Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

JAGAD LELEMBUT (Part 5) - Kunci Jagad


JEJAKMISTERI - Dengan sebuah sambutan yang sangat penuh adat sopan santun adat yang sangat tinggi, hidangan yang disuguhkan pun kami makan setelah beliau mempersilahkan kami berdua makan juga beristirahat. 

Meski berada dialam lain mekanan yang aku makan pun sama seperti di alam fana. 

Seusai selesai menikmati hidangan itu lalu terdengar sebuah wejangan kesepuhan dari kanjeng sunan yang akan saya bawa juga ingat seumur hidup. 

"Ugen ono, yen niro ngelakoni laku kudu kaniat suci ati, tatak, ugo ngerekso howo lan nafsune, supoyo slamet. Sak jembar ing gumebyaring jagat klawan isine, iku mawujud soko kersoning pengeran ta'alla, prawilo niro kudu ngugemi kalimah suci BISMILLAHIROHMANNIRROHIM, iku kang dadi kuncining jagad" 

(Yakini ini, jika kalian melakukan perjalanan harus dengan niat hati suci, berani, juga menahan hawa nafsu, agar selamat. Seluasnya alam Raya, bersama isi nya, itu ada karena Allah Swt, maka kalian harus meyakini kalimah suci BASMALLAH, itu yang menjadi kunci alam semesta). 

Pitutur kesepuhan ini saya dapat dari beliau kanjeng sunan, andai ada yang mengalami pituturan kesepuhan dari sumber sejati lain itu bukan karena perbedaan, kalimah berbeda namun tujuan nya tetap sama yaitu mengEsakan asma illahi. 

"Dawuh kanjeng sunan" Jawab abangku. 

Lalu tidak berapa lama setelah itu datang seorang dengan perawakan yang gagah, berjiwa kesatria. 

Beliau ini yang akan menjadi pemandu kealam yang jauh sangat kelam. 

Beliau adalah Ki Badek Suro, seorang senopati dimasa-nya dahulu. 

Dengan melakukan hening sejenak kami seketika sudah berpindah alam lain dengan pemandangan yang sangat mengerikan.

Sebelum-nya saya akan sedikit menjabarkan siapa sosok ini. Ki Badek Suro, linuwih sakti ini dahulunya adalah seorang senopati disalah satu kerjaan ditanah jawa. Perawakan-nya gagah tinggi besar, terlihat wibawa kesatriaan yang sangat wahid, garang, tatapan-nya tajam, sebuah gada menghias ditangan-nya menjadikan sosok ini sangat seram. 

"Iku sejatine manungso luput" (Itu sejatinya manusia salah). Suara berat yang keluar dari sosok itu, dengan menunjuk kedepan. 

Terhampar kengerian, manusia yang sadis tersiksa kami saksikan, manusia diperbudak dialam ini, ada yang mengangkuti bebatuan dari dasar sungai Selo projo menuju ke kawah pasar bubrah merapi. 

Manusia ada yang dibuat sebagai titian jalan, tangga, dibenamkan sebagai pondasi. Semua itu terbuat dari manusia. 

Teriakan kesakitan itu memekik terdengar di telinga ini. 

Tak henti dera cambuk dari Denawa buto raksasa itu menghujam mereka.

Manusia-manusia itu adalah manusia yang salah, menumbalkan sesama demi kekayaan duniawi yang mereka dapatkan dari persekutuan dengan iblis. Sementara yang mengangkut batu juga kayu itu adalah jiwa yang dikorbankan sebagai tumbal. 

Pemandangan sangat menakutkan yang terpampang jelas di depanku, ini karena mereka yang menuai hasil kesalahan mereka sendiri. 

Apa pun bentuk kemusrikan, pesugihan, pelarisan, dan semua yang berhubungan jin itu sangat salah kaprah.
 
Dera yang akan mereka alami sampai ujung hari kiamat kelak. 

Gambaran ini akan menjadi pengingatku, bahwasa-nya manusia yang penuh ambisi dan dikendalikan hawa nafsu semata, ia akan menghalalkan segala cara, lupa tatanan diri sebagai manusia. 

Sangat disayangkan jika sampai menggapai hal itu, tersiksa didunia belum lagi balasan yang jauh lebih pedih dialam akhirat. 

Jangan pernah memandang harta adalah inti kehidupan, sementara kita tidak abadi berdiri dibumi ini. 

Janji kita sebagai insan hanya melewati fase sebuah kehidupan untuk menggali bekal dengan ketaatan semata. 

*****
Selanjutnya

*****
Sebelumnya
close