Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PORTAL LADUNI (Part 20) - Status dan Hierarki Khodam

ASSALAMU'ALAIKUM, OM SWASTIASTU, SALAM SEJAHTERAH.

Hallo.. sahabat mudah-mudahan kita semua dalam keadaan sehat baik secara astralnya ataupun secara nyatanya.

Sahabat kali ini saya akan menjawab beberapa pertanyaan sahabat 'Jejak Misteri' yang penasaran dengan defenisi khodam atau makhluk astral yang menjadi pendamping manusia.

Oke... kita langsung ke topik pembahasan, tapi sebelumnya saya akan menjelaskan bahwa ini adalah defenisi dari saya sendiri dan mungkin ada para ahli metafisik lain yang mempunyai defenisi berbeda.

Untuk itu penulis mengharapkan agar nanti definisi dari saya ini tidak menjadi perdebatan dan ambil positifnya saja, dan yang menurut sahabat benar saja, anggaplah ini hanya sebagai tambahan informasi ringan saja.


Pengertian Khodam dan Keberadaannya.
Dari segi bahasa khodam berasal dari bahasa arab yang tulisannya khadam yang artinya pendamping, pengawal, penjaga dan dalam istilah jawa biasa juga di sebut  prewangan atau bahasa sekarang satpam.

Kata Khodam ditujukan sebagai istilah untuk makhluk halus tertentu yang bisa dimintai bantuannya atau diharapkan kegaiban/tuahnya oleh manusia, yang menjadi sumber kekuatan dari ilmu gaib, atau makhluk halus yang sehari-harinya mendampingi seseorang. 

Khodam  juga istilah untuk sesosok makhluk halus yang sudah menjadikan sebuah benda menjadi bertuah, yang menjadi sumber kekuatan gaib dari sebuah batu akik, jimat, mustika, pusaka, dsb.

Ada banyak sekali makhluk halus di bumi ini. Yang disebut khodam adalah makhluk halus yang mau dimintai bantuan gaibnya (diperintah) oleh seseorang untuk melakukan suatu perbuatan gaib tertentu (di Jawa sering disebut prewangan). Jika makhluk halus itu tidak mau dimintai bantuan gaibnya (tidak mau diperintah), maka makhluk halus itu tidak disebut khodam, tetapi hanya makhluk halus biasa saja yang sama dengan makhluk halus lainnya yang umum.

Dan sebuah benda disebut berkhodam jika makhluk halus yang berdiam di dalamnya mau dimintai bantuannya (diperintah) untuk melakukan suatu perbuatan gaib tertentu atau bendanya memberikan tuah kegaiban tertentu bagi pemiliknya/pemakainya. Jadi jika makhluk gaib di dalamnya tidak mau diperintah, atau bendanya tidak memberikan tuah gaib tertentu bagi pemiliknya, maka benda itu tidak disebut sebagai benda berkhodam, hanya benda biasa saja yang berpenghuni gaib, tidak bertuah, dan tidak bisa menjadi jimat/pusaka bagi seseorang karena tidak bertuah.

Singkatnya, tidak semua makhluk halus disebut khodam. Hanya yang mau dimintai bantuannya saja yang disebut khodam, atau yang keberadaannya memberikan tuah saja kepada manusia.

Dan tidak semua benda berisi gaib disebut berkhodam. Tidak semua benda berisi gaib pasti juga bertuah. Tidak semua benda berisi gaib bisa menjadi jimat dan pusaka bagi pemiliknya. Tidak semua makhluk halus di dalam sebuah benda mau memberikan tuahnya. Hanya benda-benda tertentu saja, atau yang isi gaib di dalamnya memberikan tuahnya saja yang bendanya kita katakan sebagai benda berkhodam, sehingga bendanya itu bisa menjadi jimat dan pusaka bagi pemiliknya/pemakainya.

