TUMBAL IBU SUSU (Part 3)
JEJAKMISTERI - Di perjalanan pulang, karena sudah terlalu malam, jalanan telah sepi. Aku tak lagi menemukan angkot yang masih beroperasi.
Akhirnya kuputuskan untuk pulang berjalan kaki, lumayan jauh, tapi mau gimana lagi?
Sepanjang langkah perjalanan pulang, aku berpikir keras. Jujur saja, kehadiran sosok buto ijo itu mulai mengusik nuraniku.
Naluriku berkata, bahwa indah dan ibunya ada dalam bahaya. Dan aku tak mungkin hanya diam saja.
Akhirnya timbul tekad kuat dalam hati, aku harus segera mencari tau, apa maksud di balik semua peristiwa yang sudah kualami..
Kini, di dalam kamar kontrakanku yang sempit, aku berusaha berkonsentrasi. Sapu tangan milik indah yang belum sempat aku kembalikan, ada dalam genggaman sebagai pemandu.
Ku duduk bersila, memejamkan mata, mohon petunjuk Sang Maha Kuasa...
Tapi setelah beberapa lama berusaha, aku tak bisa mendapatkan gambaran apa-apa, Ini tak seperti biasanya, aku tak tau mengapa...
Mata batinku serasa hampa...
Lalu aku teringat sesuatu, seseorang yang mungkin bisa membantuku.. Perlahan ku raih sekuntum bunga melati dalam saku.. Lalu ku panggil nama seorang gadis pemilik suara indah dan merdu...
"Mayang kemuning..."
Kini hadir di hadapanku, seorang gadis berpakaian kuning, dengan mahkota kecil di kepala, dengan semerbak aroma bunga melati memenuhi seluruh ruang.
Mayang kemuning telah hadir, tapi dengan wajah yang cemberut..
(Kisah mayang kemuning bisa kalian baca di part sebelumnya "pengantin kerajaan gaib")
Aku sedikit heran dengan sikapnya yang tak biasa, tak ada senyum di wajahnya, tak ada salam sapa dari mulutnya..
Ah, mungkin hanya perasaanku saja, lalu aku utarakan maksudku meminta bantuannya. Tapi dia diam saja, nampak ada sedikit rasa kesal di wajahnya. Aku bingung, gadis ini kenapa...?
"Mayang, kenapa kau diam saja? apa kau bisa menolongku? Sejak tadi mata batinku tak mampu melihat apa-apa, mungkin kau bisa membantu?"
Gadis gaib nan cantik itu melirik sinis, lalu dengan wajah cemberut, dan nada bicara yang ketus, akhirnya dia menjawab..
"Buat apa kamu cari tau tentang gadis itu? memangnya dia siapa? Kok sampai repot repot minta bantuanku segala.." Jawabnya lalu membuang muka.
Aku kaget mendengar jawabannya. Sesaat aku berpikir, kenapa dia bersikap seperti itu?
Lalu kemudian aku sadar, ahh.. Betapa bodohnya aku..
Mayang kemuning dibakar cemburu !!!
Aku jadi bingung harus bagaimana.. Dari semua ilmu bela diri dan ilmu kebatinan yang aku miliki, tak ada satupun ilmu untuk mengatasi situasi seperti ini..
Hanya naluri seorang lelaki yang mampu menghadapi keadaan "genting" seperti ini.
"Mayang, tak baik kau bersikap seperti itu, aku hanya mencoba menolong terhadap sesama, tak lebih dari itu.." ucapku dengan nada hati-hati.
Tapi tak tau hasilnya nanti..
Gadis alam gaib calon istriku itu makin kesal mendengarnya, lalu melotot sambil menjawab..
"Huh! menolong kok dijadikan alasan!
Menolong kok pilih yang cantik!"
"Memang awalnya sih menolong, tapi nanti ujung ujungnya bisa di tebak!" Sangat sinis sekali ucapan gadis yang sedang dibakar api cemburu ini..
"Percayalah mayang, aku tak bermaksud apa-apa, semua ini memang benar benar atas dasar kemanusiaan saja. Ku harap kau bisa mengerti.." ucapku mencoba meyakinkannya.
