Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MISTERI MINYAK BINTANG SUKU DAYAK KALIMANTAN


CeritaRakyat - Kehidupan suku Dayak, terutama yang tinggal di pedalaman Kalimantan, masih kental dengan nuansa mistis. Hal ini disebabkan karena mereka pada umumnya masih menganut kepercayaan Animisme dan Dinamisme.

Di antara benda mistik yang terkenal di kalangan mereka adalah “Minyak Bintang”, yaitu semacam “Minyak Sambung Nyawa” yang diyakini dapat menyembuhkan luka dan patah tulang walau bagaimanapun parahnya, bahkan menghidupkan orang yang sudah mati, selama masih ada bintang yang bersinar di malam hari.

Berbagai misteri menyelimuti minyak ajaib tersebut. Dan berikut ini beberapa rahasia dari benda magis itu.

Terbuat dari apa Minyak Bintang itu?

Inilah misteri pertama dan banyak ditanyakan orang, namun belum ada yang bisa menjawab dengan pasti. Secara fisik, “minyak bintang” itu warna dan bentuknya persis seperti minyak kelapa, namun berbau amis dan busuk. Karena itu, untuk mudah menelannya, biasanya minyak bintang itu dioleskan pada kapas, lalu dimasukkan ke dalam kapsul obat.

Adapun bahan pembuatannya, ada beberapa pendapat:
  • Berasal dari otak manusia yang terbunuh.
  • Berasal dari otak ular piton.
  • Berasal dari burung tertentu yang kakinya dipatahkan berulang kali, lalu disembelih.
Selanjutnya otak atau burung itu dijemur berhari-hari dengan menggantungnya di atas pohon, sampai akhirnya mengeluarkan minyak.
  • Berasal dari minyak mustika yang terdapat pada pusar ular piton yang mati. Minyak ini langsung diperoleh dari ular, tanpa melalui proses penjemuran.
Kemudian diadakan ritual terhadap minyak itu pada malam hari saat bintang-bintang bercahaya di atas langit. Dengan memanggil roh-roh nenek moyang dan meminta kekuatan cahaya bintang, maka minyak itu dinamakan “minyak bintang”.

Bagaimana Minyak Bintang itu bekerja?

Cara pemakaiannya, untuk luka-luka ringan, cukup dioleskan pada luka tersebut. Sedangkan untuk luka parah, atau patah-patah tulang, minyak tersebut harus ditelan. Jika korban tidak sadarkan diri (tidak bisa menelan), maka minyak tersebut diteteskan ke mulutnya agar tertelan.

Untuk menghidupkan orang yang mati hanya berlaku untuk orang yang mati terbunuh, bukan karena mati biasa, juga diteteskan ke mulutnya. Pada malam hari, ketika bintang sudah ada yang bersinar, maka minyak itu mulai bekerja.

Dari kesaksian beberapa orang, saat minyak itu bekerja, untuk korban patah tulang, ia menjerit-jerit kesakitan dan terdengar bunyi-bunyi tulang yang sedang dibetulkan. Sedangkan korban luka yang menelan minyak itu, lidahnya menjulur memanjang, lalu menjilati lukanya. Setelah itu, luka langsung tertutup seperti tak pernah terluka.

Orang yang menelan minyak bintang, susah untuk mati

Orang yang menelan minyak bintang semasa hidupnya, tubuhnya akan kebal dari berbagai senjata tajam dan tumpul. Dan ketika ajalnya telah tiba, secara medis ia telah mati, namun beberapa anggota tubuhnya masih ada yang bergerak, seperti masih hidup.

Karena itu, biasanya orang yang menelan minyak bintang ini, setelah selesai proses pengobatan, akan mengeluarkan minyak tersebut dengan menelan pisang emas, labu putih, dan berbagai benda lainya yang dianggap bisa mengeluarkan minyak tersebut dari dalam tubuhnya.

Jika dia sudah dalam kondisi sekarat, biasanya pihak keluarganya akan menusuk ibu jari kakinya dengan jarum emas hingga mengeluarkan darah hitam. Setelah itu dia baru bisa dikuburkan dan tidak akan bangkit lagi dari kuburnya.

Minyak Bintang itu membawa sial

Jika disimpan di dalam rumah, diyakini minyak itu membawa sial bagi penghuninya, seperti usaha bangkrut, menderita sakit, dan sebagainya. Selain itu, minyak itu akan kering atau kehilangan khasiat jika ada orang yang meninggal di rumah itu, namun tidak pernah berkurang setelah dipakai. Karena itu, minyak bintang biasanya disimpan di luar rumah.
close