Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PORTAL LADUNI (Part 5) - Sahabat Karib yang Tidak Terselamatkan


JEJAKMISTERI - "Saudaraku.., begitu berat penyakit yang kau derita, ada apa gerangan, siapakah yang telah kau sakiti sehingga dia tega berbuat seperti ini ? Mari tunjukkan padaku siapa orangnya." kucoba berdialog dengan sukma sahabatku itu, dia hanya diam dan tertunduk kemudian,,

"Iya bang.., ini sebenarnya salahku dan mungkin ini adalah akhir dari perjalananku bang.., yang melakukannya adalah mantan pacarku bang." sedikit dia menjelaskan kronologis kejadiannya.

Baiklah sekarang sebutkan namanya siapa dia, "santi bang" (nama samaran), mari kau antar aku ke orangnya "baik bang" karena ini adalah tubuh astral aku tinggal memegang tangannya saja dan tubuh kami langsung melesat menuju rumah orang yang di maksudnya tadi.

Tidak memakan waktu yang lama kami sudah sampai di sebuah rumah dan berhenti di atas atapnya, kami langsung terjun pas di atas sebuah kamar rumah itu dan kami pun masuk.

Kulihat seorang perempuan sedang tidur dengan lelapnya, dia kah orangnya, "iya bang" baiklah aku akan mencoba memanggil sukmanya untuk memulai introgasi.

Sesaat setelah kuberi salam dan masuk ke alam sukmanya santi,
"Wahai saudariku apakah benar kamu yang telah mengirimkan guna-guna kepada saudaraku Edo" dengan terbatah batah ia menjawab iya benar, itu kulakukan karena aku sakit hati dia telah meninggalkanku pergi bersama wanita lain, aku tidak rela dari pada dia menjadi milik orang lain lebih baik dia mati.

Kau salah saudariku lihatlah kondisi orangnya sekarang dia sudah tidak berdaya sakit akibat perbuatanmu, mungkin sakitnya ini bisa menjadi penyebab kematiannya.

"Tugasku disini adalah untuk mengobatinya dengan segenap kemampuanku, aku minta kamu mencabut semua yang sudah kamu kirimkan padanya,
"Aku tidak bisa mencabut kiriman itu, karena sesungguhnya aku hanya membayar seorang dukun untuk melakukannya."
"Kalau begitu kamu bawa saya kepada orang yang kamu bayar untuk mengerjakannya."
"Baiklah bang." kupikir interogasi dan negosiasiku berhasil.

Singkat cerita aku, sukma Edo, sukma santi berangkat menuju lokasi atau rumah paranormal yang sudah dibayarnya untuk melakukan pengirimannya. Sesaat kami sampai dirumah paranormal yang dimaksud santi. Dan kulihat ada seorang lelaki setengah baya sedang duduk di sebuah ruangan yang penuh dengan benda-benda klenik dan mistis, ada juga dupa dan kembang yang masi baru, hmmmm... pikirku dia sedang melakukan ritual.

***

Rupanya diapun sudah tau akan kedatangan kami, karena kulihat dia tenang-tenang saja dengan kehadiran kami, kalaulah dia tidak tahu sebelumnya pastilah dia akan kaget karena ada tamu yang tidak diundang mendatangi kediaman apalagi ini langsung masuk keruangan ritualnya.

"Assalumu'alaikum... ki"
"Walaikum salam.." ternyata dia seorang muslim pikirku, belum sempat aku bertanya dia langsung berbicara lagi, "Anak muda, saya tau kamu akan datang dan saya juga tau tujuanmu datang kemari, tapi sebelum saya tau siapa kamu sebenarnya saya tidak akan memenuhi keinginanmu meskipun santi yang memintanya sendiri. Kamu jawab pertanyaan saya dulu,
"Siapa gurumu, dan dari padepokan mana kamu berasal."

"Aku tidak punya guru ki, dan juga bukan keluaran padepokan manapun."

Sejenak dia terdiam,
"Lantas darimana kamu dapat semua kemampuan dan ilmu-ilmu kamu itu." lanjutnya.

"Saya dapat dari lahir dan dari para leluhur saya ki," singkatnya cukup panjang dialog kami saat itu, hingga dia memutuskan untuk menguji bertarung denganku.

"Baiklah kalau begitu jika kamu bisa mengalahkan saya maka saya akan menarik semua yang telah saya kirimkan kepada saudara kamu."

"Ki... saya mohon, sebelumnya tidak ada permusuhan diantara kita, saya meminta ini dengan baik-baik ki, bertarung bukanlah jalan keluar yang saya inginkan ki..."
"Ya terserah kamu, kalau kamu tidak bisa bertarung dan mengalahkan saya, saya juga tidak bisa memenuhi permintaan kamu. Dan jika kamu bertarung dan kamu yang kalah, saya minta kamu menyerahkan mustika merah delima yang ada padamu."

