Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PANGGILAN DARI LELUHUR GUNUNG LAWU (Part 5 END)


JEJAKMISTERI - Malam harinya di ambil bungkusan kain itu dan karena penasaran dia coba melihat apa yang ada di dalam bungkusan tersebut, setelah dibuka ternyata itu adalah sebuah besi baja tua yang mirip keris, tapi setelah diperhatikan lebih jelas lagi sepertinya ini bukan keris tapi lebih mirip ujung tombak.

Setelah isya’ dia pamit pada istrinya untuk pergi ke rumah Afnan, dia pergi dengan membawa besi tua itu, sesampainya disana dia memberi tahu Afnan kalau dia diberi benda ini dan disuruh mengubur di sebuah tempat.

Afnan membuka bungkusan itu dan diamati dengan teliti, 

“Kamu dapat benda ini dari mana pak?” tanya Afnan.
“Ada pria bertubuh kekar yang memberikan” jawab Restu.
“Pria yang sering muncul dalam mimpimu?” tanya Afnan lagi.
“Betul pak, menurut sampeyan ini benda apa ya pak?” tanya Restu.
“Ini adalah besi yang amat tua, kemungkinan ini adalah ujung tombak” jawab Afnan.

Yang di pikirkan Restu ternyata sama dengan apa yang dipikirkan Afnan, lalu Restu minta tolong ke Afnan untuk menemaninya mengubur benda ini karena kalau harus menguburnya sendiri dia tidak berani takutnya nanti dilihat orang sedang melakukan kriminal dan segala macem.

Tanpa keberatan Afnan mau membantu, lalu dia bercerita bahwasanya semalam Afnan bermimpi tentang Restu.

Di dalam mimpinya itu dia sedang berkendara motor dengan Restu dan ketika sedang asyik berkendara tiba-tiba ada segumpal asap hitam yang menutupi perjalanan mereka hingga mereka tidak bisa melihat jalan yang di laluinya. beruntungnya di dalam asap hitam itu tiba-tiba muncul cahaya terang dan membantu penglihatan mereka.

Mendengar itu spontan Restu teringat dengan kejadian yang hampir membuat dia celaka di perjalanan menuju ke gunung Lawu dan dia menceritakan tentang kejadian di hutan itu pada Afnan.

“Subhanallah, perjalananmu itu memang ada yang sengaja menghalai pak, tapi dia kalah sama niatmu. Sepulang dari lawu itu sebenarnya ada juga yang mau nyelakain tapi benda ini secara tidak langsung membuat mereka takut” Ucap Afnan memberi kesimpulan.

Besok sore Restu dan Afnan pergi ke sebuah tempat dimana mereka akan mengubur benda itu. Sebuah tempat yang cukup jauh dari pemukiman warga dan disana terdapat gundukan tanah besar. Sementara Restu menggali di dekat gundukan tanah itu Afnan menunggunya dengan jarak sekitar 10 meter.

Setelah menggali tanah sedalam 5 jengkal terasa cangkul Restu seperti mengenai sesuatu. Restu melihatnya dan ternyata di tanah yang dia gali itu ada semacam kotak hitam yang di setiap sisinya berwarna kuning emas. Restu membersihkannya dengan tangan dan benar itu adalah sebuah kotak dengan emas di setiap sisinya.

Restu gemeter memegang kotak itu dan dia beranggapan kalau didalam kotak ini adalah emas atau uang tapi dia tidak berani mengambil kotak itu, lantaran kalau memang di dalam kotak ini adalah emas atau uang apa kata tetangga kalau tau tiba-tiba dia punya semua itu.

Dia meletakan besi tua beserta bungkusnya itu di atas kotak kemudian di kubur, dia juga tidak mengatakan tentang kotak itu pada Afnan karena menurutnya itu privasi, setelah mengubur itu mereka kembali pulang dan Restu memeberitahu tentang kotak itu pada istriya.

Istrinya yang tidak tahu banyak tentang hal itu hanya mengikuti apa yang sudah menjadi keputusan Restu lagi pula tanpa semua itu juga mereka masih bisa mencukupi kebutuhan hidup, biarlah dia mencari uang dengan caranya sendiri.

Hari berganti hari hingga tiba suatu ketika Restu butuh biaya untuk anaknya masuk sekolah baru dan untuk istrinya yang akan melahirkan anak kedua lalu terlintas di pikiran tentang kotak itu, karena memang sedang butuh dana untuk semua ini dia berniat mengambil beberapa saja isi kotak itu yang penting cukup, tidak lupa dia minta persetujuan istrinya dan istrinya menurut saja.

Dia datang kerumah Afnan dan baru menceritakan tentang kotak itu. Menurut Afnan kotak itu pastinya sudah tidak ada karena itu sifatnya gaib. Jadi itu hanya bisa didapatkan saat itu juga, tapi tidak ada salahnya kan kalau di coba, pikir Restu.

Pegilah dia ke tempat dimana dia mengubur bungkusan kain putih, sesampai di sana dia sudah sedikit lupa dengan titik galiannya, tapi ada sesuatu yang membuatnya ingat yaitu di dekat gundukan tanah.

Dia menggali tanah di titik yang dia ingat tapi disitu Restu tidak menemukan apapun, karena mungkin tempatnya ini berbeda dia menggali lagi di tempat lain dan hasilnya tetap saja tidak ada, sampai 5 kali dia menggali di tempat yang berbeda dan hasilnya nihil.

Afnan memberi tahu Restu kalau kotak itu memang sudah tidak ada, itu sifatnya gaib dan benda gaib itu letaknya bisa berpindah-pindah, berhubung waktu itu Restu tidak mengambilnya jadi benda itu sekarang sudah berpindah ke tempat lain yang tidak tahu keberadaannya.

Restu kembali pulang dengan lemas dan menganggap mungkin ini bukan rejekinya. Mengetahui kalau Restu sedang butuh dana Afnan meminjamkan tabungannya untuk Restu dan memintanya untuk melupakan tentang kotak itu yang terpenting Restu sudah menjalankan amanah dari gunung Lawu dengan baik. Dan satu lagi, jika sudah ada Restu harus mengembalikan uang yang dia pinjam dari Afnan.

~SEKIAN~
close