Selain yang merupakan khodam ilmu dan khodam dari leluhur, atau khodam dari benda-benda gaib, khodam pendamping yang datang kepada seseorang seringkali datang sendiri, tidak dengan sengaja di datangkan, tidak diundang dan seringkali tidak disadari keberadaannya. Dan menurut ajaran agama pun manusia sejak lahir sudah di berikan tuhan khodam sebagai pendamping, khodam ini sering di sebut sebagai qorin dan dalam istilah jawanya sedulur papat, dari sumatera sering di sebut saudara ke empat, atau sanak ke empat.

Makhluk halus sering datang kepada manusia, walaupun seringkali tidak disadari, apalagi kepada orang-orang yang sering khusyuk berdoa, wiridan, semadi, meditasi, dsb, yang dalam keadaan itu tubuh dan pikirannya mengeluarkan gelombang energi tertentu yang mengundang datangnya sesosok makhluk halus yang kemudian bisa mendampinginya menjadi khodamnya, bisa juga masuk ke dalam badan/kepalanya. 

Ketika sesosok gaib datang kepada seorang manusia biasanya ia akan memberikan tanda-tanda tertentu sebagai pemberitahuan perihal kedatangannya, biasanya di beritahukannya lewat mimpi.

Yang perlu diwaspadai adalah efek pengaruh keberadaannya.

Jika itu dari golongan yang baik, mungkin kita bisa lebih merasa lega, tidak perlu terlalu was-was.

Tapi jika itu adalah dari golongan yang tidak baik, seharusnya kita berwaspada dan melakukan pembersihan gaib, kalau bisa. Jenis gaib golongan hitam dan sukma manusia jahat akan cenderung menyesatkan manusia, apalagi jika si manusia kerap memuliakan dirinya sendiri sebagai makhluk Tuhan, atau kuat mengejar keduniawian.

Ada beberapa cara untuk mengetahui jenis khodam, kemampuan kodham, gender khodam dan hal hal lain yang berhubungan dengan khodam di suatu benda atau di diri manusia dalam bab lain penulis akan mengajarkan cara mendeteksi khodam tersebut yang biasa di sebut sebagai ilmu tayuh.

Makhluk halus khodam  jimat atau pusaka, khodam ilmu/pendamping, bisa juga makhluk halus yang dipanggil datang/dihadirkan (ilmu hadiran) untuk diperintah melakukan suatu perbuatan gaib tertentu.

Jenis makhluk halus khodam bisa dari jenis apa saja, bisa bangsa jin, sukma manusia (arwah), bisa berwujud seorang kyai, orang tua biasa, putri, dewi-dewi, pangeran, jendral, kuntilanak, genderuwo, banas pati, binatang hariamau, serigala, naga, ular dan lain sebagainya.

Makhluk gaib khodam bisa berdiam di dalam sebuah benda gaib, bisa juga menjadi khodam manusia dengan cara mendampinginya atau masuk ke dalam badan/kepalanya, atau didatangkan (dihadirkan) untuk diperintah melaksanakan tujuan dari ilmu gaibnya, seperti untuk ilmu keselamatan, kekuatan/kekebalan/kesaktian, pelet, santet, guna-guna, pengasihan, penglaris dagangan, pesugihan, penundukkan, dsb. Jenis-jenis ilmu inilah yang biasa disebut sebagai ilmu khodam, yaitu ilmu gaib yang menggunakan jasa sesosok makhluk gaib sebagai sumber kekuatan ilmunya.

Di dunia ghaib berlaku status, golongan, dan hierarki sebagai makhluk pendamping atau khodam berikut pejelasannya :

Roh leluhur yang pertama dan di akui paling utama sebagai sosok makhluk pendamping manusia adalah sukma leluhur orang itu sendiri yang dalam pelaksanaannya bisa dilakukan dalam bentuk pengawasan jarak jauh, bisa juga si sukma leluhur tampil langsung mendampingi si manusia. Disini saya ingin meluruskan kesalah pahaman yang sangat sering terjadi karena dangkalnya pengetahuan kita terhadap agama yang di anut. Pada dasarnya pemahaman ini tidak di benarkan, dikarenakan sesungguhnya yang bernama roh itu sejatinya pulang kembali ke sang penciptanya yaitu Tuhan, dan setelah matinya seseorang itu maka putuslah hubungannya dengan masalah keduniawian, karena roh sudah ada kegiatan lain yaitu mempertanggung jawabkan amalan dan dosanya waktu dia masih hidup di dunia di hadapan sang penciptanya.

