TITISAN SILUMAN ULAR
Iblis itu bersemayam dalam dirinya..
Debur ombak menderu, memecah karang di pantai paling timur pulau jawa itu..
Di selingi deru angin laut dan kicauan burung camar, menambah keindahan suasana di sekitar pantai.
JEJAKMISTERI - Tak jauh dari pantai, berdiri bangunan di atas area yang luas, dengan halaman yang tertata rapi.
Di dalamnya terdapat banyak sekali ruangan dan kamar.
Dalam salah satu kamar, tepatnya di lantai 2, terbaring seorang pemuda usia 20 tahunan.
Di sampingnya duduk seorang pria tua, dengan janggut panjang yang memutih, memakai jubah dan celana serba putih, dengan sorban menutupi kepalanya.
Perlahan, pemuda yang terbaring itu membuka mata...
Di pandanginya seluruh ruangan dengan tatapan mata yang masih samar...
"Akhirnya kamu sadar juga yud" Terdengar suara pelan.
Pemuda itu kaget, ternyata di sampingnya duduk seorang pria tua berjubah putih yang kini mendekatinya.
"Paman? Bagaimana aku bisa ada disini ?" Ucap pemuda itu terheran-heran.
"Nanti paman ceritakan, lebih baik sekarang kamu bangun, bersihkan tubuhmu lalu makan hidangan yang sudah di siapkan di meja itu" Lelaki tua itu menjawab sambil tersenyum.
Pemuda itu adalah yudha, yang kini ada di padepokan Karang Sewu, tempat pamannya Ki Heru Cokro tinggal.
Setelah mandi dan menyantap hidangan, lalu yudha keluar kamar menuju ruangan besar yang ternyata adalah sebuah mushola tempat pamannya Ki Heru Cokro sedang khusyuk berzikir.
Dia lalu duduk di samping pamannya, tak lama menunggu, sang paman akhirnya menyelesaikan zikirnya, lalu pria tua itu berkata..
"Bagaimana keadaanmu nak ? Apa yang kau rasakan saat ini ?" Pria tua itu bertanya pelan.
Aku baik-baik saja paman... tapi aku masih bingung, bagaimana aku bisa sampai disini ? Seingatku terakhir kali, aku ada di dalam hutan, dan bapakku....
Yudha tak mampu melanjutkan ucapannya, wajahnya tertunduk... terbayang kembali peristiwa memilukan saat bapaknya tewas di telan siluman ular, perlahan air matanya menetes...
"Ya, dirimu pingsan berhari-hari... Aku yang membawamu dari dalam hutan dan kubawa ke tempatku ini..." Ucap ki heru cokro.
"Tapi, bagaimana bisa paman tahu keberadaan kami di hutan itu ?" Tanya yudha penasaran.
"Sebelum peristiwa itu, ibumu selalu datang dalam mimpiku, dia menangis sambil meminta agar aku datang menolong engkau dan bapakmu, sayangnya aku datang terlambat, bapakmu tak mampu ku selamatkan.." Ki heru cokro menjelaskan panjang lebar.
"Sekarang lebih baik kamu sholat dan berdoa, semoga arwah kedua orang tuamu mendapat tempat yang layak di sisi Allah.." Ki heru cokro berkata lembut.
Yudha terdiam, wajahnya masih tertunduk lesu.
"Kenapa? Katakan apa yang ada dalam pikiranmu" Ucap ki heru cokro lagi.
"Maaf paman, sudah lama saya tidak sholat, saya jadi malu sama paman" Ujar yudha pelan hampir tak terdengar.
Pamannya hanya tersenyum, sambil memegang pundak yudha, lalu ia berkata... "Aku tau, itu semua karena pengaruh iblis yang bersemayam di dalam tubuhmu, tapi jangan khawatir, aku akan membimbingmu" Ucap ki heru cokro sambil tersenyum.
Sejak saat itu, yudha tinggal bersama pamannya di padepokan karang sewu, tempat menimba ilmu bela diri dan keagamaan yang sangat terkenal di seluruh timur pulau jawa, banyak sekali murid-murid yang mondok disana.
