SUTRISNI KUNTILANAK GUNUNG SUMBING (Part 3)
JEJAKMISTERI - Mereka lanjut masak di depan tenda dan ketika mereka sedang masak itu Sustrini berada di dalam tendanya.
Melihat Sustrini yang waktu itu di dalam tenda Wily mengajaknya untuk ikut gabung dengan yang lain tapi Sustrini bilang nanti dia akan menyusul.
Ketika mereka ini sedang sibuk memasak, tiba-tiba Ana mencium bau wangi lagi seperti tadi.
Mencium bau itu spontan Ana nyeletuk,
“Eh ini bau apa ya, kok wangi gini”
Mendengar ucapan Ana mereka semua memasang hidung dan ternyata benar, yang mencium wangi itu ternyata bukan cuma Ana tapi mereka semua juga.
Mereka celingukan mencari sumber bau itu dan setelah dicari, sepertinya bau wangi itu berasal dari tenda Sustrini, mereka pun berhenti membahas hal itu karena mungkin di dalam tenda Sustrini sedang memakai parfum.
Ana berinisiatif untuk mengatakan tentang bau wangi ini pada teman-temannya, kalau di sepanjang jalan tadi dia sempat mencium bau yang serupa tapi pas dia mau bilang tiba-tiba terlihat Sustrini keluar dari tendanya dan ikut gabung, dan anehnya pas Sustrini duduk bersama mereka, Ana sudah tidak mencium bau wangi itu lagi.
Sustrini hanya terlihat menunduk dan tidak ngomong sama sekali.
Ketika masakan sudah matang mereka semua makan dan tidak lupa Wily mengajak Sustrini untuk makan bareng, tapi waktu itu Sustrini tidak mau makan dengan alasan dia tidak lapar.
Mereka menganggap mungkin tadi di dalam tenda dia sudah makan.
Sambil makan itu tiba-tiba bulu kuduk Ana berdiri terlebih ketika dia melirik kearah Sustrini yang sedang duduk diam sambil terus melihat kebawah.
Setelah selesai makan mereka lanjut ngopi di depan tenda sambil ngobrol-ngobrol.
Ketika sedang ngobrol itu sesekali mereka mengajak Sustrini untuk ikut ngobrol tapi dia tidak mengeluarkan katapun, ketika di bercandain responnya cuma senyum.
Di sela-sela obrolan tiba-tiba Sustrini pamit pada mereka untuk masuk kedalam tenda dengan alasan untuk tidur.
Setelah masuk kedalam tenda, dengan Ana membuka omongan,
“Eh, kalian ngerasa ada yang aneh gak sih sama pendaki cewek itu?”
“Kenapa?”, tanya Wily
“Sejak gabung sama kita dia gak kedengeran ngomong sama sekali”, jelas Ana.
“Iya juga ya, aku baru nyadar”, jawab Wily.
“Trus kalian inget gak sama bau wangi tadi, sebenernya di perjalanan tadi aku juga mencium bau itu, Anto juga”. Lanjut Ana.
Wily meminta pada Ana agar tidak ngomong aneh-aneh dan berfikir positif aja, mungkin aja itu memang sifatnya.
Karena malam semakin larut, mereka memutuskan untuk segera tidur.
Ana menempati 1 tenda bersama Chika, di dalam tenda dia menceritakan tentang kejanggalan yang dia rasakan kepada Chika, tapi tanggapannya Chika sama seperti Wily tadi.
Ana mencoba membuang fikiran negatifnya pada Sustrini tapi tidak bisa, semakin dilupakan wajah Sustrini semakin terbayang di dalam fikiran Ana.
Sebelum tidur Ana berdoa semoga tidak terjadi apa-apa pada mereka semua.
Ketika sedang tidur Ana bermimpi, mimpinya itu seperti nyata dan sangat menyeramkan.
Di tempat ini Ana merasa ingin buang air kecil dan dia keluar dari tenda untuk mencari tempat buang air.
Setelah keluar tenda dia melihat Sustrini sedang duduk dengan posisi menumpangkan dagunya diatas kedua lututnya sambil mencoret-coret tanah dengan sebatang ranting kayu.
Melihat itu Ana menyapa Sustrini,
“Mbak, kok nggak tidur?”
Sustrini melihat kearah Ana dengan senyuman sinis, lalu dia menjawab dengan nada yang sangat datar.
“Enggak mbak, saya tidak ngantuk”....
Ana kemudian pergi ke belakang tenda untuk melaksanakan niatnya buang air, dan ketika dia sedang buang air, sayup-sayup terdengar ada suara nyanyian dari seorang wanita yang sangat merdu.
“Tak lelo, lelo, lelo ledung, (Mari kutimang-timang engkau anakku)
Cep meneng ojo pijer nangis, (cup cup, jangan menangis terus)
Anakku sing ayu rupane, (anakku yang cantik)
Yen nangis ndak ilang ayune”, (kalau menangis nanti hilang cantiknya)
Mendengar itu Ana merasa takut dan segera menuntaskan hajatnya buang air, setelah itu dia berjalan kembali untuk masuk kedalam tenda.
[BERSAMBUNG]
*****
Selanjutnya
*****
Sebelumnya