum mu sendiri ? Mungkin akan lebih baik dari aku yang setengah siluman ini ?" Ku bertanya penasaran.

"Sebenarnya sudah banyak dari bangsaku yang datang meminang, tapi selalu di tolak ibu Ratu.."

"Malah ada yang datang berkali-kali walaupun selalu gagal, bahkan sampai mengancam.." Jelas Mayang kepadaku.

"Oh ya..? Tapi wajar, gadis secantik dirimu pasti banyak yang ingin memiliki.." Jawabku yang membuat mayang tersipu malu.

"Mungkin begitu, bahkan ada yang sampai mengajak perang untuk mendapatkan ku.."

"Namanya Buto Geni, sosok raksasa berambut api, yang sangat bernafsu ingin mempersuntingku.." Balas Mayang.

"Terakhir kali dia datang kesini, sambil mengancam akan membawa pasukannya untuk merebut diriku..

Itulah yang membuat ibu Ratu khawatir, sehingga ingin segera menikahkanku agar aku ada yang melindungi.." Sambung mayang dengan wajah sedikit sedih.

Tiba-tiba terdengar suara seperti bunyi terompet besar di tiup...

Suaranya menggema ke seluruh pelosok, membuat diriku dan mayang terkejut...

"Itu suara tanda bahaya !!!

Astaga... Jangan-jangan...." Teriak mayang dengan nada khawatir.

Kami langsung bergegas kembali ke istana...

Halaman istana yang luas, kini di penuhi ratusan prajurit kerajaan dengan posisi siaga !!

Kami menjumpai ibu ratu yang terlihat panik..

"Ada apa ibu ? Mengapa banyak prajurit siaga ? Tanya mayang tak kalah panik.

"Buto Geni... dia datang..." Jawab bunda ratu perlahan, lalu langsung menuju para prajurit yang dari tadi menunggu komando..

"Wahai prajuritku, persiapkan diri kalian, Buto Geni datang bersama bala tentaranya, jangan sampai dia masuk ke sini.." Perintah sang ratu pada seluruh prajuritnya.

"Kenapa jadi begini ? Sebenarnya kami sangat menghindari peperangan, kami tak ingin jatuh banyak korban.. andaikan kami punya cara lain..." Ucap mayang pelan.

"Tetapi memang Buto geni di kenal sebagai makhluk yang angkuh dan kejam, makanya ibu ratu tak suka padanya.."
Sambung mayang lagi.

"Ayo yudha, lebih baik kita segera menyingkir dari sini, aku tak ingin engkau terluka.." Ajak mayang sambil menggandeng tanganku.

"Tidak mayang, aku tetap disini, aku ingin melihat seperti apa sosok Buto geni yang sombong itu.." Ucapku sambil tetap berdiri.

"Jangan yudha, kau bisa celaka.." Ucap mayang penuh khawatir.

Aku tersenyum, lalu menjawab..

"Aku bisa menjaga diriku sendiri, malah seharusnya aku ikut melindungimu, aku tak sudi gadis sebaik dirimu jatuh ke tangan makhluk jahat itu.." Ucapanku yang membuat gadis itu terharu.

Tak lama kemudian, tanah terasa bergetar.. Suara gemuruh terdengar dari kejauhan.. Dan kian lama kian terasa mendekat...

Seluruh prajurit nampak siap di tempatnya masing-masing...

Dan akhirnya...

Di luar gerbang istana, muncul sesosok makhluk tinggi besar, dengan kulit berwarna gelap, dengan rambut api yang menyala-nyala...!!!

Di belakangnya, berjajar ratusan raksasa dengan tanduk di kepala..

Menyeramkan....

Tak lama kemudian, makhluk berambut api itu maju berdiri dengan gagah, lalu berteriak lantang..

"Wahai sang ratu, aku datang untuk menjemput Mayang kemuning, lebih baik kau serahkan dia, atau ku hancurkan istana ini !! Terdengar suaranya menggema di depan gerbang istana.

Wajah sang ratu nampak tegang, lalu menjawab..

"Hai Buto Geni, lebih baik kau pergi dan bawa kembali bala tentaramu, aku tak ngin jatuh korban disini.." Jawab sang ratu.

"Lagi pula, saat ini mayang kemuning telah mendapatkan jodohnya, jadi lebih baik kau pergi, dan lupakan mayang kemuning.." Sambung sang ratu.

Mendengar hal itu, Buto geni nampak sangat marah, lalu berkata lantang...

KURANG AJAR !!!
"Siapa yg berani merebut mayang kemuning dariku ?? biar ku hancurkan dia !" Matanya nampak melotot, rambut apinya semakin menyala-nyala..
[BERSAMBUNG]

*****
Selanjutnya

*****
Sebelumnya

close