Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

LELAKU IRENGAN (Pelaku Ilmu Hitam)


JEJAKMISTERI - NAMA DAN LOKASI SUDAH DISAMARKAN UNTUK MELINDUNGI PRIVASI NARASUMBER

Tiiin.. Tiiin.. Tiiin...
Yah polusi suara saat lampu lalu lintas membuat telingaku mual, udara panas Ibu Kota ditambah berbagai Polusi menghiasi Hiruk Pikuk Ibu kota,

Belum lagi ditambah Polusi yang keluar dari mulut Managerku.

"KENAPAAAAAAA,  KENAAPAAA DUNIA TIDAK ADIL, SENIN KE MINGGU LAMAAA SEDANGKAN MINGGU KE SENIN CEPAT" teriaku diatas si "OTONG" (nama motorku merk H*nda"

Karna kepala ku berasa penuh, akhirnya aku memutuskan untuk mencuci pikiran ke gunung P di kabupaten M. 

Singkat cerita aku sampai di area pos pendakian gunung P, aku langsung memarkirkan Si Otong dan menuju ke warung, waktu itu aku sampek sekitar pukul 8 kurang 45 menit

"Weh Den, napa muka mu kek gitu, kek kecoak abis renang" kata pak bagio pemilik warung
"Biasa pak de masalah manager, kopi pait pak de" jawabku

"Walah.. walah biasa den, namanya kerja juga gitu, ada aja masalahnya, kalau kagak sama teman ya atasan, pakde aja yang usaha sendiri kadang juga ribut sama mak lampir tu" ujar pak bagio panjang lebar,  Yang seketika disambut bakiak yang tepat mengenai lengan pak bagio

"Siapa mak lampir ?" ucap Bu Suratmi istrinya pak Bagio.
Pak Bagio cuman diam seribu bahasa ketika istrinya ngomel ngomel

"Mau naik ta den" tanya Pak Bagio sambil ngasih kopi
"Ndak Pakde, capek, aku disini aja" jawabku
"Pakde, minjem toilet mau mandi, gerah aku" izinku ke pak bagio

Setelah mandi dengan air yang super dingin, hingga kulit mengkerut, aku kembali ke teras warung tempat kopi ku berada, ternyata disitu sudah ada Basman salah satu sahabat ku, 

Basman ini tinggal satu gang denganku, ternyata Basman kesini karna hal yang sama, penat dengan urusan pekerjaan

"Weh Youtuber juga disini" ucap basman pas melihatku kedinginan
"Youtuber ndasmu, suscribenya kagak nambah, padahal aku udah share cerita di grup-grub" curhatku
"Sabaar, semua itu butuh proses" ucap basman sambil ngelus-ngelus kepalaku yang lama-lama jendul kepala ku

Akhirnya kita ber 3 larut dalam obrolan Hingga meruncing ke hal-hal gaib

*****

Tahun 70an, di Desa S digegerkan dengan Ilmu Hitam yang membuat jatuhnya Korban jiwa, Desa S adalah desa yang Lokasinya di lereng gunung, hawa di desa itu sangat sejuk, penduduknya sangat Ramah hingga membuat suasana desa itu menjadi tentram, Hingga ketentraman desa itu sirna ketika salah seseorang mengamalkan Ilmu Hitam.

Waktu itu sore hari, Taqim bersama 3 orang temannya perjalanan pulang sehabis mencari rumput buat sapi mereka, hingga di sebuah pertigaan mengarah gapura desa, mereka mendengar ada suara berisik dari balik pohon besar.

Mereka ber 4 yang penasaran akhirnya berniat mendekati ke arah suara keributan itu berasal, pas hampir mendekati pohon beringin mereka melihat ada hitam-hitam bergerak, mereka pun mendekati perlahan-lahan kearah sosok itu. 

Pas beberapa meter di belakang hitam-hitam yang berbentuk bapak-bapak itu, mereka melihat dengan jelas ada darah berserakan di sekitar sosok itu, dengan perasan yang ketakutan taqim berniat untuk memanggil sosok itu.

Pas mau membuka mulut, sosok itu menoleh dan mukanya, mukanya itu, hampir seluruh mukanya ketutupan darah segar, dan seketika sosok itu lari, 
"WOI OJO MLAYU (woi jangan lari)" teriak salah satu teman taqim

Belum sempat mengejar, sosok itu sudah hilang, dan alangkah terkejutnya lagi, apa yang ditinggalkan sosok itu ?, sosok itu meninggalkan bangkai kucing yang isi perutnya sudah hilang, 
Seketika itu, Taqim dan teman-temannya mual hingga muntah

Setelah menguburkan bangkai kucing yang ditinggalkan sosok itu, mereka melanjutkan perjalanan pulang ke rumah mereka masing-masing.

