Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

TELUH KAWIN POCONG (Part 2)


JEJAKMISTERI - Kulit tubuhnya yang dulu putih bersih, perlahan-lahan berubah menjadi kering dan kasar.

Bahkan ada berapa bagian sampai mengelupas layaknya ular berganti kulit.

Semua produk kecantikan telah di coba untuk mengatasinya, namun hasilnya sia-sia.

Kini kulitnya tak ubahnya seperti kulit gelandangan yang biasa berkeliaran di tepi jalan.

Yang makin membuat segalanya bertambah berat, mimpi-mimpinya yang menakutkan itu kini kembali menghantuinya hampir tiap malam, sampai-sampai dirinya jadi kurang tidur.

Dan akhirnya dia tak mampu bertahan lagi.

Semua kejadian aneh yang menimpa dirinya silih berganti, telah membuat mental dan kepercayaan dirinya runtuh.

Dia menarik diri dari pergaulan, jarang masuk kerja, hingga akhirnya dia dikeluarkan karena terlalu sering mangkir.

Kini hari-harinya kembali diisi dengan merenung dan menangis sambil mengurung diri di dalam kamar.

"Pak, sebenarnya apa yang terjadi dengan anak kita ?" Tanya ibu fitri yang ikut sedih dengan kondisi yang menimpa putrinya itu.

"Aku juga nggak tau bu, tapi sepertinya ini ada yang tidak beres." Jawab sang bapak tak kalah khawatir.

"Terus bagaimana pak ? Aku takut nanti kondisinya makin parah, aku takut Fitri nanti bertindak nekad." ucap sang ibu sambil menangis.

"Huss.. Jangan ngomong yang macam-macam. Aku sudah memikirkannya. Aku berencana mengundang ustad jatmiko kesini untuk melihat kondisi anak kita." Jawab sang bapak.

Akhirnya beberapa hari kemudian, ustad jatmiko datang memenuhi undangan untuk melihat kondisi Fitri.

Ustad jatmiko adalah salah satu pengurus pondok pesantren yang ada di daerah itu. Dia biasa membantu bila ada orang yang diganggu atau bersinggungan dengan hal gaib.

Kini dia sedang berbincang-bincang serius dengan kedua orang tua Fitri di ruang tamu.

"Coba, panggil dia kesini, saya mau lihat kondisi yang sebenarnya.." Pinta ustad jatmiko kepada kedua orang tua fitri.

Lalu kemudian Fitri di bawa keluar dari dalam kamar.

Kondisinya sangat memprihatinkan. Kulitnya kusam menghitam, Rambutnya menipis, dan tercium bau bangkai yang sangat menyengat memenuhi seisi ruangan.

"ASTAGHFIRULLAH...."

Ucap ustad jatmiko sambil geleng-geleng kepala. Dirinya menatap tajam ke arah Fitri yang kini duduk di antara kedua orang tuanya.

"Bapak, ibu.. anak ini sepertinya diganggu oleh roh jahat. dari sanalah semua penyebab keanehan ini berasal." Jelas ustad jatmiko.

Fitri dan kedua orangnya sangat terkejut mendengar penjelasan ustad jatmiko barusan.

"Maksudnya bagaimana pak ustad ?" Tanya sang bapak penasaran.

Ustad Jatmiko menarik napas dalam-dalam, lalu mulai menjelaskan..

"Jadi sebenarnya, saya melihat ada sesuatu yang mengganggu Fitri, dan nampaknya selalu mengikuti kemanapun Fitri pergi." ujar ustad jatmiko serius.

"Apa itu pak ustad? Kami jadi tak mengerti.." Tanya sang ibu.

Fitri dan kedua orang tuanya menatap ustad jatmiko, menunggu jawaban darinya.

"POCONG...."

Selama ini Fitri diganggu oleh sosok pocong, makhluk itu selalu ada di dekat Fitri dan mengikutinya kemanapun dia pergi, menebarkan bau bangkai yang busuk dan menyengat." jawab ustad jatmiko.

Seketika Fitri dan orang tuanya menjerit kaget, saling pandang satu dengan yang lain, seolah tak percaya dengan apa yang barusan mereka dengar...

"Bahkan saat ini, dia sedang berdiri di sana.." ujar ustad jatmiko sambil menunjuk ke arah belakang Fitri...

Fitri menjerit memeluk ibunya, kemudian mereka berdua pindah duduk bergeser ke samping ustad jatmiko. Wajah keduanya nampak sangat ketakutan...

Bapak Fitri coba menenangkan keluarganya, lalu kemudian bertanya..

"Pak ustad tau kenapa bisa begitu? Kenapa bisa anak saya di ikuti pocong ?" Ucapnya penasaran.

"Saya belum bisa memastikan pak, tapi sekarang yang penting, kita harus membebaskan Fitri dari gangguan makhluk itu.." ucap ustad jatmiko coba menjelaskan.

"Caranya bagaimana pak ustad ?" Tanya sang bapak penasaran.

Fitri dan ibunya hanya terdiam sambil terus berpelukan dengan wajah pucat penuh rasa ketakutan.

