Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

GETIH ANGET - Mereka yang Disukai Makhluk Halus

Saat mendatangi tempat keramat, atau tempat yang terpencil. Seringkali ada perasaan aneh, berat, atau lemas secara tiba-tiba untuk orang-orang tertentu. Konon mereka adalah orang-orang yang disebut dengan ‘getih anget’ atau sejenisnya. Orang-orang yang disukai oleh makhluk halus. Apa kalian salah satunya?


Sebelum memulai pembahasan ini, saya mau share cerita singkat tentang kasus getih anget ini. - Karanganyar, 2012 - Kala itu, Riana dan kedua temanya Andri dan Putra tengah mengikuti acara LDK atau latihan dasar kepemimpinan dari kampus yang dilaksanakan di sekitar wilayah Kemuning. Mereka tak lolos dari acara jurit malam dimana mereka harus melalui jalur perkampungan dan hutan kecil di pinggir kebun teh. Saat melewati pos kedua kebun teh dan mulai masuk ke hutan, Riana terhenti. “Jalurnya bener ke hutan ini?” Tanya Riana. Andri mengangkat lilin yang menjadi satu-satunya penerangan dan menunjukkan tanda panah di pohon yang menjadi petunjuk arah mereka. “Bener, nih.” Melihat tanda itu, mereka bertiga pun cukup tenang dan melanjutkan perjalanannya. Namun beberapa saat setelah memasuki hutan Riana mulai menunjukkan tingkah aneh. Ia memegangi tubuhnya seperti seseorang yang tengah menggigil kedinginan. “Ri? Nggak enak badan?” Tanya Putra. “Nggak, udah nggak papa. Bentar lagi kan?” Balas Riana. Saat itu Putra dan Andri mulai khawatir dan saling menjaga Riana. Tapi saat Andri mulai melihat pos ketiga, tiba-tiba Riana menahan mereka.

“Ada pementasan, ke sana aja yuk?” Ucap Riana sambil menepuk mereka berdua. Mendengar ucapan itu, Andri dan Putra menoleh ke arah Riana. “Jangan ngomong ngawur kamu, Ri..” Saat itu Riana terlihat bingung. “Ngomong ngawur apa?” Andri dan Putra bertatapan sepakat merasakan ada yang aneh. Riana terlihat bingung dan dia masih menggigil memegangi bahunya. Saat itu mereka yakin, yang menepuk dan berkata barusan bukanlah Riana. “Cepetan ke pos tiga! Ada yang nggak beres,” Riana mengambil kesimpulan dan mempercepat langkahnya ke pos yang hanya tinggal berjarak seratus meter itu. Tapi entah mengapa jarak yang singkat itu terasa begitu lama. Dari belakang, Andri dan Putra melihat Putri menatap dengan takut ke beberapa arah dan kembali memalingkan wajahnya. Ia terlihat begitu cemas. Saat akan sampai ke pos tiga, Riana semakin merasa ketakutan. Ia tak lagi mendengar suara langkah keduda temanya di belakang dan merasa merinding. “Nak, kamu di sini saja ya…”

Suara seorang nenek terdengar di tempat yang tidak wajar itu. Namun beruntung, Andri dan Putra yang menyadari gelagat aneh Riana bergegas menarik tangannya dan mencapai pos tiga. Di sana ada satu kelompok yang beristirahat dan, dia kakak pembina. “Kak, Riana nggak enak badan. Mohon ijin nggak ikut Jurit malam,” Putra berinisiatif. Riana menoleh ke arah Putra tak menyangka temannya itu mengatakan itu. Namun Andri sepakat dan meminta pada Kakak senior untuk membawa Riana ke medis. Riana pun kembali ke basecamp rumah warga, sedangkan Andri dan putra melanjutkan sisa jurit malamnya berdua. Acara itu selesai tanpa insiden apapun, namun siapa sangka masing-masing dari mereka bertiga menyimpan cerita sendiri-sendiri. Ada yang berbeda dari Riana. Saat masuk ke kampus Riana selalu terlihat lesu. Ia selalu berjalan merunduk dengan wajah yang pucat. “Na? Kamu yakin sehat?” Tanya Andri. “Iya, Ndri. Tenang, aku udah periksa ke dokter dan nggak kenapa-kenapa kok..” Jawab Riana tak ingin membuat temannya khawatir.

