ANAK DUKUN
JEJAKMISTERI - Cerita ini dimulai saat saya menginjak di sekolah menengah Keatas (SMA), dimana saat itu saya baru mengerti, semua kejadian aneh saat berada dirumah, itu bukan ulah manusia.
Mengingat ayah adalah seorang paranormal, jadi tidak heran kalau sebuah interaksi dengan makhluk halus menjadi sebuah hal yang lumrah, tapi bagiku tidak...!
Itu sebuah hal yang tentu sangat melenceng dari agama yang saya yakini, yang pada akhirnya, akan menimbulkan efek negatif bagi keluarga kami,
Menurut saya, ada 2 macam Dukun/Paranormal,
Pertama, si paranormal tersebut memang di beri anugerah oleh sang pencipta, bisa berinteraksi dengan makhluk lain ataupun bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan orang normal, melihat jin atau meramal, misalnya, hingga menyembuhkan penyakit aneh dll.
Mungkin kita biasa menyebutnya indigo, indra ke enam dll
Kedua, si paranormal menjalin kerjasama dengan makhluk lain yang bertujuan untuk membantu orang bahkan untuk menyakiti orang,
Ayahku tergolong sebagai paranormal yang ke dua, beliau bekerja sama dengan jin dengan maksud bisa membantu orang lain dalam hal penyembuhan, meliputi penyakit aneh hingga santet.
Tetapi meski niat ayah baik, jika jalan yang dilalui adalah jalan yang salah, tentu akan menimbulkan efek yang negatif bagi keluarga kecil kami. Yang paling tidak bisa menerima semua kenyataan ini adalah aku,
Sebagai putranya aku selalu di selimuti ketakutan, hingga diskriminasi sosial, sampai di kalangan teman-teman saya sering di kucilkan. Teman-teman saya tidak pernah berani kerumah, Pernah suatu waktu main kerumah belum sampai 30 menit mereka sudah lari pulang, entah apa yang mereka lihat hingga membuat mereka pergi begitu saja dari rumah saya.
Bayangkan bagaimana perasaan saya waktu itu tanpa teman dan merasa kesepian,
Iya si kalau dirumah saya memang, mulai kecil saya sering melihat nenek-nenek, anak kecil lari-lari hingga sosok perempuan berpakaian khas jawa menari-nari di dalam ruangan khusus yang hanya ayah dan tamunya yang boleh masuk.
Kamar ini tepat di tengah ruangan rumah saya dan hanya berbalut tirai tanpa pintu.
Koleksi benda pusaka yang tertata rapi hingga aroma kemenyan yang khas membuat setiap kali saya lewat selalu membuat penasaran apa sebenarnya yang ada di dalam
Tapi saya maupun ibu tidak diperkenankan masuk sama sekali walau hanya untuk mengepel lantainya.
Waktu berlalu,, hingga sekarang saya sudah dewasa dan mulai mengerti apa yang dilakukan ayah saya itu salah,
Dengan mengemban tanggung jawab sebagai seorang anak semua ini harus pelan-pelan di hentikan, ayah harus di sadarkan,
Saya yang semula tidak berani masuk ruangan khusus, sekarang sudah berani, meski sembunyi-sembunyi dari ayah,
Barang-barangnya satu persatu aku buang.
Hal itu membuat jin dirumah ini membenci saya dan mulai menganggu saya, ayah saya yang dulunya seorang pendiam sekarang mendadak menjadi orang tempramental mudah marah,
Jika marah hingga mata memerah sampai saya merasa tidak bisa mengenali ayah saya sendiri.
Gangguan pada diriku semakin nyata, dorongan hingga pukulan dari makhluk halus ke tubuh saya pernah saya alami.
Waktu itu ayah dan ibu pergi kerumah saudara diluar kota selama 2 hari, tugas dari sekolah saya membuat saya tidak bisa ikut dan harus menjaga rumah sendiri,
Yang pada awalnya saya bersikap biasa aja, sekarang menjadi waspada karena barang-barang pusaka ayah banyak yang kubuang, membuat setan dirumah pasti akan menganggu saya.
Waktu itu..
Sepulang sekolah, sampai halaman rumah, saya melihat sosok wanita di jendela rumahku menatap kedatanganku dengan wajah yang tersenyum, saya kira itu ibu, ternyata bukan,
Setelah saya masuk dalam rumah dan keadaan dirumahku kosong, saya cari dan panggil tidak ada siapapun dirumahKu kecuali suara “klining-klining kalung kerbau yang terdapat di kamar khusus ayah“.