Sekitar jam 3 dinihari, Taqim di bangunkan oleh suara ribut dari luar rumahnya
"Enek opo to pak, bengi-bengi usume wong turu kok bengak bengok (ada apa to pak, malam-malam waktunya tidur kok teriak teriak" tanya taqim ke ayahnya

"Mbuh, bapak tak metu sek,  ndelok i enek opo nang jobo (gak tau, bapak mau keluar dulu, lihat ada apa di luar)" jawab ayah Taqim

"Melu (ikut)" ucap taqim
"Ojo bahaya (jangan bahaya)" larang ayah taqim

Tapi emang Taqim bandel, Taqim pun ikut keluar
"Enek opo jo (ada apa jo)" tanya ayah taqim ke salah satu warga
"Kuwi lo, weduse parmen mati, jarene dipangan uwong, daginge ilang (itu lo, kambingnya parmen meninggal, katanya dimakan orang, dagingnya hilang)" kata warga itu

Akhirnya taqim dan ayahnya melihat ke kandang (tempat ternak) kambingnya parmen, dan disitu taqim melihat bangkai kambing yang perutnya sudah terkoyak, seketika taqim muntah-muntah disitu, ayahnya yang melihat taqim muntah-muntah langsung membawa taqim pulang.

Sesampai di rumah, taqim teringat kejadian sore tadi, pas taqim dan teman-temannya melihat seseorang yang memakai pakaian serba hitam memakan kucing, lalu taqim pun menceritakan kejadian itu. 

Keesokan harinya, semua warga pun resah, karna takut ternak mereka akan mati dimakan oleh maling, akhirnya warga pun memperketat penjagaan, warga melakukan ronda keliling kampung, dan warga yang tidak ikut ronda, menjaga ternaknya

Tapi, itu masih belum cukup, masih banyak warga yang ternaknya mati mengenaskan, ada ayam yang tinggal kepala, bebek yang kakinya hilang, hingga kucing yang tersisa kepala, anjing yang kepalanya hilang setiap hari pasti ada kejadian ternaknya atau hewan peliharaan hilang

Warga semakin resah, hingga suatu hari pas Taqim tidur, dari arah kandangnya terdengar teriakan kambing, sontak Taqim dan ayahnya terbangun, ayah dan kakak Taqim langsung ngambil golok dan berlari ke arah kandangnya, pas waktu sampai di kandangnya, Taqim, sutris (kakak taqim) dan ayah nya melihat sosok hitam sedang menggigit leher salah satu kambing

Sontak sutris pun berteriak
"WOIII MALIING", sosok yang mendengar teriakan sutris itu langsung berlari kabur, Taqim, sutris, dan ayahnya mengejar sosok itu, sambil berteriak-teriak

Warga yang ronda yang melihat Taqim, sutris dan ayahnya pun ikut mengejar sosok yang memakai pakaian serba hitam itu, makin jauh makin banyak warga yang mengejar, tapi ANEH, pas sampai diujung desa sosok itu lenyap, entah kemana

Beruntung, kambing Taqim masih hidup, cuman ada luka dileher kambing, keesokan harinya warga semakin resah, makin tidak nyaman, warga mencurigai kalau yang neror ternak warga adalah Mbah Dirman, bukan tanpa alasan

Ada Salah seorang warga pak samsul, waktu itu pak samsul dan beberapa warga sedang mencari kayu bakar di pinggiran hutan, pas memilah-milah kayu, pak samsul melihat ada hitam-hitam bergerak, sontak pak samsul dan beberapa warga bersembunyi dan melihat sosok itu, dan semakin dilihat warga mengenali kalau sosok itu adalah mbah dirman

Pak samsul dan warga masih terus melihat kelakuan mbah Dirman, makin lama makin aneh, hingga mbah dirman mengeluarkan sesuatu dari karung, dan ternyata itu adalah seekor anjing salah satu warga desa, lalu mbah Dirman memenggal leher anjing itu dengan golok, lalu meminum darahnya

Pak syamsul dan Warga yang kesal lalu menyergap mbah Dirman, tapi, mbah dirman mengayunkan goloknya dan mengenai punggung salah satu warga dan mbah Dirman langsung kabur, karna salah satu warga terluka cukup parah, warga tak sempat mengejarnya

Pak syamsul dan warga yang melihat kelakuan mbah dirman, melaporkan kejadian itu ke pak lurah, karna banyak saksi dan banyak ternak warga yang mati, pak kades pun melaporkan mbah dirman ke Kepolisian, akhirnya Mbah Dirman ditangkap dengan beberapa barang bukti, dan di jebloskan ke penjara

*****

Apakah itu berakhir BELUM,  sudah hampir sebulan setelah mbah Dirman di jebloskan ke penjara, warga desa kembali hidup Tentram, tidak ada warga yang kehilangan ternaknya TAPI, 2 bulan kemudian.