Saat itu Putra dan Andri melihat bapak penjaga kampus yang sudah tua melihat Riana dengan wajah tegang. Pak Fajri namanya. “Astagfirullahaladzim.. Astagfirullahaladzim..” Berkali-kali ia membaca istigfar saat menatap ke arah Riana. Putra dan Andri pun mendatangi Pak Fajri dan menanyakan maksud dari istigfarnya itu. “Temenmu itu diikutin jin, Nak. Dia habis dari mana? ” Tanya Pak Fajri. “Kami habis LDK di kemuning, Pak. Yang bener pak?” Andri memastikan. Pak Fajri menggeleng-geleng sambil mengambil sapu untuk membersihkan taman dari daun-daun kotor. “Pak? Emangnya Riana diikutin apaan?” Putra masih penasaran. Pak Fajri menoleh sebentar memastikan Riana sudah tak ada lagi dari jangkauan padangannya. “Nenek-nenek tua sekali, kebaya hitam compang-camping, selendang merah. Mukanya serem banyak darahnya. Dia berdiri menunggangi leher temanmu itu,” ucap Pak Fajri. Putra dan Andri bergidik ngeri mendengarnya, namun sosok yang diucapkan Pak Fajri itu mirip seperti sosok yang samar-samar mereka lihat sekelebat di tempat mereka melakukan jurit malam. “Pak? Riana bahaya nggak? Bisa ditolong nggak?” Tanya Putra. “Sudah, tenang. Jin begitu nggak akan betah lama diluar wilayahnya. Paling kalau temanmu rajin sholat nggak sampai seminggu dia sudah pergi,” ucap Pak Fajri.

Mendengar perkataan itu Andri dan Putra cukup tenang. Melihat Putri yang berjalan membungkuk, mereka merinding membayangkan ada sosok nenek yang berdiri di atas leher Riana. Sebagai teman, mereka tidak menceritakan perkataan pak fajri dan lebih gencar untuk memaksa Riana menjalankan kewajibanya. Saat riana mulai pulih, barulah Andri dan Putra mengajak Riana bertemu dengan Pak Fajri untuk mendengar semuanya. Ada satu istilah yang baru mereka ketahui tentang yang berbeda antara Riana dan orang-orang lain. “Kamu itu ‘getih anget’, Nak. Hati-hati kalau pergi ke tempat-tempat keramat. Harus sering baca doa kalau terpaksa lewat tempat seperti itu…” ***

Getih anget, Tulang wangi, Getih wangi, leumpeuh Yuni, Rusuk Renggang. Tiap daerah mengenalnya dengan nama yang berbeda dan ciri-ciri yang berbeda. Ada yang mengatakan hal ini diturunkan, ada juga yang mengatakan kalau hal ini ditentukan oleh weton atau hari lahir. konon mereka yang membawa ‘tulang wangi’ akan cenderung merasa gelisah, tidak enak badan, bahkan sampai sakit saat melewati tempat angker, atau mendekati malam-malam tertentu seperti malam satu suro. Konon mereka yang lahir pada weton getih anget akan memiliki kemampuan spiritual yang tinggi hingga bisa berkomunikasi dengan makhluk halus. Namun sisi negatifnya, terkadang orang yang lahir pada weton tersebut juga bisa membuat makhluk halus terpikat kepadanya. Bahkan tidak jarang mereka yang memiliki weton getih anget akan berusaha dijadikan pasangan oleh makhluk-makhluk gaib.