Ya sudah lah kupikir tadi Cuma perasaanku karena mungkin saya lelah karena pulang sekolah. Setelah ganti baju, saya pergi kedapur dan kaget melihat mie instan yang sudah siap tersaji di meja makan dengan asap yang masih mnyelimuti piring, seolah ada yang memasak mie untuk saya.
Tanpa pikir panjang langsung ku makan dengan lahap itu mie, setelah makan, saya mencoba tidur siang di depan tv, tetapi rencana itu gagal karena saya mencium bau busuk dari dalam kamar khusus,
Waktu itu siang bolong tetapi suasana di dalam rumah seolah-olah sudah larut malam karena model rumah saya yang memang tidak memiliki jendela terlalu banyak,
Karena fikiran saya tidak enak, akhirnya saya putuskan pergi kerumah tetangga saya dan istirahat dirumahnya, daripada di rumahku kayak rumah hantu.
Karena waktu sudah pukul 9 malam, membuat saya harus pulang, karena tidak mungkin saya menginap di rumah tetangga saya waktu itu karena keterbatasan tempat tidur, akhirnya saya pun pulang.
Sampai depan rumah, saya seolah akan memasuki rumah hantu dan bersiap berinteraksi dengan penunggu rumah, keringatku bercucuran badan gemetaran dan saya beranikan diri untuk masuk, bagaimanapun ini rumahku.
Setelah selesai ganti baju saya langsung mengunci kamar tidur saya, saya menyalakan radio agar tidak kesepian dan akhirnya saya ketiduran.
Suara radio yang berisik gak jelas membuat saya terbangun tengah malam, setelah saya matikan, saya mendengar suara jendela dapur yang kebentur-bentur karena angin, dengan penuh rasa takut, saya ke dapur untuk menutup jendela, dan waktu melewati kamar khusus ayah, saya melihat bayangan orang duduk, saya coba tidak menghiraukannya, saya lanjutkan ke dapur setelah menutup jendela, dan apa yang terjadi... saya seolah di peluk dari belakang dengan orang berbau harum yang ku toleh ternyata tidak ada orang,
Sontak saya lari ke arah kamar, sampai depan kamar saya merasa di dorong hingga jatuh akhirnya kepala terbentur pojok ubin, meski saya laki-laki rasa takut waktu itu sudah tidak bisa saya gambarkan,
Saya masuk kamar, saya menangis ketakutan hingga pagi saya drop dan akhirnya jatuh sakit.
Ayah ibu yang mendengar kabar saya sakit langsung pulang. Badan terasa menggigil kepala pening sampai pikiran saya kosong membuat ayah saya membawa saya kerumah sakit.
kata dokter saya Cuma kecapekan dan akhirnya diperbolehkan pulang.
Sampai Dirumah keadaan saya semakin memburuk dan membuat ayah saya melakukan ritual untuk menyembuhkan saya, dan karena tidak kunjung berhasil akhirnya keluarga saya memanggil orang pinter lagi.
Dan ternyata, saya memang sudah di minta oleh jin untuk dibawa menjadi pengikutnya karena ayah saya melakukan kesalahan yang sayapun juga tidak faham sampai sekarang kesalahan yang bagaimana,
menurut saya ini semua karena barang yang sudah saya buang dan efek dari ayah menyembuhkan orang, yang akhirnya penyakitnya kembali kepada saya, anaknya. Akhir cerita saya di bawa ke salah satu daerah di kotaku dengan menjalani serangkaian ritual rumit, lambat laun keadaan saya mulai membaik dan ayah saya berhenti membuka praktik penyembuhan dirumah.
Hingga saat ini setiap malam-malam tertentu saya masih melakukan sedikit ritual kecil sebagai penangkal agar saya tidak diganggu lagi, itulah sepenggal cerita singkat saya masih banyak yang tidak saya tuliskan disini karena banyak sekali gangguan waktu ayah masih membuka praktek dulu,
Ini adalah pelajaran buat kita, apapun yang dilakukan jika sudah berhubungan dengan setan pasti ujungnya tidak akan berakhir baik,
Semua cerita ini berdasarkan kisah nyata dan benar adanya saya menceritakan kembali cerita ini, sengaja mengambil dari sudut pandang si anak meski bukan saya si anak tersebut.
Saya sangat faham, karena dia bukan orang asing bagi saya. Maksud saya disini agar pembaca lebih ikut merasakan perasaan sedih dan diskriminasi sebagai seorang anak dukun.
SEKIAN
BACA JUGA : DIGONDOL WEWE GOMBEL