Lantas jika demikian apakah sebenarnya makhluk yang biasa di sebut leluhur itu?

Leluhur yang di maksud memang bukan roh akan tetapi sukma (rowan dalam bahasa arab) berikut sedikit sumber tentang perbedaan ruh dengan sukma (rowan) :

"Jika kita di tanya apa perbedaan ruh dan rowan? maka kita menjawab ruh tidak datang dan pergi (tetap) sedangkan rowan terkadang datang dan pergi, ketika rowan seseorang meninggalkan jasad maka iya akan tidur sedangkan jika ruh seseorang pergi meninggalkan jasad maka iya akan mati." (Kitab Durrotun Nashihin hal :177)

Untuk perbedaan yang lebih detail tentang ruh dan sukma (rowan) akan kita bahas di kesempatan mendatang, oke... mulai sekarang kita ganti pemakaian ruh leluhur menjadi sukma leluhur.

Urutan pertama adalah sukma leluhur si manusia yang berperan sebagai pelindung yang menjaga si manusia.

Urutan kedua adalah leluhur si manusia berdasarkan peranannya/fungsinya.

2. Sosok sukma lain yang dianggap sebagai leluhur oleh si manusia.

Jenis ini adalah sukma lain yang bukan leluhur si manusia, tetapi oleh si manusia dianggap (dihormati) sebagai leluhurnya. Timbul sebuah pertanyaan kenapa sukma ini mau mendampingi manusia yang bukan anak cucunya ?, beberapa sukma orang dahulu yang semasa hidupnya seseorang yang mempunyai kebatinan yang tinggi ada yang tidak mau mendampingi anak cucunya di karenakan ketidak cocokan aura atau kemampuan kebathinan anak cucunya tidak memadai sebagai tempat sukma tersebut untuk berpaut, maka sukma itu akan mencari orang lain yang menurut mereka mampu dan cocok dengan kriteria yang mereka inginkan, dengan demikian sukmalah yang menentukan siapa yang akan mereka dampingi meskipun itu bukan anak cucu mereka.

Sukma itu juga berperan seolah-olah dia adalah seorang leluhur yang menjaga dan mendampingi si manusia sebagai keturunannya. Biasanya sukma itu berfungsi sebagai sosok pelindung dan pengayom.

3. Sukma lain atau jenis makhluk halus lain.

Jenis ini adalah sukma lain atau jenis makhluk halus lain yang bukan (dan tidak berperan) sebagai leluhur si manusia, biasanya berfungsi sebagai khodam ilmu.

Urutan pertama adalah yang berperan sebagai pelindung yang menjaga si manusia (penjagaan gaib).

Urutan kedua adalah berdasarkan peranannya/fungsinya.
4. Gaib Keris.
Khodam keris jawa (keris sepuh buatan empu keris) dan benda-benda pusaka lain buatan empu keris jawa umumnya khodamnya adalah makhluk halus sebangsa wahyu keris, bisa juga dari bangsa jin.

5. Gaib dari Benda-benda bertuah lain. Sosok-sosok gaib dari benda-benda gaib selain keris yang tampak mendampingi manusia, hierarki status dan kelas gaib-gaib tersebut adalah sesuai sifat tuah benda gaibnya, beberapa benda bertuah yang mempunyai ghaib di bahas dalam bab-bab selanjutnya sesuai dengan nama dan jenis bendanya. Yang pertama adalah yang bertuah untuk penjagaan gaib, selebihnya sesuai dengan peranannya/fungsinya.
Di dunia makhluk halus yang pertama dan yang utama diakui sebagai sosok halus pendamping manusia adalah sukma leluhur si manusia itu sendiri. Karena itu yang paling baik untuk menjadi sosok halus pendamping kita adalah sukma leluhur kita sendiri, karena keberadaan mereka bukan semata-mata berfungsi sebagai khodam, tetapi juga akan melindungi dan mengayomi, karena adanya ikatan batin antara orang tua dengan anak cucu keturunannya, sama seperti kita terhadap anak-anak kita.