Malam itu, tepat sebulan yudha tinggal disana, bulan purnama bersinar terang di atas area padepokan...
Yudha terlihat gelisah dalam kamar, sejak tadi ada hawa panas yang menjalar di sekujur tubuhnya, terutama pada bagian 2 titik tanda hitam di bawah pusarnya.
Makin lama, tubuhnya makin terasa panas, pandangannya mulai kabur, secara perlahan terjadi perubahan aneh pada tubuhnya.
Dan akhirnya....
"RRROOOAAARRR !!!"
Terdengar teriakan keras dari kamar yudha, ki heru cokro yang sedang berzikir, di musolla, tampak terkejut !
Lalu dia bergegas menuju kamar yudha, tak lama kemudian, di depannya terlihat pemandangan aneh luar biasa...
Yudha keponakannya, telah menjelma menjadi sosok makhluk menyeramkan...
Sekujur tubuh pemuda itu di penuhi sisik emas, matanya merah menyala, lidahnya menjulur dengan ujung membelah dua !!!
"ASTAGHFIRULAAAHH"
Ki heru cokro berseru sambil tetap memegang tasbihnya...
Dia ambil satu langkah mundur, para murid banyak yang berdatangan lalu serentak terkejut melihat sosok yudha di hadapan mereka...
"MUNDUR KALIAN SEMUA... jangan mendekat, yudha ada dalam pengaruh iblis yang sangat berbahaya !! Perintah ki heru cokro pada seluruh muridnya.
ROOOOAAARRR !!! ZZZzzzssss....
Yudha meraung dan mendesis menjulurkan lidahnya....
Ki heru Cokro nampak tenang, jari tangan kanannya masih menggenggam tasbih sambil mulutnya komat kamit membacakan ayat-ayat suci alquran...
Ki heru cokro maju mendekati yudha, melihat hal itu, yudha dengan cepat menyerang pamannya !!!
Ki heru cokro berkelit, wajahnya kini tampak lebih tegang..
Kemudian yudha balik menyerang dengan membabi buta... Namun hanya dengan gerakan-gerakan sederhana, Ki heru cokro mampu menghindarinya...
Seisi kamar porak poranda akibat amukan yudha yang terlihat sangat bernafsu ingin melukai pamannya...
"Tolong ambilkan garam !!"
Pinta ki heru cokro pada salah satu muridnya.
Tak lama kemudian, segenggam garam sudah ada di tangan ki heru cokro...
"Bismillah...." Ucap ki heru cokro sambil menaburkan garam ke sekeliling yudha...
Yudha merangsek maju, tapi tiba-tiba dirinya meraung... Sisiknya seperti melepuh ketika terkena garam tadi..
Tapi yudha makin ngamuk menjadi-jadi, dia sudah siap melancarkan serangan berikutnya... !!!
Ki heru cokro tak tinggal diam.. di lemparkannya sisa garam yang ada di tangannya ke arah yudha..
Yudha meraung kesakitan !!!
"Pergi kau iblis, jangan ganggu keponakanku !!!" Teriak ki heru cokro sambil menyabetkan tasbih ke arah yudha...
Yudha terpental dan menjerit, lalu pingsan !!!
Ki heru cokro mendekati yudha yang sudah tak berdaya, lalu lelaki tua itu mengusapkan tangannya ke sekujur tubuh yudha yang diam tak bergerak...
Perlahan, semua sisik emas di tubuh yudha menghilang, bergantikan keringat yang membasahi sekujur tubuh..
"Alhamdulillah... angkat dia ke tempat tidur.." Pinta ki heru cokro kepada beberapa muridnya.
Setelah yudha dibaringkan di tempat tidur, ki heru cokro kembali menaburkan garam ke sekeliling tempat tidur itu.
"Kita tinggalkan dia, biar dia istirahat, malam ini dia aman, tapi aku minta beberapa murid berjaga-jaga di depan kamarnya" Perintah ki heru cokro pada seluruh murid yang ada disitu.