Menurut beberapa sumber, ada beberapa ciri-ciri dari seseorang yang memiliki getih anget ini :
  1. Intuisinya tajam
  2. Mudah kena sial seperti bisnis sering bangkrut, sering sakit, sering kecelakaan dan lainnya.
  3. Sering bermimpi buruk seperti bertemu makhluk halus atau mendengar suara-suara menyeramkan.
  4. Timbul perasaan tidak nyaman ketika berada di tempat-tempat angker seolah ada yang sedang mengawasi.
  5. Sering merasakan gangguan gangguan yang dilakukan oleh makhluk halus seperti melihat penampakan.
  6. Memiliki potensi lebih dalam mempelajari ilmu spiritual.
Getih anget ini tidak bisa disebut sebagai sebuah kesialan atau keberuntungan. Semua kembali lagi bagaimana manusia menyingkapi perbedaan di dalam dirinya ini. KELEBIHAN
  • Orang dengan Getih Anget memiliki daya tarik dan pesona yang kuat. Mereka mudah dikenal dan disukai oleh banyak orang.
  • Memiliki kemampuan gaib yang tinggi. Mereka dapat melihat hal-hal yang tidak terlihat oleh mata biasa, seperti makhluk astral, aura, atau energi.
  • Memiliki jiwa pemimpin yang kuat. Mereka dapat mengambil inisiatif dan tanggung jawab dalam berbagai situasi.
KEKURANGAN
  • Orang dengan Getih Anget cenderung keras kepala dan sulit berkompromi. Mereka seringkali bersikap egois dan tidak mau mendengarkan pendapat orang lain.
  • Cenderung mudah marah dan emosional. Mereka dapat menggunakan kekuatan gaib mereka untuk melindungi diri mereka atau membalas dendam jika merasa tersinggung atau terancam.
  • Cenderung memiliki masalah kesehatan yang serius. Mereka rentan terkena penyakit kronis, seperti darah tinggi, diabetes, atau jantung.
  • Orang dengan Getih anget cenderung memiliki masalah asmara yang rumit. Mereka sulit menemukan pasangan yang cocok dan harmonis dengan mereka.
Kalau di istilah Tulang wangi, ada beberapa sumber yang menjabarkan weton-weton apa saja yang termasuk dalam tulang wangi. Sebenarnya saya nggak mau ngejabarin weton-weton mana saja yang cenderung membawa tulang wangi karena takut akan menjadi sugesti. Jadi tolong dipahami kalimat ini dulu : “Tidak semua yang lahir di weton tersebut membawa tulang wangi, namun pembawa tulang wangi selalu berasal dari yang lahir di weton tersebut.” Semoga teman-teman dapat memahaminya dengan bijak. Berikut ini yang dipercaya sebagai weton tulang wangi:
  • Selasa Legi
  • Senin Kiwon
  • Senin Wage
  • Kamis Wage
  • Minggu Kliwon
  • Minggu Pon
  • Rabu Pahing
  • Senin Pahing
  • Rabu Kliwon
  • Sabtu Wage
Catatan akhir :
  • Tidak semua yang lahir di weton tersebut membawa tulang wangi, namun pembawa tulang wangi selalu berasal dari yang lahir di weton tersebut. Jadi jangan sampai tersugesti.
  • Peka terhadap hal sensitif bisa berasal dari banyak faktor, hal ini hanya salah satunya.
  • Jangan menyebutkan nama weton kalian di sini!
Kalau kalian sempat nonton atau baca KKN di desa penari atau Badarawuhi di desa penari, beberapa karakter diceritakan membawa ‘Getih Anget’ ini. Mungkin di sana kalian bisa tahu lebih jelas gimana rasanya menjadi pemilik fenomena ini. Cerita ini hanyalah informasi dari berbagai sumber tentang kepercayaan yang masih kental di negeri ini. Percaya atau tidak, silahkan dinilai sendiri ya!
close