Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

WARISAN ILMU DARI MBAH BUYUT (Part 1) - Bunga Kanthil


PROLOG
Aku cuma manusia biasa, yang biasa-biasa saja. Tak punya kemampuan khusus di bidang apapun, apalagi dalam olah kebatinan.

Aku tak pernah lihat penampakan apapun. Hanya saja, entah kenapa beberapa serangan ghaib selalu luput mengenaiku.

Darimana aku tahu ???
Dari pengirimnya sendiri... Aneh? Ya... Pengirimnya mengaku pernah mengirimiku sesuatu yang ghaib, namun tak nembus katanya.

Dia bahkan bertanya, aku punya pegangan apa? Pegangan? Apa pula itu?

Aku hanya percaya, selama ini yang melindungiku adalah Sang Maha Melindungi, dan bukan yang lain.

Namun, bagaimanapun, tetap saja ada rasa penasaran di hati... Bagaimana mungkin serangan ghaib itu bisa tak nembus? Padahal terus terang saja, ibadahku masih kalang kabut tak karuan.
Hingga rasa penasaran itu membawaku pada seseorang yang tahu masalah ghaib. Aku diterawang oleh beliau yang adalah seorang kyai. Kata beliau, ada warisan ilmu dari Mbah Buyutku.

Bagi yang belum tahu, Mbah Buyut adalah orang tua dari Kakek atau nenek kita. Sedikit aku terangkan, dalam khasanah jalur keturunan Jawa yang aku pahami, ada urutan dan nama untuk tiap tingkatan.

Untuk jalur ke atas, inilah urutannya:

• Dimulai dari Bapak/Ibu
• Lalu Kakek/Nenek
• Dilanjutkan Mbah Buyut
• Berikutnya Mbah Canggah
• Lalu Mbah Wareng
• Selanjutnya Mbah Udheg-udheg
• Dan terakhir Mbah Gantung Siwur
Tingkatan yang aku ketahui hanya sampai di situ saja.

Kembali ke topik awal....

Hmmm... Mbah Buyut...
Aku terlahir 6 bulan setelah wafatnya Mbah buyutku... Menurut cerita yang aku dapat dari kakek dan budheku, mbah Buyutku memang orang yang Linuwih/Pinunjul.
Linuwih, artinya mempunyai kelebihan dibandingkan orang lain. Sedangkan Pinunjul, lebih unggul dari orang lain.
Tentu saja dalam hal olah rasa, olah kebatinan, dan olah krida atau kesaktian.

Tapi, saat aku lahir, beliau sudah wafat. Jadi bagaimana bisa beliau mewariskan ilmunya padaku?

Suatu yang mustahil menurutku. Tapi, semenjak itu, banyak kejadian-kejadian yang tak masuk akal yang terjadi padaku.

Aku tak tahu, apakah ini berhubungan dengan ilmu warisan itu? Atau hanya kejadian "kebetulan" yang tak ada hubungannya dengan itu.

Lagipula, aku tak tertarik untuk menggali ilmu warisan itu...
Karena, banyak syarat yang kurasa sangat berat untuk menggali dan memperdalam ilmu warisan itu.

Dari kakekku yang anak pertama Mbah Buyut, aku selalu diajari untuk puasa sesuai ajaran kejawen. Ada puasa mutih, ngebleng, ngrowot, pati geni dsb. Tapi aku paling males yang namanya tirakat atau puasa kejawen gitu... hehe.
Jadi ya gitu deh... Tak ada perubahan dalam diriku.

Dan aku juga selalu menyepelekan yang namanya hal-hal ghaib gitu. Aku percaya makhluk ghaib itu ada, tapi selama ini toh aku tak pernah melihat hal seperti itu. Dan semoga tak pernah...

Tapi hidupku berubah setelah ada kejadian yang membuatku harus bersentuhan dengan alam lain dimensi itu. Yah... menyesal bahwa aku tidak mau menggali dan mengembangkan ilmu warisan Mbah Buyutku...
Walaupun aku juga masih bertanya-tanya, apakah memang ada ilmu warisan itu dalam diriku?