Lalu ki heru cokro pergi menuju kamarnya, tak lama kemudian dia nampak khusyuk bersila, berdoa memohon petunjuk dari Sang Maha kuasa...
Keesokan paginya...
Yudha terbangun dari pingsannya, dilihatnya seluruh kamar hancur berantakan, dia benar-benar tak ingat apa yang terjadi padanya.
Seluruh badannya terasa sakit, perlahan ia bangkit lalu tertatih keluar kamar..
Terlihat pamannya yang sedang duduk berzikir di dalam mushola..
Yudha coba menghampiri, tapi baru beberapa langkah saja, tubuhnya langsung ambruk...
Ki heru cokro terkejut, lalu menghentikan zikirnya dan langsung memapah yudha kembali ke kamar.
Di bantunya yudha kembali ke tempat tidur, lalu duduk di samping keponakannya itu.
"Lebih baik kamu istirahat dulu yud, badanmu masih lemah.." Pinta ki heru cokro.
"Apa yang terjadi padaku paman? Kenapa kamar jadi berantakan sepeti ini?" Tanya yudha pelan pada pamannya.
"Sudah, nanti saja paman jelaskan, lebih baik sekarang kamu pulihkan saja kondisimu dahulu.." ucap ki heru cokro sambil tersenyum...
Tak lama kemudian, datang seorang gadis membawakan nampan berisi makanan..
"Nah, itu arum datang bawa makanan, nanti kamu makan ya, supaya cepat pulih" Kata ki heru cokro.
Hari beranjak siang..
Yudha baru saja selesai sholat zuhur, kondisinya kini jauh lebih baik, lalu dia melangkah keluar kamar mencari pamannya.
Di lihatnya sang paman duduk di depan murid-murid padepokan, lalu yudha ikut duduk bersama para murid.
Tak lama kemudian, semuanya pun membubarkan diri, meninggalkan yudha dan pamannya berdua.
"Bagaimana kondisimu nak " Tanya sang paman.
"Sudah mendingan paman, tapi masih terasa panas di bagian titik hitam dibawah pusarku" Jawab yudha.
Lalu kemudian ki heru cokro menceritakan peristiwa yang terjadi tadi malam...
Yudha nampak sangat terkejut, seakan tak percaya dengan apa yang di dengarnya.
"Selanjutnya apa yang harus aku lakukan paman? Aku tak mau terus menerus dikuasai iblis itu" Tanya yudha.
"Kita tak boleh gegabah, karena pengaruh iblis itu sangat kuat dalam dirimu, bagaimanapun, intisari iblis itu telah menyatu denganmu, mengalir dalam darahmu nak.." Ki heru cokro menjelaskan.
"Aku belum menemukan cara untuk menghilangkannya, karena kalau dipaksakan, akan merenggut nyawamu.." Sambung ki heru cokro.
Yudha nampak sedih mendengarnya, rasanya ingin mati saja begitu menyadari bahwa dirinya adalah manusia setengah iblis...
"Saat ini yang bisa kita lakukan adalah mengurangi pengaruh iblis itu, mengendalikannya agar tak mampu menguasai dirimu..." Ucap ki heru cokro.
"Bagaimana caranya paman? Kekuatan iblis itu sangat besar, aku tak mau sampai mencelakai orang lain..." Tanya yudha pada pamannya.
"Caranya, dengan mendekatkan diri pada Sang Maha Pencipta, karena Dia adalah sumber segala kekuatan di alam semesta ini..." Kata ki heru dengan bijak.
"Perdalam ilmu agamamu, perbaiki ibadahmu, perbanyak amalmu, karena dengan begitu, engkau akan selalu ada dalam lindunganNya.." Sambung ki heru cokro lagi.
Yudha mengangguk-angguk mendengar wejangan dari pamannya itu...
Ada setitik harapan terpancar dalam matanya...
[BERSAMBUNG]
Apakah yudha mampu melenyapkan iblis dalam dirinya ?
*****
Selanjutnya
*****
Sebelumnya