Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PORTAL LADUNI (Part 37) - Pesona Supranatural


JEJAKMISTERI - "Hmmmm... inilah akibatnya jika tidak bisa mengukur kemampuan lawan dan bertarung mengandalkan emosi, tapi biarlah aku memang sengaja memberikan pelajaran kepadanya secara langsung, supaya dia tahu kalau dunia astral tidak bisa di sepelehkan, harus berhati-hati kalau tidak mau mati konyol"

Aku menyalurkan energi cakra tirta mayaku ketubuh tapak lingkar, perlahan kembali aura wajahnya muncul, dan lebam di dadanya pun perlahan menghilang.

"Bagaimana, tapak lingkar?, apa kau masih mau melanjutkan pertarunganmu, itu lawanmu masih banyak, aku sudah bantu menghabisi 2 di antara mereka"

"Tidak ksatria, aku tidak mampu mengalahkan mereka walaupun satu saja"

"Lantas bagaimana dengan niatmu untuk menjadikan wanita demit sebagai perewanganmu apa kau masih mempunyai niat itu"

"Kalau keinginan pasti tetap ada, aku pikir meskipun aku tidak bisa mendapatkan pendamping seperti nyai seruni, wanita demitpun jadi yang penting membantu meluluskan semua hajatku, dan meningkatkan power supranaturalku, tapi sepertinya wanita demitpun tak mampu aku kalahkan"

"Hmmm... aku merasakan ada aura lain lagi dari anak ini, kenapa dia selalu tertarik dengan khodam-khodam hitam, awalnya dia tertarik dengan sugriwa yang berasal dari golongan siluman kera, kali ini dia tertarik dari wanita demit penunggu air terjun di balik gunung ini, wanita demitpun sebenarnya berasal dari golongan siluman"

Ada semacam kekawatiran dalam diriku dengan bimbinganku ini, kekawatiran dengan sifatnya yang terlalu menggebu untuk menjadi supranatural tingkat tinggi meskipun menggunakan bantuan dari ghaib-ghaib yang beraura negatif seperti bangsa siluman.

"Kastria, aku mohon sudah dua kali aku gagal mendapatkan khodam pendamping baru, aku terlalu lemah jika hanya mengandalkan khodam wesi kuningku, karena itu bantulah aku untuk mendapatkan salah satu wanita demit sakti itu"

"Aghhh... inilah yang paling aku takutkan, dia akan meminta bantuanku untuk mendapatkan khodam pendamping, sedangkan sebagai pembimbingnya akupun berkewajiban membantu meluluskan hajatnya" gumamku.

"Baiklah tapak lingkar, aku akan mencoba meminang salah satu dari mereka, tapi ingat resiko kau tanggung sendiri"

"Baiklah ksatria semuanya tanggung jawabku"

Aku beranjak dan melangkah kearah delapan wanita demit yang dari tadi hanya berdiam, Hmmm... setelah dekat, barulah aku tahu, ternyata mereka mempunyai paras yang benar-benar cantik, dengan postur tubuh yang sempurna sebagai seorang wanita, ditambah lagi mereka menggunakan pakai jubah sari yang tembus pandang, sehingga hampir semua dalamanya kelihatan.

"Salam para sahabat, bagaimana apa kalian masih mau melanjutkan pertempuran kalau benar maka majulah kalian semua, karena akulah lawan kalian sekarang, dan nasib kalian akan sama dengan kedua saudara kalian itu" sambil aku menunjuk kepada kedua mayat wanita demit yang terputus karena gear perisai kala cakraku.

Kedelapan demit cantik hanya berdiam, saling bertatapan antara mereka, aku tahu mungkin mereka sedikit merasa ngeri melihat nasib saudaranya.

"Baiklah, aku tahu kalian mempunyai dua pilihan yang sulit, jika bertarung kalian yakin kalian akan mati konyol, tapi jika mundur maka kalianpun akan terkena hukuman dari manusia yang memerintahkan kalian, benar begitu ?"

