Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PANGGILAN DARI LELUHUR GUNUNG LAWU (Part 1)


JEJAKMISTERI - Sudah beberapa minggu terakhir Restu selalu di bayang-bayangi sosok pria bertubuh kekar dan berpakaian kerajaan. Sosok pria itu seringkali muncul di dalam tidurnya bahkan ketika dia sedang melakukan wirid, di malam haripun bayangan pria itu sesekali muncul. Restu tidak tahu siapa sosok pria itu dan dia tidak menanggapi terlalu serius, mungkin bisa jadi pria itu adalah leluhurnya.

Waktu itu dia berusia 29 tahun dan sudah di karuniai 1 anak laki-laki dan syukurlah dengan berdagang dia bisa mencukupi kebutuhan keluarga.

Sosok pria itu terus menerus muncul dalam ingatan Restu hingga pada suatu ketika sosok itu kembali datang menemui Restu dalam mimpi.

Saat itu Restu sedang melakukan kegiatan rutinan di situs makam yang ada di daerahnya, setelah acara selesai dia duduk-duduk bersama teman-temannya dan disitu mereka terlibat obrolan yang cukup panjang membahas tentang sejarah dan adat budaya kerajaan hingga tidak terasa hari sudah tengah malam.

Kegiatan seperti itu sudah biasa dia lakukan karena memang Restu adalah orang yang masih memegang teguh adat dan budaya.

Karena sudah tengah malam dia memilih untuk menginap di situs makam tersebut untuk menunggu subuh, disitu dia bersama beberapa teman lainnya.

Di dalam tidurnya lagi-lagi Restu di datangi sosok pria bertubuh kekar, bermahkota emas dan berpakaian khas kerajaan, atau istilahnya Mahabhusana Rajakaputran. Dengan gagah pria itu mendatangi Restu dan mengucapkan kalimat dengan bahasa jawa,

“Aku ngenteni tekamu ing gunung Lawu, ana sing arep takpasrahake marang kowe”
(Aku tunggu kedatangannmu di gunung lawu, ada yang ingin aku titipkan padamu)

Belum sempat Restu bertanya siapa, orang itu lekas pergi. Disini Restu memikirkan perkataan pria itu,

“Apa yang di maksud orang itu? Kenapa dia menungguku di gunung Lawu?”

Belum sempat menemukan jawaban terdengar suara Afnan membangunkan Restu dari tidurnya, seletah bangun dia lekas mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat subuh setelah itu dia lanjut duduk di teras depan bersama Afnan.

“Pak, aku tadi mimpi aneh banget lo” ucap Restu memulai pembicaraan.
“Mimpi apa?” tanya Afnan.
“Ada pria berpakaian kerajaan terus nyuruh saya ke gunung lawu” jawab Restu.

Afnan sedikit terkejut lalu dia menanyakan sosok pria yang ada dalam mimpi Restu dengan rinci.

“Pria siapa yang kamu maksud?”
“Kurang tau aku pak, dia berbadan gempal, pakaiannya Mahabusana Rajakaputran gitu lo” jelas Restu.
“Apa yang disampaikan orang itu? tanya Afnan dengan serius.
“Aku disuruh ke gunung lawu, katanya ada yang mau dititipin” jelas Restu.
“Sebelumnya kamu pernah ketemu sama orang itu?” tanya Afnan lagi.
“Belum pak, tapi aku sering mimpi melihat orang itu dan baru kali ini dia ngomong langsung” jawab Restu.
“Bisa jadi itu amanah, gak ada salahnya kamu pergi kesana, tapi kalau kamu gak mau juga gapapa, tapi amanah itu kalau dijalankan bisa jadi barokah” saran Afnan.

Sempat terlintas ingin menjalankan amanah itu tapi dia tidak mau gegabah karena perjalanan ke gunung Lawu tidak dekat. Mengingat hari sudah menjelang pagi Restu dan Afnan meninggalkan situs makam tersebut untuk pulang.

Semenjak itu Restu terbayang-bayang sosok pria berpakaian kerajaan itu, seakan akan dia memberi isyarat agar Restu datang ke gunung Lawu.

Beberpa hari setelah itu Restu membicarakan hal ini pada istrinya untuk meminta pendapat, istrinya yang tidak mengerti banyak akan hal seperti itu menyarankan Restu agar minta pendapat pada Afnan karena mungkin dia lebih tau tentang hal semacam itu.

Afnan adalah teman spiritual Restu tapi dia lebih tua 3 tahun dari Restu.

Pergilah Restu ke rumah Afnan, setelah 5 menit berkendara sampailah dia disana kemudian mereka berdua duduk di ruang tamu sambil menikmati hidangan kopi hangat.

“Tumben pak sore-sore datang kerumah, apa ada hal penting?” tanya pak Afnan memulai pembicaraan.
“Gini lo pak, perihal yang di makam malam itu aku terus dibayang-bayangi sama orangnya” ucap Restu.
“Oalah, aku kan udah pernah bilang kalau mungkin itu amanah dari leluhur, jadi kalau kamu mau ya berangkat aja kesana kalau tidak ya gpp” jelas pak Afnan.
“Nah itu dia pak, aku pengen kesana tapi masalahnya aku belum pernah kesana sebelumnya” lanjut Restu.
“Tenang aja, kalau memang ada niat pasti ada petunjuk. Wiridmu jangan sampai putus dan jangan lupa minta petunjuk sama yang diatas, semua kembali ke dirimu sendiri” ucap Afnan memberi nasehat.
“kira-kira sampeyan mau gak pak kesana sama saya?” ajak Restu.
“Waduh, yang diminta kesana kamu bukan aku, lagian dirumah juga lagi banyak kerjaan” jawab Afnan.

Restu semakin di buat bingung dengan keadaan ini, lalu mereka lanjut membicarkan hal lain dan menjelang maghrib Restu pamit untuk pulang, sebelum pulang Afnan sempat berpesan pada Restu,

“Kalau kamu memang ingin tau siapa pria itu pergilah ke gunung Lawu, Insya Allah niat baik akan membuahkan hasil yang baik”

Mengingat perkataan Afnan itu Restu membulatkan tekad untuk pergi ke gunung Lawu, meskipun sebelumnya dia belum pernah kesana, tapi tidak apalah sekalian dia ingin sowan pada leluhur tanah jawa yang di percaya moksa di gunung Lawu.

Sesampai di rumah dia membiracakan hal itu pada istrinya lagi, meskipun sempat mencegah akhirnya istrinya pun mendukung keinginan Restu untuk pergi ke gunung Lawu.

[BERSAMBUNG]

*****
Selanjutnya
close