Sedangkan khodam pendamping dari jenis yang lain sifatnya adalah tambahan. Sukma leluhur itu bisa juga mengkoordinasikan kerja dan tuah dari khodam-khodam pendamping kita yang lain.

Tetapi sekalipun kita sudah memiliki sesosok leluhur sebagai pendamping kita, kalau nantinya kita masih meminta/menerima ilmu/khodam dari orang lain atau ada laku kita yang mendatangkan sesosok gaib baru yang ternyata khodam baru itu dari jenis yang tidak baik atau dari golongan hitam, nantinya sukma leluhur pendamping kita itu juga akan pergi lagi, tidak mau mendampingi kita lagi (termasuk juga khodam-khodam pendamping kita yang lain yang dari golongan putih, mereka juga akan pergi kalau kita mendapatkan khodam baru dari golongan hitam atau yang sifatnya tidak baik).

Perlambang posisi keberadaan khodam pendamping manusia
Secara umum keberadaan sosok-sosok gaib sebagai khodam manusia adalah sbb :

1. Bersemayam di dalam tubuh manusia (di dalam kepala atau di dalam badannya), sehingga disebut si manusia ketempatan makhluk halus.

Yang berdiam di dalam kepala keberadaannya lebih banyak berfungsi memberikan penglihatan gaib, bisikan gaib, ide dan ilham.
Yang berdiam di dalam badan keberadaannya berfungsi khusus sebagai khodam kekuatan/kesaktian, tetapi akan juga memancarkan hawa aura kekuasaan, dan wibawa, atau aura lain sesuai pembawaan sifat asli si makhluk gaib.

Sebagian lagi ada yang memberikan penglihatan gaib, bisikan gaib, ide dan ilham.

2. Di sebelah kanan si manusia, artinya keberadaannya berfungsi sebagai sosok halus yang menjaga si manusia, atau sebagai tangan kanan si manusia (sebagai sosok halus yang diandalkan untuk berbagai keperluan), atau sebagai khodam ilmu yang bersifat kesaktian/kekuatan/kewibawaan, penundukkan.

3. Di sebelah kiri si manusia, artinya keberadaannya berfungsi sebagai khodam ilmu selain yang bersifat kesaktian, kekuatan, kewibawaan, penundukkan, seperti untuk pengasihan, membantu kerejekian, kesepuhan,
spiritualitas, kebijaksanaan, membantu pemecahan permasalahan, dsb. Sebagian juga membantu penjagaan, tetapi tidak secara khusus menjaga, lebih banyak bersifat hanya membantu penjagaan saja.

4. Di depan si manusia, artinya keberadaannya berfungsi mutlak sebagai sosok halus yang menjaga si manusia, artinya setiap ada gangguan/serangan gaib akan lebih dulu berhadapan dengannya. Biasanya adalah yang sosok wujudnya harimau.

5. Di belakang si manusia.
Bila itu adalah khodam ilmu (atau peranannya sama seperti khodam ilmu), maka arti posisi keberadaannya adalah berfungsi sebagai "pengawal" atau seperti "tukang pukul". Biasanya adalah yang sosok wujudnya jin berbulu hitam, jin berwujud seperti raksasa buto dan makhluk halus golongan hitam. Khodam pesugihan biasanya posisinya juga di belakang.

Bila itu adalah khodam pendamping, arti posisinya adalah sebagai sosok halus pendamping yang bersifat mengawasi, memomong dan kadangkala membantunya juga bila diperlukan. Makhluk halusnya bisa dari jenis apa saja.

