Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

TELUH KAWIN POCONG (Part 3 END)


JEJAKMISTERI - Keesokan harinya, sesuai petunjuk yang didapat, ustad jatmiko mulai melakukan pencarian.

"Hmm.. kuburan... saat di rukyah, roh itu bilang kuburan.." batin ustad jatmiko berucap.

Ustad Jatmiko mulai mendatangi beberapa area pemakaman umum yang ada disekitar situ.

Namun setelah menelusuri sejumlah lokasi pemakaman, usahanya belum menampakkan hasil.

Tapi dia tetap terus mencari. Setiap jengkal area dia jelajahi.

Setiap sudut, semak, dan semua tempat mencurigakan yang ada di area pemakaman, dia perhatikan dengan teliti.

Akhirnya, setelah 3 hari melakukan pencarian yang panjang dan melelahkan, dia menemukan apa yang dicarinya..

Di sebuah area pemakaman, yang letaknya cukup terpencil, disitu dia menemukan sebuah gundukan kecil yang mencurigakan.

Gundukan itu tepat ada disamping sebuah makam tua yang sudah tak terawat dan di tumbuhi rumput liar yang lebat.

Lalu dengan perlahan dan sangat hati-hati, digalinya gundukan kecil tersebut.

Dan benar saja, setelah digali, didalam gundukan itu ia menemukan sebuah benda yang membuatnya merinding...

Sebuah bungkusan kain kafan berbentuk pocong berukuran kecil, yang panjangnya kira-kira seukuran lengan orang dewasa.

Diambilnya bungkusan pocong kecil itu, kemudian dengan hati-hati dibukanya secara perlahan-lahan, sambil mulutnya terus mengucapkan doa-doa...

Begitu bungkusan terbuka, ustad jatmiko bergidik ngeri melihat isi dalam bungkusan itu...

Sebuah boneka menyerupai manusia yang dibentuk dari kain. Boneka itu memakai gaun putih seperti gaun pengantin.

Dan begitu gaun itu dilepas, nampak ada potongan kain kecil, beberapa helai rambut, dan sebuah pas foto berukuran kecil diikat dengan tali yang melilit kebagian tubuh boneka itu.

Ustad jatmiko terperanjat begitu melihat foto yang terikat pada boneka kecil itu....

FOTO FITRI....

Langsung saja semua benda itu dibakar sampai habis oleh ustad jatmiko sambil diiringi doa-doa yang tak henti diucapkannya.

ALHAMDULILLAAH...

Kini Fitri telah sepenuhnya terbebas...

Fitri dan orang tuanya sangat berterima kasih kepada ustad jatmiko atas semua bantuan yang telah diberikan demi membebaskan Fitri dari semua penderitaannya.

Tapi ketika ibu Fitri bertanya tentang siapa orang yang telah tega mengirimkan teluh jahat itu, ustad jatmiko cuma bisa menggeleng-nggelengkan kepala, karena dia memang tak tau siapa pelakunya.

"Saya tak bisa jawab bu, tapi nanti juga akan ketahuan siapa orang yang telah tega melakukannya, kita berdoa saja semoga dia bertobat dan menyadari kesalahannya." Jawab ustad jatmiko.

Beberapa minggu kemudian...

Datang seseorang mengetuk pintu rumah Fitri dengan wajah penuh ketakutan.

Ketika pintu dibuka, Fitri dan keluarganya kaget bukan main begitu melihat orang yang ada di depan pintu...

ROSMA...

Dia langsung berlutut di depan Fitri, menciumi tangan Fitri, lalu menangis sambil berkata dengan terbata bata..

"Maafkan aku fit, maafkan aku, aku sudah berdosa sama kamu.." ucap rosma di tengah-tengah tangisannya.

Fitri dan kedua orang tuanya bingung, tak mengerti dengan apa yang dimaksud rosma.

Lalu kemudian rosma dipersilahkan masuk, setelah gadis itu duduk, dengan wajah tertunduk akhirnya dia membuat suatu pengakuan yang amat mengejutkan...