Aku benar-benar jadi bingung ternyata dia tahu kalau aku memiliki mustika merah delima yang memang setahu saya mustika ini salah satu mustika yang diburu oleh para spiritual dan paranormal,
"Seruni..! menurut kamu apa yang harus saya lakukan."
"Tidak ada pilihan lain kanda harus menghadapinya."
"Tapi pertarungan yang mempertaruhkan kamu." jawabku.
"Ya kanda... dengan pertarungan ini akan terlihat seberapa penting keberadaanku bagi kanda."

Mendengar jawaban itu hatiku merasakan sensansi yang aneh,
"Kenapa seruni berkata seperti itu, hmmm.... sepertinya ini sudah berurusan dengan hati fikirku, tapi jujur saja kata-kata seruni membuatku sedikit bergairah dan semangat untuk bertarung, bukan hanya demi sahabat karibku tapi sekaligus menunjukkan kepada seruni betapa berartinya keberadaannya dia bagiku. Dia satu-satunya teman astralku, sudah banyak pertarungan yang kami lewati bersama, sudah sering kali dia menyelamatkanku, jadi mana mungkin aku bisa menyerahkannya kepada dukun ini." fikirku, yah.. aku harus memenangkan pertarungan ini.

"Baiklah ki,, saya akan memenuhi permintaan aki untuk bertarung, tapi saya mohon agar pertarungan ini hanya sekedar pertarungan biasa dan tidak ada kelanjutannya di lain waktu, dan tidak ada korban nyawa dalam pertarungan ini nanti."
"Baiklah saya setuju anak muda." jawabnya.

Aku segera mundur dan keluar dari ruangan itu menuju tanah lapang di luar rumah itu, dia pun secepat kilat menyusul keluar, tanpa ada aba-aba dia langsung menyerangku dengan gerak atau jurus chi monyet, dia melenting kesana kemari persis gerakan seekor monyet sambil melakukan serangan tendangan dan pukulannya. Aku tau sangatlah sulit untuk mengalahkan jurus ini, karena arah geraknya tidak bisa kubaca dan tiba-tiba prak... dug perutku terkena tendangannya, aku terpundur dua langkah ke belakang, dan serangan susulan datang hampir mengenai mukaku untung saja aku masi bisa melihatnya.

Cepat sekali gerakannya, bagaimana caranya aku bisa mengalahkan jurus ini? aku berdo'a agar diberikan kekuatan yang bisa menandingi jurus ini, dan aku meminta agar diberi karomah jurus silat macan kumbang dari leluhurku. Dan sesaat gerak tubuhku sudah berposisi seperti tingkah laku seekor macan, hmmmm... inilah ilmu leluhurku ilmu silat macan kumbang dengan gagahnya karomah macan kumbang merasuk ke tubuhku, ringan sekali rasanya gerakannku, setiap serangan dari cimonyet dapat kuhindari lama kami bergelut saling serang dan hindar, sampai suatu celah aku bisa menangkap leher lawanku dan dapat. Sempat aku hampir mengunci lawanku tapi dasar yang namanya monyet tetap aja bisa lepas gari cengkramanku dan mnghindar cukup jauh.

Sekarang sepertinya dia berpikir jika tidak mungkin dia menang melawanku dengan pertarungan jarak dekat, kulihat dia mengangkat tangannya tinggi-tinggi dan tiba-tiba dari dalam rumahnya melesat sebilah keris dengan kilatan cahaya berwarna kuning dan saat setelah keris itu berada di tangannya munculah seekor khodam kelelawar raksasa. Melihat hal itu akupun langsung memanggil keris naga emasku dan kupanggil khodamnya seketika khodam naga emasku pun muncul. Lawanku langsung memerintahkan khodam kelelawarnya, aku pun sama, kedua khodam kami bertemu di tengah antara aku dan lawanku, kilatan cahaya muncul di sana sini, sesekali kilatan petir muncul dari benturan kekuatan khodam kelas tinggi itu, sampai beberapa lama naga emasku berhasil melumpuhkan kelelawar raksasa itu dan seketika lawanku pun ikut terpental seiring dengan lenyapnya khodam kerisnya.

Perlahan kulihat lawanku berusaha bangun dan berdiri, tapi khodam nagaku sudah kuperintahkan untuk mendekatinya, seandainya saja dia berusaha untuk melanjutkan serangan baru, maka khodamku akan langsung melumpuhkannya. Tapi ternyata tidak, dia mengangkat tangannyan tanda menyerah dan meletakkan kerisnya di tanah.

"Anak muda aku mengakui kekalahanku, sesuai dengan janjiku aku akan mencabut semua kirimanku kepada saudaramu."
"Baiklah ki.. terima kasih telah mau menepati janji." aku pun menarik kembali khodamku dan menonaktifkannya dan masuk lagi ke dalam kerisku.