"Saya berniat merukyah Fitri, insya Allah dengan cara itu, Fitri bisa terbebas dari gangguan makhluk itu.." ucap ustad jatmiko dengan penuh keyakinan.

Fitri dan orang tuanya nampak terdiam. Bapaknya manggut-manggut, dia nampak paham dengan apa yang dimaksud oleh ustad jatmiko.

Akhirnya hari itu juga, ustad jatmiko melakukan beberapa persiapan untuk merukyah Fitri, di saksikan oleh kedua orang tua gadis itu.

Setelah semuanya siap, lalu dimulailah proses rukyah tersebut.

Ustad jatmiko mulai melantunkan ayat-ayat suci di hadapan Fitri yang duduk bersimpuh.

Awalnya Fitri nampak biasa saja saat mendengarkan lantunan ayat-ayat suci yangg dibacakan ustad jatmiko.

Tapi perlahan-lahan, wajah dan sikap gadis itu mulai berubah..

Duduknya mulai tak nyaman, wajahnya nampak gelisah. Lalu kemudian, tiba-tiba saja gadis itu melotot dan kemudian ia menggeram keras dengan suara yang aneh !!!

GRRRHHH... GRRRHHH..

Fitri menggeram berat dengan suara yang berbeda, lalu menggelepar-ngglepar di lantai dengan gerakan yang liar tak terkendali.

"Pergi kamu, jangan ganggu Fitri lagi !! ucap ustad jatmiko di sela-sela lantunan ayat- ayat suci yang terus dibacanya dengan nada yang makin keras.

GRRRRHHH... GRRRHHH...

Fitri menjawab dengan geraman mengerikan. Lalu ketika ustad jatmiko makin mengeraskan suara lantunan ayat sucinya, tiba-tiba Fitri berdiri dan bergerak aneh..

Tangannya bersedekap, persis seperti posisi tangan pocong, lalu melompat-lompat liar seolah-olah ingin pergi dari situ, tapi tak bisa...

"Kembali ke asalmu, kembali kepada siapapun yang mengirimmu !" Teriak ustad jatmiko sambil menyentuh beberapa bagian tubuh Fitri dengan tongkat kecil yang sudah ia persiapkan.

Fitri nampak meronta-ronta kesakitan saat beberapa bagian tubuhnya di sentuh oleh tongkat kecil milik ustad jatmiko.

Lalu gadis itu nampak kejang-kejang dengan mata mendelik putih sambil meraung panjang dengan suara parau...

KUBURAN... KUBURAANNNN....

Ucap Fitri dengan suara yang sangat berat.

Dan ketika ustad jatmiko memukulkan tongkat kecilnya ke arah punggung Fitri, gadis itu langsung muntah-muntah, lalu terkulai lemas...

Setelah itu, dengan di bantu oleh ibu Fitri, gadis itu diminumkan air putih yang sudah di bacakan doa-doa, dan perlahan kondisinya mulai tenang.

ALHAMDULILLAAH...

Ucap ustad jatmiko lega. Ibu dan bapak Fitri pun nampak sangat gembira melihat putri mereka kini baik-baik saja.

Setelah semua selesai, Fitri dibaringkan di kamar untuk beristirahat ditemani oleh ibunya.

Ustad Jatmiko dan bapak Fitri nampak berbincang-bincang serius di teras rumah.

"Selanjutnya bagaimana pak ustad ?" Tanya bapak Fitri dengan nada penasaran.

"Insya Allah selanjutnya Fitri akan baik-baik saja pak, tapi tugas kita belum selesai.." Jawab ustad jatmiko menjelaskan.

"Belum selesai bagaimana pak ? Maaf kalau saya kurang paham dengan maksud pak ustad.." Sambung sang bapak heran.

Ustad jatmiko terdiam, wajahnya nampak serius, kemudian menjelaskan panjang lebar...

"Fitri terkena teluh atau guna-guna kiriman dari seseorang. Sebuah teluh jahat yang menikahkan dirinya dengan sesosok mayat..."

"Akibatnya, dia akan selalu di dampingi oleh roh dari sang mayat yang sudah dinikahkan dengan dirinya.."

Ini sangat berbahaya, karena bisa mengakibatkan kerusakan pada fisik dan juga mental dari si korban, bahkan kematian...

Bapak Fitri terkejut begitu mendengar penjelasan dari ustad jatmiko..

"Ya allah, lalu kita harus bagaimana pak? Tolong selamatkan putri saya.." ucap bapak Fitri memelas.

Lalu ustad jatmiko kembali menjelaskan..

"Kita harus segera menemukan alat atau benda yang telah digunakan sebagai media teluh oleh si pengirim itu, dan kita harus menghancurkannya."

"Apa Pak ustad tau kira-kira dimana benda itu berada ?" Tanya sang bapak lagi.

"Insya Allah pak, tadi saya sudah dapat petunjuk, nanti saya akan segera mencarinya, doa kan saja pak.." Jawab ustad jatmiko.
[BERSAMBUNG]

*****
Selanjutnya

*****
Sebelumnya

close