*****

Ok tanpa memperkenalkan diri kita langsung ke cerita...

---==Bunga Kanthil==----


JEJAKMISTERI - Bunga Kanthil... Entah apa nama latinnya. Tapi yang pasti, bunga ini jadi Lambang Jawa Tengah bersama Kepodang atau Jalak kuning ya? Lupa aku...

Bunga ini biasa dijual di pasar oleh penjual bunga dalam kondisi masih kuncup. Baunya wangi...

Konon kabarnya, bunga kanthil ini, adalah makanan para miss kunti..

Entah tentang kebenarannya...

Tapi satu hal, aku sangat suka dengan wangi kembang kanthil ini. Saking sukanya, seringkali kalau aku mendapat kembang ini, aku selipkan di dalam dompet. Dan hasilnya, dompetku selalu wangi... meski jarang ada cuannya...

Ada suatu kejadian, saat itu aku masih ngekost di kota pelajar dan kota budaya, ceritanya jadi pengangguran di sana.
Suatu hari, ada orang meninggal di daerah situ, namun di RT yang berbeda dengan tempat kostku. Dan untuk menuju makam, jenazah bakal lewat depan kostku.

Nah, karena sifat isengku... Aku berkata dalam hati...

"Ah... nanti kalau lewat sini., aku minta bunga kanthilnya ah...!" begitu pikirku.

Waktu pemakaman tiba, jenazah diusung lewat depan kostku... Aku duduk di pinggir jalan, melihat iring-iringan jenazah. Saat jenazah berjarak sekitar 15 meter dari tempatku duduk....

KLETEK....

Aku tersentak kaget, dan menoleh ke arah suara benda jatuh tadi.
Lhadalah... Di belakang tempat aku duduk, tergeletak sekuntum bunga kanthil yang masih segar.
Bagaimana bisa? Bahkan jenazah belum sampai di tempat aku duduk, dan yang menabur bunga ada di dekat jenazah.
Jadi, darimana datangnya bunga ini?
Apalagi tak ada pohon bunga kanthil di sekitar tempat itu.
Aku ambil bunga itu dan menggenggamnya. Saat jenazah lewat, aku berdiri, memberi penghormatan terakhir, dan berbisik..
"Terima kasih...!"

Menurutku, kejadian itu sangat aneh. Bagaimana bisa coba, aku hanya berucap dalam hati, dan tiba-tiba bunga itu muncul.
Apakah itu hanya kebetulan?
Entahlah... Pertanyaan yang belum bisa kujawab hingga saat ini.

Apakah bunga itu punya keistimewaan tertentu nantinya..? Seharian itu aku terus bertanya-tanya dalam hati.

Ah, biar saja kutunggu malam ini. Apakah bakal ada petunjuk, atau mimpi atau apapun tentang keberadaan bunga itu?

Malam telah larut, aku masih membaca buku yang kemarin aku pinjam dari temenku. Belum ada apa-apa, bahkan sampai tengah malam.

Huh... memang gak ada apa-apa...
Berarti semua cuma kebetulan belaka, walaupun tak bisa dijelaskan dengan akal sehat. Penjelasan paling masuk akal adalah, ada teman yang iseng melemparkan bunga itu untuk menakutiku. Itu yang paling logis menurutku.

Akhirnya aku memutuskan untuk tidur. Mata dah ga bisa kompromi... Dan aku terlelap dalam balutan berbagai tanya.

Saat aku nyaris terlelap, antara sadar dan tidak, aku melihat sebuah bayangan putih berdiri di samping kasurku.
Aku membelalakkan mataku.. Ada sesosok wanita berpakaian putih panjang hingga menutupi kakinya, berdiri di samping kasurku.

"Hei... si...si...siapa kamu...?" tanyaku gugup.