"Maafkan aku fit, aku khilaf...

"Aku yang telah mengirimkan teluh itu kepada kamu..."

"YA ALLAH ROS, AKU NGGAK SALAH DENGAR ? KAMU BERCANDA KAN ???"

Fitri tersentak kaget. Kakinya lemas, dadanya berdegup kencang.

Bapak Fitri coba untuk tetap bersikap tenang, walaupun dia sama terkejutnya dengan yang lain..

"Kenapa kamu lakukan ini ros ? memangnya apa salah Fitri ? dia bertanya dengan nada gemetar menahan amarah."

"Itu semua ku lakukan karena aku iri dengan kamu, kamu selalu disukai oleh banyak pria..." Jawab rosma lirih.

"Saat kamu sedih karena kematian darwis, aku yang bantu kamu, tapi setelah semua kebaikan yang telah ku berikan, kamu malah merebut mas chandra dariku.."

Fitri tersentak kaget..

"Hah ? Mas chandra ?" Jadi kamu...

Fitri tak mampu melanjutkan ucapannya, gadis itu mulai menangis...

"Aku sudah lama tergila-gila sama mas chandra, aku selalu berusaha mendekati dan menarik perhatiannya, dia adalah pria idamanku.." ucap rosma dengan nada gemetar.

"Lalu tiba-tiba kamu datang mengacaukan semuanya. Aku marah, aku dendam, akhirnya aku gelap mata.." Sambung rosma lagi.

Fitri dan kedua orang tuanya nampak syok mendengar pengakuan rosma barusan.

Dari semua orang yang mereka duga sebagai pelakunya, nama rosma tak pernah sedikit pun terbersit dalam benak mereka.

Beberapa saat suasana menjadi hening...

Fitri terus menangis di pelukan ibunya, sedangkan rosma hanya terdiam menunduk sambil mengusap air mata.

Kemudian rosma dengan suara bergetar, mencoba kembali bicara..

"Tapi setelah itu, aku merasa menyesal fit, aku dihantui rasa bersalah, lalu aku ingin menarik kembali teluh itu, tapi ternyata seseorang telah lebih dulu melakukannya."

"Dan sudah beberapa minggu ini, aku selalu diganggu oleh sosok pocong yang selalu hadir didekatku..."

Aku takut fit, aku merasa terkena karma dari perbuatanku, makanya aku datang untuk minta maaf.." ujar rosma dengan nada memelas.

Fitri diam tak menjawab, dia langsung lari masuk kedalam kamar, hatinya hancur, tak percaya kalau sahabatnya sendiri yang tega melakukannya.

Rosma coba menyusul Fitri ke kamar, tapi di cegah oleh kedua orang tua Fitri.

"Kamu lebih baik pulang ros, biarkan Fitri tenang dulu, mungkin dia butuh waktu, bapak hargai kejujuranmu, tapi biarkan dia sendiri dulu.." ucap bapak Fitri mencoba bijak.

"Maafkan saya pak, maafkan saya..." ucap rosma berulang-ulang sambil mencium tangan bapak Fitri.

Sang bapak cuma bisa diam, tapi kemudian menarik tangannya, tubuhnya bergetar menahan amarah.

Beberapa minggu kemudian, terdengar kabar bahwa rosma sakit keras.

Tubuhnya yang dulu gemuk, kini kurus kering, rambutnya rontok, dengan kulit tubuh yang kasar dan kusam.

Selang beberapa minggu, akhirnya gadis itu meninggal dunia. Bukan karena kondisi tubuhnya..

Tapi karena bunuh diri...

Sedangkan Fitri berangsur pulih kembali kepada kondisi fisiknya seperti semula.

Tapi trauma kejadian itu masih membekas didalam hatinya.

Dia masih enggan dan takut untuk kembali memulai hubungan dengan pria lain.

-----SELESAI----

Terima kasih telah menyimak cerita ini, semoga kita semua dapat mengambil hikmahnya...

Maafkan bila ada kata-kata yang kurang berkenan..
Wassalam.

*****
Sebelumnya

close