Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

JAGAD LELEMBUT (Part 6 END) - Pulang


"Tutop pasocan niro" (Tutup mata kalian)

JEJAKMISTERI - Suruh sosok kestria itu kepada kami berdua. Setelah itu seketika kami sudah kembali kealam nyata, tertuduk didalam tenda. Dengan perasaan lega juga bingung, setelah melewati semua perjalanan ini. 

Siang hari dengan berbagai bunyi suara binatang, sungai, dan merasakan kembali pengap-nya udara lembab tanah Alas semiri. 

Perapian yang sudah menjadi abu yang bertebaran tertiup angin, makanan membasi di nasting menandakan bukan hanya satu malam kami melewati dimensi alam ghaib itu. 

Semua barang bawaan masih lengkap tanpa kurang, menandakan tidak ada manusia atau hewan yang mendekat ke area ngecamp ini. Hanya kami yang harus membereskan semua-nya, mencuci nasting, packing perlatan, juga tenda, untuk persiapan pulang kerumah membawa kenangan perjalanan ganjil yang memberikan-ku sebuah ilmu sejati kehidupan. 

Kejadian demi kejadian itu adalah gambaran juga sebagai pembekalan diri akan kepahaman baik buruknya kehidupan. 

Setelah semua beres, ku jinjing carielbku bersiap tinggalkan Alas angker ini. 

"Sudah beres, Kita pulang" Kata abangku. 

"Ayo, udah saatnya pulang mas" Jawabku. 

Dengan senyum-nya, ia mengajak-ku melangkah pulang. 

Setelah menuruni meninggalkan gerbang istana ghaib itu, kami menyebrangi sungai. Hingga sesampai ditepi hulu kami berdua berhenti dan menoleh kearah tempat itu. 

Terlihat sosok Putri cantik itu berdiri dengan senyum-nya, seakan menghantarkan kami pulang, juga menjadi sebuah perpisahan tanpa kata terucap. Hingga sosok itu menghilang meninggalkan asap putih yang berlahan memudar. 

"Mas, melatinya masih ada ?" Tanyaku ke abang. 

"Sudah ga ada lagi" Jawabnya. 

Rangkaian melati yang ia bawa disaku jaket gunungnya pun ikut sirna dengan menghilangnya Nyai Blorong itu. 

"Ayo pulang" Ajak abangku.

"Ayo lah" Jawabku. 

Akhir dari perjalanan kami berdua menembus alas Semiri menuju sebuah dimensi astral, yang menjadikanku tau inti dari sumber jagad, paham akan kalimah suci sebagai pengendali semesta Raya. 

Perjalanan ini terjadi tanpa kesengajaan, hanya karena tekat kami berdua yang ingin menapaki alas angker. 

Alas Semiri terdapat di dusun Bono, kecamatan Pakis, kabupaten Magelang jawa tengah. 

Ambil inti positif kisah perjalanan ini, buang yang tidak selayaknya baik buat pembaca sekalian. 

Sampai jumpa dikisah selanjutnya. 

Wassallam
close