Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

JAKA INDI & DUNIA ASTRAL (Part 28) - Aroma Penyembuhan


Jaka Indi berjalan perlahan, hanya saja sudah tiga hari tiga malam dirinya dipendam dalam peti dibawah tanah, dalam keadaan kurang istirahat, juga tanpa makan dan minum, disaat Jaka Indi melangkah maju tiba-tiba tubuhnya mendadak ambruk ke depan dan terjatuh pingsan karena kelelahan.

Cepat gadis jelita tersebut berusaha menangkap tangan Jaka Indi dan menahan tubuhnya.

Tapi dikarenakan tubuh Jaka Indi yang besar, sedang tubuhnya sendiri kecil mungil, membuat dirinya ikut terjatuh bersama Jaka Indi ke permadani tebal ditengah ruang.

Gadis cantik itu laksana bunga yang baru mekar, dia adalah seorang gadis remaja usia kisaran enam belas tahunan, seorang gadis yang masih polos.

Walau tubuhnya telah mulai beranjak dewasa, namun sesungguhnya ia seorang gadis perawan yang belum pernah bersentuhan dengan lawan jenis.

Karena tubuhnya jatuh tertindih pemuda tampan, kontan tubuhnya mendadak menjadi terasa lemas, Sekalipun Jaka Indi menindih tubuhnya dalam keadaan tak sadarkan diri, tapi tetap saja sigadis mencium aroma tubuh pria yang khas.

Tiba-tiba suatu perasaan aneh, menyelimuti perasaannya, belum pernah ia temui pengalaman semacam ini sepanjang hidupnya, dadanya dapat merasakan d**a bidang Jaka Indi yang berada di atas tubuhnya. 

Jantungnya mulai berdebar keras, tubuhnya menjadi lunglai dan tenaganya mendadak lenyap. Dengan nafas terengah ia pejamkan matanya rapat-rapat. Untuk beberapa waktu lamanya gadis mungil itu hanya diam saja, dibuai oleh perasaan yang aneh itu,

Beberapa saat berlalu, Jaka Indi masih belum juga sadarkan diri, perlahan tangan gadis mungil itu mulai merangkul tubuh Jaka Indi, dan meraba punggung Jaka Indi lalu menyalurkan cakra sebagai sumber energi hawa murni melalui kedua telapak tangannya. Bagaikan terkena aliran listrik sontak tubuh Jaka Indi bergetar lemah dan mulai mendusin.

Saat ini Jaka Indi masih dalam keadaan setengah sadar dan mulai membuka matanya, seketika ia dapati dirinya sedang menindih tubuh seorang gadis yang lembut dan lunak, tercium bau harum aneh yang memabukkan, dalam keremangan malam wajah gadis yang ditindihnya itu terlihat samar, dan hanya berada beberapa senti dari dirinya, terlihat mata yang jeli setengah terpejam, bibir yang mungil dalam keadaan setengah terbuka, dengan posisi bibir hampir saling menempel dengan bibir, dengus nafas sigadis yang memburu, dan rangkulan gadis yang erat, serta aroma harum memikat, yang memancar dari tubuh gadis cantik itu, membuat gairah Jaka Indi mendadak mulai terbakar.

Bukan saja Jaka Indi dapat merasakan getar tubuh sigadis,, bahkan detak jantungnya juga dapat Jaka Indi rasakan.

Hanya saja aroma bau harum yang memabukkan yang keluar dari tubuh si-nonalah yang membuat Jaka Indi tidak dapat mengendalikan dirinya.

Rupanya saat si nona cantik ini mulai terangsang, kelenjar tubuhnya seketika mengeluarkan hormon dan keringat, yang mengeluarkan aroma rangsangan yang sangat kuat, yang dapat memikat lawan jenis. 

Disisi lain Jaka Indi merasa tubuhnya masih amat lemah, penglihatannya juga masih kabur, sedang dalam kondisinya saat ini, justru perlahan-lahan mulai membangkitkan birahinya,

Dalam keadaan diluar sadarnya, Jaka Indi kemudian mulai mencium bibir gadis jelita itu...

Saat ini Jaka Indi mulai tenggelam dibawah kendali nafsu birahinya, dan sepenuhnya berada diluar kesadarannya. 

Telapak tangan Jaka Indi perlahan menjalar keseluruh tubuh si nona, menjamah sepasang bukit kembar si nona yang kenyal dan padat, dari membelai lembut, menekan kuat, hingga meremas dengan keras secara bergiliran,. 

Sekalipun tubuh gadis cantik itu masih tertutup busana, telapak tangan Jaka Indi dapat merasakan tubuh lembut yang hangat., d**a yang tidak terlalu besar tapi terasa nyaman dalam genggaman, terasa kenyal dan padat, saat tangannya dengan brutal menjamahnya. 

Semua itu dilakukan Jaka Indi diluar kesadarannya. Gadis tersebut lalu mengeluh perlahan, merintih, hingga mendesah dengan suara lirih serta nafas yang semakin memburu, selintas timbul rasa amarah tubuhnya yang masih suci, dijamah lelaki, yang membuat gadis muda itu ingin mendorong dan menjotos Jaka Indi, namun disisi lain ada perasaan aneh yang nikmat menjalar ditubuhnya saat sekujur tubuhnya dijamah oleh Jaka Indi, yang membuat reaksi tubuhnya justru menikmati sensasi rabaan telapak tangan Jaka Indi yang kasar, yang selama ini belum pernah dialaminya. 

Bukannya mendorong Jaka Indi, tapi gadis tersebut justru memeluk Jaka Indi dengan erat, dan hanya mengeluh lirih, mendesah dan merintih, serta pasrah atas perlakuan Jaka Indi. 