Khusus untuk khodam/makhluk halus yang berada di dalam kepala atau badan (no.1): 
Sama seperti manusia, makhluk halus juga mengenal tatakrama dalam kehidupan mereka. Posisi pendampingan khodam yang sudah dituliskan di atas adalah salah satu bentuk tatakrama mereka. Makhluk halus yang baik wataknya dan baik intelijensinya memahami bahwa tidak baik jika mereka masuk bersemayam di dalam tubuh manusia, karena itu biasanya mereka akan memposisikan diri sebagai khodam pendamping, tidak masuk bersemayam di dalam tubuh manusia.
Tetapi ada banyak makhluk halus yang tidak mengindahkan tatakrama itu, ada banyak makhluk halus yang suka masuk bersemayam di dalam tubuh manusia, sehingga disebut si manusia ketempatan mahluk halus.

Dan banyak makhluk halus yang bersemayam di dalam tubuh manusia, di dalam kepala atau di dalam badan, yang wataknya jelek dan menimbulkan efek pengaruh dan perbuatan yang merugikan, walaupun mungkin efek itu tidak disadari.
Karena itu jika kita menyadari ada sesosok makhluk halus di dalam tubuh kita, di dalam kepala atau di dalam badan, sebaiknya kita waspadai, mungkin saja mereka adalah jenis makhluk halus yang tidak baik wataknya, apalagi kalau jenisnya adalah sukma manusia (jika jenisnya adalah sukma manusia, Penulis menganjurkan supaya makhluk halus itu diusir saja, karena kebanyakan sifatnya menyesatkan).

Untuk menutupi ketidak-baikan keberadaan mereka di dalam tubuh manusia biasanya mereka akan memberikan "tuah", menjadikan manusia merasa bisa melihat gaib (memberikan banyak bisikan gaib dan penglihatan gaib walaupun kebanyakan sifatnya fiktif/tipuan), menjadikan manusia merasa kuat dan sakti, menjadikan manusia merasa lebih daripada manusia lainnya karena ia berkemampuan gaib, bisa mengobati, bisa meramal, idu geni, berkaromah, dsb.

Sekalipun kita sudah memiliki khodam pendamping banyak, termasuk ada sesosok leluhur yang mendampingi kita, tetapi kalau nantinya kita masih meminta/menerima ilmu/khodam dari orang lain atau ada laku kita yang sudah mendatangkan sesosok gaib baru yang ternyata khodam baru itu dari jenis yang tidak baik atau dari golongan hitam, nantinya semua khodam pendamping kita itu, termasuk sukma leluhur, akan pergi semua, tidak mau mendampingi kita lagi.

Kita bisa saja punya khodam pendamping banyak mengelilingi kita. Tetapi jika kemudian kita ketempatan makhluk halus, di dalam kepala atau di dalam badan (no.1), biasanya khodam-khodam kita itu akan pergi semua. Tidak ada lagi makhluk halus yang mau mendampingi kita. Tapi kalau ada orang yang menerawang kita biasanya orang itu akan ditipu/dikelabui penglihatannya, sehingga kita akan dikatakannya punya khodam leluhur, punya khodam macan atau khodam prajurit (perlambang penjagaan) atau dikatakan ada sinar. Padahal khodam kita hanya satu itu saja, yaitu yang di dalam kepala atau di badan.

Makhluk halus golongan putih dan berenergi positif tidak mau berdampingan dengan makhluk halus lain yang wataknya jelek, berenergi negatif dan yang golongan hitam. 

Semua khodam-khodam kita yang dari golongan putih akan pergi kalau kita mendapatkan khodam baru dari golongan hitam atau yang sifatnya tidak baik.

Ini bisa menjadi petunjuk bagi kita, yaitu jika sebelumnya kita sudah mempunyai khodam pendamping (misalnya di sebelah kanan), tetapi suatu saat khodam kita itu tidak ada lagi, mungkin saja itu adalah karena ada laku kita yang sudah mendatangkan khodam baru yang tidak baik atau khodam baru kita itu dari golongan hitam atau diri kita ketempatan makhluk halus.

