Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PERJALANAN SPIRITUAL BIMA DAN PENGUASA HUTAN BELANTARA KALIMANTAN


Tasbih dan alquran tergantung di atas meja kecil yang di tutupi debu. Yang ada hanya bau dupa dan kemenyan di dalam rumah serta tersedia kembang di baskom kecil dan segelas kopi pahit.

Suasana dan aura rumah pun terlihat sangat angker. Warga yang lewat pasti ketakutan, karena  sering melihat hal-hal aneh di depan rumah. 
Bima memanggil penunggu hutan pedalaman Kalimantan, para Raja-raja jin hutan dan pengikutnya, semua demit yang dulu pernah digunakan dan dibuangnya, kini di panggil kembali demi menuntaskan dendam kesumat. Membalas perbuatan dukun dan si Sodik.  

"Rasakan kalian! Tiga hari lagi akan aku selesaikan ritual ini, tepat di malam jumat legi nyawa kamu Sodik dan si dukun jahanam itu akan aku cabut," gumam Bima. 

Tepat dimalam jum'at, Bima menuntaskan dendam. Tidak tanggung-tanggung Pasukan jin yang berkumpul sudah seperti pasukan perang yang siap membunuh si dukun jahanam itu. 
Dentuman yang keras terdengar di atap rumah. 

"Kurang ajar masih saja membalas. Berangkat kalian tujuh hantu hutan wujudnya bertanduk mempunyai ekor dan mata yang merah serta pengikut yang banyak. Sebelum subuh dukun dan Sodik harus kalian bunuh!" perintah Bima kepada makhluk dan jin-jin tersebut.
 
Di salah satu sisi yang lain, Dukun itupun tidak tinggal diam mengetahui akan di serang, si dukun juga menyiapkan pasukan jin siap tempur, sudah hampir mendekati jam tiga subuh. 
Bima dan si dukun itu saling serang menyerang, balas membalas mengirim jin-jin dan para siluman, seakan-akan peperangan besar terjadi, nyawa pun dipertaruhkan, siapa yang mati antara Bima atau dukun itu.
Seluruh jin dikerahkan, dari macan, kuntilanak, gunderwo, siluman ular, leak, sampai buto berbandan besar setinggi monas perut yang besar ikut andil dalam peperangan tersebut.

Senjata andalan Bima belum dikeluarkan. mandau terbang!
...
#PART1
#PART2
#PART3
#PART4
close