Aku gemetar ketakutan. Apakah ini yang sering disebut miss kunti? Sosok wanita itu mengangkat wajahnya yang tertunduk, lalu memandangku. Aku bergidik ngeri... Wajahnya cukup cantik sih.. tapi pucat pias... Rambutnya awut-awutan... Matanya merah menatapku. Aku beringsut mundur dan terbentur tembok.

"Ap...ap...apa.. mau...mu?" tanyaku lagi.
Keringat dingin sudah membasahi seluruh tubuhku.

'Hihihik..... mas... aku ikut kamu ya masssss.....!" katanya perlahan dan terputus-putus.

"I...ikut.. gimana..?"

"Ya.. ikuttt massss.... Kemanapun kamu pergiii... hihihi...!"

"Enak aja... Ga mau aku diikutin kamu...!" kataku bengis. Entah darimana, keberanianku tiba-tiba muncul.

"Hihihi... pokoknya aku ikut kamu masssss.....!"

"Dibilang ga mau kok ngeyel. Buat makan sendiri aja susah kok, ini malah mau ikut segala. Pergi kamu... jangan ganggu aku...!" kataku.

"Hihihihi.....!" sosok itu berubah menjadi asap dan menghilang

Aku tergeragap bangun dari tidurku. Seluruh tubuhku bersimbah keringat dingin. Aku celingukan mencari sosok wanita itu.. tapi tak ada siapapun di kamarku. Suasana sepi... Aku meraih gelas dan mengisinya dengan air dan buru-buru meneguk air itu.

Ahh... segerrr....

Aku mengatur nafasku yang agak ngos-ngosan. Mimpi yang sangat buruk dan menakutkan. Jika kuingat mimpi itu, aku jadi merinding sendiri. Kulihat jam beker di atas meja. Masih jam 3 pagi. Aku beranjak membuka pintu kamar dan menuju kamar mandi, buang air kecil.. Kembali ke kamar, dan tidur lagi... Tapi susah sekali untuk tidur setelah mengalami mimpi buruk seperti itu. Aku hanya bolak-balik di kasur tipisku dan terjaga hingga subuh. Setelah subuh, baru aku bisa tidur lagi.

Saat bangun tidur, hari sudah sangat siang. Kulihat jam menunjuk angka 9. Wah... sudah siang banget.. Mataku menangkap bayangan sebuah benda berwarna putih di mejaku.
Oh... bunga kanthil yang kemarin,.
Sekarang bunga itu mekar dan menguarkan aroma wangi yang khas. Apakah mimpiku semalam ada hubungannya dengan bunga itu? Tak tahu lah...

Aku mengambil bunga itu dan menyelipkannya dalam dompetku yang isinya cuma KTP. Seperti biasa, hanya supaya dompetku wangi.

Mimpi itu datang lagi dan lagi di dalam tidurku. Dan sosok itu lagi yang hadir. Memangnya ga ada sosok yang lebih cantik apa? Yang rapi, dan modis gitu...

Hingga dalam mimpi yang ke empat kalinya, aku menyerah. Saat sosok itu bilang ingin ikut aku...

"Terserah kamu lah... !" jawabku.
Dan anehnya, sejak saat itu, aku tak pernah lagi mimpi didatangi sosok miss kunti itu. Bosen kayaknya dia masuk dalam mimpiku...

Apalagi, dengan seringnya dia datang dalam mimpiku, aku jadi ga takut lagi. Sudah biasa... Untunglah dia ga pernah datang lagi dan menggangguku. Aku bisa tidur dengan tenang. Bagaimana naaib bunga kanthil dalam dompetku?
Jadi gepeng dan kering kerontang...namun tak aku buang. Biarlah menjadi pengisi tetap dompetku... hehe.

Dan apakah miss kunti itu jadi ikut denganku?
Aku ga tahu... karena aku tak pernah melihat sosoknya lagi sejak saat itu.

[BERSAMBUNG]

*****
Selanjutnya
close