"Halaah, aku tak percaya! pokoknya lihat saja, akan ku laporkan kepada ibu Ratu, biar tau rasa!" Jawabnya lalu tiba tiba menghilang pergi..
GAWAT....
Kini tinggal aku sendiri, aku sudah kehilangan konsentrasi, bisa bisanya gadis putri kerajaan gaib, cemburu dengan gadis pekerja pabrik !!!
Akhirnya kuputuskan untuk melanjutkan besok saja, mungkin hasilnya akan berbeda. Lalu ku rebahkan diri di kasur, dan langsung terlelap...
***
Keesokan malamnya, kembali dalam kamar kontrakan, dengan situasi yang sama, aku mencoba berkonsentrasi, menajamkan mata bathin, memejamkan mata, mohon petunjuk Sang Maha Kuasa..
Tapi tak seperti kemarin, kali ini aku mampu melihat melalui mata batin dengan sangat mudah, tak ada kesulitan berarti..
Aku jadi curiga, jangan jangan kemarin mayang kemuning sengaja "menghalangi" pandanganku.
Gadis yang cemburu, bisa melakukan apa saja...
Kalian catat itu semua!
Kini di dalam semedi, aku mulai mendapat beberapa gambaran...
Seorang lelaki, nampak bersila di hadapan sebuah dupa dan sesaji. Dia nampak fokus memejamkan mata sambil terus mulutnya komat-kamit merapalkan sesuatu.
Tak lama kemudian, muncul banyak sekali sosok aneh bertubuh kerdil di hadapannya..
Masing masing datang dengan membawa kantung buntalan, lalu menyerahkan kepada lelaki itu.. Aku terperanjat ketika isi buntalan itu dibuka..
UANG !
Buntalan itu berisi uang yang jumlahnya sangat banyak!
Lelaki itu sangat kegirangan. Tapi makhluk makhluk kerdil itu nampak meminta tumbal sebagai imbalannya. Dan lelaki itu pun menyanggupi.
Biadab !
Aku terbakar api amarah.. Sudah terlalu sering hal seperti ini ku temui. Menukar nyawa hanya untuk kekayaan duniawi..
***
Pagi harinya, seseorang mengetuk pintu kontrakanku.
Nampak seorang lelaki setengah tua, tapi sepertinya aku pernah melihatnya..
Kupersilahkan dia duduk, lalu kemudian dia memperkenalkan dirinya..
"Namaku sularso, pakde nya indah.." ucapnya sambil mengulurkan jabatan tangan.
"Maaf pakde, ada perlu apa sampai pakde datang kemari?" Tanyaku terheran heran.
"Aku tau siapa dirimu, dan aku butuh pertolonganmu.." Jawab lelaki itu yang membuatku semakin bingung.
"Maaf pakde, saya tak mengerti apa maksud pakde.." Aku membalas dengan wajah menduga nduga.
Lalu pakde sularso menceritakan maksud ucapannya..
"Waktu kamu datang ke rumah indah, sebenarnya aku ada di sana, aku merasakan sesuatu yang berbeda dari dirimu.." ucapnya memulai penjelasan.
"Kamu bisa melihat buto ijo itu kan?" Tanya pakde sularso yang membuat aku terperanjat.
"Bagaimana pakde bisa tau?" Balasku dengan nada menyelidik.
Dia cuma tersenyum. Lalu memberi jawaban yang membuat aku makin tercengang..
"Buto ijo itu adalah makhluk suruhanku, dia ku tugaskan untuk menjaga indah, dan tidak sembarang orang yang mampu melihatnya.."
"Ya ampun.. Jadi buto ijo itu justru untuk melindungi indah? Tapi apa maksud pakde sampai mengirim makhluk itu untuk menjaga indah? Menjaga dari apa?" Tanyaku lagi.
"Aku menjaga indah dari incaran adikku sendiri, bapaknya indah. Dia bersekutu dengan iblis demi mencari kekayaan, dan ingin menjadikan anaknya sendiri sebagai tumbal.." jelasnya panjang lebar.
[BERSAMBUNG]
*****
Selanjutnya
*****
Sebelumnya