"Benar tuan" jawab salah satu wanita demit yang menggunakan pakaian sari kuning hampir tembus pandang.

"Kami tidak bisa kembali dengan membawa kabar kekalahan"

"Aku tahu itu, kalian tidak usah kembali ke pada manusia yang memerintahkan kalian, tapi kembaliah ke kediaman kalian di balik air terjun itu, dan jika manusia yang memerintahkan kalian datang, maka katakan padanya, kalau aku Ksatria laduni menunggunya di medan tempur"

"Baiklah tuan kalau begitu kami mundur"

"Silakahkan, tapi sebelum kalian pergi aku ada satu permintaan kepada kalian"

"Apa itu tuan ?" jawab wanita demit.

"Kalian lihat temanku yang tadi kalian kalahkan, dia juga merupakan ksatria sepertiku, hanya saja saat ini dia masih dalam bimbinganku, dia itu menginginkan salah satu dari kalian agar bersedia menjadi pendamping ghaib dalam menjalankan misi supranaturalnya."

"Aku meminta salah satu dari kalian bersedia menjadi pendampingnya"

"Ksatria, bagaimana mungkin kami mendampingi manusia yang kesaktiannya berada di bawah kami, jika untuk menjadi khodam pendamping ksatria sendiri jangankan salah satu kami semua siap mendampingi ksatria yang gagah ini"

"Hahaha... aku hanya minta salah satu dari kalian, tapi bukan untukku melainkan untuk bimbinganku, dia lebih membutuhkan kalian dari pada aku, kalian lihat wanita itu" sambil aku menunjuk ke arah seruni.

"Dia adalah pendamping ghaibku, jika kalian menjadi pendampinku maka kalian akan berurusan dengan dia"

"Baiklah, sekali lagi aku bertanya demi keselamatan kalian adakah yang bersedia ?"

"Aku yang akan menjadi pendamping ghaibnya ksatria" salah seorang perempuan demit maju satu langkah, ternyata dia salah satu yang tadi telah bertarung dengan tapak lingkar.

"Nah begitu akan lebih baik untuk kalian semua, siapa namu dewi ?"

"Panggil aku dengan Tali arum"

"Baiklah tali arum, sekarang kau ikut denganku sedangkan yang lain silahkan kembali kekediaman kalian, saudara kalian ikut denganku"

Aku dan tali arum melangkah kearah tapak lingkar yang masih duduk bersila mengobati luka dalamnya.

"Bukalah matamu" tapak lingkarpun membuka matanya.

"Lihatlah, ini tali arum salah satu dari wanita yang tadi melawanmu bertarung dan sesuai dengan permintaanmu dia siap menjadi pendamping ghaibmu"

"Benarkah itu ksatria, kalau benar demikian terimah kasih banyak, ksatria bersedia meminangkannya untukku"

"Baiklah, untuk penyelarasan energi kalian silahkan nanti kalian lakukan sendiri, pesanku untukmu berhati-hatilah dan bijaklah kau menggunakan bantuan tali arum, karena dia mempunyai energi dominan negatif, jika kau tidak mampu mengendalikan diri maka aku kawatir kau akan masuk ke aktifitas perdukunan dan itu tidak baik untukmu"

"Di samping itu, kesaktian tali arum sepertinya setara dengan khodam wesi kuningmu, setelah pulang nanti kau siapkan media untuknya agar dia tidak berada di dalam badanmu, karena nanti jika satu wadah energi mereka akan bentrok dan akan sangat mempengaruhi fsikologis dan akal sehatmu"

"Baik ksatria, aku akan mengingat pesanmu"

"Kanda... waktu kita sudah habis kita mesti kembali." ucap seruni yang tiba-tiba sudah berada di sampingku.

"Baiklah dinda mari kita segera pulang" nyai seruni langsung membuka portal astral dan kami melompat kedalamnya dan.. blazzz... aku dan tapak lingkar sudah berada di rumahku kembali.

SALAM RAHAYU...

*****
Selanjutnya

*****
Sebelumnya
close