Waktu itu Sutris, Taqim dan beberapa warga pulang dari cari kayu bakar, Tepat di sekitar Rumah mbah dirman, sutris melihat di teras rumahnya Mbah Dirman, terlihat Mbah Dirman lagi duduk santai sambil merokok, seketika itu, Sutris, Taqim dan warga bergegas mengabari warga lainnya kalau Mbah Darmin sudah lepas dari penjara, seketika warga desa kembalu resah

Keesokan harinya, hal yang paling mengerikan yang tak di inginkan dilihat oleh Taqim terjadi, waktu itu Taqim dan Sutris lagi santai di teras rumah, Tiba-tiba dari kejauhan terlihat Mbok Wati berlari sambil meminta tolong, Mbok Wati adalah istri dari Mbah Darmin, Tapi meskipun mbok Wati teriak-teriak warga yang awalnya di luar rumah pada masuk semua KENAPA?  

Karena di belakangnya Mbah Darmin mengejar Mbok Wati sambil menyeret pedang, tepat beberapa meter dari rumah Taqim, Mbok Wati jatuh tersungkur, akhirnya dengan mudah Mbah Darmin menyabetkan pedang ke tubuh Mbok wati dengan membabi buta, setelah selesai Mbah darmin meninggalkan pedang itu, dan berjalan dengan santai meninggalkan jenazah Mbok Wati

Karna Mbah Darmin tidak membawa senjata, warga pun ramai-ramai keluar rumah, untuk menghajar mbah Darmin, ada yang memukul pakai balokan kayu, Batu, senjata tajam, Tapi,  Hingga warga kelelahan, Tubuh Mbah Darmin tidak tergores sedikitpun, cuman bajunya aja yang terkoyak oleh amukan warga, mbah Darmin dengan santai meninggalkan warga

Beberapa polisi datang untuk menangkap mbah darmin, mbah darmin lalu melawan polisi yang mau mengkapnya, hingga polisi menembakkan peluru ke arah mbah darmin, Tapi ? Iya peluru itu mental dari tubuh mbah darmin

"Jupukno pring kuning (ambilkan bambu kuning)" kata mbah jiwo, salah satu orang yang dituakan di kampung Taqim, ke salah satu warga, setelah salah satu warga datang membawa bambu kuning, mbah Jiwo membacakan sesuatu ke bambu kuning itu, lalu, dengan langkah pelan (karna faktor usia) mengendap-endap mendekati mbah Darmin yang lagi sibuk dengan Polisi

Setelah dekat Mbah Jiwo memukulkan Bambu itu ke Kepala Mbah Darmin, lalu Mbah Darmin dengan marah mendekati Mbah Jiwo sambil berteriak

Mbah Darmin berteriak sambil memaki-maki Mbah Jiwo
"Asu kowe Jiwo, Tak Pateni Kowe, Aku Luwih Sakti Teko kowe (Anjing kamu Jiwo, Aku bunuh Kamu, aku lebih sakti dari kamu)" teriak mbah darmin ke mbah Jiwo

DOR.. DOR.. DOR..
Beberapa peluru menembus tubuh Mbah Darmin, pas waktu mbah darmi sekarat, warga yang sudah terbakar amarah lalu berlari ke arah mbah darmin,  dan menghajar dengan membabi buta, polisi tidak bisa berbuat banyak, hingga mbah darmin meninggal dengan sangat-sangat mengenaskan.

*****

Apa cerita sudah selesai..? Belum
Malam harinya, Taqim dan sutris lagi berbincang di ruang tamu, Tiba-Tiba ada suara rintihan minta tolong, dengan suara yang parau, Taqim dan Sutris yang penasaran bergegas keluar rumah, pas sampai di depan pintu, Taqim dan sutris tercekat kaget, Taqim dan sutris melihat sosok mbah Darmin dengan Luka di sekujur Tubuh dan Darah mengalir di kepalanya dan membawa pedang di tangan kanan-nya, tangan kirinya buntung, sedang berdiri di halaman rumah

Taqim tidak bisa berteriak, Tidak bisa bergerak, akhirnya Taqim pun pingsan, keesokan harinya warga ribut lagi, banyak warga desa yang diteror sosok Mbah Darmin yang mengerikan, berbagai cara sudah dilakukan, Ruwat Desa sudah dilakukan tapi Sosok Mbah Darmin masih meneror warga, 

Teror Mbah Darmin itu berlangsung 40 hari, setelah 40 hari, teror itu berangsur-angsur hilang

*****

Taqim adalah bapaknya basman sahabat ku, mendengar cerita basman tak terasa sudah jam 2 dinihari, 

Akhirnya aku, basman tidur di warungnya pak bagio, keesokan harinya aku dan basman balik ke kota dan keesokan harinya lagi aku ketemu dengan polusi dari mulut manager ku lagi.

---==TAMAT==---

BACA JUGA : SUMUR SITU AWISAN

close