Khusus untuk khodam makhluk halus golongan hitam, biasanya mereka akan menempatkan dirinya di belakang  manusia. Dari tempat keberadaannya itu ia memancarkan suatu aura energi sebagai tuahnya untuk si manusia, yang juga berfungsi sebagai tanda bahwa si manusia berada di bawah naungannya, sehingga makhluk halus lain golongan putih tidak akan datang mendampingi si manusia.

Selain yang sehari-harinya bersemayam di dalam badan manusia, khodam lainnya posisi pendampingannya di luar tubuh, bisa di samping kanan, kiri, depan, belakang atau atas. Ketika si manusia berkelahi/bertarung, biasanya khodam-khodamnya itu akan masuk ke dalam badan si manusia, menyatukan kekuatannya dengan si manusia, melipat gandakan kekuatannya berkelahi dan menjadikan pukulan/tendangannya mengandung kekuatan gaib, terutama adalah yang posisinya di samping kanan. Sedangkan yang posisinya di depan dan di atas, biasanya tidak masuk ke dalam badan, tetapi akan menyerang langsung lawan si manusia secara gaib. Begitu juga ketika orangnya sedang menggunakan kekuatan kebatinannya, atau ketika sedang mengamalkan ilmu gaibnya.

Kondisi khodamnya masuk ke dalam badan itu bersifat temporer/sementara, karena tujuan keberadaan makhluk halus tersebut adalah untuk menyatukan kekuatannya pada saat dibutuhkan, bukan untuk menyatukan dirinya dengan si manusia dalam jangka panjang seperti orang yang ketempatan makhluk halus.

Keterangan posisi khodam no.9 di atas :
Ada jenis-jenis makhluk halus/khodam yang sehari-harinya tidak tampak bersama dengan manusia, tetapi melakukan pengawasan atau memberikan pengaruhnya dari jauh, dan bisa seketika datang ketika dibutuhkan.

Biasanya sehari-harinya mereka membantu kepekaan rasa dan firasat atau membantu memberikan penglihatan gaib. Untuk yang juga memberikan fungsi perlindungan gaib, jika diperlukan mereka dapat seketika datang ketika dibutuhkan (walaupun kebanyakan harus dipanggil dulu secara khusus).

Contohnya adalah keris-keris jawa yang tidak tampak khodamnya mendampinsi manusia pemiliknya, tetapi tetap berdiam di dalam kerisnya. Ada juga sosok leluhur atau bangsa jin yang mengawasi jarak jauh yang sehari-harinya tinggal di rumah si manusia atau tinggal di tempat lain yang jauh.

Benda-benda gaib lain selain keris jawa, misalnya batu akik atau mustika atau jimat isian, umumnya khodamnya tidak keluar menjadi khodam pendamping, tetap berdiam di dalam bendanya masing-masing. Jika bendanya itu ditinggal di rumah biasanya khodamnya akan pasif, hanya menunggu untuk diperintah secara khusus. Karena itu untuk tetap mendapatkan tuahnya maka benda-benda itu harus selalu dibawa/dipakai. Atau jika bendanya ditinggal di rumah, lebih dulu dimintakan untuk memberikan aura/energinya sebagai tuahnya, misalnya aura kewibawaan atau pengasihan atau untuk pagaran gaib.

Tetapi keris-keris jawa yang khodamnya tetap berdiam di dalam kerisnya, sebagai bentuk penyatuannya dengan manusia pemiliknya biasanya khodamnya sudah memberikan auranya seperti aura wibawa/kekuasaan, atau pengasihan untuk pergaulan atau bentuk energi lainnya sesuai tuah asli kerisnya, sesuai karakter kegaibannya.

