MISTERI LINTANG KEMUKUS
JejakMisteri - Namun entah hanya karena kebetulan atau memang ada kebenaran di dalam cerita tersebut, perpecahan di dalam kerajaan Majapahit tidak pernah terjembatani. Perpecahan ini, tentunya dengan kontribusi berbagai faktor lain dalam kondisi politik dan kemasyarakatan kerajaan Majapahit dan kerajaan-kerajaan di sekitarnya pada masa itu, akhirnya menjadi sebab runtuhnya kerajaan Majapahit. Semuanya kami serahkan kembali kepada para pembaca.
Makna Penampakan Komet
Tradisi Jawa memiliki semacam primbon atau ilmu mengartikan makna penampakan komet di langit berdasarkan arah kemunculan komet tersebut. Secara umum, penampakan komet membawa hal yang kurang baik, kecuali apabila komet tersebut muncul di arah barat. Dikutip dari buku “Sejarah Kutha Sala: Kraton Sala, Bengawan Sala, Gunung Lawu” karya R.M. Ng. Tiknopranoto dan R. Mardisuwignya, makna kemunculan komet dapat diartikan sebagai berikut:
1. | Timur
Arah dan Makna:
Yen ana lintang kemukus metu ing : Wetan, ngalamat ana ratu sungkawa. Para nayakaning praja padha ewuh pikirane. Wong desa akeh kang karusakan lan susah atine. Udan deres. Beras pari murah, emas larang. Terjemahan:
Jika ada bintang berekor muncul di sebelah timur merupakan pertanda ada raja sedang berbela sungkawa. Para pengikutnya sedang bingung pikirannya. Orang desa banyak mengalami kerusakan dan bersusah hatinya. Beras dan padi murah harganya, tetapi emas akan mahal harganya.
2. | Tenggara
Arah dan Makna:
Kidul-wetan: ngalamat ana ratu surud (seda). Wong desa akeh kang ngalih, udan arang. Woh-woh an akeh kang rusak. Ana pagebluk, akeh wong lara lan wong mati. Beras pari larang. Kebo sapi akeh kang didoli. Terjemahan:
Tenggara. Pertanda ada raja meninggal. Orang desa banyak yang pindah. Hujan menjadi jarang. Buah-buahan banyak yang rusak. Ada wabah penyakit. banyak orang sakit dan meninggal. Beras dan padi mahal. Kerbau dan sapi banyak yang dijual oleh pemiliknya.
3. | Selatan
Arah dan Makna:
Kidul: ngalamate ana ratu surud (seda). Para panggedhe pada susah atine. Akeh udan. Karang kitri wohe ndadi. Beras pari, kebo sapi murah regane. Wong desa pada nalangsa atine, ngluhurake panguwasane Pangeran kang Maha Suci. Terjemahan:
Selatan. Pertanda ada raja meninggal. Para pembesar sedang bersusah hatinya. Banyak hujan. Hasil kebun melimpah hasilnya. Beras, padi, kerbau, dan sapi murah harganya. Orang desa merana hatinya, mengagungkan kekuasaan Tuhan Yang Maha Suci.
4. | Barat Daya
Arah dan Makna:
Kidul Kulon, ngalamat ana ratu surud. Wong desa padha nindakake kabecikan. Beras pari murah. Karang kitri wohe ndadi. Kebo sapi akeh kang mati. Terjemahan:
Barat daya. Pertanda ada raja meninggal. Orang desa melakukan kebajikan. Beras dan padi murah harganya. Hasil kebun berlimpah ruah. Kerbau dan sapi banyak yang mati.
5. | Barat
Arah dan Makna:
Kulon bener, ngalamat ana jumenengan Ratu. Panggede lan wong desa padha bungah atine. beras pari murah. Apa kang tinandur padha subur, kalis ing ama. Udan deres tur suwe. Barang dagangan wujud apa bae padha murah regane, jalaran saka oleh nugrahaning Pangeran. Terjemahan:
Barat. Pertanda ada penobatan Raja. Pembesar dan orang desa merasa senang hatinya. Beras dan padi murah harganya. Apa yang ditanam akan berbuah subur dan cepat membuahkan hasil. Hujan deras dan lama. Barang yang diperjual-belikan dalam bentuk apa saja akan murah harganya, karena memperoleh berkah Tuhan.
6. | Barat Laut
Arah dan Makna:
Lor kulon, ngalamat ana Ratu pasulayan, rebutan raja darbeke lan pangwasane. Para Adipati padha tukaran rebut bener. Wong desa padha sedih atine. Kebo sapi akeh kang mati. udan lan gludhug salah mangsa. Grahana marambah-rambah tur suwe. Beras pari larang emas murah. Terjemahan:
Barat laut. Pertanda ada raja berselisih memperebutkan kekuasaan. Para adipat berselisih memperebutkan kekuasaan. Warga desa bersedih hatinya. Kerbau dan sapi banyak yang mati. Hujan dan petir akan terjadi di musim yang salah. Kekurangan (gerhana) akan semakin meluas dan berjangka waktu lama. Beras dan padi akan mahal harganya, namun emas murah harganya.
7. | Utara
Arah dan Makna:
Lor bener: ngalamat ana Ratu ruwet panggalihe jalaran saka kisruh paprentahane, kang temahan nganakake pasulayan, banjur dadi perang. beras pari larang, emas murah. Terjemahan:
Utara: pertanda ada raja yang kalut pikirannya karena kekeruhan dalam pemerintahan. Akan timbul perselisihan yang berkembang menjadi peperangan. Beras dan padi mahal harganya, namun emas murah.
Penutup
Riset yang saya lakukan untuk membuat tulisan ini merupakan pencarian pribadi saya atas sebab ketakutan saya di masa kecil. Apabila dilihat dari cerita keris pusaka dan juga primbon Jawa, tidak mengherankan bahwa kemunculan komet Halley di tahun 1986 membuat masyarakat di sekitar tempat tinggal saya di sebuah kota kecil di Jawa menggali kembali budaya dan tradisi nenek moyang mereka. Masyarakat Jawa yang pada masa itu sebagian masih berpola pikir tradisional tentunya akan langsung kembali kepada tradisi turun temurun untuk menjelaskan fenomena alam yang luar biasa ini.
Meskipun demikian, kemajuan sains telah membuka sebagian dari misteri komet. Diluncurkannya misi Rosetta oleh European Space Agency (ESA) untuk mengorbit dan mendaratkan robot lander Philae di komet 67P/Churyumov-Gerasimenko adalah terobosan terbaru dunia sains untuk memahami lebih dalam segala sesuatu tentang komet. Sungguh beruntung kita hidup di masa eksplorasi ruang angkasa!