Tidak berhenti sampai di sana tangan Jaka Indi juga menggerayangi bagian pangkal paha si nona, lalu melucuti seluruh pakaiannya, membuat si nona dalam sekejap saja sudah dalam keadaan telanjang bulat. 

Terpampang tubuh mulus putih indah dengan buah d**a menjulang, dan p****g kemerahan. Kali ini mulut Jaka Indi menjilat dan menghisap bergantian pada puncak bukit kembar si nona, membuat d**a si nona semakin mekar mengembang dan terasa bertambah keras. 

Tubuhnya digerayangi seorang pemuda tampan, awalnya hal itu membuat si nona merinding dan gemetar ketakutan, namun lambat laun si nona cantik jadi terangsang dan terbakar pula gairahnya hinga membuat si nona berada diluar kendali dirinya.

Disaat si nona jelita terangsang, keringat tubuhnya semakin deras mengeluarkan aroma rangsangan yang kuat bagi lawan jenis.

Gadis itu tubuhnya mulai menggelinjang dan bergetar keras, sekujur badannya serasa ikut terbakar, seluruh raganya seakan-akan lumer, sukmanya juga ikut meleleh dan tubuhnya lunglai tak berdaya.

Namun berbarengan dengan itu sigadis juga merasakan gairah aneh.... dan perasaan nikmat... yang menjalari... sekujur tubuhnya,

Seketika tubuh si nona mengejang lalu bergetar keras, diiringi butiran keringat mulai mengucur membasahi tubuhnya.

Tahu-tahu tubuh gadis jelita itu secara aneh mengeluarkan aroma harum yang sangat wangi, bila sebelumnya tubuh nona cantik ini mengeluarkan aroma rangsangan yang membangkitkan birahi, tapi kali ini tubuh si nona justru mengeluarkan aroma harum yang menyegarkan, laksana aroma terapi yang dapat menyegarkan tubuh dan memulihkan semangat dan stamina, yang aromanya bahkan lebih harum dari wangi misik kesturi.

Bersamaan dengan itu, sekonyong-konyong, gadis itu merasakan kalau tangan jaka indi mendadak terhenti dari aktifitasnya, bahkan hingga beberapa saat tubuh Jaka Indi dirasa tidak ada pergerakan sama sekali....

"Ada apakah ini....!?" Pikirnya heran.

Saat gadis itu mulai tenang dan mulai membuka matanya, serta memperhatikan keadaan Jaka Indi... "Owwaaaalah...!" Rupanya Jaka Indi kembali pingsan tak sadarkan diri.

Ada perasaan lega pada diri si nona, karena mereka tidak sampai melakukan hubungan badan layaknya suami istri. Timbul pula getar asmara yang mulai tumbuh di sanubarinya pada pria yang baru dijumpainya, yang telah menjamahi sekujur tubuhnya.

Gadis jelita itu perlahan mendorong tubuh Jaka Indi kesamping, hingga terbaring terlentang di atas permadani. 

Sesungguhnya nafas gadis cantik itu masih memburu, gairahnya juga belum sepenuhnya reda bahkan tubuhnya juga masih gemetar, namun gadis itu menguatkan diri bangkit, mengenakan kembali busananya, kemudian mengambil sebuah tabung kaca kecil seukuran ibu jari, lalu memasukkan sebagian liur hijau bening yang ada di mulutnya kedalam botol itu, dan menutupnya dengan rapat serta menyembunyikannya dalam saku gaun pendeknya.

Selang beberapa jenak setelah dapat menenangkan dirinya, gadis cantik itu mulai menatap wajah Jaka Indi yang tampan namun tampak pucat dan masih dalam keadaan terlelap tak sadarkan diri, diusapnya perlahan wajah Jaka Indi, lalu dibelainya rambutnya.... kemudian gadis cantik tersebut beralih meletakkan telapak tangannya ke d**a Jaka Indi. Dan menyalurkan cakra energi hawa murninya untuk menyadarkan dan menguatkan tubuh Jaka Indi.

Jaka Indi berangsur sadar dari pingsannya. 

"Nona ada apakah !? Apa yang terjadi denganku?" Seru Jaka Indi terkejut. 

"Aiihh ..! Pasti aku terjatuh karena kelelahan," gumam Jaka Indi seraya menata kembali nafasnya.

Suasana hening sejenak...
"Makanlah dan minumlah yang ada di atas meja, tentu kamu sangat merasa lelah, hingga terjatuh pingsan tak sadarkan diri." Kata gadis cantik itu dengan suara lembut bergetar. 

"Terima kasih nona." Jawab Jaka Indi dan tanpa perasaan sungkan dengan duduk bersila dan sigap, langsung melahap hidangan yang ada di atas meja hingga dalam waktu singkat sudah habis separuhnya, kemudian berlanjut dengan meminum madu dan sari buah, juga air kelapa muda yang ada dihadapannya.

Gadis cantik itu hanya menatap Jaka Indi dengan perasaan yang rumit dan memperhatikan Jaka Indi makan, dengan tatapan sendu dan galau.

"Mengapa nona tidak sekalian makan?
Ooh...iya... namaku Jaka Indi, siapakah nama nona ?"

"Arimbi... Dewi Arimbi." Jawab gadis cantik itu dengan suara lirih...

Jaka Indi sungguh tak mengingat sama sekali atas apa yang dilakukannya saat dalam keadaan tak sadar, ia terus melanjutkan dengan makan buah kurma.

Sedang gadis cantik itu kembali memperhatikan Jaka Indi makan, kali ini Jaka Indi melanjutkan dengan mengambil sebutir buah anggur, Entah kenapa melihat Jaka Indi dan membayangkan kembali apa yang telah terjadi antar mereka belum lama ini.

Tiba-tiba gadis mungil yang cantik itu menangis sedih sesenggukan...

BERSAMBUNG
close