Dengan syarat sebuah keris sudah menyatu dengan manusia pemiliknya, masing-masing keris yang khodamnya sudah keluar mendampingi manusia ataupun yang tetap berdiam di dalam kerisnya masing-masing mempunyai kecenderungan yang akan menjadi kelebihan ataupun kelemahan.

Sebuah keris jawa yang khodamnya tetap berdiam di dalam kerisnya biasanya memberikan bentuk dan kadar tuah yang konsisten, stabil, kepada manusia pemiliknya, walaupun bendanya ditinggal di rumah. Sedangkan yang khodamnya sudah keluar menjadi khodam pendamping, karena khodamnya mengikuti dan menyesuaikan diri dengan kehidupan si manusia, maka ada kecenderungan besar bahwa tuahnya akan lebih menjurus pada penjagaan gaib (keselamatan), dan tuah lainnya seperti kewibawaan atau pengasihan/kerejekian akan berkurang kadarnya.

Kelebihan dari keris yang khodamnya sudah menjadi khodam pendamping adalah akan lebih mudah bagi si manusia untuk berinteraksi dengan khodamnya di manapun ia berada, karena khodamnya itu mendampinginya dimanapun ia berada. Sedangkan jika khodam kerisnya tetap berdiam di dalam kerisnya, jika si manusia ingin berinteraksi dengan khodam kerisnya, maka ia harus lebih dulu mengkonsentrasikan dirinya kepada kerisnya.

Upaya penyatuan dari si manusia dengan khodamnya atau benda gaibnya harus dilakukan satu per satu terhadap sosok-sosok gaib atau benda-benda gaib yang bersamanya dengan cara seperti yang sudah dituliskan mengenai upaya penyatuan manusia dengan kerisnya atau dalam tulisan tentang ilmu tayuh/menayuh keris.

Bila seseorang sudah memiliki beberapa buah keris dan juga memiliki benda-benda gaib lain selain keris atau juga memiliki beberapa khodam pendamping, sebaiknya dilakukan upaya penyatuan dari si manusia supaya masing-masing gaib tersebut dapat berfungsi optimal seperti seharusnya.

Tetapi bisa juga dicoba untuk melakukannya sekaligus. Kalau kita ingin semua keris-keris dan benda-benda gaib itu memberikan tuahnya kepada kita secara terkoordinasi, maka kita harus mengsugestikannya kepada mereka semua bahwa kita menginginkan supaya mereka semua memberikan tuahnya kepada kita dan supaya tuahnya tidak saling berlawanan, misalnya tuah kewibawaan dan penjagaan gaib supaya tidak berlawanan dengan tuah kerejekian dan pengasihan. Caranya, keris-keris dan benda-benda gaib itu semua dikumpulkan di hadapan anda. Kemudian sampaikan kepada mereka keinginan di atas.

Bagi yang memiliki benda-benda gaib, khodam pendamping atau ketempatan khodam leluhur, ada beberapa panduan yang berguna untuk mengenal kepribadian sosok gaibnya dan untuk mengoptimalkan fungsinya.

Demikian pembahasan Status dan Hierarki Khodam, di harapkan dengan informasi ini kita tidak lagi, kesana kemari mencari khodam pendamping baik itu dari benda ataupun dari ke ilmuan karena jika kita tidak siap lahir bathin efek yang di timbulkan keberadaan khodam tersebut bisa saja efek negatif yang malah menjerumuskan kita ke perbuatan-perbuatan musryk yang melanggar norma dan aturan agama yang kita anut. 

Pesan saya kepada para pencari khodam, mencari khodam itu gampang yang susah adalah menemukan khodam yang mau memberikan tuahnya kepada kita, bukan hanya sekedar pemberat dan hanya menimbulkan mudharat.

Part ini hanya sebatas informasi ringan saja, selanjutnya kita kembali ke pertualangan satria laduni, yang mengandung hikmah yang tinggi dan dalam sebagai solusi spiritual dan psikologis yang mengambang.
Wassalam..

*****
Selanjutnya

*****
Sebelumnya
close