"Anak muda saya cukup kagum padamu, dengan usia yang masih tergolong muda kamu sudah mempunyai kemampuan yang sangat tinggi seperti itu, ini sebagai tanda dari saya, saya memberikan keris dan khodam kelelwarnya kepadamu, pergunakanlah keris ini untuk menyelesaikan semua misimu. Keris ini sudah lama mendampingi saya, ini diberikan oleh guru saya sewaktu saya selesai menamatkan pelajaran saya di perguruan, dan sekarang keris ini saya hibahkan kepada kamu.

Mendengar hal itu aku melihat kearah seruni kulihat iyapun menganggukkan kepala sebagai tanda memperbolehkanku menerimanya.

"Baiklah saya terima kerisnya dan saya mohon untuk berpamitan karena masih ada tugas yang harus saya lanjutkan,"

"Baiklah anak muda kamu tidak usah kawatir setelah sampai ke dunia nyata nanti tubuh saudaramu itu sudah bersih," terima kasih ki jawabku.

Aku, edo, santi, dan seruni pun berangkat meninggalkan rumah paranormal itu yang dari tadi ternyata aku lupa menanyakan siapa namanya, tapi sudahlah yang penting perjalananku malam ini ada hasilnya. Aku mengantar sukma santi pulang, dan melanjutkan melangkah arah pulang kerumah sahabatku. Tidak memakan waktu lama kami pun sampai kedalam kamar tempatku ritual tadi.

Aku langsung membuka mataku dan keluar dari kamar itu, ku hampiri sahabatku itu,
"Gimana bang? ada hasilnya," tanya Edo.
"Iya do.. proses pembersihan sudah selesai mungkin kamu sendiri sudah bisa merasakan keringanan dari sakitmu, dan sesaat terdengar suara duuuu...t, owh edo buang angin bang, alhamdulillah.." saut ibunya, sukurlah kalau udah bisa kentut katanya, dan belum lama edo pun terasa mau BAB dan minta di antar oleh bapaknya ke kamar mandi.

"Buu kalau bisa besok coba langsung cek-up kerumah sakit minta di rontgen atau scan ulang mudah-mudahan penyakit sebenarnya sudah bisa terdeteksi."
"Baik bang" katanya,
"Saya tidak bisa berlama-lama sebaiknya saya pamit pulang dulu, nanti kalau ada apa-apa langsung aja telpon saya."
"Baik bang." kata bapaknya.
"Terima kasih sebelumnya bang." edo menyaut.
"Iya sama-sama cepat sembuh ya do.."
"Iya bang."
Aku pun langsung pulang kerumahku.

5 hari setelah malam itu aku mendapatkan telepon dari seorang temanku betapa terkejutnya aku saat kudengar kalau sahabat karibku, adikku, saudaraku Edo ArLa telah meninggal di rumah sakit di jakarta, saat ini mayatnya sedang dalam perjalanan pulang ke Bengkulu, tanpa berfikir lagi aku langsung meluncur kerumah sahabatku itu, ternyata benar saja rumahnya sudah ramai dengan orang yang menunggu kedatagan jenazahnya.

Aku langsung menemui bapaknya, dan kuberanikan bertanya, "Apa yang terjadi pak ?" tanyaku.
"Iya bang, setelah proses pembersihan itu edo langsung kami bawa cek-up ke rumah sakit lagi, dan ternyata benar edo terkena liver yang sudah sangat parah dan rumah sakit disini sudah tidak sanggup menanganinya karena menurut mereka sudah terlalu parah karenanya rumah sakit merekomendasikan untuk di bawa kejakarta, dan baru dua hari edo di rumah sakit jakarta, dia ternyata sudah tidak tertolong lagi bang, kondisinya langsung ngedrop." katanya sambil menangis.

Hmmmm... fikirku benarlah kalau penyakitnya selama ini ditutupi oleh gaib dan setelah pembersihan malam itu penyakitnya bisa terdeteksi sepenuhnya, tapi karena sudah terlalu parah, medis sudah tidak sanggup menanganinya.

"Bapak yang sabar ya.. kita sudah berusaha maksimal pak, tapi semuanya sudah menjadi kehendak yang maha kuasa, kita do'akan agar edo mendapat tempat yang baik disisinya." Dan di luar sudah terdengar suara ambulance yang membawa jenazah, setelah dimasukkan kedalam rumah aku sempat duduk sebentar di sampingnya dan mendo'akannya, aku tidak sanggup jika harus mengantarnya ke kuburannya, akupun langsung undur diri dan pulang kerumah, sampai saat inipun notif facebook ku yang menunjukkan hari ulang tahunnya selalu ku aktifkan dan jika berbunyi aku selalu membuat status selamat ulang tahun untuknya sembari mengirimkan hikmah surat al-fatiha untuknya.

"Semoga kau mendapatkan tempat yang layak disisi-Nya."

[BERSAMBUNG]

*****
Selanjutnya

*****
Sebelumnya
close